Makan malam kali ini ternyata tidak hanya untuk menyambut kepulangan Aska dari Belanda. Ternyata Clarisa juga mengundang secra khusus keluarga Vivian untuk dtang ke rumah, sekaligus membicarakan pertunangan Aksa dan Clara.
"Mommy" panggil Clara setelah turun dari mobil dan melihat Clarisa di depan pintu
"Anak gadis mommy"
"Cih, padahal inces ada di sini ... tapi masih sempet sempet nya ngakuin anak orang, anaknya sendiri" ucap Alisha
TAK
Sebuah sentilan Aksa daratkan di kening sang adik yang kembali menyebut dirinya dengan sebutan 'inces'. Pasalnya, sedari tadi Alisha kesal karna di panggil 'inces' oleh kedua abangnya.
"Lo ya, tadi kamar aja sok dramatis bilang 'aku udah gede tau, jangan panggil aku sebutan itu lagi'. Sekarang aja, sok manja depan mommy ...," ucap Aksa
"Daddy, abang nakal" teriak Alisha dengan berlari masuk ke dalam rumah untuk mengadu pada Alex
Sementara Clarisa dan kedua anak laki laki nya, serta para tamu yang di undang, hanya tersenyum melihat kelakuan putri bungsunya.
"Maafin ya, tau sendiri si incess lebay nya gak ketulungan"
"Kan jadi seru kak ... coba aku bisa hamil lagi, pasti anak aku juga banyak. Rumah juga jadi kan rame terus karna ulah anak anak," ucap Vivian sendu
"Apaan sih ! Kalo mamah punya anak lagi, nanti pasti di jodohin sama bang Aksa kalo gak bang Aska" kesal Clara
"Ah sampai lupa, bang Aska udah pulang ya"
Setelah menyadari kehadiran Aska, Clara bergegas menghampiri Aska untuk memeluk nya sebagai ucapan selamat datang kembali di Indonesia. Namun, belum juga sampai ke tujuannya, langkahnya sudah terhenti karna di hadang oleh tubuh kekar Aksa.
"Mau ngapain"
"Peluk bang Aska lah," ucap Clara tanpa berdosa
"Gak ada peluk pelukan, bukan makhrom"
Aksa berucap dengan mendorong Clara dengan telunjuk yang dia tempelkan di keningnya.
"Cie cemburu ... tenang aja sih, cintaku tetap untuk bang Aksa seorang" jelas Clara
Setelah drama pendek yang terjadi di teras depan rumahnya, Clarisa mempersilahkan tamu nya untuk masuk karna makanan telah siap di hidangkan.
"Mau ngapain" tanya Aksa saat tangan Clara mengambil piring di hadapan Aksa
"Ish, sebagai calon istri yang baik ... aku harus melayani calon suami terlebih dahulu, sebelum nanti beneran jadi suami aku"
"Abang enggak nih Ra ?" tanya Aska menggoda
Aksa yang mendengar godaan Aska, segera memberikan tatapan tajam dengan mata yang di bulatkan seperti harimau yang akan menelan mangsanya hidup hidup.
"Woles ae bro, kidding you know"
Clarisa yang melihat putra sulungnya sudah mulai mendekatkan diri dengan Clara, akhirnya memberanikan diri untuk menggodanya.
"Ekhem, udah ada benih benih Pablo nih. Eh salah, benih benih cinta." goda sang mommy
Sementara Aksa yang mendengar godaan mommy nya, di tambah dengan menyebutkan nama senjata nya, reflek memberikan tatapan tajam pada sang mommy.
"Mau di colok apa gimana bang mata kamu," tegur Alex
"Nyolok aja mendingan bang nanti," goda Reno
Berbeda dengan Clara yang masih bingung dengan kata kata absurd dari orang tua Aksa dan papahnya.
"Mommy, pablo itu siapa ?
" Uhuk ... uhuk ... uhuk ..."
Clarisa yang sudah mulai menyuapkan nasi ke mulutnya pun terkejut sampai terbatuk batuk mendengar pertanyaan calon menantunya.
"Sayang, minum dulu nih" ucap Alex dengan memberikan gelas berisikan air
"Kita makan malam dulu ya, gak baik ngobrol sambil makan" jelas Reno
Akhirnya mereka pun menikmati makan malam yang sudah di siapkan. Setelahnya, mereka berkumpul bersama di ruang keluarga untuk sekedar berbincang bincang.
"Eh mau kemana" tanya Aksa dengan menarik tangan Clara yang hendak melewatinya
"Duduk di sana deket bang Aska, aku kangen tau sama bang Aska"
"Di bilang bukan makhrom, sana deket Alisha aja" titah Aksa
"Cie abang protektiv, cie ... cie ...," goda Alisha
Clara berjalan ke arah Alisha dengan terus memandangi Aksa yang sudah mulai protektiv dan mudah cemburuan jika dirinya berdekatan dengan Aska.
Sementara Aska hanya menanggapi kecemburuan Aksa dengan senyum manis nya. Dia bersyukur jika memang Aksa benar benar sudah menerima Clara, karna itu lah yang Aska harapkan.
"Jadi gimana nih, kapan rencana pertunangan kalian" tanya Reno
"Weekand ini" jawab Aksa spontan
Semua orang terdiam dan saling menatap Aksa bersamaan. Sementara yang di tatap hanya menanggapi dengan seutas senyum yang terukir di wajahnya.
"Kenapa sih"
"Kamu serius bang" tanya Clarisa
"Lu ngomong apa Ra, bantuin gua elah"
Clara yang bingung, membalas ucapan Aksa dengan mengernyitkan keningnya.
"Bantuin apaan sih" tanya Clara
"Soal yang tadi kita omongin"
"Kalian udah ketemuan" tanya Vivian dan hanya di balas anggukan oleh Aksa dan Clara
"Abang cuman ngajak nikah doang kan, gak ngomong apa apa lagi" ucap Clara
"Omo ... omo ... omo ... ini serius, si mesum ini ngajak lo nikah" tanya Alisha dan kembali di balas dengan sebuah anggukan
Semua orang terdiam sejenak sebelum akhirnya bersorak gembira dengan kabar yang Clara ucapkan.
"Akhirnya"
"Mamah seneng banget Ra," ucap Vivian
"Kalo gitu, minggu depan kalian tunangan dulu. Terus satu bulan lagi kalian menikah,"
Hanya para wanita yang sibuk menyusun rencana untuk Aksa dan Clara. Sementara para laki laki hanya bisa menyimaknya tanpa bisa berkomentar. Namun, ucapan Andri tiba tiba saja membuyarkan kebahagiaan mereka malam itu.
"Jangan lupa ke makam omah ya bang, omah juga pasti bahagia tau kamu akan menikah." ucap Andri yang sudah siap untuk pergi meninggalkan perkumpulan dua keluarga
Clarisa yang mengerti suasana hati papahnya, segera mengejar sang papah untuk menenangkannya dan menghiburnya.
"Pah"
"Ya kak" jawab Andri
Clarisa berjalan mendekati sang papah yang malam itu berada di teras rumah dengan tangan yang memegang sebatang rokok.
"Jangan seperti ini ... setiap kali papah teringat mamah, pasti papah akan menyalakan rokok. Papah harus hidup lebih lama lagi, karna abang akan segera kasih papah cicit"
"Hidup papah seperti tidak ada artinya lagi setelah kepergian mamah, jadi untuk apa papah melanjutkan hidup." balas Andri
Clarisa yang awalnya memeluk sang papah dari belakang, seketika menjauhkan dirinya karna tidak terima dengan ucapan sang papah.
"Papah punya aku, papah punya kembar, apa papah lupa itu. Aku anak papah, darah daging papah. Kenapa bisa bisanya papah bilang seperti itu,"
Semua yang ada di dalam keluar rumah untuk melihat apa penyebab Clarisa sampai berteriak.
"Aku fikir kehadiran aku dan kembar saja cukup untuk mengobati duka di hati papah atas kepergian mamah. Tapi nyatanya, aku tidak akan pernah bisa berguna sebagai anak."
Usai mengucapkan itu, Clarisa berbalik untuk pergi. Namun terhenti karna tangan sang papah yang sudah menariknya lalu membawanya ke dalam pelukan.
"Maafkan papah kak, maafkan papah"
Melihat mommy nya menangis dalam pelukan sang opah. Ketiga anak kembar Clarisa datang untuk ikut memeluk sang opah yang mereka sangat sayangi.
Deres sudah air mata author 🤧🤧
Readers : Thor pablo siapa ?
Author : Anaknya si Jo
Readers : Omegat, author encum
Jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Harjito's Family
tissue mana tissue....sapa yg tebar bawang merah ne😭😭😭
2021-06-12
0
💞pelangi💝
othor paling kreatif,,,sampe² "junior" aja masing² punya nama😹😹😹
2021-03-21
0
Lani Lani
sedih...
2021-02-07
0