Esokan hari nya, Clarisa dan Vivian sudah di sibukkan dengan mencari perlengkapan untuk acara pertunangan sekaligus lamaran Aksa dan Clara nanti.
"Yang ini bagus deh Vi, tipe Clara banget"
"Kak Risa tau banget kesukaan Clara, padahal aku loh mamah nya" ucap Vivian
"Eh, gak gitu dong. Clara dan Alisha kan dari kecil udah deket, mereka juga sering ganti gantian nginep kan. Jadi kalo pas Clara nginep di sini, aku sedikit tau kebiasaan dan kesukaan Clara."
"Santai aja sih kak, aku justru makasih banget sama kakak. Makasih udah percaya sama anak aku buat jadi pendamping anak kakak," ucap Vivian
Akhirnya mereka pun memilih beberapa lembar undangan, model cincin, dan gaun yang akan di gunakan pada saat acara lamaran nanti. Setelahnya, mereka mengirimkan hasil pilihan mereka kepada kedua anaknya, Clara dan Aksa.
Sementara di kantor, Aksa sedang di sibukkan dengan banyaknya dokumen dokumen yang harus dia periksa dan tanda tangani.
"Astaga, pala gua nyut nyutan liat kertas kertas ini" ucap Aksa dengan memijat mijat keningnya
"Hai sayang"
Di sela kegiatannya, dia di kejutkan dengan suara dari wanita yang sudah di putuskan hubungannya.
"Marisa, ngapain kesini ?" tanya Aksa
"Nemuin kamu lah"
Marisa berjalan menghampiri Aksa, setelah sampai dia duduk di pangkuan Aksa dan mulai menggodanya.
"Turun" titah Aksa
"Aku kangen banget sama kamu sayang"
"Gua udah bilang kan, hubungan kita itu sudah berakhir. Jadi lo gak usah ganggu ganggu gua lagi deh ...," kesal Aksa
Marisa yang tidak terima dengan keputusan Aksa, semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Aksa untuk memancing Aksa agar menciumnya. Namun, usahanya harus terhenti karna kedatangan Clara.
"Abang"
"Clara"
Aksa yang terkejut dengan kedatangan Clara, reflek menjauhkan tubuh Marisa sampai terjatuh.
"Aw, sakit Sa" keluh Marisa
Bukan nya menolong Marisa, Aksa memilih berjalan menghampiri Clara agar tidak salah paham dengan apa yang di lihatnya.
"Ra, abang bisa jelasin. Ini gak seperti yang kamu pikirin," ucap Aksa dengan tangan yang sudah bertumpu di bahu Clarisa
" Emang abang tau apa yang Clara pikirin."
Setelah mengatakan itu, Clara berjalan meninggalkan Aksa untuk menuju ke arah Marisa yang sudah kembali berdiri setelah terjatuh di lantai.
"Are you ok ?" tanya Clara
"Gak usah sok baik deh lo,"
Marisa yang kesal, tidak menjawab pertanyaan Clara dan memilih berjalan ke arah Aksa untuk kembali menggodanya.
"Sayang, sakit"
"Ya gitu deh kalo punya nya tepos, jatoh dikit aja udah ngeluh. Mau gua kasih tau gak, gua bikin pinggul bawah segede gini dimana ?" tanya Clara
GLEK
Tanpa Clara sadari, dia telah menggoda iman Aksa untuk melihat pinggul bawah miliknya yang memang besar. Bahkan tidak hanya itu, dua gundukan yang ada di dada nya pun seolah meminta untuk di lihat sampai membuat Aksa menelan saliva nya sendiri.
"Yank, kok kamu diem aja sih aku di hina anak kecil itu"
"Brisik, yang sopan kalo ngomong sama nyonya Aksa" ucap Clara dengan bangganya
"Lagi abang kok bisa pacaran sama perempuan tepos begitu, gak enak bang di emesh emesh juga"
Aksa yang mendengar ucapan Clara, seketika membulatkan mata nya lalu beralih melihat gundukan Clara dan Marisa yang memang berbeda.
GLEK
Sekali lagi dia menelan saliva nya karna melihat gundukan Clara yang besar.
"Jangan bangun bro, tensing gua sama Clara. Makin kepedean aja dia nanti ... eh, tapi emang bener sih kalo punya dia gede banget" ucap Aksa dalam hati
"Sayang"
"Udah deh mending lo pergi aja, hubungan kita udah berakhir jadi lo jangan ganggu ganggu gua lagi," tegas Aksa
"Hus ... hus ... hus ..." usir Clara seperti mengusir anak kecil
Marisa yang kesal akhirnya membalikkan badannya untuk pergi. Tapi langkah nya terhenti dan dia sempatkan untuk membalikkan badannya untuk mengancam Aksa dan Clara.
"Gua gak terima di permalukan seperti ini, dan gua pastikan kalian gak akan bahagia," ancam Marisa sebelum akhirnya benar benar pergi meninggalkan ruangan Aksa.
Tanpa mereka sadari, Alisha sudah mengetahui rencana Marisa dan Bella untuk menghancurkan keluarga nya termasuk pernikahan Aksa dan Clara.
"Tetap awasi mereka, jangan lupa untuk mengirimkan beberapa orang untuk mengawasi keluarga saya." titah Alisha di sela sela telfonnya
Tok ... tok ... tok
Sebuah ketukan berhasil membuat Alisha menyudahi panggilan telfonnya, dan setelah di lihat ternyata Alex lah pelakunya.
"Ada apa" tanya Alex
"Temen aku ngirimin foto mereka lagi nonton BTS, kan sebel dad" ucap Alisha karna pada saat itu, dia sedang berada di kantor sang daddy
Alex sebenarnya mendengar apa yang di bicarakan Alisha dan anak buahnya. Tapi, dia tidak mau terlalu ikut campur jika itu tidak membahayakan putrinya.
"Apa gantengnya mereka sih cess, sampai kamu tuh tergila gila sama mereka. Gantengan juga daddy kemana mana,"
"Dih, udah tua pake cemburu. Tuh liat uban udah banyak," goda Alisha mengikuti perkataan mommy nya
Mendapatkan ejekan dari anaknya membuat Alex kesal, pasalnya dia tidak pernah mau di anggap tua. Terlebih, dia mempunyai istri yang jauh lebih muda dari dia. Akhirnya, sebuah gelitikan pun Alex daratkan di pinggang sang putri.
"Ampun dad, ampun"
...----------------...
Setelah kepergian Marisa, Aksa mendapatkan tatapan tajam dari Clara yang duduk di kursi kerja miliknya.
"Ngapa lo, mau gua colok apa gimana ?" tanya Aksa
"Colok colok, belum juga sah udah pengen nyolok aja. Ketauan kan udah jatuh cinta sama aku ... makanya jangan sok gengsi deh, sekarang aja bucin banget"
"Pede lo ... awas" ucap Aksa dengan meminta Clara bangun dari kursi kerjanya
Clara pun bangun dari duduknya dan berpindah duduk di kursi depan meja kerja Aksa.
"Abang belum putusin dia"
"Lo budeg apa emang belom di korek tuh kuping. Pan tadi gua bilang kalo hubungan gua ama dia udah kelar, selesai, putus, end, broke, apa lagi tuh" jelas Aksa
"Biasa aja dong, kaya gak suka gitu putus ama ulet keket itu. Kalo gak rela yaudah batalin aja pernikahan kita,"
BRUK
Aksa yang kesal pun akhirnya menggebrak meja yang di penuhi berkas berkas kerjanya. Karna itu, banyak dokumen dokumen yang berserakan di lantai.
"Kalo gua udah mutusin buat nikahin lo, berarti gak akan ada orang yang bisa ganggu gugat. Termasuk Marisa atau siapapun, dan untuk perjanjian yang lo buat ...,"
Aksa mencondongkan tubuhnya agar wajahnya dan wajah Clara bisa bertemu, lalu di pegangnya wajah Clara dengan tangan kirinya.
"Gua gak butuh 100 hari, karna gua gak akan pernah menceraikan lo, CLARA WIJAYA SAPUTRI" ucap Aksa
Setelah itu dia melepaskan tangannya dan menegakkan badannya untuk memulai mengambil berkas berkas yang berserakan di lantai.
Uluh abang Aksa to tweeeeet 😘😘😘
Jadi pengen daftar jadi istri kedua deh author ini, boleh kan ya readers 🤭
Jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
💞pelangi💝
hadeeehhh,,bener² ya ini anaknya si alex duralex...bener² turunan keluarga gesrek😂😂
2021-03-21
0
Nesa Satria
abang aksa bener2 deh😂😂😂😂
2021-01-14
0
Dede Adis
bucin dong abanggg 😍😍
2021-01-10
1