Kami sampai di parkiran kampus, aku turun dari mobil tak lupa menyambut uluran tangan sahabat ku. Kami melangkahkan kaki di koridor, seperti biasa banyak mata yang tertuju ke arah kami berdua, terutama laki laki.
"Ar, Ra" panggil seorang lelaki dari belakang kami.
Dengan berasamaan kami memutar tubuh, kami menemukan orang yang menyebut nama kami dan ternyata itu Kevin, badboy di kampus ini. Kevin memang badboy tapi masih banyak juga cewek cewek kampus yang mengejar ngejar walapun kevin selalu memberikan harapan palsu kalau kata anak jaman sekarang php. Kalau Rania bilang sih 'mungkin karena Kevin ganteng udah gitu kaya lagi'. Menurutku sih memang benar begitu.
"Apaan" jawab kami hampir berasamaan Aku dan Rania.
"Pulang nanti nongkrong yu, udah lama gak bareng bareng nih" ucap Kevin.
"Gak bisa, 4 hari lagi skripsi" jawabku.
"Tau nih, otak lo males malesan terus, gak lulus skripsi tau rasa lo" Rania ikut merepet.
"Yaelah gini amat punya temen" ucap kevin.
"Dihh, siapa juga yang mau temenan sama lo" kata Rania lagi.
"Hahahaha" seketika tawa ku pecah.
"Oke no problem, kita kekelas sekarang" kata Kevin.
Kevin langsung berada di tengah kami, merangku lengan kami.
"Vin apa apaan sih, kelas kita bertiga itu jauh jauhan" kata ku.
"Tenang, kita antar Raina dulu baru lo" jawab Kevin.
"Terserah anda" kata Raina malas berdebat.
Selesai mengantarkan Rania hingga ke depan kelas, Kevin lanjut mengantar ku ke kelas, dia masih setia menggandeng lengan ku, sepanjang perjalanan menuju kelas kami ngobrol dan berdebat ringan.
"Ar, lo tinggi banget sih, masa cewek sama cowok tingginya seimbang" ucap Kevin
"Ye mana ku tau, kamu aja jadi cowok kok tingginya pas passan" ledek ku.
"Kurang ajar lo, kayanya gue sama Raina baru cocok nih" ucap Kevin dengan Pd.
"Cih, Raina mana mau sama badboy kaya kamu" ledek ku lagi.
"Eh jangan salah, badboy gini banyak yang suka" ucap Kevin.
"Terserah deh terserah" kata ku malas berdebat lagi.
"Oke, kita sampai tuan putri" ucap Kevin bak perajurit istana.
"Hahaha, makasih om" kata ku lagi.
"Om dengkulmu" Kevin tampak kesal.
Aku memang paling suka mengganggu Kevin, anaknya mudah kesal dan menunjukkan wajah cutenya, walaupun dia badboy tapi kalau sudah berasama aku dan Rania, Kevin akan menjadi lembek.
Aku melangkah kaki masuk kedalam kelas, tak lama dosen masuk, kelas di mulai hingga jam berakhir. Karena aku malas keluar, aku memilih membaca buku di dalam kelas, tiba tiba pak dosen masuk.
"Eh Ardin, masih disini, kenapa tidak beristirahat di luar" kata dosen itu.
Dosen itu bernama Putra, dia dosen termuda di kampus ini pak Putra tak kalah terkenal dari si badboy tadi, ketampanan mereka bedua membuat cewek cewek di kampus ingin mengejar ngejar mereka, tapi tidak dengan ku dan Raina.
"Oh lagi malas Pak, lagi pengen di kelas aja" jawab ku.
"Oh gitu" kata pak Putra lagi.
"Iya, bapak ngapain kesini? " tanya ku.
" Oh, ini hp saya tertinggal, untung tidak hilang" katanya.
Lalu aku tak menanggapi lagi, aku lanjut membaca buku. Karena merasa diabaikan pak Putra memilih keluar kelas.
Jam istirahat selesai, jam kuliah terus berlanjut hingga di penghujung jam.
"Oke anak anak sudah selesai saya permisi" kata buk dosen.
"Baik bu" ucap anak anak lainnya.
"Ar, woy" tiba tiba Raina muncul di depan pintu kelas ku.
"Ah baby" kata ku berjalan menuju Raina.
"Ar, awas" Raina berteriak.
Raina berteriak karena tali tas ku tersangkut di kursi, karena aku orangnya bobrok dan....'brukkk' seperti biasa, aku jatuh tersungkur di lantai, untuk kesekian kalinya. Untuk kali ini kelas sudah sepi, 'syukurlah' kata ku dalam hati karena tidak ada yang melihat.
"Nah lo, kebiasaan terlalu pecicilan gini, kan gue udah bilangin berkali kali Ar" Raina ngomel ngomel.
"Hehehe" aku hanya cengengesan.
Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Tita Dewahasta
like 3
ditunggu feedbacknya di karyaku "emak, aku pengen kawin". terimakasih
2021-04-06
1