Keputusan Elsa tidak bisa di ganggu gugat, yang menginginkan putrinya untuk tinggal di kampung halaman dimana Elsa dilahirkan dan di besarkan. Tinggal bersama bibi yang pernah mengasuh Elsa ketika kedua orang tua Elsa tiada.
Clara hanya bisa pasrah, tidak bisa menolak keinginan sang Ratu di keluarga Haidar. Bahkan Adrian dan Wina tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka berdua tidak bisa menjamin perilaku Clara dapat berubah lebih baik jika masih bergaul dengan lingkungan yang sama.
Dengan berat hati Clara mengemasi pakaian dan perlengkapan yang di perlukan saat tinggal di kampung yang belum bisa di pastikan untuk berapa lama ia akan menetap.
" Oma.. please.. bujuk mama buat batalin semua ini.. " ucap Clara memelas pada Wina. " Clara janji deh.. gak bakal nakal lagi. "
Wina menghela nafas. " Sayang, mama mu susah di bujuk. Lagian ini demi kebaikan mu. "
" Oma... " rengek Clara.
" Sudahlah sayang, terima aja keputusan mama mu. Oma harap kamu cepet berubah jadi gadis desa yang baik dan lugu seperti mama mu dulu. " ujar Wina.
" Oh my God! jaman semakin maju oma. Mana mungkin Clara mengikuti jejak mama jadi gadis culun dan cupu! " gerutu Clara.
" Cuma ada satu jalan agar kamu gak jadi ke kampung. " ujar Wina.
" Apa? " tanya Clara dengan wajah berbinar berharap jika ide dari omanya akan berhasil menggagalkan rencana untuk ke kampung.
" Menikahlah. " Wina berucap dengan gamblang.
Seketika tubuh Clara terhempas pasrah di sandaran sofa. Menikah? dengan siapa? pacar saja tidak punya!
" Bagaimana? " tanya Wina.
Clara menggeleng.
" Nanti oma carikan jodoh mu. " tawar Wina yang mengetahui jika Clara tidak mempunyai kekasih.
" No... oma! Clara gak mau di jodoh jodohin! kaya siti Nurbaya aja! " tolak Clara. Gadis itu sama sekali tidak berminat untuk di carikan jodoh. dirinya cukup mampu untuk mencari pria tambatan hatinya.
Wina mengedikkan bahunya. " Ya sudah.. terimalah keputusan mama mu. "
Clara mendengus kesal. Meminta bantuan pada Wina percuma saja tidak membuahkan hasil.
" Claraaaa.... cepetan! " terdengar suara Elsa di bawah sana menyuruh Clara segera turun.
" Iyaaaa! " balas Clara.
Sebelum melangkah keluar, Clara mengamati setiap sudut kamar. Kamar yang akan ia rindukan saat tinggal di kampung. Wina yang berdiri di samping Clara mengelus kedua bahu Clara, menyemangati cucunya.
Dengan langkah yang lemas, Clara menuruni anak tangga dengan sebuah koper besar di salah satu tangannya. Tak lama asisten rumah tangga membantu Clara membawa koper itu.
" Pah.. beneran nih Clara di depak mama ke kampung. " ucap Clara setelah berdiri di hadapan Adrian.
Adrian tersenyum lalu mengelus rambut putrinya. " Hanya untuk beberapa bulan sayang, papa janji akan membujuk mama mu supaya kamu cepat kembali. " Adrian mengecup kening putrinya.
" Iya pah, Clara tunggu.. tapi jangan lama-lama ya pah. " Clara.
Elsa menghampiri Clara. " Sayang.. baik-baik di sana. Kamu akan lihat betapa indahnya hidup di kampung tanpa hal-hal buruk. "
Clara mengangguk, sebenarnya Clara masih malas dengan Elsa. Tapi bagaimana pun juga ia sangat menyayangi Elsa. Clara tau jika Elsa ingin yang terbaik untuk dirinya.
Memang hal buruk selalu ada dimana saja, bukan hanya di kota. Di kampung pun tak luput dari itu. Tapi, Elsa yakin jika kampung halamannya cukup baik merubah pergaulan Clara. Menjauhkan putrinya dari pergaulannya yang saat ini begitu miris di mata Elsa. Setidaknya di sana tidak ada club malam atau sejenisnya, bahkan jaringan internet nya pun sangat sulit.
Tidak lupa Lisa, asisten pribadinya ikut serta dengan Clara. Itu semua permintaan Clara. Sebenarnya, Lisa sangat keberatan mengikuti Clara untuk tinggal di kampung.
Elsa dan Adrian tidak jadi mengantar Clara. Mereka berdua harus kembali terbang ke Jerman, karena mendapat kabar jika Arsenino kembali jatuh sakit.
Setelah berpamitan pada kedua orang tua dan juga Wina, Clara dan Lisa meninggalkan rumah besar itu.
" Good bye... my sweet home.. " lirih Clara memandang rumahnya yang semakin menjauhkan dari jangkauannya.
Adrian dan Elsa menatap kepergian putrinya. Ada harapan di hati mereka agar putrinya menjadi lebih baik dan terhindar dari pergaulan bebas.
Setelah mobil Clara tak terlihat lagi. Adrian dan Elsa langsung berpamitan untuk segera pergi ke bandara.
" Mah.. kami pergi. " pamit Elsa pada Wina.
" Iya sayang hati-hati. salam buat cucu tampan mama. " ucap Wina dalam pelukan Elsa lalu bergantian memeluk Adrian.
" Kami berangkat ya mah, baik-baik di rumah. kita segera kembali. " Adrian.
Wina mengangguk, mengijinkan anak dan menantunya pergi. Semenjak Jordan perpulang ke rahmatullah, Wina selalu saja kesepian di rumah yang besar ini. Hanya Clara yang selalu menemaninya jika sedang kosong jadwalnya. Jika sedang sibuk pun, Clara selalu menyempatkan diri untuk menemani Wina entah itu makan siang atau makan malam, meski hanya sebentar.
Adrian selalu meminta Elsa menemani kemanapun ia pergi, baik sedang bekerja di luar kota ataupun luar negri. Sedangkan Putri keduanya sesekali mengunjunginya saat weekend.
*
Di dalam mobil saat perjalanan menuju stasiun kereta, Lisa selalu saja menggerutu kesal.
" Ini semua gara-gara lu! " seru Lisa yang tak terima jika dirinya ikut serta mendapat hukuman dari Elsa.
" Ck, lu gak setia banget sih! masa gue sendirian perginya! " balas Clara.
" Tapi kan nyokap lu cuma nyuruh lu! kenapa lu bawa-bawa nama gue sih! " marah Lisa. Kenapa Clara mesti mengajaknya, bukannya semua ini bukan termasuk tugasnya dalam bekerja. Hari-harinya untuk bersantai sejenak gagal sudah, karena harus mengikuti kemauan atasannya itu.
" Lu kan pernah bilang, kita satu paket kalo gue dapet job di manapun! " ucap Clara mengingatkan jika Lisa pernah berbicara seperti itu, yang meminta dirinya harus selalu melibatkan Lisa dalam hal apapun.
" Tapi ini hukuman bukan kerjaan. " Lisa.
" Yang penting kita satu paket, jadi gak usah banyak protes! lu tetep dapet gaji bulanan lu! " seru Clara.
Mendengar gaji bulanan yang berarti pundi-pundi rupiah membuat wajah Lisa berbinar seketika. " Oke! gak masalah kalo gitu! "
" Cih! matre!! " Clara.
Tidak peduli di bilang matre, yang penting tabungan Lisa semakin banyak. Dirinya bisa membahagiakan kedua orang tua dan adik-adiknya dengan hasil keringatnya sendiri.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian....
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Yantisejati
cocok nich
2022-03-28
0
novi 99
ikut juga si Lisa.
Clara lebih berani dari pada Elsa , tapi si Clara agak sebleng dikit mungkin karena dekat dengan Oma nya n darah ayahnya mengalir disana.
2021-12-06
0
Ida Ferdy Dumais
Semangat Lisa yg penting dapat uang halal 😁😁😘
2021-11-30
0