"Benar bibi tadi aku dan Zou Jing menasehati Feng May agar berhati-hati dengan mereka ber-3 dan aku juga mengatakan jangan terlalu dekat dengan mereka. Bagaimanapun juga aku mengetahui watak dan sifat mereka karena aku temannya," sambung Feng Gu yang juga tidak ingin kena amukan bibi Zou.
Bibi Zou memandang Feng May dan tersenyum kepada gadis kecil itu.
"Apa yang dikatakan oleh ke-2 kakakmu benar May'er. Lain kali dengarkan kata mereka," kata bibi Zou dengan lembut dan diangguki oleh Feng May.
"Dan kalian!," kata bibi Zou dengan pandangan tajam.
"Jika menasehati May'er kalian harus menggunakan nada yang lembut bukan seperti tadi berteriak-teriak dan menjewer telinganya," kata bibi Zou.
"Apa kalian mengerti?!," teriak bibi Zou.
"Kami mengerti," jawab mereka ber-2 serempak.
Feng May yang melihat ke-2 kakaknya kena omel bibi Zou menjulurkan lidahnya mengejek ke-2 kakaknya.
"Wlekkk...," ejek Feng May dan ia pun mendapat pelototan dari ke-2 kakaknya.
"Bibi kakak Gu dan kakak Jing memelototi ku," adu Feng May.
Bibi Zou menoleh dan kembali memelototi Feng Gu dan Zou Jing. Ke-3 pria disampingnya dan Feng Shui hanya tertawa kecil melihat drama kecil tersebut.
"Apa yang kalian tertawakan?," ketus Feng Gu.
"Hahahaha sudahlah hentikan. Sekarang kita lanjutkan lagi rencana awal yang katanya ingin bersantai di bawah pohon besar ini," kata pria berpakaian warna putih dengan corak hitam.
Akhirnya mereka semua melanjutkan kegiatan santai mereka.
"Apa yang akan kalian lakukan saat festival musim semi nanti?," tanya pria berpakaian warna merah.
"Aku hanya akan berjalan-jalan saja," jawab Feng Gu dan diangguki oleh Zou Jing.
"Lalu kalian ber-3, apa yang akan kalian lakukan?," tanya pria itu.
"Hmm aku hanya akan mencoba makanan di restoran dekat keramaian sambil melihat keramaian tersebut," jawab pria berbaju hitam dan diangguki oleh pria berpakaian putih
"Kau sendiri apa yang akan kau lakukan?," tanyanya pada Feng Shui.
"Aku mungkin hanya akan berantai sambil melihat keramaian saja," jawabnya.
"Apa kalian tidak ada minat untuk ikut menerbangkan lampion atau menghanyutkan lentera teratai disungai?," tanyanya dan dijawab gelengan oleh seluruh temannya.
"Kalian ini kompak sekali ya. Kalau membuat ku kesal," katanya sambil mendengus.
"Wajah kesal mu itu adalah hiburan untuk kami," kata Zou Jing dengan ketus. Pria itu hanya berdecak sebal oleh kata-kata Zou Jing.
Malam harinya....
Feng May telah bersiap-siap untuk pergi ke festival musim semi, ia juga telah membawa semua uangnya. Kemudian ia masuk kedalam ruang dimensi dan membawa Yu Tu keluar jalan-jalan.
"Yu Tu ayo! apa kau sudah selesai bersiap-siap? Kita berangkat sekarang!," teriak Feng May memanggil Yu Tu.
"Iya kak sudah," jawab Yu Tu sambil berlari kearah Feng May. Feng May tersenyum melihat Yu Tu yang telah siap dengan pakaiannya.
"Ayo!," ajak Feng May sambil mengarahkan tangannya agar digenggam oleh Yu Tu.
Bocah kecil itu menggenggam tangan Feng May dengan erat,l. Kemudian Feng May memikirkan gerbang depan kediaman Feng. Setelah mereka keluar dari ruang dimensi, mereka berjalan kearah keramaian kota untuk melihat-lihat pasar.
"Yu Tu jika menginginkan sesuatu katakan saja pada kakak, kakak akan mendapatkan untuk mu oke," kata Feng May dan dijawab anggukan oleh Yu Tu. Mereka berjalan-jalan menyusuri jalanan dan membeli makanan disekitar pinggir jalan.
"Kakak ayo kita masuk kedalam sana!," ajak Yu Tu sambil menarik tangan Feng May kedalam toko buku yang ada diujung jalan. Feng May yang tangannya ditarik pun hanya mengikuti langkah adiknya,Yu Tu.
"Pelan-pelan Yu Tu bagaimana jika kau jatuh hah?!," ucap Feng May dengan lembut. Yu Tu terus saja menarik tangan Feng May dan kemudian mereka memasuki toko buku tersebut.
"Yu Tu apa yang kau inginkan hmm?," tanya Feng May dengan lembut sambil melihat sekitar.
Yu Tu terus berjalan sampai diujung dan ia mengambil sebuah buku lusuh diujung sana, kemudian ia menghampiri Feng May dan meminta Feng May mengambil batu berwarna ungu yang ada diatas rak. Feng May mengambil batu tersebut dan menyerahkannya kepada Yu Tu.
"Pak berapa harga buku dan batu ini?," tanya Feng May sambil menunjuk barang yang dipegang erat oleh Yu Tu.
Penjual itu menatap kearah mereka ber-2 kemudian berkata. "Ambillah untuk kalian,"
Feng May mengernyitkan dahi dan kemudian ia mengeluarkan 25 koin emas dan diberikan kepada penjual itu.
"Pak terimalah ini. Anggap saja sebagai tanda terima kasih," kata Feng May sambil memberikan koin emas itu kepada penjual buku tersebut.
"Iya baiklah terima kasih," jawab penjual itu.
Yu Tu dengan segera menarik tangan Feng May keluar toko. Mereka berjalan terus sampai didepan restoran yang sepi.
"Yu Tu kemarikan buku dan batu permata tersebut! Kakak akan menyimpannya untukmu," kata Feng May sambil mengulurkan tangan.
Yu Tu memberikan buku dan batu permata tersebut kepada Feng May, Dan dengan segera Feng May menyimpannya. "Yu Tu sekarang kita makan ya disini," kata Feng May sambil menunjuk kerestoran yang ada disebelahnya. Yu Tu hanya menganggukkan kepalanya.
Mereka ber-2 masuk kedalam toko dan disambut oleh pemilik restoran tersebut. "Kenapa restoran ini sepi sekali?," tanya Feng May kepada pemilik toko. "Restoran ini kalah saing dengan restoran lain nona," jawab pemilik toko tersebut.
"Kalau begitu apa kau bisa menjual restoran ini padaku?," tanya Feng May. "Nona ingin membeli restoran ini?," tanya pemilik resto memastikan dan Feng May menjawab dengan anggukan kepala.
"Nona bisa membelinya dengan 3 koin emas," kata pemilik toko dan Feng May mengerjap-ngerjapkan matanya. "Karena restoran ini sepi jadi saya menjualnya dengan harga segitu nona," jawab pemilik restoran.
"Baiklah aku akan membelinya dengan 5 koin emas, lalu aku ingin kau bekerja dengan ku juga," kata Feng May. "Baik baiklah nona apa yang bisa saya kerjakan?," tanya pemilik toko yang sekarang akan menjadi pekerja di toko tersebut.
"Apa kau bisa memanggil juru masaknya lalu bawakan makanan untuk adikku!," perintah Feng May. "Baiklah nona tolong tunggu sebentar," jawabnya. "Kakak kenapa kau membeli toko ini?," tanya Yu Tu. "Kau akan tahu nanti," kata Feng May yang semakin membuat Yu Tu penasaran.
Pemilik restoran itu dan juru masaknya datang menghampiri Feng May dan adiknya. "Ada apa nona memanggil saya?,"tanya juru masak itu dengan gugup. Feng May mengeluarkan 9 koin emas, "Aku membayar 5 koin emas untuk membeli toko ini, lalu 2 koin ini untuk mu membantuku mencari pekerja," kata Feng May sambil memberikan 7 koin emas kepada mantan pemilik toko tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Chou12999
Thor waktu di jewe emang gak ngelawan tegas Napa Mc masa diem aja di jewwr gigit ke tangannya tendang Napa intimnya
2021-10-12
1
Nila Abeng
kok gx ad konflik ny thor crita ny mentok d situ2 aj...jd rd bosen bc ny
2021-04-26
4
Yoni Hartati
feng may dimensi nya ada koin2 emas tdk thor?
lanjut semangat
2021-04-04
6