Hari ini, Aksa sudah membuat janji dengan Clara untuk bertemu. Entah kenapa, melihat mommy nya yang merasa kecewa dengan dirinya membuat dia akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Clara.
"Hai abang Aksa ku" panggil Clara dengan mengagetkan Aksa dari belakang
"Gua fikir jelangkung,"
"Ish, makanya jemput dong calon istrimu ini biar gak di bilang jelangkung," ucap Clara sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Aksa
"Lo mau makan gak ?"
"Mau nya kawin sama bang Aksa," goda Clara dengan mengedipkan matanya dan kedua tangan yang menopang dagunya
DEG
Hati Aksa berdenyut saat melihat wajah imut Clara yang menggodanya. Kawin, apakah memang ini sudah waktunya untuk dia menerima Clara.
"Bang, ih aku kok di kacangin. Kacang tuh gak enak, tapi kacang aku enak," bisik Clara
"Lo tuh ya, otaknya kenapa ngeres banget sih. Emang kudu gua sapu kayanya otak lo ini," ucap Aksa dengan menyapit hidung Clara
Bahagia, itulah yang Clara rasakan saat itu. Untuk pertama kalinya, laki laki yang dia cintai menyentuhnya dan mengajaknya untuk bertemu. Meski dia tahu, jika akan ada kekecewaan dari pertemuan hari ini.
"Abang jangan pegang pegang aku,"
"Kenapa ?" tanya Aksa penasaran
"Nanti abang jatuh cinta," bisik Clara
Ya, hati nya seperti bertaburan bunga saat itu. Pertemuan pertama dengan perempuan yang mommy nya jodohkan ternyata tidaklah membuatnya bad mood atau pun kesal.
"Mbak" panggil Clara pada pelayan restoran
"Ada yang bisa saya bantu kak, mau pesan apa ?"
"Nasi goreng seafood satu, sop buntut bakar satu, minum nya es teh satu, air mineral dua." ucap Clara yang menyebutkan pesanannya dan pesanan Aksa
"Kok dia tau makanan kesukaan gua," tanya Aksa dalam hati
"Ada lagi kak"
"Udah itu aja dulu, makasih ya mbak"
Setelah memesan makanan untuk mereka berdua, Clara kembali memperhatikan Aksa yang berada tepat di hadapannya. Kapan lagi ya gak, itulah yang ada di fikiran Clara.
Namun, lamunannya terhenti karna suara bass dari laki laki yang di cintainya mulai berbicara.
"Gua mau ngomong sesuatu," ucap Aksa merubah suasana menjadi serius
"Ngomong aja, nanti aku dengerin"
Clara berbicara tanpa melepas pandangannya dari Aksa, sementara Aksa yang ingin berbicara serius justru membalas tatapan Clara sampai membuatnya salah tingkah.
"Gua sebenernya gak suka di jodoh jodohin kaya sekarang ini. Lo juga tau kan kalo gua udah punya pacar,"
"Oh, cewek genit yang doyan nyosor itu" tebak Clara yang enggan menyebut nama Marisa
"Iya, tapi Ra ... gua gak mau ngecewain mommy. Mommy segala galanya buat gua Ra,"
"Aku cinta sama abang, aku akan mundur kalo memang abang yang memintanya. Tapi tenang aja, aku gak akan bilang ke keluarga kita alasan pembatalan perjodohan ini," jelas Clara setelah merubah posisinya dengan menegakkan tubuhnya
Aksa terdiam, dia cukup terkejut dengan jawaban Clara. Tapi bukan itu sebenarnya yang ingin Aksa katakan.Tak lama, Clara mencoba berdiri untuk pergi meninggalkan Aksa. Namun, di cegahnya Clara dengan menahan tangannya.
"Lo mau kemana ?" tanya Aksa
"Pembicaraan kita sudah selesai kan. Aku akan tepati janji aku untuk menjauhi abang. Setelah dari sini, aku pastikan perjodohan kita berakhir."
"Gua belom selesai ngomong,"
Aksa kembali mendudukkan Clara di kursi yang ada di depannya. Menatap lekat wanita yang kelak akan menemani hari harinya, dan menarik nafas dalam dalam lalu di hembuskan dengan kasar sebelum akhirnya mengatakan maksud pertemuannya hari ini.
"Ayo kita nikah," ajak Aksa
Terkejut, itulah yang Clara rasakan saat ini. Menikah dengan Aksa adalah impiannya, tapi jika pernikahan ini di lakukan hanya karna terpaksa, seperti nya Clara pun tidak akan melanjutkannya.
"Aku mau, karna memang ini impian aku. Tapi ... jika abang melakukannya karna terpaksa, sebaiknya abang batalkan saja. Sesuai dengan janji aku tadi, aku akan mundur jika abang memintanya." jelas Clara
"Yang ada di pikiran gua cuman mommy, gua takut jika membatalkan perjodohan kita akan membuatnya terluka."
"Kalo gitu, ayo kita nikah. Dengan syarat ...,"
Ucapan Clara terhenti, dia menghidupkan handphone nya dan memilih aplikasi rekaman untuk merekam perjanjiannya dengan Aksa.
"Dalam 100 hari setelah kita menikah, jika aku tidak bisa buat abang jatuh cinta, maka abang berhak menceraikan aku. Perjanjian ini kita buat hanya berdua, tanpa ada pihak yang tau selain kita."
"Lo yakin ? 100 hari ?" tanya Aksa
"Bisa jadi kurang, tapi sebelumnya aku mau abang terlebih dahulu memutuskan perempuan gatel pacar abang itu,"
"Pede banget lo, emang lo siap jadi janda muda," tanya Aksa meski hanya candaan karna Aksa tidak akan pernah menceraikannya
"Janda, ha ha ha"
Aksa yang melihat Clara tiba tiba tertawa, menjadi takut sendiri. Dia bahkan berfikiran jika Clara kesurupan atau bisa jadi gila.
"Heh, jangan ketawa gitu. Gua takut lo kesurupan, apa jangan jangan lo gila ya"
PLAK
"Mana ada orang gila cantik, semok, bohay, aduhay pokoknya aah mantap" ucap Clara setelah memberikan pukulan di lengan Aksa
"Abang sih gak pernah merhatiin aku, coba sekarang liat aku" pinta Clara
Aksa mengikuti kemauan Clara untuk melihatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Namun, pandangannya terhenti saat berada tepat di dada Clara. Bahkan dia sampai meremas handphone nya sambil membayang kan sedang meremas apa yang di lihatnya.
"Woooy, ha ha ha ha ... aku cuman suruh liat, bukan bayangin ... ha ha ha,"
Aksa yang sadar segera mengedipkan mata nya dan melepas handphone yang sedari tadi di genggam nya.
"Cuman begini aja abang udah salfok, jadi aku yakin gak sampai 100 hari abang udah klepek klepek sama aku,"
"Buset, pede banget nih cewek. Tapi gua gak munafik sih, emang gunungnya gede banget. Muat gak ya gua genggem," ucap Aksa dalam hati
Lamunan Aksa terhenti saat makanan yang mereka pesan telah sampai. Setelahnya, Aksa dan Clara memilih pulang dengan kendaraan masing masing, karna Clara juga tidak segera pulang ke rumah. Dia memilih berkunjung ke salah satu restoran miliknya untuk melihat keadaan di sana.
...----------------...
Sedikit kisah tentang Clara dan keluarganya.
Saat Reno memutuskan untuk kembali ke Indonesia, dia melanjutkan hidup dengan bekerja di PUTRA'S GROUP yang kini telah menjadi anak perusahaan N.G GROUP. Sementara Vivian, kembali mengelola beberapa usaha milik papahnya yang dulu sempat dia kendalikan.
Di umur 20 tahun, Clara yang memang memiliki jiwa pembisnis berusaha untuk membuka usaha untuk dia kelola sendiri. Awalnya orang tuanya ragu, tapi tidak dengan Leon yang sangat mempercayai cucunya.
Benar saja, di umur 25 tahun, usaha restoran yang dia bangun sudah berkembang pesat. Bahkan kini sudah memiliki beberapa cabang di luar kota, dan atas bantuan Alex, Clara bisa membuka restorannya di luar negri.
Hai sayangku, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiao episode ya 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
B€༄͜͡●⃝🐢ᴿⱽ᭄᭄sᷝqᷮuͤaͬd🆔™
Harga kacang mahal oeeee...
2021-11-10
1
Nesa Satria
bener2 anak si alex tu aksa🤭🤭🤭
2021-01-14
0
Tri Hartatik
ngikut alurmu aja Thor
toh saya tinggal baca
keren Thor tetep semangat💪💪👍👍👍
2021-01-10
1