Tidak ada bedanya dengan ketiga pria dirumah mbak Ana, ketiga gadis juga dikumpulkan di rumah ibunya Fifi.
" Kenapa kalian diperkenalkan sebagai calon istrinya Wisnu, Brian dan Ali, tidak memberitahukan kepada kami ? Memangnya kalian lahir dari batu ? Atau kalian mau menikah diam diam begitu ? "
Ibunya Fifi langsung memberondong dengan omelan begitu Riella, Fifi dan Amira pulang dari bekerja.
" Sekarang ayo kita pergi nge pas kebaya yang akan kalian kenakan Minggu depan, masalah surat surat masih berada di rumah calon suami kalian "
Ibu Amira angkat bicara
" Untungnya mereka tetangga sendiri dan hemm, oke juga pilihan kalian, selain cakep cakep juga sudah punya usaha sendiri.
Tidak penting usaha patungan kek, keroyokanlah, yang penting ada jalan usaha untuk mencari rezeki "
Lumayan bijak omongan ibunya Riella.
" Usia kalian juga sudah berapa ? sudah mau dua lima ? Menikah dengan teman sendiri tidak buruk, jangan bicara cinta ! nanti kalau sudah tidur bareng juga cinta "
Ibunya Fifi berucap santai seolah yang dikatakan barusan sedang mengomentari artis A yang sedang naik daun atau artis B yang lagi turun gunung.
Ketiga gadis walaupun sudah dewasa tetapi ucapan seperti itu keluar dari bibir salah satu ibu mereka tentu saja membuat wajah memerah dan telinga sedikit risih.
" Tetapi kami baru pulang, belum mandi dan belum makan "
Riella memberi alasan dan diangguki oleh Fifi dan Amira.
" Hallah, mandi dan makannya nanti, besok kalian juga berangkat bekerja, kami juga banyak urusan. Sudah ayo naik ! "
Ibunya Fifi sudah duduk di belakang kemudi modilnya.
Tidak berani protes lagi Riella, Fifi dan Amira masuk ke dalam mobil, diikuti oleh ibunya Amira dan ibunya Riella.
Mobil melaju ke arah butik yang sudah mereka para ibu melihat lihatnya tadi siang, mencocokkan harga dan menyesuaikan ukuran, jadi ketika membawa calon pengantin dadakan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama.
*****
Selama seminggu menjelang pernikahan, ketiga pasang calon pengantin merasa aneh dan lucu.
Aneh yang tiba tiba mendadak akan menikah karena sandiwara dan lucu juga karena semua calon pengantin mempersiapkan pernikahan mereka sebaik baiknya.
Jika ketiga pria memoles kamar sebagus mungkin, para wanita dipaksa oleh ibu ibu mereka untuk melakukan perawatan diri.
Kan aneh dan lucu, apa kira kira ketiga pasangan mau langsung belah duren setelah menikah ?
Bagaimana tidak merasa aneh ? melakukan perawatan tubuh karena sebentar itu badan mau dipakai orang yang tidak lain adalah suami mereka.
Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk merinding, apa lagi kenyataan nanti.
Tanpa sadar ketiga gadis menggelengkan kepalanya bersamaan, tetapi di rumah masing masing, kan lagi perawatan.
Tidak perlu menghabiskan waktu berjam jam di salon, panggil saja mbak mbak yang biasa mengurut seluruh badan karena pegal pegal, dijamin bisa sekalian luluran dengan bahan bahan tradisional yang diracik sendiri, tanpa pengawet dan bahan kimia, dijamin halal dan yang pasti murah.
Ada plus nya lagi, sehabis dilulur bisa langsung tidur.
Soal biaya ? Kan ada ibu ibu mereka yang menunggui si mbak sembari minta dibuatkan jamu biar rapet, singset, wangi dan kuat.
Memangnya anak gadisnya mau diapain buk ?
Lain lagi dengan calon pengantin pria, masing masing kamar sudah di hias sedemikian rupa menyambut malam pengantin.
Dikepala semua Pria, sama saja.
Ketiganya membayangkan malam panas yang akan mereka lalui, lupa jika Ketiganya tidak ada membahas masalah yang satu itu.
Setelah semua beres, masing masing mengunci kamar agar petugas kebersihan yang membersihkan lantai satu dan dua tidak mengusik kamar mereka yang akan merubah sesuatu yang sudah di buat sedemikian rupa.
Ali bersiul riang menuruni anak tangga, kelihatan sekali jika hatinya sedang bahagia.
Wisnu memasang wajah biasa saja, susah ditebak apakah dia bahagia atau tidak, padahal hatinya juga tidak jauh berbeda dengan Ali
Berbeda lagi dengan Brian, dia bernyanyi nyanyi kecil, gak tahu lagu apa yang dinyanyikan.
Apakah lagu yang berjudul belah duren yang dinyanyikan oleh penyanyi yang sudah meninggal ? Entahlah, karena kemana arah lagu dan suaranya yang serak serak banjir cukup mengganggu gendang telinga yang mendengar tetapi karena Ali dan Wisnu hatinya sedang senang tidak mempermasalahkan senandung Brian, mau sampai pagi kalau dia sanggup juga tidak apa apa.
" Kalau mereka tidak mau tidur bareng kita bagaimana ? "
Wisnu membuka pembicaraan ketika ketiganya sudah berada di ruangan kerja mereka.
" Kita bujuklah biar mau "
Brian menjawab asal.
" Kau kira mereka anak kecil ? Masalahnya ini menyangkut tidur dan semua diluar rencana kita "
Pikiran Wisnu menerawang membayangkan wajah Fifi.
" Kita jangan pindah dulu ke sini, biarkan kita berada di rumah orang tua kita, dan....tentunya kita akan sekamar jadi mana mungkin mereka akan menolak "
Ali memberi tahukan akal bulusnya.
" Maksudmu mereka tidak akan menolak untuk dieksekusi ? "
Otak Brian mulai bervirus.
" Kalau itu aku tidak tahu, tergantung rayuan gombal masing masing "
Ali tergelak.
" Kita tidak pernah punya pacar, bagaimana merayu, keahlian kita bermulut manis merayu konsumen yang awalnya hanya mendekorasi ruang tamu dan ruang keluarga jadi seluruh rumah, untuk urusan perempuan...."
Wisnu menaikkan kedua bahunya.
" Belajar via internet, kan banyak "
Brian mulai mencari di mesin pencarian.
" Itu kalau perempuannya pacar kita atau orang yang baru kita kenal, ini teman kita, yang benar saja ? "
Ali mematahkan pendapat Brian.
" Ya sudah, kenapa buru buru ? Jalani saja ! Nanti mereka kan mau sendiri, mereka kan perempuan perempuan dewasa yang juga membutuhkan itu, bukan hanya kita "
Wisnu mencoba menenangkan.
" Oke juga tuh, kita selesaikan orderan dari Pak Galang mendesain rumah yang baru dibeli, katanya sebagai hadiah pernikahan untuk adik iparnya.
Sebelum kita cuti menikah, semua harus sudah deal "
Ali mengingatkan.
Nah lho, ada Babang Galang disini.
( Numpang lewat )
" Kalian berdua yang ngecek, aku sedang nge chat dengan Ami, ternyata punya seseorang yang ya... Walaupun belum ada perasaan yang spesial, seru juga "
Bibir Brian senyum senyum gak Jelas.
" Kau mungkin sudah jatuh cinta ? Kau saja yang tidak menyadarinya, dari tadi kau bersenandung terus sekarang senyum senyum, memang kau tadi bernyanyi apa "
Ucap Ali penasaran sembari mulai membuka lembaran lembaran konsep yang masih mentah sesuai permintaan konsumen.
" Lagu ini "
Dan Brian mulai bernyanyi
...Alangkah Indahnya...
...Dunia Kurasa Saat Ini Saat Ini...
...Karena Malam Ini Malam Bahagia...
...Alangkah Indahnya...
...Dunia Kurasa Saat Ini Saat Ini...
...Karena Malam Ini Malam Bahagia...
...Ohh Dunia Serasa Bagaikan Di Surga...
...Ku Dirayunya Ku Dicumbunya...
...Aduhai Sungguh Senangnya...
...Kupeluknya Ku Diciumnya...
...Aduhai Sungguh Nikmatnya...
...Tercapailah Segala Gelora Di Jiwa Ini .....2x...
...Angan-Anganku Melayang-Layang Tinggi...
...Bagaikan Dialam Khayalan Mimpi-Mimpi Yang Indah...
Ali dan Wisnu melongo.
" Itu lagu tahun berapa ? dan dari mana kau dapat lagu itu ? "
Ali bertanya tidak percaya.
" Aku tidak tahu, kemarin ketika ban mobilnya gembos, di bengkel sedang diputar lagu itu melalui VCD di ruang tunggu, menurutku pas dengan kita beberapa hari lagi "
Sahut Brian tanpa dosa.
" Ckckck.... Benar kata Ali, sepertinya kau memang sedang jatuh cinta "
Wisnu menggelengkan kepalanya.
Brian tidak perduli kembali menatap layar ponselnya.
*
*
*
🌼🌼🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mryn
🤭
2024-04-10
0
Nabil Az Zahra
astagfirulloh,,ini klo di hidup nyta ada yg kek gini mcemnya gimana ya?
2023-02-26
0
Edah J
ah bener nih cerita menghibur banget seru nyengir selalu 😁😁😁
2023-02-04
0