Peneror Clara

Saat ini Alisha sedang berada di satu ruangan gelap tempat rahasia milik Leon. Terlihat seorang gadis yang di dudukan dengan tangan terikat, mata dan mulut yang tertutup.

"Hhhmmmppp"

Lakban yang tertempel erat di mulut orang tersebut, di tarik paksa oleh Alisha sampai menimbulkan bunyi dan rintih kesakitan dari orang tersebut.

"Sakit bego, siapa sih lo sebenarnya. Jangan macam - macam ya sama gua, atau gua laporin bokap gua lo."

Prok ... Prok ... Prok ...

"Kayanya ancaman gua tempo hari gak mempan ya buat lo dan keluarga munafik lo itu. Miris banget sih kalian ini, nyokap murahan, bokap tukang tipu, dan lo ikut - ikutan nyokap lo buat ngelanjutin jadi murahan juga."

"Ck ... Jadi murahan kok bangga kalian. Heran gw ,"

Marisa, orang yang berada di kursi dengan tangan terikat dan mata yang tertutup itu adalah Marisa. Tadi malam Alisha mendapat laporan dari anak buahnya, jika pagi ini orang suruhan Marisa akan melakukan aksinya untuk meneror Clara.

"Gua sih sebenernya udah tau rencana alay lo itu, tapi gua sengaja aja ngebiarin itu terjadi. Toh restoran kebakar 1 gak akan bikin om Leon bangkrut, dan lagi duit bokap gw gak berseri jadi mau 7 turunan Aksa Clara juga tuh duit gak akan ada abis nya." Ucap sombong Alisha

"Aksa ... Clara ... Jangan - jangan lo Alisha, adik kembar nya aksa"

Alisha membuka penutup mata Marisa, bersamaan dengan datang nya Leon dan Andri.

"Brengsek, lepasin gua" Teriak Marisa

"Si Bella ini gak ada kapoknya apa ya, dari dulu masih aja terobsesi sama Alex. Apa kali ganteng nya si Alex itu, dari ujung rambut sampai ujung kaki juga masih keliatan gantengan gua." Ucap Andri memuji diri nya sendiri

PLAK

"Alex daddy aku opah, kalo daddy nya aja gak berkualitas mana bisa menghasilkan bibit yang berkualitas seperti aku." Kesal Alisha setelah mendaratkan pukulan di lengan sang opah

"Pengen muntah gua denger drama keluarga yang gak ada abisnya" Kali ini Leon yang menimpali ucapan Andri

"Brisik ... Lepasin gua, atau kalian akan berurusan langsung dengan bokap gua"

Semua yang ada di sana hanya tertawa membalas ancaman Marisa. Apakah Marisa ini bodoh, sampai dia tidak mengetahui seberapa hebat lawan yang ingin di hancurkannya. Itulah isi pikiran mereka semua.

••••••••••

Di restoran milik Clara yang sudah habis terbakar, Clara terduduk lemas melihat pemandangan hasil jerih payahnya menjadi porak poranda.

"Cengeng"

"Ntar gua bikinin 10 dan yang pasti lebih bagus dari yang lo punya sekarang ini"

Aksa awalnya hanya ingin mencairkan suasana haru yang menyelimuti hati dan pikiran Clara. Namun ternyata candaannya menyinggung Clara yang sedang berduka.

"Abang mending pulang aja sana, aku lagi males berdebat sama abang." Ucap Clara dengan lesunya

"Kalo gua pengen di sini gimana ? Lo itu calon istri gua, tanggung jawab gua, kalau nanti lo kenapa - kenapa bisa di gorok si pablo sama mommy dan bunda."

Segaris senyuman terukir indah dari bibir manis milik Clara yang kini menyesakkan dada Aksa.

Astaga itu bibir kenapa menggoda banget sih, jadi pengen nyium kan gua

"Ekhem ... Lo gak kasih tau keluarga lo tentang kebakaran ini." Tanya Aksa menetralisir kegugupannya

Belum sempat menjawab, salah satu karyawan Clara datang menghampiri dengan nafas yang tersengal - sengal

"Clara, huuh ... Syukurlah tidak ada korban jiwa, hanya beberapa karyawan mengalami luka ringan saja dan sudah di bawa ke klinik terdekat." Ucap karyawan tersebut yang di ketahui bernama Rizal

"Terimakasih banyak ya kak, tolong urus semua karyawan yang terluka. Untuk sementara waktu kita berhenti beroperasi saja dulu ya, jadi tolong liburkan terlebih dahulu teman - teman karyawan yang lain. Tapi tenang saja kak, jika semua sudah normal gua akan mengabari dan memanggil mereka kembali,"

"Oh ya, jangan lupa gaji mereka bulan ini ya kak. Berikan sedikit tambahan sebagai permintaan maaf aku."

Setelah memberikan perintah pada karyawannya, Clara bergegas untuk pergi. Namun, tiba - tiba saja pergelangan tangannya di cekal oleh Rizal.

"Tunggu"

"Please, jangan nangis Cla. Gua gak bisa liat lo kaya gini, dan gua rasa lo pun tau apa yang ngebuat gua seperti ini. Gua akan bantu semaksimal mungkin, jadi tolong tetap tersenyum ya Cla."

Aksa yang berada di dekat Clara membulatkan mata nya mendengar penuturan dari karyawannya Clara yang bisa di pastikan oleh nya memiliki perasaan tersendiri terhadap Clara.

"Terimakasih kak Rizal, gua titip restoran ya. Oh ya, cobalah untuk membuka hati untuk wanita di luar sana. Gua menghargai perasaan kakak, gua juga tidak bisa meminta dengan lancang untuk kakak mengubur dalam - dalam perasaan itu."

"Tapi"

Sekilas, Clara melirik Aksa yang berada di sampingnya sebelum mengucapkan kata - kata yang membuat Rizal ikut menatap Aksa.

"Mau setampan atau seperhatian apapun laki - laki di luar sana, tetap abang Aksa raja hati gua. Laki - laki yang gua pilih untuk menjadi pendamping hidup gua sebulan lagi."

"Ekhem"

Rizal menoleh ke arah Aksa berada, dan mengukir senyum pedih nya sebagai balasan ucapan Clara sebelum akhirnya dia harus rela melihat wanita pujaannya melenggang pergi dengan tangan yang saling bertautan.

Terkadang cinta memang butuh pengorbanan, termasuk merelakan orang yang kita cinta agar bisa bahagia dengan orang lain yang di cintainya.

_______

"Inces keluar dulu ya, ini urusan orang tua"

Alisha terkejut mendengar panggilan sang opah, dia menghentakkan kaki nya sebagai tanda protes dan ketidak sukaan atas panggilan yang di lontarkan untuk dirinya.

"Opah, Lisa tuh lagi tugas tau. Kenapa juga panggil 'incess' kan jadi gagal garang nya. Keluar lagi dah ini Alisha rumahan anaknya daddy Alex," omel Alisha pada sang opah

"Mau lagi tugas atau di rumah tetep aja lo itu anaknya Alex, bibit alay nya si Alex, pokoknya lo mah jiplakannya Alex banget Lis." kali ini Leon yang membalas ucapan Alisha

Semakin kesal saja Alisha karna telah di goda oleh opah dan kakek sahabat nya itu. Dengan mulut yang di majukan, Alisha keluar sambil menghentak - hentakkan kaki.

"Sekarang lo kasih tau apa rencana Bella, atau gua pastikan lo beserta keluarga lo hancur sehancur hancurnya." tanya Andri

"Sok banget lo ngatur - ngatur gua, lo fikir gua takut sama ancaman kakek - kakek tua macem kalian. Lagian kalian tuh ya, pejabat bukan, konglomerat bukan, pake segala kasih anceman gak mutu,"

"Eh bocil, lo itu ketauan banget ya miskinnya. Muka gua tuh tiap hari wara wiri di tv, internet, sosmed pokoknya semua tentang gua itu terpampang jelas kalo lo mau nyari. Bisa - bisa nya lo ngehina gua, asal lo tau aja gua itu lebih kaya dari konglomerat yang ada di Indonesia."

Terpopuler

Comments

Nilam Nuraeni

Nilam Nuraeni

Sekian purnama aku menunggu akhirnya Clara sama Abang Pablo datang lagi 😍

2021-11-03

1

🖤Sindy Lee🖤

🖤Sindy Lee🖤

Makasii Othor udah balik lagii😘😘😘

2021-10-31

5

Ithonk

Ithonk

Akhir dr penantian pnjg ...😀

2021-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!