"Ampun yang mulia putri atas perintah dari yang mulia raja anda harus kami tahan atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap selir An," kata Kasim Deng.
Yang Feng sangat terkejut dengan keputusan dari ayahnya. Pengawal akhirnya membawa putri Yang Feng ke penjara bawah tanah, dan memintanya untuk menunggu keputusan dari yang mulia raja Yang Jun.
Setelah beberapa hari ia dikurung dipenjara bawah tanah, akhirnya keputusan akhir dari raja Yang Jun adalah dengan memenggal kepala putri Yang Feng di alun-alun kota dan disaksikan oleh seluruh rakyat kerajaan.
Putri Yang Feng menatap kearah semua anggota keluarganya yang berada dihadapannya. Ia melihat tatapan sinis dari saudara laki-lakinya dan juga tatapan bahagia dari saudari dan para selir saat melihatnya akan dihukum hari itu.
Ia juga melihat tatapan ayahnya yang sangat jelas membencinya. Disana ia juga melihat tatapan mata iba dari kakak ke-3 nya.
"Hahahaha aku mengerti," katanya sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Air matanya turun tanpa henti dengan bibirnya yang tengah tertawa.
"Aku Yang Feng bersumpah mulai hari ini, detik ini tak akan pernah mengampuni setiap orang yang telah menyakitiku. Aku akan mengingat wajah kalian semua. Dikehidupan selanjutnya aku akan meminta kepada dewa agar aku dihidupkan kembali tanpa welas asih. Aku Yang Feng akan menghancurkan kalian mulai hari ini sampai kehidupan selanjutnya," ucapnya dengan penuh amarah.
Algojo yang ditugaskan untuk memenggal kepala putri Yang Feng sampai bergidik ngeri mendengar kata-kata yang keluar dari mulut putri Yang Feng yang dikenal sangat baik hati dan ramah tersebut.
Sesaat sebelum pedangnya mengenai leher putri Yang Feng.
"Aku menyesal telah membawa kebaikan kedalam hidupmu yang mulia raja Yang Jun," ucapnya sebelum akhirnya ia meninggal dunia.
Kepingan ingatan ke-2…
Dia dikenal dengan nama "Un bel sorriso mortale". yang memiliki arti senyum cantik yang mematikan. Ia adalah gadis cantik yang bengis, ia sama sekali tidak memiliki hati. Un Bel adalah putri dari keluarga Duke mortelle di negara Italian.
Ia ditakuti karena kekejamannya. Hingga suatu hari ia harus mati ditangan seseorang yang sangat dipercayai olehnya.
Kepingan ingatan ke-3…
Ini adalah kehidupan Feng May pada masa modern. Ia terkenal akan kekejamannya, ia terlihat seperti malaikat saat ia bersama dengan anggota keluarga yang sangat ia percayai. Dan ia akan menjadi seperti iblis saat ketenangannya diusik, Bahkan ia tidak segan-segan membunuh siapapun yang berani menentangnya.
Flashback off
Feng May dan juga wanita yang berdiri dihadapannya membuka mata secara bersamaan. Selama beberapa menit mereka saling pandang, kemudian wanita itu tersenyum manis kearah Feng May yang masih menatapnya dengan ekspresi datar.
"Apa itu adalah kehidupan ku selama beberapa reinkarnasi?," tanyanya dan dijawab anggukkan oleh wanita dihadapannya,
"Kau… (sambil tangannya menunjukkan kearah gadis dihadapannya) Aku…," Feng May menghentikan kata-katanya sejenak.
Wanita dihadapannya hanya tersenyum tanpa suara.
"Kau juga adalah reinkarnasi ku dikehidupan ini?," tanyanya dan dijawab anggukkan oleh wanita dihadapannya.
"Aku sudah menunjukkan semuanya padamu. Dan mulai sekarang lakukanlah semua sesukamu! Jangan pernah tunduk atau menundukkan kepala mu kepada orang-orang yang selalu mengusik ketenangan mu. Balaslah dendam mu dikehidupan yang lalu ataupun yang sekarang," katanya saat secara perlahan-lahan jiwanya menghilang.
Feng May manggut-manggut "Aku akan membalaskan semua sakit hatiku," ungkapnya dalam hati sambil mengepalkan tangannya.
Kediaman Feng May…
Didalam kamar…
"Nona apa anda baik-baik saja? Kenapa tidak segera membuka mata? hu…hu…hu," tangis seseorang mengusik ketenangan tidur Feng May.
Secara perlahan mata gadis itu mengerjap dan mulai membuka matanya. Ia mengernyitkan dahinya dan menutup matanya kemudian membuka kembali matanya yang masih berusaha menyesuaikan cahaya yang terpancar ke retina matanya.
Ia melihat bibi Zou sedang menangis di samping tempat tidurnya dan paman Zou disampingnya tengah menenangkannya.
"Paman bibi ada apa?," tanyanya dengan suara parau.
Paman dan bibi Zou langsung menatap kearah sumber suara. Bibi menangis semakin keras sambil memeluk gadis kecil itu ke dekapannya.
Paman Zou terlihat menyeka air mata disudut matanya. Feng May hanya terdiam melihat paman dan bibi Zou yang sepertinya tengah lega dengan suatu hal.
"Nona apa anda baik-baik saja?," tanya bibi Zou sambil mengangkat wajah gadis itu agar menghadap ke arahnya.
"Ayah… Ibu… bagaimana keadaan May'er?," tanya seseorang dari luar dengan suara keras.
"Paman bibi apa May'er baik-baik saja?," tanya seseorang dengan suara yang tak kalah keras.
"Tenanglah Jing'er dan tuan muda nona baik-baik saja," jawab paman Zou sambil menenangkan 2 orang pria muda yang ada dihadapannya.
Mereka ber-2 mengatur nafas mereka, setelah teratur mereka mendekat kepembaringan gadis kecil itu. Feng May menatap mereka secara bergantian kemudian tersenyum kecil.
"Mereka pasti adalah Kakak Jing dan kakak Gu. Ke-2 orang itu akan akur saat keadaan genting dan akan menjadi rival saat sudah dihadapkan pada kasih sayang gadis kecil ini," gumam Feng May dalam hati.
"May'er apa kau baik-baik?," tanya Feng Gu.
"Aku baik-baik saja kakak. Bagaimana kabar kakak Jing dan kakak Gu?," tanyanya sambil tersenyum.
"Baik," kata mereka secara bersamaan lalu ke-2 nya menoleh saling pandang.
"Apa-apaan maksud mu?," secara bersamaan.
"Hey jangan meniru kata-kata ku," kata Zou Jing dengan kesal. Feng sudah mengepalkan tangan kanannya.
1 menit kemudian ia menjitak kepala Zou Jing, dan 2 menit setelahnya Zou Jing membalas dengan mentoyor kepala Feng Gu sampai pemuda itu terjungkang ke depan.
"Kakak sudahlah apa yang kalian lakukan? Sebenarnya usia kalian ber-2 itu berapa sih?," tanyanya sambil memandang ke-2 pemuda itu.
"Usia kami tahun ini 17 tahun," jawab Zou Jing.
"Lalu kenapa sikap kalian seperti anak usia 6 tahun hah?," tanyanya sambil memandangi keduanya yang saling tatap dengan petir diantara keduanya seolah menyatakan permusuhan secara terang-terangan.
"Kami tidak melakukan apapun yang merugikan kok," jawab Zou Jing dan di angguki oleh Feng Gu.
"Haah," Feng May menghela nafas panjang. Ià memijit keningnya, karena lelah dengan tingkah kedua pria dihadapannya.
"Sudahlah kàlian ber-2 diamlah. Dan May'er kau makanlah sekarang setelah itu beristirahatlah agar esok hari keadaan mu jauh lebih baik," kata bibi Zou menengahi.
"Aku akan menyuapi May'er," kata Zou Jing. Namun, belum selangkah ia maju Feng Gu telah mencegahnya sambil menatap tajam kearahnya.
"Aku yang akan menyuapi May'er makan," katanya dengan tatapan tajam kearah Zou Jing.
"Tidak bisa! Aku yang akan menyuapi May'er makan!!," katanya dengan tegas sambil menyingkirkan tangan Feng Gu yang menghalanginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Anggrek violet
setiap novel time travel ga ada pemeran utamanya yg badannya normal,,,,semuanya pada kecil2,,,,haaiiihhhh
2022-10-18
0
Dewi Ansyari
Kakak penyayang Feng Mau👍👍👍😁😁😁
2022-10-16
0
aflanufi
kakaknya rusuh, dikit-dikit jadi masalah
😆
2022-08-28
0