"Baiklah kau siapkan semuanya dan 3 hari ke depan kita akan membuka restoran ini secara resmi, oh ya berikan juga kabar kepada seluruh rakyat bahwa saat hari pembukaan makanan yang dipesan akan di diskon sebanyak 50 persen," ucap Feng May.
"Baik nona," ucap manager resto. Setelah itu Feng May berpamitan.
3 hari kemudian...
Sesuai instruksi dari Feng May bahwa hari ini adalah hari pembukaan restoran. Dan sesuai instruksinya semua pelanggan pertama di seminggu pembukaan hanya akan membayar sebayak 50 persen.
Feng May datang dengan menggunakan cadar. Manager resto segera menghampirinya dan memberitahukan tentang keuntungan yang didapatkan oleh restoran. Feng May maju ke dapan dan menjadi pusat perhatian.
"Saya mohon perhatian sebentar. Saya selaku pemilik restoran ini ingin memberikan tahukan bahwa Minggu depan restoran akan memberikan diskon 25 persen. Lalu saya akan menyuguhkan musik untuk semua pelanggan yang datang hari ini sebagai sambutan," ucap Feng May yang disoraki oleh seluruh pelanggan.
Feng May memberikan perintah agar manager toko untuk membawakan kecapi untuknya. Setelah itu Feng May memainkan kecapi sambil bernyanyi. Suaranya yang merdu membuat seluruh perhatian pengunjung bahkan yang ada dijalan saja masuk kedalam restoran untuk mendengarkan suara itu.
"Wah..pemilik restoran ini ternyata memiliki suara yang merdu ya,"
"iya benar! aku penasaran dengan rupanya,"
"Sepertinya pemilik restoran ini sangat misterius! Aku yakin setelah ini ia tidak akan muncul lagi direstoran ini," ucap pengunjung yang ada dilantai 2. "Benar! aku juga berfikir seperti itu," ucap temannya. "Fan!," panggil kepada seseorang. Dan tak lama muncullah seorang pemuda sambil menunduk hormat kepadanya. "Carilah identitas pemilik restoran ini," perintahnya dan dengan segera pemuda itu pergi dan mencari tahu.
"Kau sepertinya akan mengerahkan semua usahamu untuk menemukan identitas gadis itu," ucap temannya. "Iya benar! aku merasa tertarik dengan gadis itu," katanya. Mereka terus memandangi Feng May yang tengah bermain kecapi sambil bernyanyi.
Sesaat kemudian pandangan mereka bertemu dengan tatapan tajam bak elang dari Feng May. Mereka ber-2 terkejut. "Apa tadi gadis itu sedang menatap tajam kearah kita?," tanya temannya. "Menarik! gadis itu memiliki tatapan tajam seperti elang," ucapnya sambil tersenyum tipis.
"Apa yang kau pikirkan?," tanya temannya. "Dia gadis yang unik," jawabnya dengan pandangan mata yang tak lepas dari Feng May.
Setelah menyelesaikan musik dan lagunya Feng May berdiri dan mengucapkan terima kasih kemudian melangkah menuju ketempat istirahatnya.
Ditempat istirahat Feng May...
"Nona pertunjukan anda tadi menarik minat banyak orang," ucap manager resto dengan gembira. "Ya ya..lalu rahasiakan identitas diriku dengan ketat jika ada yang bertanya jawab saja identitas pegawai atau pengunjung sangat rahasia jika tidak ada persetujuan dari orang yang bersangkutan," ucap Feng May. "Baik nona," jawab manager resto.
"Aku akan datang disetiap minggu kemari," ucap Feng May. "Baik nona," jawab manager restoran.
"Oh ya jika dalam waktu seminggu ini pengunjung sangat banyak kau bisa merekrut pelayan baru dan juga jika tidak mendesak dan selama kau mampu mengatasinya tidak usah memanggil ku," ucap Feng May dan diangguki oleh manager resto.
"Oh ya nona aku memiliki seorang putra ia ahli dalam hal berbisnis seperti ku apakah aku bisa membimbingnya agar dapat menggantikan ku?," ijin manager resto. "Selama ia mampu setia dan memiliki wawasan dan juga berbudi luhur aku akan dengan senang hati menerimanya," ucap Feng May.
"Baik nona terima kasih atas kebaikan hati anda," ucap manager resto gembira. Feng May hanya melambaikan tangannya dan kemudian manager resto tersebut berpamitan dan keluar dari ruangan Feng May.
3 bulan kemudian...
"Sepertinya aku harus memperluas jaringan bisnis ku," gumam Feng May didalam kamarnya. "May'er lihat ada yang datang untuk bertemu dengan mu," ucap Zou Jing sambil berhambur dan memeluk Feng May.
"Ada apa kak?," tanya Feng May. "Siapa yang berniat menemuiku?," tanyanya lagi. "Halo nona Feng," sapa seseorang. "Oh Hay," jawab Feng May datar. "Ternyata teman kakak ya," ucap Feng May lagi.
"Benar setelah pertemuan yang tidak disengaja saat itu aku penasaran dengan nona. Jadi apakan nona ingin berteman denganku?," tanyanya. Feng May memandang orang tersebut dengan tatapan biasa saja.
"Gadis ini sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun dan ia terlihat sangat tenang. Sepertinya akan sangat sulit untuk dapat mengetahui tentang nona Feng ini," gumamnya dalam hati.
Feng May menatap kakaknya "Kakak kau perintahkan pelayan untuk menyiapkan makan dan minuman digazebo belakang kediaman ku," ucap Feng May mengusir Zou Jing dengan halus. "Baiklah kau tunggu disini sebentar. Dan kau jangan macam-macam dengan adikku," ucap Zou Jing penuh penekanan.
Setelah Zou Jing tidak lagi terlihat Feng May menatap pria dihadapannya "Tidak usah berpura-pura apa yang kau inginkan?," kata Feng May dengan datar. "Anda sungguh luar biasa ya," ucap pria itu. "Pujianmu biasa saja. Sama sekali tidak menyentuh," ucap Feng May.
"Saya disini memang hanya ingin berteman dengan anda," ucapnya dengan tersenyum. "Kau bisa membohongi mereka tapi tidak denganku! Bagiku kau hanyalah orang yang baru saja belajar menjadi pembohong," ucap Feng May.
"Dia benar-benar tidak memiliki ekspresi sama sekali dan aku tidak dapat membaca pikirannya. Apa kemampuan ku menurun?," gumamnya dalam hati dengan bingung. "Aku bukan orang-orang yang dengan mudah kau baca pikiran dan hatinya," ucap Feng May.
Orang itu terlihat terkejut mendengar penuturan Feng May. "Da..dari mana anda tahu kemampuan ku?," tanyanya dengan raut wajah khawatir. "Aku hanya menebak dari raut wajah mu. Dan kau tidak usah khawatir, aku tidak akan tertarik untuk membuat gosip tak berfaedah tentang mu," ucap Feng May.
"Nona anda ini kejam sekali," ucapnya. Feng May hanya diam saja dan tidak berniat menanggapi perkataan pemuda itu. "Ekhm oke. Jadi begini nona aku hanya ingin berteman denganmu dan aku juga tulus menganggap kakak-kakak mu sebagai sahabat ku," ucapnya.
"Apa yang kau miliki sebagai hal yang akan mampu meyakinkan ku bahwa semua ucapan mu benar?," tanya Feng May. "Nona kau memiliki rahasia terbesar ku! apa itu masih belum bisa membuktikan ketulusan ku?," tanyanya.
"Aku bukan orang yang dengan mudah dekat dengan orang lain. Dan rahasia mu itu sama sekali tidak berguna," ucap Feng May. "Kalau begitu apa yang anda ingin aku lakukan untuk membuktikan ketulusan ku?," tanyanya. Feng May diam saja kemudian pandangan matanya menatap sebuah liontin giok "Aku ingin itu," kata Feng May sambil menunjuk liontin giok dipinggangnya.
"Apa!! tidak!! apa kau tidak bisa meminta yang lain saja?," ucapnya memohon kepada Feng May agar gadis mau berganti permintaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Yoni Hartati
liontin itu mungkin kepunyaan ortunya makanya tdk kasih
lanjut semangat
2021-04-04
10