Kembali dengan pasangan fenomenal sejagat dunia pernovelan, abang Aksa dan Clara. Clara yang sedari tadi terdiam, menoleh kan kepalanya setelah mendengar namanya di sebut calon mertua nya.
"Sini abang, aku siap kok peluk abang"
Aksa lantas berjalan menghampiri Clara, niat hati ingin duduk di sebelah calon istrinya namun sang calon papah mertunya, Reno sudah menghadang terlebih dahulu, dan terjadilah drama ikan terbang versi keluarga Reno.
"Mau ngapain"
"Ituloh anak papah minta di peluk" ucap Aksa tanpa dosa
"Bukan makhrom"
"Kalo udah makhrom mending aku apa - apain aja sekalian, tanggung kalo cuman di peluk doang mah pah " goda Aksa yang langsung melenggang duduk di samping Clara.
Clara menyambut kedatangan calon suaminya dengan wajah yang senang namun hati nya tetap mengkhawatirkan sahabat sekaligus adik ipar nya itu.
"Lo kenapa ?" tanya Aksa
"Takut"
"Tenang aja, gua gak akan bikin malam pertama di sini. Tuh lo gak liat para tetuah lagi pada ngumpul, ntar pada ngiri lagi liat gua ngapa - ngapain lo."
PLAK
"Itu ade abang lagi celaka, masih aja bercanda. Heran aku deh," ucap Clara setelah memberikan pukulan di lengan Aksa
Aksa menyenderkan kepala nya di bahu Clara, berusaha menenangkan hati nya yang sebenarnya takut terjadi sesuatu dengan adik kembarannya. Tiba - tiba saja, Aksa dan Aska merasakan sakit di bagian dada sebelah kiri. Bahkan tubuh Aska sampai lemas dan terjatuh di lantai.
"Aska"
"Dad, coba tanya dokter Alisha kenapa. Ini dada aku sakit banget, Aska juga lemes pasti karna ngerasain yang sama." titah Aksa
"Abang gak apa ?"
"Jangan lepasin tangan gua Cla, dada gua sakit banget. Alisha pasti kenapa - kenapa di dalem." ucap Aksa dengan tangan kiri di dada dan tangan mencengkram erat tangan Alisha
Alex segera mengetuk pintu ruang ICU dimana Alisha berada. Pintu terbuka dan keluarlah salah satu suster yang berjaga di ruang tersebut.
"Sus bagaimana keadaan anak saya, Alisha." tanya Alex
"Pasien tadi mengalami kejang, saat ini sedang di periksa oleh dokter."
"Apa salah satu dari kami boleh masuk sus" pinta Alex dengan wajah memohon
"Salah satu saja ya pak"
Alex memutuskan untuk dirinya lah yang masuk ke ruangan anak nya berada. Setelah memakai baju steril, Alex berjalan menuju tempat Alisha berada.
"Princess" panggil Alex
"Daddy ... peluk dong"
Alex beranjak dari tempatnya untuk memeluk tubuh sang putri yang sedang terbaring di kasur rumah sakit.
"I'm ok dad, aku kan anak tangguh daddy"
"Daddy tau, makanya daddy gak nangis." ucap Alex
Alisha menjauhkan pelukan daddy nya, tangannya terulur mengusap lembut buliran air mata yang sudah membasahi pipi laki - laki tercinta nya.
"Iya gak nangis, cuman banjir."
Di luar ruangan, Aska segera mendapat pertolongan. Tubuhnya di bawa ke kamar VVIP yang sudah Andri pesan sebelumnya untuk Alisha.
"Bang, jangan kaya gini dong. Mommy makin takut," ucap sedih Clarisa di samping tubuh Aska
"Tenang mom, ini cuman nalurin persaudaraan kita aja. Kalo Alisha baik - baik aja di sana, kita juga pasti akan baik." jawab Aksa menenangkan mommy nya.
Sementara semua orang sedang sibuk dengan kondisi Aska dan Aksa, Leon tiba - tiba saja menjauh karna ada panggilan telfon dari Rio.
"Ada apa Rio ?"
"Om, ada yang sadap ruangan Alisha. Kasih tau om Alex, cari apapun barang yang tidak ada hubungannya dengan medis di ruangan Alisha."
Panggilan dengan Rio pun terputus, berganti dengan panggilan untuk Alex. Dia memberitahukan semua yang Rio katakan, dan ternyata Alex menemukan sesuatu benda sepertu kancing baju tertempel di nakas samping tempat tidur Alisha.
"Itu bisa di lepas Lex, lo lepas dan bawa keluar. Jangan lupa tutup bagian depan benda itu."
Alex keluar dari ruang ICU dan berjalan ke kamar dimana keluarga nya berkumpul. Di tempat lain, Rio sudah berhasil mendapatkan orang yang menempelkan benda tersebut.
"Ini apaan sih" tanya Alex berbisik
Leon tidak menjawab, namun dia meminta benda yang di bawa Alex dan membawanya ke dalam ruangan.
"Nih lo ngomong sama Marcel" titah Leon pada Andri dengan memberikan benda tersebut
Andri menerimanya dan memutar - mutar benda tersebut, sebelum akhirnya Leon mengambilnya kembali. "Buruan elah, jangan pura - pura ogeb. Lo udah berapa kali nemuin alat ginian sampai belom sadar juga ini apaan."
"Ok, gua gak mau basa - basi karna gua gak suka makanan basi. Eh denger ya Marcel, lo jangan kaya anak kecil deh. Lo dendam sama gua, sini lah hadepinnya gua. Kita udah bukan ABG lagi ya, jadi please deh gak usah alay pake bawa - bawa anak cucu gua ke masalah kita."
"Gua tunggu lo di N.G sekarang, lo mau duel sama gua, gua ladenin. Lo mau bersaing sekali lagi sama gua juga bakalan gua ladenin, tapi gua saranin buat ambil yang pertama. Karna kalo lo mau bersaing sama gua lagi, terus lo gagal lagi, nangis lagi, kesel lagi, kumat dah tuh ntar kebaperan sama kealayan lo. Gak kelar - kelar yang ada dendam lo sama gua."
Semua orang di ruangan tersebut merasa jengah dengan mimik wajah menahan mual mendengar apa yang Andri katakan. Terlebih Leon yang sedang membawa benda kecil seperti kancing tersebut, benda yang dapat merekam kejadian di tempat dimana benda itu berada.
"Bisa - bisa nya gua betah kerja sama orang alay macem dia." ucap Leon
"Gak habis pikir gua punya bokap kaya gini modelannya" Clarisa ikut menimpali
"Untung kaya jadi abang betah, coba miskin udah abang lelepin di empang lele" Aksa yang gemas pun ikut berkomentar.
"Ya ..."
"Kamu mau ikut - ikutan komentarin opah Cla" tanya Andri memutuskan ucapan Clara
Clara yang merasa tidak enak, hanya bisa tersenyum lebar dengan menampilkan gigi putihnya dan menunjukkan jari nya yang membentuk lambang hati.
"Saranghae opah"
"Kok gua dengernya ***** ya" ucap Aksa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
B€༄͜͡●⃝🐢ᴿⱽ᭄᭄sᷝqᷮuͤaͬd🆔™
Bawanya maw ketawa mulu 😅😅😅😅😅
2021-12-15
0
ᵉLiˢ📴
dasar aksa 😂😂😂
2021-12-10
0
Yanti Jambi
tegang2 masih aja kocak mereka..ayo alex habisi si marcel dan seketunya...keerrenn makin serruu crazy up..😍
2021-11-17
1