"Benar yang ku baca dibuku seseorang yang membangkitkan kekuatan fisik Elang bermata langit memiliki kecepatan penyerapan sebanyak 4 kali lipat dibanding orang biasa," ucap pangeran ke-5.
Dan perbincangan mereka berlanjut dengan membicarakan masalah tentang ekonomi kekaisaran dan politik terkadang mereka juga membicarakan tentang kekuatan dari masing-masing orang yang hadir di pesta tersebut. Sedangkan Feng May sama sekali tidak berminat dan ia nampak acuh dengan pembicaraan para pria disampingnya itu.
"Nona apa kau nona ke-3 keluarga Feng?," tanya putri ke-2 yang melihat Feng May hanya diam dan tidak berminat untuk menikmati pesta tersebut.
"iya," jawab Feng May singkat.
"Ohh apa kau sama sekali tidak bisa berlatih? Ku dengar kau sangat lemah bahkan kau bisa saja terluka saat tidak sengaja terdorong oleh anak kecil," katanya.
"hmm," gumam Feng May.
"Apa aku mengganggu mu nona Feng?," tanyanya.
"iya," jawab Feng May singkat.
"Ahh a.. apa? Apa aku mengganggu anda?," tanyanya terkejut mendengar jawaban singkat Feng May.
"Iya!," kata Feng May singkat.
"Anda sungguh tidak punya sopan ha nona Feng," teriak putri tersebut.
"Sepertinya anda yang tidak punya sopan tuan putri. Bagaimana bisa seorang tuan putri dengan mudahnya terpancing emosi hanya dengan satu kata," ucap Feng May.
"Ka..kau!," geram putri tersebut yang sudah kehabisan kata.
"Tuan putri tolong maafkan adik perempuan ku. Dia memang seperti itu. Ia akan sopan dengan orang yang memang memiliki niat untuk berteman dengannya dan akan blak-blakan dengan seseorang yang memiliki niat tersembunyi padanya," ucap Zou Jing.
"Apa maksudmu aku memiliki niat tersembunyi kepada nona ke-3 Feng?," ucap putri tersebut dengan ekspresi teraniaya yang dibuat-buat.
"Cih! munafik," umpat Feng May sambil memandang sekilas kearah putri tersebut.
"Pufh..," putra dari kediaman perdana menteri terlihat menahan tawanya setelah mendengar umpatan Feng May.
Putri tersebut malu dengan umpatan dan kata-kata yang dilontarkan oleh Zou Jing untuknya, Hingga membuat putra perdana menteri yang ia sukai mentertawakan nya.
"Sial dasar 2 orang rendahan," umpat putri tersebut dalam hati.
"Kalau kami rendahan lantas kata apa yang pantas untuk anda tuan putri?," tanya Feng May dengan nada mengejek.
Putri itu nampak terkejut karena Feng May dapat mengetahui pikirannya. "Apa dia benar-benar lemah?," gumam putri itu dalam hati sambil bertanya-tanya.
Setelah itu ia pergi meninggalkan area pesta, tanpa menghiraukan siapapun.
"Apa nona ke-3 keluarga Feng itu benar-benar lemah?," tanya pangeran mahkota bertanya- tanya.
Diantara keluarga kekaisaran memang akan ada 1 yang memiliki berkat dari dewa yaitu dapat membaca pikiran seseorang. Dan orang yang memiliki berkat itu yang akan menjadi raja selanjutnya di kekaisaran tersebut.
"May'er sudahlah! Apa yang kau ucapkan itu?," ucap Feng Gu dengan lembut.
"Tidak apa-apa mungkin memang adik perempuan ku yang keterlaluan. Dan untuk hal itu aku meminta maaf kepada nona ke-3 Feng atas nama adikku," ucap pangeran mahkota.
"Iya sama-sama," jawab Feng May tanpa embel-embel berpura-pura rendah hati.
Semua orang terkejut dengan jawaban Feng May. Mungkin jika itu orang lain, maka orang itu akan merendah diri dan mengatakan bahwa mereka tidak apa-apa dan berusaha memaklumi tuan putri serta menerima permintaan maaf putra mahkota dengan rendah hati.
"Apa?," tanya Feng May dengan berteriak saat melihat orang disekelilingnya melihat kearahnya.
Buru-buru mereka memalingkan wajah dan kembali menikmati makanan yang berada dihadapan mereka.
"May'er kau ini benar-benar luar biasa ya," ucap Zou Jing.
"Iya memang kenapa?," kata Feng May dengan percaya diri sambil memandang wajah Zou Jing.
Pangeran ke-5 dan ke-7 terlihat menyunggingkan senyum 3, pangeran ke-3 sudah terbahak dan pangeran mahkota hanya mengulas senyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Anda sungguh memiliki kepribadian yang kuat ya nona ke-3 Feng," ucap pangeran mahkota.
"Hooh," jawab Feng May sambil mengangguk polos.
"Hahaha kau ini lucu sekali. Bagaimana jika kau menjadi adik ku nona," ucap pangeran ke-7.
"Terserah," jawab Feng May.
"Baiklah kalau begitu mulai sekarang aku akan memanggil mu May'er seperti 2 kakak mu itu," kata pangeran ke-7 sambil menunjuk Feng Gu dan Zou Jing.
Feng May hanya menganggukkan kepalanya karena mulutnya penuh dengan kue yang disediakan oleh kekaisaran yang dibeli di restoran miliknya.
"Apa kau menyukai makanan ini?," tanya pangeran ke-9.
"Heeh," jawab Feng May. "Manis," lanjutnya lagi sambil memasukkan kue kedalam mulutnya.
Para pangeran dan ke-2 kakaknya memandang kearah Feng May yang masih menikmati kue miliknya. Feng May yang merasa ditatap pun menoleh dan mendapati ke-6 orang itu tengah menatap kearahnya.
"Kenapa?," tanya Feng May.
"Kau benar-benar menyukai makanan ini?," tanya pangeran ke-9 dan dijawab anggukan kepala oleh gadis itu.
"Apa kau tidak merasa sedikit terlalu manis atau ada ras sepat di makanan itu?," tanya pangeran ke-9.
"Tidak," jawab Feng May singkat.
"Apa kalian tidak senang dengan makanan yang terlalu manis atau yang ada sedikit ras sepat?," tanya Feng May dan dijawab anggukkan oleh ke-6 orang pria dihadapannya.
"Kalau makanannya terlalu manis kalian bisa menambahkan cream emm atau ah kalau bisa menambah sedikit perasan lemon atau yang berasa asam. Jika makanannya terlalu sepat tambahkan saja dengan tanghulu," ucap Feng May.
"Memangnya saat makanan mu seperti itu kau akan melakukan hal itu?," tanya pangeran ke-5.
"Tidak," jawaban singkat Feng May membuat ke-6 pria itu terjatuh dari duduknya.
"Lalu kenapa kau meminta kami melakukan itu?," tanya putra mahkota.
"Yah setidaknya ada yang mencobanya lebih dulu sebelum aku," jawab Feng May tanpa dosa.
"Kau menjadikan kami sebagai objek penguji begitu?," tanya pangeran ke-9.
"Iya," jawab polos Feng May.
"Kau tidak takut dihukum karena membuat anggota kerajaan keracunan?," ucap pangeran ke-7.
"Tidak! Kan aku hanya memberikan saran tidak mewajibkan kalian untuk mencobanya," ucap Feng May. "Kalau kalian mencobanya berartikan itu karena kerelaan kalian sendiri, tidak ada hubungannya dengan ku," lanjut Feng May.
"Kau ini sungguh tidak ingin disalahkan siapapun ya," ucap Zou Jing.
"Iya," jawab Feng May singkat.
Zou Jing kalah telah mendengar jawaban Feng May sedangkan Lara pangeran hanya mengulas senyum tipis dan Feng Gu hanya menepuk keningnya karena mendengar kata-kata Feng May yang membuat mereka semua kalah telak.
"May'er dari mana kau belajar tentang hal itu hah?," tanya Feng Gu frustrasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Feng Mau kata2mu luar biasa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Lucu
2022-10-17
0
imah umaraya
bikin ngakak aja nih MC satu..😂
2021-11-27
1
❤BLONDINA❤🐼
kakaknya stress😂
2021-08-25
1