Feng May menyerap hawa langit dan bumi. Hawa tersebut langsung terserap dan menyebar keseluruh tubuhnya. Kemudian setelah 6 jam lamanya Feng May membuka matanya dan…
Boomm……
Feng May menghela nafas panjang dan kemudian ia menjatuhkan diri ke kasur dan segera terlelap, padahal waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi.
"Bagaimana ini? Apa nona baik-baik saja? Biasanya ia sudah keluar dan mencari ku atau kau untuk makan? tapi ini…," kata bibi Zou dengan cemas karena belum melihat Feng May keluar dari kamarnya.
Feng May terbangun dari tidurnya dan langsung berjalan keluar kamarnya dan mendapati paman dan bibi Zou sedang mondar-mandir di depan pintu kediamannya.
"Bibi paman ada apa? Apa ada masalah? Atau ada yang menggangu kalian?," tanyanya.
Paman dan bibi Zou menoleh dan melihat Feng May, kemudian bibi Zou langsung berlari dan memeluk erat gadis kecil itu. Paman Zou bergerak perlahan mendekati kedua wanita tersebut.
"Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau baru bangun? Bibi pikir kau ada apa-apa," katanya dengan cemas.
Feng May tersenyum mendengar nada khawatir dari bibi Zou.
"Nak apa kau baik-baik saja?," tanya paman Zou.
"Paman bibi aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir," katanya sambil tersenyum manis kearah kedua orang tua tersebut.
"Omong-omong apa kakak Jing belum sampai? Bukankah seharusnya sudah ada yang bersiap-siap untuk menyambut kedatangan kakak Feng Gu?," tanyanya sambil celingukan mencari.
"Terdapat halangan diperjalanan mereka," kata bibi Zou dengan tersenyum.
"Jika masalah mereka sudah selesai mungkin besok malam atau lusa pagi mereka akan sampai dikediaman Feng," kata paman Zou.
Feng May hanya manggut-manggut saja mendengar jawaban dari paman dan bibi Zou.
"Kalau begitu sekarang sebaiknya kau makan," kata bibi Zou sambil membelai kepala gadis itu.
Feng May mengangguk-anggukkan kepalanya. Paman Zou membawa nampan yang berisi makanan kegazebo tempat Feng May menunggu. Sedangkan bibi Zou membawakan minuman untuk Feng May.
"Paman bibi ayo makan bersama ku," perintahnya.
"Aku tidak mengajak tapi memberi perintah kepada paman dan bibi untuk makan bersama ku," sambungnya.
Paman dan bibi Zou saling pandang kemudian tersenyum menatap kearah Feng May. Feng May yang mendapati paman dan bibi Zou belum duduk pun kembali berucap.
"Ayo duduk dan makanlah bersama paman dan bibi," katanya.
Kemudian paman dan bibi Zou mengikuti perintah Feng May. Saat masih dalam suasana makan tiba-tiba ada seorang pelayan yang menerobos masuk kedalam kediaman Feng May sambil berteriak-teriak.
"Heh! Kenapa kau masih disini? Bukankah seharusnya kau sudah pergi kehutan dan mengumpulkan daun herbal?," katanya dengan angkuh.
Feng May mengacuhkan pelayan yang tidak sopan tersebut, ia masih melanjutkan makannya dan memberi isyarat agar paman dan bibi Zou tidak memperdulikan pelayan-pelayan tersebut.
Brakk…
"Heh!!," teriaknya sambil menggebrak meja sampai makanan di atas meja terjatuh.
Feng May memandang kearah pelayan tersebut dan pelayan itu mengangkat kepalanya dengan angkuh.
"Aku memberimu waktu selama 10 detik untuk membereskan kekacauan yang kau buat!," perintah Feng May.
"Kalau aku tidak mau?," kata pelayan itu dengan sombong.
"Jangan harap tanganmu dapat digunakan," katanya dengan tatapan tajam.
"Cobalah," katanya dengan mengulurkan tangannya sambil tersenyum mengejek.
"1… 2… 3… 4… 5… 6… 7… 8… 9…… 10… kesempatan mu sudah hilang," katanya sambil bergerak cepat menggenggam tangan pelayan tersebut dan mematahkannya.
Krakk… Krakk…
"Arghh…," teriak pelayan tersebut dengan keras.
Beberapa pelayan yang bersama dengan pelayan tersebut terkejut bahkan merasa ngeri dengan pelayan yang tangannya telah dipatahkan oleh Feng May.
"Bereskan semua ini!," perintahnya kepada pelayan-pelayan tersebut.
"Ba… Baik," kata pelayan tergagap.
Mereka dengan cepat membereskan piring dan makanan dan terjatuh. Setelah mereka semua selesai membereskan semua kekacauan yang mereka buat.
"Pergi!!," perintah Feng May dengan tatapan tajam dan nada dingin. Semua pelayan pergi lagi tunggang langgang keluar kediaman Feng May.
"Nona apa anda baik-baik saja? Apa perlu paman dan bibi buatkan lagi makanan untuk anda?," tanya bibi Zou.
"Tidak perlu bi. Aku baik-baik saja," ucapnya kepada bibi Zou.
"Sebaiknya paman dan bibi kembali ke kediaman paman dan bibi sendiri. Aku baik-baik saja disini sendiri," sambungnya.
Paman dan bibi Zou menganggukkan kepala mereka, kemudian mereka berbalik pergi. Feng May masuk kembali kedalam kamarnya dan melanjutkan latihannya.
Feng May merasakan hawa kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu, namun sama sekali tidak dapat diserap semuanya oleh gadis itu.
"Sepertinya tubuh fisik gadis ini sangat lemah. Bahkan kekuatan spiritual tidak terserap semuanya," gumamnya.
"Aku akan mulai latihan fisik besok pagi pagi sekali," gumamnya lagi.
Kemudian Feng May kembali menidurkan diri. Sebenarnya ada yang aneh pada pemilik tubuh ini, ia selalu tertidur selam 24 jam penuh saat pada akhir bulan. Dan ia akan mengeluarkan kekuatan yang sangat mengerikan saat bulan purnama.
Didalam mimpi…
"Siapa itu?," teriak Feng May.
Gadis yang diteriaki oleh Feng May pun menoleh. Feng May melihat gadis itu sangat mirip dengannya, hanya saja warna mata gadis itu berwarna merah darah dan ia terlihat sangat beringas.
"Siapa kau?," tanyanya lagi sambil berjalan mendekati gadis itu tanpa takut sama sekali.
" Hahaha aku (sambil menunjuk dirinya) kau bertanya siapa aku? aku adalah kau dan kau adalah aku," jawabnya sambil tertawa lebar.
Feng May mengernyitkan dahi, ia berhenti sejenak dan menatap kearah gadis itu.
"Apa kau adalah gadis kecil itu? Aku pemilik asli tubuh ini?," tanyanya lagi.
"No no no. Akukan sudah bilang bahwa kau adalah aku dan aku adalah kau," katanya sambil menunjuk dirinya dan juga Feng May.
"Kau…," Feng May menghentikan kata-katanya sambil menunjuk kearah gadis dihadapannya.
"Kemarilah," katanya sambil menjentikkan jarinya memanggil Feng May.
Feng May many selangkah demi selangkah mendekati gadis yang terlihat mirip dengannya.
"Aku akan menunjukkan sesuatu padamu," katanya saat Feng May telah sampai dihadapannya.
Ia mengulurkan tangan kanannya dan memegang kepala Feng May dengan bagian ibu jarinya berada di dahi gadis itu, berada diantar alis.
Feng May hanya diam saja, ia mengamati apa yang akan dilakukan oleh gadis dihadapannya itu. Mereka berdua terlihat memejamkan mata, kemudian muncullah kepingan demi kepingan ingatan dari memori gadis itu berpindah ke memori milik Feng May.
Dalam kepingan ingatan pertama…
Seorang putri yang sangat cantik dan tengah berjalan sembari memberikan senyum kepada bawahannya. Ia adalah putri Yang Feng, putri satu-satunya dari raja Yang Jun dengan permaisurinya.
Raja Yang Jun sangat menyayangi putrinya. Ia selalu memanjakan putrinya tersebut, dan hal itu menimbulkan keirihan dari putri yang lain. Karena kebaikan hati putri Yang Feng, membuatnya menjadi sasaran saudarinya yang lain.
Banyak saudarinya yang memanfaatkan kebaikan hatinya, dan menjadikannya sebagai kambing hitam untuk setiap masalah yang mereka perbuat.
Suatu hari putri Yang Feng berjalan-jalan ditaman istana dan dihampiri oleh Kasim raja Yang Jun.
"Kasim Deng ada apa?," tanya Yang Feng dengan ramah sembari tersenyum.
"Ampun yang mulia putri atas perintah dari yang mulia raja anda harus kami tahan atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap selir An," kata Kasim Deng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Anggrek violet
lanjut
2022-10-18
0
Berlian Anggrainy 💜
mantap.. gak basa basi 😍
2022-04-16
0
Anonymous
btw feng yang ngomong diriny sdiri👉gadis kecil. emang brp umur tubuh yg dimskiny ini🤔
2021-11-13
3