Dengan pengalamannya beberapa kali pergi ke air terjun itu, membuat Bastian hafal jalan pintas untuk sampai ke air terjun. Menyingkat waktu yang membutuhkan waktu dua jam, menjadi satu jam. Tentu dengan jalanan yang lebih extrim dari jalanan yang biasa orang lewati.
Niat hati ingin membiarkan apa yang di dengarnya begitu saja, namun hati kecilnya mengatakan dirinya harus membantu Clara yang mungkin saat ini sedang dalam kesulitan.
Hari menjelang sore saat Bastian tiba di air terjun. Terdengar suara isakan tangisan, membuat Bastian mengikuti arah suara tersebut. Dilihatnya Clara sedang menelungkupkan kepalanya di kedua lututnya.
" Clara.. " lirih Bastian.
Clara mendongak, wajahnya berseri mendapati ada orang lain selain dirinya di tempat itu. Meski orang itu adalah Bastian, pria yang sangat menyebalkan bagi Clara.
" Huaaa... hiks... tolongin gue... " ucap Clara seraya merentangkan kedua tangannya, berharap Bastian mau mengangkat tubuhnya.
" Kaki ku sakit.. hiks.. " jelas Clara saat Bastian hanya diam tidak menyambut Clara.
Bastian berjongkok, lalu memeriksa pergelangan kaki Clara yang seperti nya terkilir.
" Aww.. sakit! " Clara menepis tangan Bastian yang menyentuh kakinya.
" Saya periksa dulu.. " jelas Bastian. " Kaki kamu terkilir.. " jelas Bastian.
" Gue udah tau! makanya gak bisa jalan. " seru Clara.
" Kamu demam? " ujar Bastian saat menyentuh kaki Clara yang terasa hangat. Bastian kembali mengecek suhu tubuh Clara di bagian kening, dan ternyata Clara memang sedikit panas.
" Kenapa baju mu basah? cepat ganti agar demam mu gak makin parah. " Bastian.
" Ck, sembuhin dulu kaki gue! baru gue bisa ganti baju. " ujar Clara.
" Saya bukan tukang urut! "
" Tapi lu kan dokter! " Clara.
" Saya dokter bedah! bukan dokter ortopedi! " jelas Bastian.
" Ini kan cuma terkilir, masa gak bisa! " seru Clara. " Jangan-jangan lu itu dokter gadungan! " tuduh Clara.
Bastian semakin kesal, bukannya berterima kasih karena telah menolongnya malah menuduh yang bukan-bukan. Bastian beranjak berniat untuk meninggalkan Clara. Tebakannya benar, jika berdekatan dengan Clara akan membuatnya sial.
" Eee... tunggu.. tunggu.. mau kemana? " cegah Clara. " Gitu aja baper! "
" Saya tinggal beneran nih.. " ancam Bastian.
" Eh.. jangan dong.. ntar gue sendirian. " Clara.
" Saya ini lebih tua dari kamu, bisa sopan sedikit gak? gak usah pake lu gue! aku kamu lebih enak di denger. " jelas Bastian.
" Iya.. iya.. " Clara.
Clara dengan sisa kemampuannya mengganti pakaiannya. Dengan sedikit bantuan Bastian, tentu saja pria itu menutup kedua matanya. Tidak berani melihat tubuh Clara.
Clara sebenarnya gugup, takut jika Bastian dengan sengaja membuka matanya untuk melihat kemolekan tubuhnya. Tapi Bastian pria yang baik, tidak akan melakukan hal tidak terpuji.
" Dok, beneran nih gak mau buka mata? " ujar Clara setelah selesai memakai pakaiannya. Clara sengaja ingin menjahili Bastian.
" Hah? " Bastian.
" Aku kan udah pernah liat kutilang botak punya kamu. Dokter gak mau gantian gitu liat punya ku? " Astaga Clara! gadis itu benar-benar tidak tau malu menggoda seorang pria.
" Kamu gila ya! " sarkas Bastian yang terkejut mendengar Clara berbicara seperti itu. Bisa-bisanya Clara mengingatkan Bastian jika gadis itu pernah melihat miliknya. Bahkan Clara sudah memberikan julukan pada senjata Bastian.
" Hihihi.. bercanda dok! lagian muka dokter tegang banget sih! sante aja kali, kaya anak perawan aja! " ucap Clara.
Tidak di pungkiri, Bastian memang tidak berniat untuk melihat tubuh Clara, namun sebagai pria normal pikiran kotornya terlintas begitu saja, membayangkan seorang gadis berganti pakaian di depannya membuat nya tidak karuan. Untung saja Bastian bisa menutupi kegugupanya.
Setelah Clara selesai berganti pakaian mereka memutuskan untuk cepat pulang meninggalkan tempat itu, karena hari akan semakin gelap.
Dengan berat hati Bastian menggendong Clara, karena gadis itu tidak bisa berjalan.
" Btw makasih ya.. kalo gak ada kamu.. mungkin aku udah di makan srigala.. " ucap Clara yang sedang bergelayut di punggung Bastian. kedua tangannya memeluk erat leher Bastian agar tidak jatuh.
Tapi Bastian hanya diam tidak menjawab.
" Clara! kamu mau mencekik ku! " seru Bastian saat Clara terlalu kencang melingkarkan tangannya di leher Bastian.
Clara segera mengendurkannya. " Sorry.. "
" Berhenti bergerak Clara! " seru Bastian saat merasakan dua benda kenyal bergesekan dengan punggungnya, membuat Bastian berdesir hebat.
" Kamu pegangin aku kurang kenceng! aku takut jatoh. " Clara menaikan tubuhnya, sedang Bastian mengangkat tubuh Clara dengan lengan kekarnya.
Perjalanan pulang masih jauh, Bastian mengerahkan seluruh tenaganya untuk menopang tubuh Clara. Sedangkan Clara tertidur nyenyak di punggung Bastian tanpa memperdulikan Bastian yang susah payah menahan berat tubuhnya.
Sungguh Bastian merasa kesialan selalu menimpa dirinya saat bersama Clara.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian....
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
💜jiminaa💜🐣
gemes dech sama psagan ini
2022-05-24
0
my name
cocok y kalau bastian jadian sama clara yg 1 adem kaya kulkas yg 1 somplak jadi klop 🤣🤣🤣🤣
2022-02-07
1
Mutiah Siti Musthofa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-12-06
1