Pertemuan pertama

Adzan maghrib berkumandang, membuat Clara terbangun, karena Masjid tidak jauh dari rumah itu, membuat suara terdengar dengan jelas.

Lisa yang sudah bangun terlebih dahulu telah selesai membersihkan diri.

" What!! " Clara terkejut saat melihat kamar mandi yang tidak memiliki alat mandi seperti kamar mandi miliknya. Tidak ada bathtub ataupun shower disana.

" Maaf ya mbak Clara. kamar mandinya jelek, gak seperti punya mbak Clara di kota " ucap Sinta yang melihat Clara terkejut melihat keadaan kamar mandi milik eyangnya.

" Emm.. enggak kok " ucap Clara yang tidak enak pada Sinta. Sinta salah satu cucu dari Eyang Minah dari anak keduanya.

Dengan berjinjit Clara memasuki kamar mandi yang selalu basah itu. Closet jongkok dan bak mandi tidak terpisah, saling berdekatan. Clara yang sudah biasa hidup dengan kemewahan sangat terkejut. Gadis itu memang tidak pernah merasakan kehidupan sederhana meskipun dalam memerankan sebuah tokoh dalam filmnya. Karena Clara selalu memerankan gadis kaya, wajahnya tidak cocok memerankan tokoh yang hidup susah.

Tapi beruntung lah kamar mandinya berada di dalam rumah dan tertutup dengan rapat, itu jauh lebih baik, pikir Clara.

Setelah mandi, Clara dan Lisa makan bersama dengan keluarga besar yang tidaklah banyak. Mengingat Eyang hanya memiliki dua anak, tiga dengan Elsa. Dan anak pertamanya telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Badan Clara dan Lisa begitu letih dan terasa remuk. Eyang menyarankan mereka berdua untuk memeriksakan diri ke puskesmas esok hari, agar tidak sakit berkelanjutan. Apalagi kedua kaki Clara terlihat bengkak.

*

Keesokan harinya, Sinta mengantar Clara dan Lisa ke puskesmas menggunakan motor matic nya. Sinta memboncengi Clara sedangkan Lisa mengendarai motornya sendiri.

Kedatangan Clara di puskesmas menjadi pusat perhatian para warga. Penampilan dan warna kulit yang terlihat sangat kontras dengan orang sekitar membuat Clara semakin mencolok. Tidak lupa kacamata hitamnya yang selalu menempel dan tentu pakaiannya yang terlihat berbeda.

Dengan cepat Clara segera memakai maskernya, menghindari kedatangan fans mendadaknya. Bisa-bisa Clara tidak bisa bergerak, karena terlalu banyak di kerumuni.

Setelah menunggu beberapa antrian, kini giliran Clara di panggil masuk ke dalam ruangan.

Clara duduk di hadapan dokter yang terlihat berbeda, seperti bukan penduduk asli sini. Kulitnya sangat bersih tapi tidak seputih dirinya. Clara membuka kacamata dan maskernya. Gadis itu sudah bersiap menerima keterkejutan dokter itu saat mengenali dirinya.

" Dengan ibu siapa? " tanya dokter itu setelah melihat wajah Clara.

Clara mengernyitkan dahinya. " Dokter gak kenal saya? " ucapnya.

Dokter itu mendongak untuk menatap Clara. " Saya tidak mengenal anda. " ucapnya dengan wajah yang sangat datar.

" Cih! " cibir Clara. Gadis itu berfikir, mana mungkin tidak mengenal dirinya yang seorang artis terkenal.

" Beneran gak kenal siapa saya? " Clara mendekatkan wajahnya agar terlihat jelas di mata pria itu. Clara melirik nametag dokter yang bertuliskan nama Bastian Alexander.

Bastian menghela nafasnya. " Tolong percepat pekerjaan saya. " Bastian kembali memegang bolpoint nya untuk mencatat data pasien.

" Dokter Bastian yang terhormat, lihat baik-baik wajah saya. Masa dokter gak kenal sih! " seru Clara.

" Memang anda ini siapa? apa harus saya mengenal anda? anda bukan presiden negri ini kan? " ucap Bastian terlihat kesal.

Sedangkan Clara tercengang mendengar penuturan pria itu. Apalagi terlihat jelas di muka datarnya yang sama sekali tidak mengagumi kecantikannya.

" Menyebalkan! " seru Clara. Aneh rasanya jika pria itu tidak mengenalnya. Padahal dirinya seringkali menghiasi layar televisi.

Apa dia tidak punya televisi di rumah? pikir Clara.

" Siapa nama anda? " Bastian mengulangi pertanyannya.

Tanpa mau menjawab, Clara menyodorkan kertas yang tadi di berikan oleh petugas saat mendaftar.

Bastian sibuk menyalin identitas Clara. Sedangkan Clara mengutak atik ponselnya.

" Lihat ini. " Clara menyodorkan ponselnya pada Bastian. Rasanya tak rela jika dirinya tidak di kenal oleh pria yang ada di hadapannya. Clara menunjukan potong video yang tersimpan di ponselnya, adegan dirinya dalam sebuah film yang ia bintangi. Karena susah mendapat signal untuk membuka Google.

" Lalu? " tanya Bastian dengan heran setelah melihat video yang Clara tunjukkan.

" Oh.. God! gue ini artis! lu gak mau gitu minta foto bareng gue. " ucap Clara yang sudah tidak memperdulikan tata cara bicaranya.

" Itu tidak penting bagi saya. " jawabnya.

Clara di buat geram karena secara tidak langsung dirinya tengah di permalukan.

" Apa keluhan anda? " tanya Bastian tanpa ingin melanjutkan perdebatan kecilnya.

" Capek, letih, lunglai, bengkak. " jawab Clara begitu cepat dengan wajah yang terlihat sangat jengah.

" Silahkan berbaring. " Bastian mempersilahkan Clara untuk naik di ranjang pasien.

Dengan wajah juteknya Clara mengikuti perintah Bastian untuk berbaring dan segera di periksa oleh Bastian.

Clara mengangkat tubuhnya sedikit, lalu berkata. " Beneran dok? dokter gak kenal saya? "

Bastian hanya menggeleng. Pria itu fokus memeriksa dan melihat bengkak di kaki Clara.

Clara menjatuhkan tubuhnya kembali. Rasanya tak percaya dan harga dirinya sedikit menciut. " Dokter gak punya TV di rumah? Gak punya ponsel? gak pernah buka youtube? " cecar Clara.

" Ini hanya perlu di olesin salep, bengkak nya tidak terlalu parah. Nanti saya akan kasih resep obatnya. " Bukannya menjawab pertanyaan Clara, Bastian malah membicarakan kondisi kaki Clara yang bengkak, mungkin karena terlalu lama di tekuk saat melakukan perjalanan kemarin.

" Ck, Dokter datar banget sih.. gak ada senyum-senyumnya! " gerutu Clara.

" Kasian sekali istri dokter, hidup ama bongkahan batu es. " lirih Clara.

" Saya belum beristri. " ketus Bastian tidak suka mendengar ejekan Clara.

" Oh.. pantesan! pasti gak ada yang mau kan? " ejek Clara.

Bastian segera menyelesaikan tugasnya dan memberikan resep obat agar Clara segera keluar dari ruangan nya. Cukup kesal dengan celotehan Clara.

" Terimakasih dokter.. " ucap Clara dengan senyum yang di buat-buat.

" Hem. " balas Bastian.

" Cih! menyebalkan!! " umpat Clara.

Clara segera menghampiri Sinta dan Lisa yang tengah menunggunya. Lisa hanya membeli beberapa Vitamin saja, tidak perlu di periksa. Clara menuju antrian untuk mengambil obatnya. Tidak lupa dia menutupi wajahnya kembali agar tidak mudah di kenali banyak orang.

" Lu kenapa sih dari tadi ngoceh gak jelas? " tanya Lisa.

" Ketemu dokter bermuka datar! " seru Clara.

Lisa dan Santi hanya menggelengkan kepalanya, tidak ingin bertanya lebih lanjut karena akan membuat Clara semakin tak menghentikan ocehannya.

*

*

*

...Jangan lupa berikan dukungan kalian. ...

...Like. komen. vote. ...

...Bye.. bye.. ...

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

maksa bener😂😂😂

2022-11-22

0

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

seru cerita Clara Dan mas babas

2022-05-24

1

Ranie

Ranie

wah menarik nih aku suka cowo dingin dan muka datar gini tp nanti pasti bicinnya ga ketulungan 🤭🤭

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kemenangan Clara
2 Rencana Jesica
3 Kecemasan
4 I am Virgin!
5 Menuju kampung halaman
6 Artis Masuk Kampung
7 Pertemuan pertama
8 Dokter Reyhan
9 Meminjam ponselnya
10 Ke rumah Reyhan.
11 Pemandangan tak biasa
12 Pria impoten!
13 Berita heboh
14 Clara vs Bastian
15 Kedatangan Jesica
16 Kebencian Jesica
17 Clara tertinggal...
18 Dokter gadungan!
19 Panggilan untuk Bastian
20 Resmi jadian
21 Perjodohan
22 Pertemuan dua keluarga
23 Kenapa kamu semakin berat?
24 Boneka piglet
25 Bastian Alexander
26 Pergamon-Museum
27 Besok kita berkencan!
28 Perdebatan kecil
29 Dokter cinta ku
30 Pulang ke Indonesia
31 Menerima perjodohan
32 Istri selebritis
33 Stalking
34 Salah masuk!
35 Pertunangan
36 Membawa Clara pulang
37 She is naked!
38 Itu bukan cinta
39 Rencana pernikahan
40 Meminta maskawin
41 Memutuskan Reyhan
42 Melupakan dan mulai menerima
43 Calon suami ku
44 Alhamdulillah..
45 Pernikahan 1
46 Pernikahan 2 : Kualitas premium!
47 Pernikahan 3 : Pesta pernikahan
48 Dilema
49 Cemburu?
50 Masih tersegel
51 Surprise
52 Terbang hingga langit ketujuh
53 Pergi tanpa pamit
54 Video Call
55 Gangguan tengah malam
56 Maaf.. aku khilaf!
57 Cium aku!
58 Tik*tok Challenge
59 Menemani Shooting
60 Like Father like son
61 Tebak-tebakan
62 Siapa Aurel?
63 Sebutan Sayang...
64 Kedatangan tamu
65 Membantu Kiara
66 Menginap
67 Kembalilah padaku jika dia menyakitimu
68 Hamil?
69 Mintalah pertanggung jawaban
70 Candle Light Dinner
71 Kenyataan pahit
72 Berusaha tersenyum
73 Penawaran Kiara
74 Milik ku milik mu juga.
75 Sabotase
76 Kedatangan Marlina
77 Posesif
78 Kembali pada cinta yang dulu?
79 Kesalahpahaman
80 Marlina tak menyerah
81 Pergilah...
82 Mencari Clara
83 Aku pergi..
84 Merindukan mu..
85 Kembalinya Clara
86 Mantan suami
87 Menculik Clara
88 Menghapus kerinduan
89 Pagi yang indah
90 Bastian pintar menggombal!
91 Kecemburuan
92 Reyhan tak menyerah
93 Rindu yang menggebu
94 Oma kepo
95 Mr. maniak!
96 Peraturan baru dari Bastian
97 Rencana yang gagal
98 Penantian yang tertunda - TAMAT -
99 Ekstra part - Suami Sultan
100 Ekstra part - Suasana hati Clara
101 Ekstra part - Menggoda
102 Ekstra part - Menuju Babymoon
103 Ekstra part - Saling melengkapi
104 Arsenino&Lisa
105 Ekstra part - Baby Boy
106 Ekstra part - Welcome to the world
107 Ekstra part - Puasa
108 Ekstra part - End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kemenangan Clara
2
Rencana Jesica
3
Kecemasan
4
I am Virgin!
5
Menuju kampung halaman
6
Artis Masuk Kampung
7
Pertemuan pertama
8
Dokter Reyhan
9
Meminjam ponselnya
10
Ke rumah Reyhan.
11
Pemandangan tak biasa
12
Pria impoten!
13
Berita heboh
14
Clara vs Bastian
15
Kedatangan Jesica
16
Kebencian Jesica
17
Clara tertinggal...
18
Dokter gadungan!
19
Panggilan untuk Bastian
20
Resmi jadian
21
Perjodohan
22
Pertemuan dua keluarga
23
Kenapa kamu semakin berat?
24
Boneka piglet
25
Bastian Alexander
26
Pergamon-Museum
27
Besok kita berkencan!
28
Perdebatan kecil
29
Dokter cinta ku
30
Pulang ke Indonesia
31
Menerima perjodohan
32
Istri selebritis
33
Stalking
34
Salah masuk!
35
Pertunangan
36
Membawa Clara pulang
37
She is naked!
38
Itu bukan cinta
39
Rencana pernikahan
40
Meminta maskawin
41
Memutuskan Reyhan
42
Melupakan dan mulai menerima
43
Calon suami ku
44
Alhamdulillah..
45
Pernikahan 1
46
Pernikahan 2 : Kualitas premium!
47
Pernikahan 3 : Pesta pernikahan
48
Dilema
49
Cemburu?
50
Masih tersegel
51
Surprise
52
Terbang hingga langit ketujuh
53
Pergi tanpa pamit
54
Video Call
55
Gangguan tengah malam
56
Maaf.. aku khilaf!
57
Cium aku!
58
Tik*tok Challenge
59
Menemani Shooting
60
Like Father like son
61
Tebak-tebakan
62
Siapa Aurel?
63
Sebutan Sayang...
64
Kedatangan tamu
65
Membantu Kiara
66
Menginap
67
Kembalilah padaku jika dia menyakitimu
68
Hamil?
69
Mintalah pertanggung jawaban
70
Candle Light Dinner
71
Kenyataan pahit
72
Berusaha tersenyum
73
Penawaran Kiara
74
Milik ku milik mu juga.
75
Sabotase
76
Kedatangan Marlina
77
Posesif
78
Kembali pada cinta yang dulu?
79
Kesalahpahaman
80
Marlina tak menyerah
81
Pergilah...
82
Mencari Clara
83
Aku pergi..
84
Merindukan mu..
85
Kembalinya Clara
86
Mantan suami
87
Menculik Clara
88
Menghapus kerinduan
89
Pagi yang indah
90
Bastian pintar menggombal!
91
Kecemburuan
92
Reyhan tak menyerah
93
Rindu yang menggebu
94
Oma kepo
95
Mr. maniak!
96
Peraturan baru dari Bastian
97
Rencana yang gagal
98
Penantian yang tertunda - TAMAT -
99
Ekstra part - Suami Sultan
100
Ekstra part - Suasana hati Clara
101
Ekstra part - Menggoda
102
Ekstra part - Menuju Babymoon
103
Ekstra part - Saling melengkapi
104
Arsenino&Lisa
105
Ekstra part - Baby Boy
106
Ekstra part - Welcome to the world
107
Ekstra part - Puasa
108
Ekstra part - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!