Chapter 2 : Trisakti High School

Dua Hari yang lalu!

(Sebelum Eric di penjara)

Suasana di pagi hari yang cerah memperlihatkan gadis-gadis dan juga lelaki remaja lainnya sedang berjalan mengenakan seragam sekolah, seragam dengan atasan putih dan bawahan abu-abu. Ketentraman dari keramaian anak sekolah dapat dilihat dari kejauhan. Tentunya mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah SMA Trisakti. Gerbang sekolah yang besar dengan tembok yang menyatu di pinggirannya mengelilingi kawasan Trisakti High School secara keseluruhan, tulisan "Trisakti High School" juga terpampang jelas di atas gerbangnya. Indah dalam bentuk, tampak beberapa gedung bangunan kelas, ruang guru, ruang kooperasi, dan ruang UKS (unit kesehatan sekolah). Semuanya memiliki tiga tingkatan lantai dengan desain warna bangunan yang rapi, dan juga tersedia beberapa bangunan kantin yang megah bak restoran.

SMA Trisakti merupakan sekolah yang paling terfavorit di Kota Axel, tentu murid-muridnya juga berintelektual dan juga memiliki wawasan yang luas serta memiliki ilmu sosial yang tinggi. Namun, di balik itu semua tentu saja ada beberapa murid brandal yang dapat masuk ke sekolah ini, mereka memanfaatkan kekayaan dan jabatan orang tua mereka dengan meyuap kepala sekolah SMA Trisakti.

...........

Kelas XI-A

Sekumpulan gadis cantik sedang berbincang.

"Aku dengar bakalan ada anak baru di kelas kita ini, katanya sih cewek, tapi menurut kalian dia cantik gak ya?" tanya Helvi

"S**t, aku gak akan biarin kepopuleran aku jatuh kalau dia masuk sekolah ini, apa lagi dia sekelas dengan kita. Eww ...!!! gak banget deh!" gelisah Alena.

"Kamu tenang aja, kecantikan kamu gak akan tertandingi sama anak baru itu, paling juga mukanya biasa-biasa aja." Respon Gea.

Ya, mereka adalah geng Trio Beauty. Alena sebagai ketua geng, Helvi dan Gea sebagai orang kepercayaan sekaligus sahabat dekat Alena. Mereka memiliki puluhan anggota perempuan di dalam geng mereka itu, semua anggotanya tidak ada yang tidak cantik. Sebagai gadis-gadis yang cantik di dalam kumpulan itu, mereka terlalu fanatik soal kecantikan dan juga posesif bila ada seorang gadis yang dapat menyaingi mereka di luaran anggota Trio Beauty. Jika mereka mengetahui ada seseorang yang dapat menyaingi kecantikan mereka, mereka akan membully dan berusaha membuat gadis tersebut terlihat jelek atau biasa-biasa saja, atau jika ingin tetap berpenampilan cantik, gadis itu harus ikut ke dalam geng mereka serta wajib mematuhi peraturan yang mereka buat.

Suara langkah kaki terdengar dari luar kelas, semakin mendekat semakin terdengar jelas suara hentakan sepatunya, lalu sileut seorang lelaki berseragam sekolah putih abu-abu muncul di depan pintu. Ia memiliki wajah yang dapat membuat setiap gadis yang melihat jatuh hati padanya. Ya, itu adalah Eric Pratama.

"Wah ... Ericku ...! akhirnya datang juga, aku udah lama nunggu kamu di sini." Sapa Alena

Eric sama sekali tak menghiraukan dan langsung duduk di bangku paling belakang.

Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi, Ibu Guru Helena pun masuk ke kelas setelah dua menit bel masuk berbunyi, berbeda dengan hari biasanya Bu Helena terlihat membawa seseorang bersamanya, tampaknya orang yang Bu Helena bawa merupakan seorang gadis berambut hitam dan sedikit warna kemerahan di sela-sela rambutnya. Rambutnya terurai lurus dengan wajah tengah mengenakan masker hitam.

"Selamat pagi anak-anak!"

"Selamat pagi, Bu ..." kompak sekelas.

"Sepertinya pada semester ini, untuk pertama kalinya kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu, sayang!" suruh Bu Helena.

"Kenalin nama aku Natsumi Yuri, panggil aja aku Yuri. Aku murid pindahan dari negara Jepang. salam kenal semua, semoga kalian semua senang dengan kehadiran aku dikelas ini," ucap Yuri ramah.

"Wah ...!!! negara Jepang, negara asal tempatnya dibuat anime itu, ya?" bisik-bisik murid di dalam kelas.

"Bukannya di sana tempat para yakuza?"

Tiba-tiba terdengar suara seseorang menghentikan kebisingan murid-murid.

"Bisakah kau membuka maskermu? kami ingin mengenalimu agar di luar kita bisa saling mengenal dan membantu jika perlu," ucap Ardhias duduk paling belakang, dua langkah meja ke samping tak jauh dari Eric.

"Tumben-tumbenan ngomong gitu, biasanya sombong amat!" respon Helvi di bangku depan Ardhias.

Murid yang lain juga keheranan, pasal nya Ardhias merupakan pimpinan brandal yang amat menakutkan, mustahil jika seorang Ardhias mengeluarkan kata membantu, karena ia adalah penyebab onar di lingkungan sekolah, ia memiliki kumpulan nya sendiri dengan sebutan WolfStreet. Mereka cenderung membully anak-anak yang cupu di SMA Trisakti, sebenarnya itu merupakan pelanggaran berat bagi murid yang melakukan bully, namun tidak ada yang berani melaporkan hal itu ke guru. karena, pernah terjadi suatu Tragedi di mana ada seseorang yang berani melaporkan perbuatan bully mereka kepada guru, sehingga Ardhias dan pengikutnya diskors selama dua bulan, Ardhias tak terima dirinya diperlakukan seperti itu dan merasa harga dirinya diinjak.

Ardhias memutuskan untuk mencari seseorang yang berani melaporkan ke guru tentang perbuatan bullynya sendiri. Ia berhasil menemukannya bersama geng WolfStreet dan membawa orang itu ke lantai paling atas gedung tinggi di pusat kota. Sebuah gedung yang memiliki lantai sekitar 50 lantai. Orang itu dihajar habis oleh WolfStreet dan menyuruh nya untuk lompat terjun bebas ke bawah.

Sehingga rumor itu beredar ke SMA Trisakti tanpa ada satu pun guru yang mengetahui fakta di balik tragedi tersebut. Intinya kasus itu ditutup oleh ayah Ardhias selaku Polisi yang mengurus kasus tersebut, ia membuat bukti-bukti palsu bahwa anak yang lompat dari atas gedung tersebut melakukan tindakan bunuh diri karena alasan tertentu.

Kembali ke dalam kelas XI-A, Yuri yang tak kunjung membuka masker ragu-ragu untuk membukanya.

"Sepertinya dia malu memperlihatkan wajahnya ke kita, kamu jelek ya?" tanya Alena seolah tak merasa bersalah dengan ucapannya.

"Wah, wah, wah, ni anak juga dari ucapannya sok ramah tuh ..." sebut Gea ke Yuri.

Ketua kelas yang sedari tadi mendengar mereka berbicara langsung memotong pembicaraan agar tidak menyakiti hati murid baru itu.

"Sudah-sudah, kalian tidak boleh memberi kesan buruk di hari pertama Yuri bersekolah, biarkan dia mencari tempat duduknya supaya kita bisa melanjutkan kegiatan belajar kita," sahut sang ketua kelas Bryan.

"Iya benar anak-anak, kalian harus menjaga etika dan ucapan kalian, masa anak sekolah ngomongnya gitu, gak baik," sambung Bu Helena.

"Iya maaf, Bu! gak diulangi lagi ... !" ucap Alena dan Gea serempak

Sungguh ucapan yang klise bagi murid-murid di kelas itu, tiga karakter Trio Beauty ini akan terus memiliki sifat seperti itu karena pada dasarnya, selain membully yang lebih cantik daripada mereka, mereka juga suka membuat orang yang tidak cantik menjadi bahan ejekan untuk mereka.

"Tunggu! aku akan membuka maskerku," ucap Yuri.

Sontak membuat murid-murid di kelas kaget sekaligus penasaran.

Eric yang dari awal tak peduli mulai tertular rasa penasaran oleh yang lainnya. dan Eric pun sedikit melirikkan matanya kearah Yuri dengan wajah ke samping.

Yuri membuka maskernya dan tiba-tiba ...

"Cewek ini ..." ucap seorang murid laki-laki

"CANTIKKKKK ...!!!" teriak semua lelaki di dalam kelas terkecuali Eric.

Terlihat kulit putih bening asia layaknya kecantikan gadis jepang, kecantikan yang natural tanpa diberi rias wajah, memiliki kulit putih mulus dan bersih, pipi sedikit merah merona, begitu juga bola mata yang hitam, kelopak mata sedikit sipit dan bibir pink yang khas saat Yuri tersenyum.

Sedangkan para gadis yang lain dengan wajah melongo tidak bisa tidak iri dengan kecantikan Yuri, tidak terkecuali Trio Beauty.

Natsumi Yuri merupakan asli murni keturunan Jepang. Ayahnya adalah seorang Kepala Perusahaan terbesar di Kota Axel, walaupun Kota Axel bukanlah tanah air mereka. Ayahnya Natsumi Oga sukses melakukan bisnisnya di dunia perusahaan tersebut. Dan juga kakeknya Yuri adalah mantan Pemimpin Yakuza, Natsumi Hiro. Akan tetapi Natsumi Hiro sekarang hanya tinggal nama karena telah dibunuh oleh seorang pembunuh bayaran tepat pada dua tahun yang lalu.

Kembali ke kelas XI-A

"Maaf ... sebelumnya aku ragu membuka maskerku karena aku memiliki sifat pemalu, ini hari pertama aku bersekolah di Tanah Air, aku berharap teman-teman semua mengerti!" ucap Yuri dengan senyuman khas dan membungkuk ke depan sebagaimana biasanya budaya jepang memberi salam.

"Sudah tak apa-apa, kami semua akan dengan senang hati menjadi teman barumu di sekolah kita ini," sahut Bryan selaku ketua kelas, memang sudah seharus nya dia berperilaku baik kepada setiap murid di dalam kelas selama murid itu tidak melakukan kesalahan.

Eric yang pada awalnya merupakan seorang pemuda cuek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kini merasa tertarik untuk mendekati Natsumi Yuri. Pasalnya selama ini banyak gadis cantik yang tertarik kepada Eric hingga berani menyatakan cintanya ke Eric. Namun, Eric menolaknya dengan alasan "Aku ingin fokus sekolah dulu!" Ia sama sekali tidak tertarik soal hubungan percintaan.

Yuri pun dipersilahkan duduk oleh Bu Helena dan menunjuk bangku kosong di paling belakang tepatnya bangku yang berada di tengah Eric dan Ardhias.

Lelaki lain yang melihat Yuri duduk di antara tengah Eric dan Ardhias langsung tersungkur lemas dan kecewa di meja mereka. Pasalnya Eric dan Ardhias adalah orang yang mereka segani dan takuti, mereka merasa kecewa karena tidak akan pernah bisa mendekati Yuri jika ada Es dan Api yang bisa Membekukan dan Membakar mereka kapan saja, itu adalah julukan untuk Eric dan Ardhias di SMA Trisakti, yang di mana mereka akan saling beradu kekuatan, seakan tak pernah bisa menyatu.

_____________________________________________

Karakter Utama Perempuan : Natsumi Yuri

Hai ...!

Habis baca please ...!

Like dan Saran komentarnya ...!!!

Dari teman-teman yang baca ada yang udah ngerti dari judul novel Mutant Holder Katana?

Kalau belum ngerti biar aku jelasin ...

Mutant adalah bahasa inggris dari sebutan "Mutan." Mutan merupakan istilah untuk manusia yang berevolusi pada usia remaja menjadi manusia super, di mana kekuatan yang dimiliki jauh melebihi manusia biasa.

Hal yang menurut aku menarik di sini adalah Eric Pratama merupakan seorang mutan pemegang pedang samurai, selain Eric Pratama ingin membalaskan dendam kekasihnya Yuri, dengan sebilah pedangnya ia juga ingin membalaskan dendam kepada Yakuza atas kematian keluarga besar dari ibunya yaitu keluarga Deslova di masa lalu.

Menurut kalian gimana? asik gah tuh? baca terus yah ... kelanjutan cerita ini sampai tamat ...!

Terpopuler

Comments

connect official

connect official

keren klo di buat film ini

2021-04-17

0

Lintang Lia Taufik

Lintang Lia Taufik

like ... like

2021-03-01

2

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

like mendarat lagi.
nti q marathon thor...semangat trus

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : PROLOG
2 Chapter 2 : Trisakti High School
3 Chapter 3 : Eric Pratama
4 Chapter 4 : Natsumi Yuri
5 Chapter 5 : Selembar Surat
6 Chapter 6 : Profesor Muda, E. P
7 Chapter 7 : Tiket Eric ke Penjara
8 Chapter 8 : Eric dan Yuri mulai dekat
9 Chapter 9 : Ayah Eric, Enmo Pratama.
10 Chapter 10 : Ibu Eric, Maria Deslova.
11 Chapter 11 : Yuri Berkunjung Ke Rumah Eric
12 Chapter 12 : Eric Comeback To School
13 Chapter 13 : Hari minggu mau ngapain?
14 Chapter 14 : Ronin, Nendra Basweda
15 Chapter 15 : Empat Anak Katana
16 Chapter 16 : Ardhias Comeback To School
17 Chapter 17 : WolfStreet Vs Thunderdown
18 Chapter 18 : Ibu Eric pulang!!?
19 Chapter 19 : Pementasan Drama
20 Chapter 20 : Mambayar Tiket jalan-jalan
21 Chapter 21 : Membayar Tiket jalan-jalan 2
22 Chapter 22 : Perjalanan menuju dermaga Marina
23 Chapter 23 : Menuju Pulau Pantara
24 Chapter 24 : Pulau Pantara
25 Chapter 25 : Siapa Ayah Bayu?
26 Chapter 26 : What The Hell?
27 Chapter 27 : Suara Mengagetkan
28 Chapter 28 : Sinar Bulan
29 Chapter 29 : Sebuah Paket
30 Chapter 30 : Awal Mula Gangster WolfStreet
31 Chapter 31 : Murid Baru Again
32 Chapter 32 : WolfStreet Vs Thunderdown 2
33 Chapter 33 : Firasat Yuri/Eric
34 Chapter 34 : Cerita Ibu-nya Bayu
35 Chapter 35 : Persiapan yang terlambat
36 Chapter 36 : Ronin, Enmo Pratama.
37 Chapter 37 : Menjemput WolfStreet
38 Chapter 38 : Desa KenRoshi
39 Chapter 39 : Kakek itu lagi
40 Chapter 40 : Mata Berapi Biru
41 Chapter 41 : Ronin, Natsumi Oga. Dan Ninja, Hikari Yumeko.
42 Chapter 42 : E-Ryu
43 Chapter 43 : Kedatangan Mantan Marinir
44 Chapter 44 : Cerita Bayu
45 Chapter 45 : Semua ada di tangan Eric
46 Chapter 46 : Bercampur Dendam
47 Chapter 47 : Apa Itu Dendam?
48 Chapter 48 : Pak Walikota Disandra
49 Chapter 49 : Why Always Dendam
50 Chapter 50 : Menebus kesalahan
51 Chapter 51 : Ilmu dari Edward
52 Chapter 52 : Kecemburuan Yuri
53 Chapter 53 : The Hikari Ninja Clan
54 Chapter 54 : Ready To War
55 Chapter 55 : Dibendung Rasa Tak Terduga
56 Chapter 56 : Samurai, Fujiwara Satoru.
57 Chapter 57 : Bangkit Dari Keterpurukan
58 Chapter 58 : Di Ambang Perperangan Besar
59 Chapter 59 : Pertarungan Terakhir
60 Chapter 60 : EPILOG
61 Info (Mutant : Katana Holder)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 1 : PROLOG
2
Chapter 2 : Trisakti High School
3
Chapter 3 : Eric Pratama
4
Chapter 4 : Natsumi Yuri
5
Chapter 5 : Selembar Surat
6
Chapter 6 : Profesor Muda, E. P
7
Chapter 7 : Tiket Eric ke Penjara
8
Chapter 8 : Eric dan Yuri mulai dekat
9
Chapter 9 : Ayah Eric, Enmo Pratama.
10
Chapter 10 : Ibu Eric, Maria Deslova.
11
Chapter 11 : Yuri Berkunjung Ke Rumah Eric
12
Chapter 12 : Eric Comeback To School
13
Chapter 13 : Hari minggu mau ngapain?
14
Chapter 14 : Ronin, Nendra Basweda
15
Chapter 15 : Empat Anak Katana
16
Chapter 16 : Ardhias Comeback To School
17
Chapter 17 : WolfStreet Vs Thunderdown
18
Chapter 18 : Ibu Eric pulang!!?
19
Chapter 19 : Pementasan Drama
20
Chapter 20 : Mambayar Tiket jalan-jalan
21
Chapter 21 : Membayar Tiket jalan-jalan 2
22
Chapter 22 : Perjalanan menuju dermaga Marina
23
Chapter 23 : Menuju Pulau Pantara
24
Chapter 24 : Pulau Pantara
25
Chapter 25 : Siapa Ayah Bayu?
26
Chapter 26 : What The Hell?
27
Chapter 27 : Suara Mengagetkan
28
Chapter 28 : Sinar Bulan
29
Chapter 29 : Sebuah Paket
30
Chapter 30 : Awal Mula Gangster WolfStreet
31
Chapter 31 : Murid Baru Again
32
Chapter 32 : WolfStreet Vs Thunderdown 2
33
Chapter 33 : Firasat Yuri/Eric
34
Chapter 34 : Cerita Ibu-nya Bayu
35
Chapter 35 : Persiapan yang terlambat
36
Chapter 36 : Ronin, Enmo Pratama.
37
Chapter 37 : Menjemput WolfStreet
38
Chapter 38 : Desa KenRoshi
39
Chapter 39 : Kakek itu lagi
40
Chapter 40 : Mata Berapi Biru
41
Chapter 41 : Ronin, Natsumi Oga. Dan Ninja, Hikari Yumeko.
42
Chapter 42 : E-Ryu
43
Chapter 43 : Kedatangan Mantan Marinir
44
Chapter 44 : Cerita Bayu
45
Chapter 45 : Semua ada di tangan Eric
46
Chapter 46 : Bercampur Dendam
47
Chapter 47 : Apa Itu Dendam?
48
Chapter 48 : Pak Walikota Disandra
49
Chapter 49 : Why Always Dendam
50
Chapter 50 : Menebus kesalahan
51
Chapter 51 : Ilmu dari Edward
52
Chapter 52 : Kecemburuan Yuri
53
Chapter 53 : The Hikari Ninja Clan
54
Chapter 54 : Ready To War
55
Chapter 55 : Dibendung Rasa Tak Terduga
56
Chapter 56 : Samurai, Fujiwara Satoru.
57
Chapter 57 : Bangkit Dari Keterpurukan
58
Chapter 58 : Di Ambang Perperangan Besar
59
Chapter 59 : Pertarungan Terakhir
60
Chapter 60 : EPILOG
61
Info (Mutant : Katana Holder)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!