Chapter 15 : Empat Anak Katana

Rumah Natsumi

Malam hari pukul 19:30 WIB

Eric kini tengah terpaku menatap makanan yang begitu banyak di atas meja makan, kelihatannya makanan-makanan itu sangat lezat baginya, Eric dan pamannya Oga sedang menunggu Yuri dan Ibunya untuk ikut bergabung ke meja makan, mereka berdua sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu alat yang dibutuhkan untuk makan.

Eric dan pamannya yang menunggu pun berbincang sebentar sembari menggoyangkan kaki mereka santai,

"Jadi gimana ceritanya aku ini bisa jadi keponakan, Om?"

"Hmm, Ceritanya sangat panjang!" ujarnya dengan raut wajah mengingat masa lalu.

"Apa kamu tau, dulu Oom yang ngantarin kamu sama ibu kamu ke negeri tanah air?"

"Gak tau, Om! ibuku gak pernah cerita,"

"Wajar ibumu gak mau cerita. Ibumu dulu sangat trauma berat, bahkan sampai sekarang dia trauma,"

"Trauma kenapa om?"

"Jadi dulu itu, semua keluarga ibumu tewas dibantai para yakuza semenjak era baru kepemimpinan, Shojo. Bahkan kakek nenek kamu juga mere-!"

"Astaga, om! kenapa aku gak pernah tau soal ini?"

"Om gak tau pasti, om cuma bisa berasumsi kalau ibumu tak mau dirimu ikut campur dengan kehidupan yakuza."

"Maksud om ibu ku gak mau diriku ini balas dendam?"

"Iya, maksud om gitu. Ibumu tak punya siapa-siapa lagi selain kamu, dia takut kehilangan anak semata wayangnya,"

"Tapi bukannya ayahku sekarang masih hidup, Om?"

"Ayahmu Enmo sekarang ini sedang melakukan pelarian, dirinya tak mau ditemukan yakuza untuk menjadi bahan eksperimen bagi mereka,"

"Eksperimen! itu berarti ayahku akan diambil sampel darahnya agar mereka dapat memproduksi serum-serum mutan itu?"

"Hmm, ternyata kamu sudah tau tentang serum itu?"

"Udah, Om! ayah ku sempat menulis surat untukku kalau aku pernah disuntikkan serum itu, kalau gak salah nama serum itu ..."

"Sampel abadi?"

"Iya, Om! sampel abadi!!"

Seketika Natsumi Oga membuka matanya terbelalak kaget, ia tak menyangka serum yang sangat kuat itu berada di dalam tubuh keponakannya.

"Eric, jadi ayah kamu pernah menyuntikkan itu?"

"Iya, Om!!"

"Kamu harus bisa mengendalikan dirimu itu ketika kekuatannya memuncak, bisa baha-"

Tiba-tiba suara seorang wanita menghentikan pembicaraan mereka, itu adalah Tante Yume yang sedang membawa alat-alat makan berupa piring, diikuti dengan seorang gadis cantik di belakangnya yang membawa nampan berisi buah melon segar.

"Lagi ngobrol apa ini? ayo makan dulu!" ajak Tante Yume kepada Eric dan Suaminya Oga.

Tante Yume langsung duduk di sebelah Natsumi Oga, sedangkan gadis cantik yang bernama Yuri itu duduk di sebelah Eric.

"Wah, ibu gak nyangka kalau kalian sangat cocok jadi pasangan kekasih!!" ucap tante Yume dengan senyuman membuat wajah Yuri memerah malu.

"Ihh ... apaan sih Ibu, gak jadi makan ni ...!!"

"Hahaha, udah-udah yang penting kita makan dulu, urusan pacarannya nanti aja dibahas," ucap Oga melerai istri dan anak gadisnya membuat nafsu makan Yuri menurun.

"Kan... Ayah!!!" teriak Yuri.

Eric yang mendengar suara Yuri membuat jantungnya berdebar-debar, lagi saat ini Yuri duduk di sebelahnya.

"Eric! ayo makan, jangan malu-malu!" ujar tante Yume membuat Eric tersentak

"Iya tante," sahutnya tersenyum mengambil beberapa makanan ke piringnya

Mereka berempat yang duduk bersama di kursi meja makan itu berdoa, setelah selesai berdoa mereka langsung mengucapkan "Selamat makan!" serentak dilanjutkan dengan menyuapkan makanan mereka masing-masing.

Nyam ... nyam ...nyam ...

"Gimana Eric? masakannya enak?" tanya Oga dengan penuh makanan di mulutnya.

"Wah, enak banget Om! Om tau gak, kemarin itu Yuri sempat main-main ke rumah aku, terus kita berdua masak makanan sukiyaki, masakannya luar biasa enak, Om!" ujar Eric

Yuri yang kini sedang mengunyah makanan sedikit demi sedikit langsung tertunduk malu mendengarnya.

"Anak siapa dulu dong, jago masaknya kan menurun tuh ..." ujar Tante Yume.

"Iya tante benar juga, apalagi Yuri kan sering bantu tante masak," ucap Eric sembari kembali menyuapkan makanannya.

"Eric, ngomong-ngomong tadi kamu pergi kesini naik apa?" tanya Oga.

"Naik motor, Om."

"Oh gitu ... om kirain tadi jalan kaki, soalnya ini kan udah malam, jarak dari sini ke rumah kamu mungkin cukup jauh, kamu juga masih anak sekolah, tak boleh telat bangun pagi!"

"Ah ... gak apa-apa, Om! walaupun tidurnya larut malam, saya sering bangun di awal," ujar Eric meski kenyataannya ia tidak selalu bangun di awal pagi, melainkan karena ia ingin terlihat perfect pada calon mertuanya itu.

"Hmm ... baguslah, soalnya ada banyak sekali cerita yang mau Om sampaikan sama kamu!"

"Baik, Om!" ucap Eric antusias.

Mereka pun melanjutkan makan malam mereka hingga selesai, Oga yang kini bersendawa lega mengusap perutnya yang kenyang, langsung ia mengajak Eric duduk di teras depan rumah untuk berbincang, sedangkan Yuri dan Tante Yume duduk di ruang tengah menonton televisi, seperti biasanya ibu rumah tangga akan menonton sebuah sinetron atau drama di channel tv kesayangannya, tentu anak gadisnya Yuri ikut serta menemani Ibunya menonton.

Natsumi Oga yang kini duduk di teras bersama Eric menyesap sedikit teh Hijichanya yang sudah hangat, "Wah, segarnya!" gumamnya pelan.

"Ehm, jadi Om. Aku masih bingung, kenapa aku ini bisa jadi keponakan, Om?" tanya Eric antusias.

"Hmm ... cerita ini sangat dulu sekali, Om akan memulainya dari cerita Katana o Motsu 4-ri no Kodomo !!"

"Katana o motsu ...??" tanya Eric terputus tak mengerti.

"Katana o motsu 4-ri no kodomo yang artinya Empat Anak ber-Katana,"

"Oh ..., empat anak katana. Gitu, Om ...?"

"Yap. Baiklah, Om akan ceritakan kisahnya!"

...........

Tiga puluh satu tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1990. Natsumi Hiro telah menjalani masa kemimpinan yakuzanya selama satu tahun lamanya, pada masa itu mafia yakuza mengalami era baru yang di mana mereka tak melakukan tindakan kriminal sedikit pun, melainkan mereka membantu dan menjaga keamanan di wilayah Jepang.

Natsumi Hiro membawa pengaruh besar di kehidupan Jepang, penduduk menjadi aman dan tentram, tak merasa adanya bahaya sedikitpun menghampiri mereka.

Namun, sebagian besar anggota yakuza merasa kehormatan mereka diinjak, yakuza sudah tak ditakuti lagi oleh penduduk setempat, hingga beberapa penduduk semena-mena kepada yakuza itu, padahal seharusnya para penduduk itu harus hormat kepada samurai yang menjaga tanah air mereka, perekonomian anggota yakuza yang kecil menjadi krisis akibat penduduk yang tidak memberikan mereka naungan pekerjaan halal.

Akhirnya sekumpulan yakuza itu membentuk kumpulan mereka sendiri guna memberontak pada kepemimpinan Natsumi Hiro di mafia yakuza. Mereka mengobrak-abrik rumah penduduk, membunuh dan menculik setiap anak gadis untuk mereka manfaatkan sebagai uang tebusan bagi orangtua mereka, para pemberontak itu menyebut diri mereka gangster Haran, seiring berjalannya waktu, banyak orang yang ikut bergabung ke dalam gangster mereka hingga bertambah banyak mencapai angka 5000 anggota.

Akhirnya salah satu penduduk yang resah mengirimkan sebuah surat kepada pemimpin yakuza Natsumi Hiro yang berisi keluhan mereka atas tindakan anarki yang mengacaukan kehidupan penduduk oleh Gangster Haran.

Saat itu Hiro belum memiliki orang-orang kepercayaan di sisinya, hingga ia memutuskan kepada anak kandung dan ketiga anak angkatnya membentuk tim elit samurai, mereka dilatih sedemikian keras oleh sensei ahli berpedang tingkat tinggi yang diundang oleh Hiro dari desa perkampungan nan jauh, tentu daerah asal sensei itu sangat jauh kampung halamannya dari gedung yakuza. Seiring berjalannya waktu dan hari demi hari akhirnya tim Samurai Elit berhasil dibentuk.

Tim itu terdiri dari Tatsumi Shojo, remaja berusia 19 tahun. Ia menjadi pemimpin dari Tim Elit Samurai yang dibentuk Natsumi Hiro. Tatsumi Shojo pemegang pedang yang berukir ukiran huruf A (Azazel) di sarung pedangnya, melambangkan salah satu nama raja iblis neraka dari mitologi tertentu, ia mendapatkan pedang itu dari senseinya karena Shojo memiliki kemampuan berpedang layaknya sekuat iblis. Ia merupakan kakak tertua dari keempat saudara angkat itu.

Kedua adalah Enmo Pratama, remaja berusia 18 tahun. Ia pemegang pedang yang berukir ukiran naga di sarung pedangnya, melambangkan gagah perkasanya seekor naga terbang menatap rendahnya bumi, keagungannya membuat naga itu tak terkalahkan. Pedang itu diberikan Senseinya kepada Enmo karena Enmo memiliki jiwa yang tangguh. Ia merupakan kakak kedua sekaligus adik Shojo dari keempat saudara angkat itu.

Ketiga adalah Natsumi Oga, remaja berusia 17 tahun. Oga merupakan satu-satunya anak kandung Natsumi Hiro. Ia pemegang pedang yang berukir ukiran gambar elang emas di sarung pedangnya, melambangkan ketajaman mata elang emas menatap jauhnya jarak target ke musuh hingga mengenai mangsa tepat sasaran. Selain ia diberikan pedang, Oga juga diberikan sebuah panah dengan ukiran elang emas oleh senseinya. Kini Oga sudah memiliki kemampuan mata yang sangat tajam untuk memandang objek dari kejauhan, selain ia bertarung dengan pedang, ia juga sangat ahli dalam memanah. Oga merupakan adik Shojo dan Enmo dari keempat saudara angkat itu.

Keempat adalah Nendra Basweda, remaja berusia 15 tahun. Ia pemegang dua bilah pedang yang berukir ukiran Harimau Putih di sarung pedangnya, melambangkan sosok Harimau perkasa yang memiliki enam cakar di kedua kaki depannya, mampu melawan sepuluh manusia bersenjatakan tombak, sosoknya yang sangat kuat sangat sulit untuk dikalahkan. Nendra diberi kedua pedang itu oleh Senseinya karena Nendra sangat gigih dalam memperkuat kekuatan daya fisik, ia benar-benar tak mau kalah dari ketiga kakaknya yang terdiri dari Shojo, Enmo, dan Oga. Ia merupakan adik paling kecil dari keempat saudara angkat itu.

Mereka berempat merupakan saudara angkat sejak mereka masih kecil, mereka sudah menjalani hubungan kekeluargaan layaknya saudara kandung.

Natsumi Hiro membentuk mereka sebagai tim untuk mengangkat mereka menjadi orang-orang kepercayaannya, mereka disebut "Empat Anak Katana," mereka berempat dikirim oleh Hiro untuk terjun langsung ke lingkungan masyarakat, guna membasmi para hama yang menyebut diri mereka Gangster Haran. Ikatan tali persaudaraan "Empat Anak Katana," membuat mereka saling bahu membahu di setiap pertarungan, saling melindungi satu dengan yang lain serta saling melengkapi.

Setiap mereka kembali pulang ke gedung yakuza, tidak pernah sekalipun mereka membawa pulang pedang yang bersih, melainkan mereka membawa pulang pedang yang penuh dengan lumuran darah, setiap kali mereka pulang selalu saja membawa luka sayatan di sekujur tubuh mereka, mereka bagaikan sekumpulan kesatria yang sulit untuk dibunuh.

Hingga terjadi suatu Tragedi pada puncaknya, Gangster Haran dengan total anggota hampir mencapai 7000 banyaknya, mereka menyerang langsung ke gedung yakuza.

Para yakuza yang setia pada pemimpinnya Hiro tidak memiliki persiapan terhadap serangan itu berusaha menahan seluruh anggota gangster Haran agar tidak menerobos masuk ke dalam inti gedung Yakuza. Namun apa lah daya, ketidak siagaan itu membuat seluruh anggota gangster Haran berhasil menerobos masuk gedung yakuza yang berlantaikan tujuh tingkat lantai itu.

Ribuan Yakuza di dalam gedung sontak bertarung melawan para anggota gangster Haran, dentangan pedang samurai terdengar berdesing memekakkan telinga yang mendengarnya, gedung yakuza dibanjiri darah perperangan tak diduga itu, terlihat jelas gangster Haran seperti bersikeras sekali ingin mengambil alih kekuasaan Yakuza.

Empat Anak Katana itu pun terjun langsung ikut perang melawan gangster Haran.

Oga dengan kemampuan memanahnya, berhasil membunuh 1034 anggota Haran dari kejauhan yang tak dapat di jangkau oleh jarak serang musuh bersenjatakan pedang itu.

Nendra dengan keahlian dua pedangnya, mampu menyerang dengan tebasan kedua bilah pedangnya kepada musuh, setiap kali dirinya di serang, ia berhasil menghindarinya. Ia sukses membunuh anggota Haran sebanyak 1066 orang.

Enmo dengan ketangguhan di setiap gerakan tebasan pedangnya, mampu merembeskan darah kepada 1536 orang anggota gangster Haran, Enmo seakan memiliki stamina tak terbatas membuat dirinya tak kelelahan sedikit pun, meskipun nafasnya kini dalam keadaan terengah-engah.

Sedangkan Shojo anak tertua sekaligus kakak dan pemimpin bagi mereka, ia mengeluarkan kekuatan Iblis yang bersemayam di dalam dirinya, Shojo berhasil membunuh 2399 orang anggota gangster Haran, sontak membuat ketiga saudaranya terkejut kagum dengan kemampuan Kakak mereka Shojo.

Akhirnya sisa anggota dari gangster Haran terpaksa mundur melarikan diri dari perperangan sengit itu, mereka tak menyangka pemimpin yakuza yang sekarang memiliki bawahan yang sangat kuat, lebih tepatnya Empat Anak Katana yang memiliki kemampuan bagaikan Monster.

Semenjak selesainya hari peperangan mafia yakuza dan gangster itu, membawakan hasil bagi kemenangan Yakuza yang berdampak kepada lingkungan penduduk kembali tentram, aman, damai, dan sentosa.

Para penduduk mengenal betul keempat anak katana yang berjasa bagi kehidupan mereka pada masa itu, mereka adalah para pahlawan samurai bertuankan ayah mereka sendiri Natsumi Hiro.

...........

Eric yang mendengar cerita panjang Oga kini mulai memahami dan menemukan alasan bahwa Natsumi Oga benar-benar Paman angkatnya.

Tanpa mereka sadari, Yuri menguping pembicaraan mereka dari balik jendela sedari tadi.

"Yuri ...!!!" panggil Ayahnya Oga yang baru sadar jika Yuri tengah menguping.

"Iya, Ayah ...."

"Keluarlah kalau ingin mendengar cerita!"

Yuri pun menampakkan dirinya ke depan pintu dengan memasang wajah tersenyum manis.

"Tapi sayang, Ayah mulai ngantuk, Hahhh ..." ucap Oga menutup mulutnya yang menguap.

"Kan ... Ayah. Giliran ada Eric Ayah mau cerita, kenapa sama aku Ayah gak pernah cerita soal itu?" tanya Yuri kesal pada Ayahnya.

"Hehe, Ayah cuma pengen kamu itu taunya Ayah adalah seorang pembisnis, bukan Samurai (Ronin)."

"Kenapa Ayah harus sembunyikan itu dariku?"

"Sama seperti ibu Eric, ayah tidak ingin kehilangan anak gadis ayah satu-satunya."

"Tapi aku kan udah berlatih keras, Ayah!! aku harus membuat paman Shojo membayar semuanya tentang hal yang udah dia lakuin ke kakek," ucap Yuri antusias.

"Tapi, Yuri ... ayah gak mau kamu kenap-"

ucapan Oga dipotong oleh Eric.

"Om Oga ..., Om Oga lupa sama kekuatan di dalam diriku? aku pastikan aku akan melindungi Yuri."

Natsumi Oga langsung mengernyitkan Dahi dan mengelus-elus dagunya yang tak berjanggut, "Kamu benar juga Eric, kekuatan itu sangat besar, tapi kamu harus tau orang yang kamu lawan itu apa?"

"Iya, Om Oga benar, dari cerita Om tadi, aku mendengar bahwa Shojo memiliki kekuatan iblis di dalam dirinya, tak diketahui pasti secara harfiah suatu hal apa yang ada dalam tubuhnya, namun yang jelas aku juga ingin membalaskan dendam atas kematian keluarga ku Deslova, aku tak ingin membiarkan ibu menangis kesal di dalam hatinya dengan tak berdaya tanpa melakukan apapun ..." ucap Eric berambisi.

Seketika membuat Natsumi Oga dan Putrinya Yuri tertegun sesaat ...

"Lalu aku mendengar Om mengatakan seseorang bernama Nendra Basweda adalah adik kecil kalian, bukankah dia orang yang sama saat aku berada di kantor polisi Ghosttown?" tanya Eric.

"Iya, kamu benar Eric, dia bekerja di sana!" jawab Oga.

"Berarti anaknya, Ardhias Basweda adalah saudaraku juga ...."

Terpopuler

Comments

Sejahtera

Sejahtera

Semangat Kakak

2021-03-22

0

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, aku datang bawa 15like utk karyamu.
semangat up dan smg ceritanya sukses ya, aku tunggu feedbacknya ya 😉

2021-02-07

2

Mifa Jennifer

Mifa Jennifer

Em, skrg aq dah lumyan ngrti ama alur ceritanya thor

2021-01-29

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : PROLOG
2 Chapter 2 : Trisakti High School
3 Chapter 3 : Eric Pratama
4 Chapter 4 : Natsumi Yuri
5 Chapter 5 : Selembar Surat
6 Chapter 6 : Profesor Muda, E. P
7 Chapter 7 : Tiket Eric ke Penjara
8 Chapter 8 : Eric dan Yuri mulai dekat
9 Chapter 9 : Ayah Eric, Enmo Pratama.
10 Chapter 10 : Ibu Eric, Maria Deslova.
11 Chapter 11 : Yuri Berkunjung Ke Rumah Eric
12 Chapter 12 : Eric Comeback To School
13 Chapter 13 : Hari minggu mau ngapain?
14 Chapter 14 : Ronin, Nendra Basweda
15 Chapter 15 : Empat Anak Katana
16 Chapter 16 : Ardhias Comeback To School
17 Chapter 17 : WolfStreet Vs Thunderdown
18 Chapter 18 : Ibu Eric pulang!!?
19 Chapter 19 : Pementasan Drama
20 Chapter 20 : Mambayar Tiket jalan-jalan
21 Chapter 21 : Membayar Tiket jalan-jalan 2
22 Chapter 22 : Perjalanan menuju dermaga Marina
23 Chapter 23 : Menuju Pulau Pantara
24 Chapter 24 : Pulau Pantara
25 Chapter 25 : Siapa Ayah Bayu?
26 Chapter 26 : What The Hell?
27 Chapter 27 : Suara Mengagetkan
28 Chapter 28 : Sinar Bulan
29 Chapter 29 : Sebuah Paket
30 Chapter 30 : Awal Mula Gangster WolfStreet
31 Chapter 31 : Murid Baru Again
32 Chapter 32 : WolfStreet Vs Thunderdown 2
33 Chapter 33 : Firasat Yuri/Eric
34 Chapter 34 : Cerita Ibu-nya Bayu
35 Chapter 35 : Persiapan yang terlambat
36 Chapter 36 : Ronin, Enmo Pratama.
37 Chapter 37 : Menjemput WolfStreet
38 Chapter 38 : Desa KenRoshi
39 Chapter 39 : Kakek itu lagi
40 Chapter 40 : Mata Berapi Biru
41 Chapter 41 : Ronin, Natsumi Oga. Dan Ninja, Hikari Yumeko.
42 Chapter 42 : E-Ryu
43 Chapter 43 : Kedatangan Mantan Marinir
44 Chapter 44 : Cerita Bayu
45 Chapter 45 : Semua ada di tangan Eric
46 Chapter 46 : Bercampur Dendam
47 Chapter 47 : Apa Itu Dendam?
48 Chapter 48 : Pak Walikota Disandra
49 Chapter 49 : Why Always Dendam
50 Chapter 50 : Menebus kesalahan
51 Chapter 51 : Ilmu dari Edward
52 Chapter 52 : Kecemburuan Yuri
53 Chapter 53 : The Hikari Ninja Clan
54 Chapter 54 : Ready To War
55 Chapter 55 : Dibendung Rasa Tak Terduga
56 Chapter 56 : Samurai, Fujiwara Satoru.
57 Chapter 57 : Bangkit Dari Keterpurukan
58 Chapter 58 : Di Ambang Perperangan Besar
59 Chapter 59 : Pertarungan Terakhir
60 Chapter 60 : EPILOG
61 Info (Mutant : Katana Holder)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 : PROLOG
2
Chapter 2 : Trisakti High School
3
Chapter 3 : Eric Pratama
4
Chapter 4 : Natsumi Yuri
5
Chapter 5 : Selembar Surat
6
Chapter 6 : Profesor Muda, E. P
7
Chapter 7 : Tiket Eric ke Penjara
8
Chapter 8 : Eric dan Yuri mulai dekat
9
Chapter 9 : Ayah Eric, Enmo Pratama.
10
Chapter 10 : Ibu Eric, Maria Deslova.
11
Chapter 11 : Yuri Berkunjung Ke Rumah Eric
12
Chapter 12 : Eric Comeback To School
13
Chapter 13 : Hari minggu mau ngapain?
14
Chapter 14 : Ronin, Nendra Basweda
15
Chapter 15 : Empat Anak Katana
16
Chapter 16 : Ardhias Comeback To School
17
Chapter 17 : WolfStreet Vs Thunderdown
18
Chapter 18 : Ibu Eric pulang!!?
19
Chapter 19 : Pementasan Drama
20
Chapter 20 : Mambayar Tiket jalan-jalan
21
Chapter 21 : Membayar Tiket jalan-jalan 2
22
Chapter 22 : Perjalanan menuju dermaga Marina
23
Chapter 23 : Menuju Pulau Pantara
24
Chapter 24 : Pulau Pantara
25
Chapter 25 : Siapa Ayah Bayu?
26
Chapter 26 : What The Hell?
27
Chapter 27 : Suara Mengagetkan
28
Chapter 28 : Sinar Bulan
29
Chapter 29 : Sebuah Paket
30
Chapter 30 : Awal Mula Gangster WolfStreet
31
Chapter 31 : Murid Baru Again
32
Chapter 32 : WolfStreet Vs Thunderdown 2
33
Chapter 33 : Firasat Yuri/Eric
34
Chapter 34 : Cerita Ibu-nya Bayu
35
Chapter 35 : Persiapan yang terlambat
36
Chapter 36 : Ronin, Enmo Pratama.
37
Chapter 37 : Menjemput WolfStreet
38
Chapter 38 : Desa KenRoshi
39
Chapter 39 : Kakek itu lagi
40
Chapter 40 : Mata Berapi Biru
41
Chapter 41 : Ronin, Natsumi Oga. Dan Ninja, Hikari Yumeko.
42
Chapter 42 : E-Ryu
43
Chapter 43 : Kedatangan Mantan Marinir
44
Chapter 44 : Cerita Bayu
45
Chapter 45 : Semua ada di tangan Eric
46
Chapter 46 : Bercampur Dendam
47
Chapter 47 : Apa Itu Dendam?
48
Chapter 48 : Pak Walikota Disandra
49
Chapter 49 : Why Always Dendam
50
Chapter 50 : Menebus kesalahan
51
Chapter 51 : Ilmu dari Edward
52
Chapter 52 : Kecemburuan Yuri
53
Chapter 53 : The Hikari Ninja Clan
54
Chapter 54 : Ready To War
55
Chapter 55 : Dibendung Rasa Tak Terduga
56
Chapter 56 : Samurai, Fujiwara Satoru.
57
Chapter 57 : Bangkit Dari Keterpurukan
58
Chapter 58 : Di Ambang Perperangan Besar
59
Chapter 59 : Pertarungan Terakhir
60
Chapter 60 : EPILOG
61
Info (Mutant : Katana Holder)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!