Bab 19

Tak terasa pagi telah tiba, angin menyapu wajah wajah tampan ketiga lelaki. Yang kini tengan menyusuri pesisir pantai, sesekali melempar senyum.

Tak ada perbincangan di antara ketiganya. Mata mereka sibuk menatap ke sembarang tempat. Ntah apa yang sedang mereka pikirkan namun terlihat wajahnya kalut.

Di sisi lain...

"Raina Ardin kemari" ucap Mama Ana melambai lambai tangan.

Kedua gadis itu menurut saja, padahal masih asik berjemur.

"Kita ngelakuin sesuatu yuk" ajak Mama Ana sekilas.

"Hah" suara Ardin dan Raina bertabrakan.

"Em, maksud Mama begini, kita buat sesuatu untuk para lelaki itu" jelas Mama Ana lagi.

"Mau ngapain emang Mah" tanya Raina tampak belum mengerti.

"Bagusnya sih buat kue aja" sambung Ardin lagi.

Mama Ana mengedipkan sebelah matanya tanda setuju. Mereka bertiga menuju ke dapur. Kini tengan sibuk mengadon andonan.

Sesekali melempar candaan, banyak tepung berserakan di lantai, bahkan kedua wajah gadis ini kini sudah seperti topeng monyet. Kotor sekali.

"Wah wah, bau sedap apa ini, sepertinya dari dapur" ucap ketiga lelaki itu melangkahkan kaki menuju dapur.

Benar saja mereka menemukan tiga wanita cantik sedang bersenda gurau sambil melanjutkan mengandon tepung selanjutnya.

Namun seketika mereka tersentak terkejut saat Ardin dan Raina membalikan badan mengarah mereke. Wajah kedua gadis itu sudah putih semua, bukan putih karena warna kulitnya melaikan karena tepung.

"Ppfftt, bwahahahahhaa" seketika Ardan tertawa terbahak bahak kala melihat wajah Raina dan Ardin sekarang. Seperti badut.

Karena kesal di tertawakan dengan cepat kedua gadis itu melemparkan tepung ke wajah Ardan. Seketika wajah Ardan sudah sama seperti kedua gadis itu. Sekarang gantian semua orang yang ada di ruangan itu tertawa terbahak bahak termasuk Papa yang baru datang.

"Lucu sekali wajah mu Dan, hahahaha" Putra tertawa sampai memegang perutnya.

Setelah selesai tertawa mereka semua menikmati cake yang sudah tersedia di meja makan. Tentu saja saat wajah Raina Ardin dan Ardan sudah bersih dari lumuran tepung.

Malam hari pun tiba saatnya Five singles merumpi di balkon kamar Ardan.

"Kenapa di antara kita bertiga tidak ada yang memiliki kekasih" penuturan konyol itu terlontar dari mulut Kevin menanyakan kedua pria itu.

"Atau jangan jangan kalian tidak normal ya" kini Raina yang mulai ngelantur.

"Jangan ngadi ngadi Ra, kita semua normal tau" bela Ardan untuk rekan lelaki.

Sedangkan Ardin dan Putra memilih diam, hanya tersenyum mendengar ucapan ucapan konyol teman temannya itu.

"Kalian berdua kenapa? Sakit gigi" tanya Kevin menyerngitkan dahi.

"Enak saja, aku selalu sikat gigi ya" sanggah Ardin cepat.

"Atau kalian lagi perang batin nih, ada perasaan apa sih kira kira" timpal Raina.

"Dah mulai deh pada ngawur semua" tampak wajah tak bersemangat Ardin.

Sedangkan Putra no coment, dia malas menanggapi padahal biasanya dia yang seperti orang gila.

Tanpa mereka sadari ternyata Ardan telah tertidur dari tadi, pantas saja tidak ada suara bersisik dari Ardan.

Muncullah niat jahat sang adik kepada kakaknya.

Kevin mulai membisikan rencana jahatnya, ketiganya tampak sumringah mendengar rencana jahat Kevin.

Mereka bergegas menggotong tubuh Ardan menuju ayunan balkon kamar.

Padahal saat ini cuaca cukup dingin. Jahat sekali memang mereka.

Sekarang sudah jam 2:30 pagi, sudah suasana pagi ternyata, namun betapa terkejut nya Ardan saat tempat yang ia kenakan untuk tidur bergoyang goyang, padahal nyawanya belum terkumpul semua, membuat jantung saja. Saat sadar tenyata ia sedang di atas ayunan sekarang.

'Bagaimana bisa, padahal sepertinya aku tertidur di dalam. Ah tidak aku ketiduran saat kami berlima tengah mengobrol, ah sial mereka mengerjaiku ternyata'. Ardan mendegus kesal dalam hati.

Karena cuaca masih terlalu dingin Ardan menutup pintu balkon, dan masuk ke dalam kamarnya, kembali merebahkan tubuh dan terlelap lagi.

Bersambung........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!