Godaan Aksa

Tidak butuh lama untuk mendapatkan informasi mengenai Kenie. Sebuah email datang dari orang suruhannya mengenai data Kenie. Yang Marcel tidak tahu, Rio sudah tau jika Marcel akan bertindak cerdik. Oleh karna nya dia sudah mengunci semua data pribadi dan hanya dia yang dapat membuka kembali semua data mengenai dirinya sendiri.

"Mungkin gua terlalu curiga, kali ini dia benar - benar orang yang gua butuhkan untuk menghancurkan Andri."

Sedang sibuk membaca email, Marcel di kejutkan dengan dering telfon. Tertera nama sang putri, Marisa di panggilan tersebut.

"Hai sayang, ada apa ?"

"Papah, kenapa kemarin papah gak celakain Clara aja sih. Itu perempuan udah halangin hubungan aku sama Aksa pah "

"Satu - satu sayang, papah janji Aksa akan jadi milik kamu."

"Janji ya, aku gak perduli papah mau ngapain opahnya, asal Aksa baik - baik aja."

"Ok sayang"

Panggilan telfon terputus, seutas senyum licik terukir di wajah Marcel. "Maaf Marisa, Aksa mu itu pewaris N.G sementara papah sangat menginginkan N.G bangkrut. Jika itu terjadi, artinya mereka akan jatuh miskin, dan papah gak akan biarkan kamu bersama orang miskin."

Ah drama sekali si Marcel ini, author jadi geregetan

Di tempat lain, Aksa dan Clara saat ini sedang makan siang bersama. Wajah kesal Clara dan beberapa tanda merah di leher nya pun tak luput dari penglihatan Aksa.

"Makan aja gak usah lirak lirik, aku colok matanya" ucap Clara dengan mangayunkan garpu ke arah Aksa

"Lo kenapa sih, cemberut mulu kaya bebek. Minta di cium lagi, dengan senang hati gua mah ngasih nya."

"Bang gak mikir apa, ini kalo ketauan opah nanti abis abang di omelin." kesal Clara

"Opah siapa, opah gua apa opah lo. Opah gua mah pasti ngerti lah, namanya anak muda. Beda judul kalo itu opah lo, bilang aja itu di gigit gorila."

PLAK

Sebuah pukulan mendarat cantik ke kepala Aksa, pelakunya siapa lagi jika bukan Andri dan Leon yang saat itu sudah berada di dalam ruangan.

"Sakit opah, ampun deh. Di kepala aku tuh ada masa depan N.G jadi jangan maen pukul - pukul aja," ucap Aksa dengan mengelus kepalanya

Leon menatap tajam ke arah Aksa setelah melihat hasil perbuatannya di leher sang cucu. Geram sekali rasanya ingin menghajar laki - laki di depannya, jika dia tidak mengingat siapa Aksa.

"Lo kalo mau gebukin nih bocah juga silahkan aja kali le, ikhlas aja gua mah. Emang dasar dia mah turunan soang, doyannya nyosor mulu. Gak inget dulu lo bapaknya gua seret dari vila gegara abis nyosorin anak gua," omel Andri dengan tangan yang terus menyuap makanan

KRETEK

Suara jari - jari tangan Leon, bersiap untuk memberikan hadiah pada calon cucu menantu nya. Namun tindakannya terhenti setelah Clara menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

"Om pegel ya, pijet refleksi aja sana mending om. Lagian inget kenapa sih om kalo udah tua." ucap Aksa tanpa dosa

"Diem deh bang, nanti opah makin salah paham aja."

Leon membuka handphone nya yang menampilkan cctv di ruangan Aksa dan di luar ruangannya juga. Terlihat jelas kejadian di dalam ruangan tersebut sebelum Marisa datang dan sesudah Marisa datang.

"Bener - bener lo ya, mulut lu itu mau gua bikin rujak apa gimana. Ini Marisa udah pergi lo masih main nyocor cucu gua, mana tangannya kemana - mana lagi." omel Leon

"Khilaf om, sama kaya om Leon kalo lagi mojok di pantry sama tante widya. Lagi tante widya udah janda bukannya di kejar lagi aja, malah di anggurin."

Ucapan Aksa membuat Andri dan Clara terkejut, pasalnya Leon memang pernah ada hubungan dengan Widya saat itu. Namun tiba - tiba saja Widya memberikan undangan pernikahannya, dan sejak saat itu hubungan Leon dan Widya kembali seperti semula sebagai asisten dan sekertaris.

"Aku bilangin Mamah" ucap Vivian dengan mengambil handphone yang tergeletak di meja

"Eits, kamu percaya sama calon suami mesum kamu ini atau sama opah."

"Mencurigakan" kali ini Andri yang berucap

"Dah lah, gua balik ke ruangan gua. Terdzalimi gua di sini, lo juga balik kerjaan lo banyak. Jangan semua gua yang ngerjain,"

"Karyawan gak ada akhlak emang lo" kesal Andri

Andri dan Leon berdiri dan bersiap untuk keluar dari ruangan Aksa, sebelum godaan kembali Aksa layangkan untuk calon opah mertuanya yang sangat posesif.

"Hus ... pergi sana, ganggu orang mau malam pertama aja. Yuk Cla, kita lanjutin .. nanti nyusu ya"

PLETAK

Lagi, sebuah map berisikan dokumen tiba - tiba berubah menjadi tongkat kasti yang sudah mendarat cantik di bahu Aksa sebelum kedua tetuah pergi dari ruangan Aksa.

"Itu opah Leon mantan pemain kasti ya, dari tadi kerjaannya mukulin mulu." tanya Aksa

"Suka banget lagian godaan opah."

"Kalo gua godain lo takutnya gua khilaf, nanti yang ada gua beneran bikin malam pertama duluan sebelum sah. Kalo udah gitu kan lo gak bisa jalan nanti," goda Aksa dengan menaik turunkan alisnya

Setelah sekian lama akhirnya mereka menyelesaikan acara makan siang yang begitu ramai karna kedatangan para tetuah. Usai membereskan makanan di meja, Aksa kembali ke meja kerja nya.

"Bang aku pulang ya"

"Duduk" titah Aksa

"Ngantuk elah bang"

"Duduk, pulang sama gua nanti" ucap Aksa tegas

Akhirnya Clara memutuskan untuk merebahkan dirinya di sofa, dengan telinga yang terpasang headset. Semakin lama semakin dirinya terlelap, hingga sebagian dress nya tersingkap dan memperlihatkan paha putih mulus miliknya.

"Astaga, ini gua di suguhin paha begini gimana mau konsen coba. Cla, kalo tau jatuh cinta sama lo itu seindah ini, gua mau deh terima perjodohan sama lo dari dulu."

Hai, aku belum sempat menyapa kalian semua sepertinya ya ... Terimakasih sudah setia menunggu kelanjutan kisah bang Aksa yang makin kesini makin gak jelas. Tolong bantuannya ya buat tinggalkan jejak seperti like dan komen jangan lupa kasih tau temen kalian buat baca juga kisah gak jelas ini. See you next episode ... ILY 😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***