Sebuah Rasa

" Argha " lirih Riri dengan tubuh gemetar ketakutan

Argha berjalan mendekat menatap dingin Kayla yang di rangkul oleh Calvin , wajah Argha seketika mengeras melihat tanda merah di pipi Kayla akibat tamparan tadi serta rambutnya yang terlihat berantakan .

" siapa yang sudah melakukan ini sama kamu Kayla " desis Argha penuh amarah , Kayla hanya menundukan kepalanya

" bilang sama Kakak , siapa ? "

Argha melihat kemana arah tatapan Calvin , terlihat Riri menundukan kepalanya sambil meremas baju miliknya .

" apa yang sudah kamu lakukan pada adikku Riri " bentak Argha membuat nyali Riri semakin menciut

" jawab "

" Argha , maaf . aku gak tau kalau dia adik kamu " jawab Riri dengan gemetar

Argha berjalan mendekati Riri , tatapan matanya terlihat tajam dan dingin membuat Riri semakin merinding ketakutan . sebelumnya dirinya tidak pernah melihat Argha bersikap seperti ini .

" maaf " Argha tersenyum sinis lalu mencengkeram kuat leher Riri

" selama ini gue selalu diam saat lo membully gadis - gadis yang dekat sama gue , tapi jika ini menyangkut Kayla , gue gak bisa diam saja " tegasnya tanpa peduli saat wajah Riri memerah akibat kesulitan bernafas

Kayla melebarkan matanya tak percaya , dengan segera dia mendekat ke arah Kakaknya .

" kak sudah , lepaskan . nanti dia bisa kehabisan nafas " Kayla menepuk pelan tangan Argha dengan wajah memohon

Argha cukup peka untuk merasakan ketegangan dalam diri Kayla , apalagi saat dirinya menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya , namun mereka hanya menonton saja . siapa yang berani melawan seorang Argha , melihat aura intimidasi dalam dirinya saja mereka sudah cukup ngeri . pernah dulu , ada seorang mahasiswa yang berani membuat masalah dengannya hingga kemarahan Argha sampai pada puncaknya , dia pun memberikan pukulan bertubi - tubi tanpa memberi peluang pria itu untuk melawan bahkan para temannya sampai kewalahan memegangi tubuh Argha . para mahasiswa lainnya di buat bergidik ngeri melihat kebrutalan Argha . sejak saat itu tidak ada yang berani membangunkan amarah seorang Argha .

Argha melepaskan cengkraman tangannya dengan kasar sehingga Riri tersungkur kebawah sambil mengatur nafasnya yang terengah - engah .

" lo beruntung , gue gak pernah main kasar sama perempuan . tapi kalau sekali lagi lo sakiti adik gue , habis lo " ancam Argha dengan cepat Riri menganggukan kepalanya ketakutan

" siapapun yang berani sakiti Kayla , akan berurusan langsung sama gue , perempuan atau laki - laki sama saja . paham kalian " tegasnya pada seluruh mahasiswa lainnya

" sudah kak , ayo kita pulang " mohon Kayla mengelus pelan punggung Argha

Argha merangkul Kayla dengan sebelah tangannya , merapatkan wajah Kayla ke dada bidangnya lalu berjalan keluar kampus .

terlihat Galang menghampiri Calvin yang terdiam menatap kepergian Argha dan Kayla lalu menepuk bahu Calvin dari belakang .

" entah kenapa gue rasa Argha itu memang suka sama Kayla , dari cara tatapannya saja beda " ucap Galang

" perasaan lo saja kali , dia kan melindungi Kayla karena Kayla itu adiknya " elak Calvin

" mungkin " Galang menggidikkan bahunya

di sepanjang perjalanan , Kayla hanya terdiam . sesekali Argha melirik ke arahnya namun Kayla malah membuang muka ke arah lain .

" mmm... kamu laper gak , kita makan dulu yuk " Argha memulai pembicaraan

" gak , aku mau langsung pulang saja " ucap Kayla dingin , Argha menghela nafas lalu memberhentikan mobilnya di pinggiran jalan .

" Kayla , please jangan diamkan kakak seperti ini dong . kakak gak sanggup kamu acuhkan lama - lama "

" aku gak suka kakak berbuat kasar sama perempuan , jangan seperti itu "

" kamu kenapa sih bela dia , padahal dia sudah kasar sama kamu " geram Argha

" tapi kan aku gak apa - apa , gak ada yang luka juga . gak perlu berlebihan kayak gitu "

" pipi kamu merah gitu kamu bilang gak apa - apa , awas saja kalau masih ada yang berani ganggu kamu lagi , kakak gak akan segan - segan buat patahkan tangannya " ucap Argha serius

" kakak " sentak Kayla

" oke kakak mengaku salah , kakak minta maaf ya " Argha akhirnya mengalah , untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia mengalah pada seorang perempuan .

Argha pun heran , ada apa dengan dirinya . entah kenapa , ada rasa yang begitu besar dalam diri Argha . rasa ingin melindungi , rasa ingin memiliki dan mengakui Kayla sebagai gadisnya di depan semua orang . ckk... ini bukan seperti dirinya , memikirnya hal itu saja tidak pernah .

bagi Argha , Kayla adalah sosok wanita yang sangat menggemaskan , selalu terlihat cantik meski tanpa make up sekalipun .

setelah pertengkaran itu , mereka sama - sama terdiam . sesampainya di rumah Kayla segera turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Argha .

" nona Kayla sudah pulang " sapa bi Siti pelayan di rumah mereka

" iya bi , mamah sama papah dimana bi "

tanya balik Kayla

" tuan dan nyonya barusan berangkat untuk menghadiri undangan temannya , beliau berpesan untuk makan malam duluan saja jangan menunggu mereka " jawab bi Siti , Kayla mengganggukan kepalanya

" ya sudah , aku ke kamar dulu ya bi " Kayla berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

setelah kepergian Kayla terlihat Argha berjalan masuk ke dalam rumah .

" tuan " sapa bi Siti , Argha hanya menganggukan kepalanya

" Kayla kemana bi "

" nona ada di kamarnya tuan "

" terima kasih bi " Argha pun berlalu meninggalkan bi Siti

____ * * ____

malam hari , setelah membersihkan diri Argha berjalan menuju pintu kamar Kayla .

tok... tok... tok....

" Kayla , boleh kakak masuk " Argha mengetuk pelan pintu kamar Kayla namun tak ada jawaban

" Kayla " masih tak ada jawaban akhirnya Argha membuka pintu kamar Kayla yang ternyata tidak terkunci

Argha mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan , namun tidak menemukan sosok Kayla , mungkin sedang di kamar mandi pikirnya . akhirnya Argha berjalan menuju ranjang lalu duduk sambil menunggu Kayla .

ceklek...

terlihat Kayla keluar dari kamar mandi , dia tampak segar setelah membersihkan diri , aroma strawberry dari tubuh Kayla memenuhi penciuman Argha membuat sesuatu dalam tubuhnya bergejolak .

" kakak disini " Kayla yang memegang handuk kecil terkejut melihat Argha yang duduk di ranjang sedang menatap ke arahnya

Argha terdiam , pandangannya tak lepas dari Kayla sambil mengutuk dirinya sendiri . rambut basah Kayla yang tergerai , sedang di usap dengan handuk kecil membuat leher jenjangnya yang putih terekspos . hanya dengan melihat Kayla seperti itu saja membuat kesadarannya hampir memudar . meski pakaian Kayla terbilang biasa , menggunakan piyama tidur berlengan pendek dan celana selutut , namun seperti itu saja Kayla terlihat seksi di mata Argha .

" kak ?... " Kayla menyadarkan lamunannya

" ehh... apa "

" kakak ngapain di kamarku "

" emm.. itu , kakak cuma ingin memastikan kamu baik - baik saja " Argha menggaruk kepalanya yang tak gatal , Kayla mengerutkan kening , sungguh tidak masuk akal memang dirinya kenapa .

" sini " Argha menepuk ranjang di sebelahnya , Kayla menurut pasrah

" coba kakak lihat pipi kamu yang kena pukulan tadi , masih merah gak " Argha memegang lembut wajah Kayla dengan sebelah tangannya

Argha mengusap pelan pipi Kayla , kemudian tatapannya beralih pada bibir merah muda Kayla . rambut yang masih basah , aroma tubuhnya yang wangi , membuat otaknya berada di ambang batas kewarasannnya .

semua yang dia lihat dalam diri Kayla membuat Argha merasakan sesuatu yang benar - benar membuatnya ...

.

.

Horny !!

*

*

*

selamat membaca 🤗

mohon kritik dan saran positifnya ya 🙏

jangan lupa like dan vote 'nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!