Bab 5

Pagi harinya Ardin melakukan rutinitas seperti biasa, setelah sarapan paginya kelar, tak lama tedengar suara deru mobil pertanda sahabat telah menjemput.

"Pagi pah mah" sapa Raina kepada kedua orang tua Ardin.

"Pagi nak, sudah sarapan? " tanya papa Ardin ke Raina.

"Sudah kok pah" Raina menjawab dengan seulas senyum.

"Yaudah Mah Pah kita berangkat dulu" Ardin menyalami kedua orangtuanya di susul Raina.

"Hati hati ya jangan ngebut, belajar yang bener" mama setengah berteriak karena anak anaknya sudah berapa di dalam mobil.

Kedua wanita cantik itu hanya mengacungkan jempolnya.

Raina membelah keramaian jalan di pagi hari, untungnya pagi ini tidak terlalu macet. Raina terus melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang, kedua gadis itu mengisi perjalanan dengan nyanyian riang.

Tak berapa lama mobil Bughati merah itu pun sampai di parkiran kampus. Ardin langsung turun dari mobil dan berjalan mengendap endap bak seorang maling yang akan mencuri di pasar.

'Dorrrr' Ardin mengejutkan Kevin dari belakang.

"Astaga, hampir aja gue lempar nih helem ke arah lu Ar, kalo lepas dari tangan bonyok dah tu maka lu" Kevin tampak terkejut dan sedikit kesal.

"Ah lebay, banyakin makan telur besok, telur rebus" Ardin berceloteh dengan santai.

"Eh kutu kupret, apa hubungannya sama telur rebus sama jantungan" Kevin berbicara tampak semakin kesal, karena penuturan temannya yang tidak masuk di akal.

"Tau ah pikir sendiri" Ardin menjulurkan lidahnya dan kembali melanjutkan jalannya.

Sedangkan Raina hanya bergeleng geleng melihat sahabatnya kurang waras pagi ini. Ardin melangkahkan kakinya lebih dulu sambil bernyanyi dan melompat lompat kecil.

"Pagi ku cerah matahari bersinar ku gendong tas merah ku di pundak" begitulah isi nyanyian Ardin.

"Ar, udah ah malu, liat noh lo diliatin bayak orang" Raina coba mencegah kegilaan sahabatnya itu.

"Tau nih bocah, kaya masih jaman SD aja, lu yang nyanyi gue yang malu Ar" cibir Kevin tak kalah jengkelnya.

Ardin tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya dari lantai tiga dari tadi, dan tersenyum melihat kebobrokan gadis itu.

"Eh gue ke perpustakaan dulu ya, kalian lanjut berantem nya" Raina mengacungkan kedua jempolnya berlalu jalan.

"Eh aku juga ke kelas duluan ya, bey badboy gila" Ardin melanjutkan larinya sambil menjulurkan lidah.

"Ah, punya temen pada gak ada akhlaknya semua" Kevin berdegus kesal melanjutkan jalannya.

Jam mata kuliah telah usah, sekarang tiga manusia idiot itu sedang berada di pasar kaget, yang letaknya tak jauh dari kampus. Mereka mengelilingi pasar itu ntah apa yang mereka cari sedari tadi.

"Eh kutu rebon, sebenarnya kita mau ngapain kesini" Ardin mulai kesal, karena sedari tadi mengikuti langkah Kevin yang tak jelas arahnya.

"Tau nih badboy, nyari apa sih, capek tau jalan mulu" Raina ikut mencibir Kevin.

"Iya ya kita mau ngapain, gue juga gak tau mau beli apa, cuma gabut doang kesini" Kevin menjawab dengan santai tanpa melihat muka masam kedua sahabatnya itu.

'Pltakkkkk' 2 jitakan mendarat mulus di kepala lelaki tampan itu, Kevin hanya meringis menahan sakit di kepalanya.

"Vin laper nih, dari tadi keliling mulu" Raina mulai merengek, karena memang sejak tadi mereka hanya memutari pasar kanget ini.

"Oke sweety sweety ku, kita duduk dulu ya, gue cari makanan bentar" ucap Kevin seraya merangkul kedua sahabatnya itu.

"Di beli woy jangan di cari" Raina tak kalah kesalnya dengan Ardin dan setengah berteriak.

"Iya iya bawel" Kevin tak kalah berteriak juga.

Bersambung............

Terpopuler

Comments

Asri Devi

Asri Devi

Aku tunggu feedback nya di Rasa Yang Tertinggal thor 🤗
Saling dukung yuk

2021-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!