9. Permintaan Ali

Melihat Fifi yang keluar kamar dengan rambut yang masih basah, ibunya Wisnu tersenyum manis.

" Bu, sehabis sarapan kami langsung pindah ya ! " Wisnu menggeser kursi untuk dirinya dan Fifi duduk di meja makan.

Fifi cepat duduk di sebelahnya.

" Kenapa buru buru ? "

" Ali saja dari malam tadi sudah pindah kesana Bu, kami kan mau bulan madu, iya gak sayang "

Wisnu memegang tangan Fifi yang berada di atas meja.

Mbak Ana dan Pak Adi melirik perbuatan Wisnu.

Uhuk uhuk uhuk

Fifi terbatuk batuk, mendengar kata ' bulan madu ' bulu bulu halus dipermukaan kulit Fifi meremang, badannya mendadak panas dingin.

" Kaya' artis saja pakai bulan madu segala, lebay. Memangnya kalau dirumah dulu kenapa ? Kalian berdua mau meninggalkan ibu sama bapak ? "

Suasana mendadak melow.

" Kemarin waktu kami belum menikah, ibu sibuk mencarikan jodoh buat kami, sekarang...."

" Terserah kalian, setelah disana yang rajin kerja kerasnya biar cucu ibu cepat jadi "

Ujar Mbak Ana sembari menyendok nasi goreng dan di letakkan dalam piring untuk pak Adi.

" Membuat cucu apa membuat patung Bu ? "

Wisnu menjawab sambil memasukkan kerupuk ke dalam mulutnya.

Mbak Ana tidak menanggapi omongan Wisnu.

Dan Wisnu sendiri kalau terlalu lama berada di rumah ibunya, pasti Fifi tidak akan nyaman dengan ibunya yang menggedor pintu di pagi buta hanya menyuruh mereka mandi dan mengingatkan mandi wajib, yang benar saja ? Belum apa apa sudah di suruh mandi wajib, apa lagi jika sudah mengapa ngapa, mungkin disuruh ganti kulit.

Selesai sarapan Wisnu dan Fifi berkemas untuk segera pindah.

" Tidak apa apa kan Fi jika kita pindah hari ini ? "

Fifi membantu Wisnu memasukkan barang barang pribadinya.

Fifi menggeleng.

" Aku terserah kamu saja "

" Coba kamu tadi malam ngomongnya begitu "

Wisnu mencebikkan bibirnya.

Fifi cuma melengos.

" Fi, kamu berbohong padaku kan ? "

Wisnu memiringkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Fifi yang saat ini sedang merapikan bawaan mereka.

" Berbohong apa ? "

" Kau tidak datang bulan, tadi sholat "

Fifi terkekeh.

" Sabarlah Nu ! Kenapa harus buru buru, tidak akan lari gunung dikejar "

Tangannya menarik reseleting, beres.

" Gunung itu didaki Fi, bukan di kejar "

" Terserah padamu lah Nu, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Amira dan Riella "

" Mereka tidak sempat bertemu denganmu "

Wisnu mengangkat tas, keluar dari kamar untuk dimasukkan ke dalam mobilnya.

" Nu, maksud ucapan mu apa mereka tidak sempat bertemu denganku "

Keduanya sudah berada di dalam mobil menuju ke tempat tinggal mereka.

" Apa lagi, kan pengantin baru ? Memangnya aku ? "

Wisnu memasang wajah memelas seakan dia sedang di dzolimi.

Fifi melongo setelah itu mencebik, bagaimana mungkin kedua temannya bisa secepat itu menyerah , bukankah mereka mengatakan jika mereka dan termasuk dia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri agar terbiasa.

Fifi melirik ke arah Wisnu yang fokus dengan kemudinya.

Jangan jangan ini akal bulus Wisnu agar aku bersedia memenuhi permintaannya

*****

" Rie, masih lama nasi goreng nya jadi ? Ini bukan sarapan pagi namanya tapi makan siang "

Ali berbaring malas malasan diatas sofa.

Ini akhir pekan, kantor dibawah libur otomatis Ali dan kedua pria lainnya juga libur, ya libur karena jadi pengantin juga libur akhir pekan.

" Sebentar lagi, siapa suruh kalian tidak menyetok bahan bahan dapur, beras, telur mie instan, harusnya ada Li "

Tangan Riella masih mengaduk aduk nasi goreng yang hampir jadi.

" Mana ada kepikiran ke sana "

" Ya sudah jangan merengek seperti anak kecil, seharian puasa saja kau mampu bukan ? masa hanya telat sarapan seperti yang sudah tiga hari tidak makan saja "

Nasi goreng ala Riella dengan telur dadar gulung tipis, siap terhidang di meja makan lengkap dengan segelas teh hangat.

Sehabis sholat subuh tadi, Riella mengajak Ali ke pasar tradisional yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka tinggal, berbelanja bahan bahan dapur.

Ali enggan, dan menawarkan gofood saja tapi Riella menolak.

" Mulai sekarang berhemat Li, tidak mungkin selamanya kita tinggal sama sama dengan Brian dan Wisnu seperti sekarang, kalau saat ini okelah, kelak sudah punya anak....Mau diletakkan di mana ? Tidak mungkin tidur bareng kita kan ? "

" Cieee....Yang sudah mikirkan anak ? Baru juga pegang tangan, memangnya cuma pegangan tangan, kamu bisa hamil ? "

Goda Ali kala mereka berdua siap siap pergi ke pasar.

Riella baru sadar jika dia sudah terlalu jauh berbicara.

" Bisalah "

" Ah masa "

" Aliiii....." Riella gemes digodain terus

Ali terkekeh-kekeh.

" Rie, kau sudah seperti istri benaran lho, pagi tadi kau menyuruh aku berhemat, pergi ke pasar, memasak sarapan buat kita, hanya satu yang belum "

Ali menghabiskan cepat nasi gorengnya.

Masakan yang dibuat Riella entah memang enak atau Ali yang sudah kelaparan, Ali juga tidak tahu.

" Apa ? "

Riella penasaran menunggu kelanjutan ucapan Ali yang sedang menunggu pria itu menghabiskan teh nya.

" Kau pasti tahu "

Ali mengedipkan matanya genit, bangkit dari duduknya lalu berjalan ke sofa kembali menonton TV.

Riella diam saja, dia tahu apa yang Ali maksudkan.

Membereskan sisa sarapan dan mencuci peralatan dapur yang kotor.

Sembari mencuci piring dan yang lainnya, Riella terus berpikir, kapan ia akan siap menyerahkan dirinya pada Ali.

" Rie, kalau aku berbicara sebagai suami boleh ? "

Ali mengecilkan volume suara televisi, Riella sudah duduk di sebelahnya karena urusan beres beres di dapur sudah selesai.

" Apa ? "

Jantung Riella berdebar kencang ketika Ali menyebut kata suami, teringat ucapan ibunya malam sebelum acara pernikahan.

" Rie, kami tahu jika kalian ber enam tidaklah mempunyai hubungan apa pun selain berteman, kami orang tua tidak gampang dibohongi, entah apa yang kalian rencanakan dan tiba tiba memutuskan menikah, hanya kalian yang tahu, tapi ada yang harus kalian ingat, khususnya kau Rie, walaupun Ali temanmu, mungkin belum ada perasaan cinta diantara kalian, tapi jangan pernah berpikiran untuk mempermainkan pernikahan, kalian cuma orang biasa, bukan publik figur atau orang penting.

Dan....Jika Ali tidak suka akan sesuatu, walaupun kau berat untuk mematuhinya, tetap harus kau turuti.

Dulu dia temanmu, besok setelah selesai akad nikah, statusnya sudah berubah dan dia punya hak seluruhnya atas dirimu "

" Rie, kau harus mempersiapkan mentalmu dari sekarang. Pria yang kau kenal sebagai temanmu akan berubah setelah menjadi suamimu "

Inikah perubahan yang dimaksud ibu malam kemarin ?

" Kalau aku tidak lagi mengizinkan mu bekerja lagi bagaimana ? "

Wajah Ali serius menatap kemanik mata Riella.

Riella sedikit terkejut dengan ucapan Ali.

" Bukankah waktu kalian mengajak kami untuk diperkenalkan sebagai calon istri kalian, kalian mengatakan jika kalian masih mengizinkan kami bekerja ? "

" Iya... Tapi maaf Rie ! Ketika kau sudah menjadi istriku, aku jadi sedikit tidak ikhlas melihatmu harus berdandan untuk orang lain, berapa jam dan berapa banyak wajah istriku dilihat oleh orang lain ? Aku hanya ingin kau disini "

Riella terkejut.

Benar kata Ibu, aku seperti tidak mengenal Ali.

" Kau bisa memikirkannya dahulu oke ! Kalau kau keberatan....."

" Assalamualaikum "

Suara Fifi dan Wisnu yang mengucapkan salam memotong ucapan Ali yang belum selesai.

*****

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Ada nasihat yg baik disini😊👍

2023-02-04

0

L4

L4

suami yg bagus ini prinsipnya 👍

2022-02-25

0

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

heeeemmmm

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pengenalan tokoh
2 2. TTM
3 3. Memperkenalkan
4 4. Kenapa tidak besok pagi saja.
5 5. Kau memang sedang jatuh cinta
6 6. Siasat Ali
7 7. Kau saja yang menghapalkannya
8 8. Cuci rambut yang sia sia
9 9. Permintaan Ali
10 10. Ada masanya
11 11. Baju perjuangan emak emak
12 12. Masih menunggu
13 13. Terbang dan tidak akan kembali.
14 14. Tips dari ibu mertua
15 15 Adonan yang Bantat
16 16. Ranjang yang berderit
17 17. Sudah jatuh tempo
18 18. Awas kalau dia macam macam
19 19. Kau jewer saja telinganya
20 20. Beri aku sedikit waktu
21 21. Lupa gerakan
22 22. Kalau mau hilang, dibuat kembali
23 23. Tongkat ajaib pemberian mertua.
24 24. Obat kuda lumping
25 25. Efek masih obat kuda lumping
26 26. Gara gara mie goreng
27 27. Pesan Zahra
28 28. Kejutan yang tidak jadi
29 29. Fifi yang masih ngambek
30 30. Sehari tiga kali
31 31. Ternyata kau tokcer juga
32 32. Kurang dua ons
33 33. Pulangkan ke rumah Ibu
34 34. Daun pucuk ubi tumbuk.
35 35. Permintaan Ali
36 36. Yang gak kuat itu....
37 37. Menjinakkan singa
38 38. Nyamuk nyamuk yang kesiangan
39 39. Lima puluh tahun lagi
40 40. Rayuan-mu tidak membuat aku kenyang
41 41. Istirahat total.
42 42. Bertemu teman
43 43. Ganti target
44 44. Kau juga pengkhianat
45 45. I'm Back
46 46. Ke kebun binatang.
47 47.Kau sudah tua, tapi lucu
48 48. Bertemu Ginta
49 49. Telur dadar
50 50. Masih gara gara telur.
51 51. Bukan menilai hasilnya
52 52. Memasak sendiri
53 53. Wisnu yang penasaran
54 54. Keributan di dapur.
55 55. Skenario Alloh
56 56. Kegiatan rutin di dalam kegelapan
57 57. Modus
58 58. Bantu dengan do'a
59 59. Kelahiran
60 60. Tentu saja boleh
61 61. Pemilik sebenanya
62 62. Kuatir
63 63. Masih cemas
64 64. Soal rasa jangan kuatir
65 65. Aku juga
66 66. Ketika Wisnu tersinggung
67 67. Mendadak kangen.
68 68. Kado yang ketinggalan
69 69. Lebih baik nurut
70 70. Akrab dari dalam kandungan
71 71. Tapi itu lucu ( Tamat )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Pengenalan tokoh
2
2. TTM
3
3. Memperkenalkan
4
4. Kenapa tidak besok pagi saja.
5
5. Kau memang sedang jatuh cinta
6
6. Siasat Ali
7
7. Kau saja yang menghapalkannya
8
8. Cuci rambut yang sia sia
9
9. Permintaan Ali
10
10. Ada masanya
11
11. Baju perjuangan emak emak
12
12. Masih menunggu
13
13. Terbang dan tidak akan kembali.
14
14. Tips dari ibu mertua
15
15 Adonan yang Bantat
16
16. Ranjang yang berderit
17
17. Sudah jatuh tempo
18
18. Awas kalau dia macam macam
19
19. Kau jewer saja telinganya
20
20. Beri aku sedikit waktu
21
21. Lupa gerakan
22
22. Kalau mau hilang, dibuat kembali
23
23. Tongkat ajaib pemberian mertua.
24
24. Obat kuda lumping
25
25. Efek masih obat kuda lumping
26
26. Gara gara mie goreng
27
27. Pesan Zahra
28
28. Kejutan yang tidak jadi
29
29. Fifi yang masih ngambek
30
30. Sehari tiga kali
31
31. Ternyata kau tokcer juga
32
32. Kurang dua ons
33
33. Pulangkan ke rumah Ibu
34
34. Daun pucuk ubi tumbuk.
35
35. Permintaan Ali
36
36. Yang gak kuat itu....
37
37. Menjinakkan singa
38
38. Nyamuk nyamuk yang kesiangan
39
39. Lima puluh tahun lagi
40
40. Rayuan-mu tidak membuat aku kenyang
41
41. Istirahat total.
42
42. Bertemu teman
43
43. Ganti target
44
44. Kau juga pengkhianat
45
45. I'm Back
46
46. Ke kebun binatang.
47
47.Kau sudah tua, tapi lucu
48
48. Bertemu Ginta
49
49. Telur dadar
50
50. Masih gara gara telur.
51
51. Bukan menilai hasilnya
52
52. Memasak sendiri
53
53. Wisnu yang penasaran
54
54. Keributan di dapur.
55
55. Skenario Alloh
56
56. Kegiatan rutin di dalam kegelapan
57
57. Modus
58
58. Bantu dengan do'a
59
59. Kelahiran
60
60. Tentu saja boleh
61
61. Pemilik sebenanya
62
62. Kuatir
63
63. Masih cemas
64
64. Soal rasa jangan kuatir
65
65. Aku juga
66
66. Ketika Wisnu tersinggung
67
67. Mendadak kangen.
68
68. Kado yang ketinggalan
69
69. Lebih baik nurut
70
70. Akrab dari dalam kandungan
71
71. Tapi itu lucu ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!