Rio, dia adalah mata - mata yang di tunjuk oleh Leon untuk menyadap seluruh musuh yang selama ini berkeliaran dan berniat mencelakai keluarga Andri. Selain kemampuan berkelahi dan menembaknya, dia juga seorang yang ahli dalam ilmu IT.
"Ada apa Rio" tanya Leon
Rio mengeluarkan handphone nya dan segera membuka aplikasi untuk menampilkan hasil penyadapannya di ruang kerja dan di rumah Marcel.
"Pastikan cucu perempuan Andri itu terluka sampai dia tidak bisa lagi mengganggu rencanaku. Tetap awasi Leon dan anaknya, jangan sampai lengah karna mereka berdua cukup pandai menyembunyikan identitas dan cara kerja mereka."
Setelah selesai mendengar rekaman tersebut, Leon menghembuskan nafas nya, mengusap wajahnya dengan kasar sebelum memberikan perintah lebih lanjut pada anak buah nya.
"Saya percaya dengan kamu Rio, keadaan Alisha sekarang ini membuat saya tidak mungkin gegabah dalam mengambil tindakan. Jadi tolong kamu minta anak buahmu untuk tetap mengawasi Marcel, saya akan tetap berjaga dari dalam."
"Baik tuan"
"Boleh saya tau bagaimana kondisi nona Alisha." tanya Rio penasaran
Leon menaikan sebelah alisnya dan memberikan senyuman kecil. Dia sangat mengetahui bagaimana perasaan laki - laki di depannya ini dengan cucu bos nya. Selain mereka berdua adalah partner kerja dalam melindungi keluarga Andri, ternyata Rio juga memiliki perasaan lain pada Alisha.
"Kenapa kamu tidak menggunakan kemampuan kamu untuk menyadap handphone saya. Dengan begitu kamu bisa lebih tau kondisi Alisha melalui sinyal handphone saya."
"Utarakan lah Rio, sebelum semuanya terlambat."
Leon menepuk pundak Rio sebelum pergi meninggalkan laki - laki tersebut. Sesampainya di depan keluarga Andri, Leon menjelaskan apa yang tadi Rio katakan.
"Lebay banget itu orang, seinget gua ya gua ngambil tender dia itu cuman berapa kali doang deh. Dia nya aja yang emang kebaperan abis, udah kaya ABG aja. Gak inget udah tua kali itu aki - aki,"
"Emang cuman 3 kali, tapi nilainya bisa beli 8 rumah di perumahan elit." ucap Leon dengan memutar bola matanya
"Ya maaf maaf aja nih ya, dasarnya emang gua mah kan selain ganteng, mempesona tapi juga punya kecerdasan di luar batas. Jadi wajar aja kalo N.G sering banget menang tender,"
"Mual banget sumpah gua denger nya" goda Alex dan beberapa orang di sana ikut menampilkan wajah mualnya.
Di dalam rumah, Marcel sedang duduk bertiga bersama anak dan istrinya. Dia masih penasaran dan mencoba mencari informasi mengenai Alex melalui Bella.
"Kenapa dulu kamu tidak menikah dengan Alex" tanya Marcel tiba - tiba
"Ya karna kami tidak berjodoh"
"Berhenti mengatakan yang tidak - tidak Bella, apa salahnya kamu memberitahu aku semua kelemahan Alex. Kamu harus ingat kalo semua rencana kita berjalan lancar, kamu juga kan yang akan menuai kenikmatan yang di dapat nantinya."
"Kamu dendam sama Andri, lalu apa hubungan nya dengan Alex. Lagi pula kenikmatan apa yang mas janjikan. Aku sudah cukup bersyukur mempunyai Marisa di hidupku. Ingat mas jangan sampai anak aku menjadi korban keserakahan kamu, kalo sampai itu terjadi aku pastikan mas akan menyesal seumur hidup."
Setelah mengatakan itu, Bella segera beranjak pergi dari tempatnya menuju kamar. Tidak lama dia sampai di kamar, Marisa juga ikut sampai dan segera duduk di samping mamahnya.
"Mah ... seberharga itu aku untuk mamah"
"Sangat Marisa, sampai rasanya mamah ingin menukar nyawa mamah untuk kebahagiaan kamu. Mamah tidak mau kamu merasakan akibat atas dosa di masa lalu mamah kepada keluarga Alex." jelas Bella
"Boleh aku tau apa yang sudah mamah perbuat pada om Alex"
Bella menjelaskan semua masalah yang sudah dia perbuat pada Alex di masa lalu. Dia juga bercerita tentang bagaimana baik hatinya Clarisa, istri Alex yang lebih memilih membuat dirinya pergi jauh dari pada memenjarakannya.
"Mereka orang baik nak, dan mereka juga tidak bisa kita lawan. Bukan hanya kekuasaan yang mereka miliki, tapi karna memang keluarga mereka penuh dengan pengawasan."
"Apa mamah tau kalo orang - orang papah baru saja mencelakai Alisha, adik kembar Aksa."
Bella membulatkan matanya, tangannya terulur mengelus dadanya yang tiba - tiba saja berdegub kencang. Sungguh dia sangat takut saat ini, dia takut terjadi sesuatu dengan anaknya suatu saat nanti.
"Are you ok mom"
"Jaga diri kamu baik - baik ya, ingat jika kasih sayang dan cinta mamah begitu besar untuk kamu dan untuk hidupmu Marisa. Kamu sudah cukup dewasa untuk menentukan mana yang baik dan buruk." ucap Bella dengan membelai lembut rambut anaknya
••••••••••
Leon mendengar semua percakapan di rumah Bella, bahkan percakapan antara ibu dan anak itu juga terdengar olehnya. Tapi kali ini tidak hanya dia sendiri yang mendengar, semua orang dari keluarga Andri pun ikut mendengarkan.
"DADDY"
Aksa dan Aska tiba - tiba saja memanggil Alex dengan wajah dinginnya. Sementara yang di panggil hanya memberikan senyuman lebar yang menampakkan deretan gigi putihnya.
"Masa muda boy, tapi kalian sekarang lihat sendiri kan bagaimana cinta nya daddy sama mommy kalian."
"Jadikan pelajaran ya bang, kalian sudah tumbuh besar dan akan menjadi pewaris opah dan daddy kalian nantinya. Jadi mommy minta untuk kalian terus waspada. Mommy sudah tidak bisa lagi melindungi kalian seperti dulu saat kalian mulai berjalan sampai terjatuh - jatuh, atau saat kalian belajar bermain sepeda sampai lutut kalian luka, atau saat kalian pertama kali berenang sampai mau tenggelam."
"Mom"
Aska dan Aksa segera beranjak dari tempatnya hanya untuk memeluk wanita yang sangat mereka cintai. Melihat anak nya yang sudah berdiri, Alex segera memasang badan untuk menghalangi keduanya untuk memeluk wanita yang sangat di cintainya itu.
"Awas ih, mommy abang itu" ucap Aksa
"Istri daddy ini kalo kalian lupa"
"Capek deh, udah tua juga masih aja cemburu sama anak sendiri. Awas dulu kenapa sih dad, mau peluk ini." pinta Aksa kembali
"Peluk noh calon istri kamu"
Alex berucap dengan menunjuk Clara, sedangkan Clara yang mendengar namanya di sebut segera merentangkan tangannya untuk menyambut tubuh kekar calon suami idaman nya.
"Dah sono, sekarang daddy awas" ucap Aska setelah mendorong tubuh kembarannya
"Kamu peluk ..."
PLAK
"Aw mom" keluh Alex setelah ucapan nya terputus dan mendapatkan pukulan tiba - tiba dari istri nya
"Brisik banget kamu dari tadi, anak udah gede mau peluk aja gak boleh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
B€༄͜͡●⃝🐢ᴿⱽ᭄᭄sᷝqᷮuͤaͬd🆔™
😅😅😅😅😅 Kgk mandang umur ya mereka
2021-12-15
0
🖤Sindy Lee🖤
Dasar bucin akut🤣🤣🤣
2021-11-17
4
Matahari 🌞
lanjutkan kak, semangat terus 👍
2021-11-16
1