Chapter 1.13 - Doomsday Doa Kegelisahan

Pria dengan jas lab itu membawa sebilah pisau dan sehelai gunting di tangan kanan dan kirinya, dengan tatapan sinis yang melihat Devan. Matanya melotot ke arah Devan, sambil sedikit tertawa. Dokter itu mulai mendekati Devan.

"Kik ... kik ... kik ... Apakah perlu kita mulai acara utamanya sekarang?" tanyanya.

Reka yang melihat itu hanya bisa menangis dan terus menangis.

"Devan, Devan ... " ucap Reka lirih sambil menggenggam erat tangan nya dan mengusap air matanya, dengan suara yang terbata-bata seakan menunjukkan suaranya semakin habis.

"Sebelum memulai acara utamanya, aku akan memperkenalkan diri dulu. Perkenalkan, namaku Harold. Orang-orang biasanya memanggilku Dokter Kematian Harold. Kik..kik..kik.." Dokter itu berkenalan secara formal kepada Devan dan Reka pada saat itu.

Pada waktu yang bersamaan, terlihat seseorang memasuki ruangan tersebut.

"Apa yang kamu lakukan, Harold?"

"Kik ... kik ... kik ... Maafkan saya, Tuan. Dokter ini hanya melakukan sedikit eksperimen untuk membuktikan apakah keabadiannya itu nyata."

"Lalu?"

"Kabar baik, Tuan. Ternyata keabadian yang dimiliki pria ini tidak bisa dianggap remeh."

"Hahahaha, bagus sekali, Harold. Sekarang, aku ingin keabadian itu."

"Dengan senang hati, wahai Tuanku yang Agung, Lucifer."

"Kik ... kik ... kik ... Kurasa cukup sampai di sini permainannya." Dokter Harold mendekati Devan yang saat itu sedang sekarat.

"Apa kamu pikir hanya kamu yang memiliki mukjizat, wahai Raja yang bodoh? Kik ... kik ... kik ..."

Dokter Harold menggambar lingkaran sihir menggunakan darah Devan dan Lucifer yang terbaring bersebelahan.

"Sekarang aku akan memulai pemindahan jiwanya. Kik ... kik ... kik ..."

[Sungguh tercela. Kehidupan berkumpul, bersatu menunjukkan ketakutan akan sang pencipta. Aku menolak mengerti, aku menginginkan pemandangan suci akan kematian. -Soul Eater-]

Sebuah cahaya putih kecil keluar dari tubuh Devan diikuti oleh cahaya putih lainnya yang mengikutinya. Tak lama setelah itu, cahaya itu berkumpul menjadi satu di atas tubuh Devan.

"Sekarang aku akan memulai pemindahannya. Kik ... kik ... kik ... Mungkin akan sedikit sakit seperti digigit semut. Kik ... kik ... kik ..."

"Cepatlah, Harold. Jika aku mendengar omong kosong lagi darimu, aku akan memastikan kau menyesalinya."

"Kik ... kik ... kik ..." Mendengar itu, Harold hanya tertawa kecil.

[Wahai jiwa, ikuti perintahku.]

Cahaya yang semula berkumpul di atas tubuh Devan perlahan berpindah ke atas tubuh Lucifer. Sebuah tali cahaya putih terbentuk menghubungkan keduanya, tali itu perlahan menusuk dada Lucifer dan proses pemindahan jiwa sedang berlangsung.

"Arkh ... Sakit sekali sialan!" Lucifer berteriak kesakitan pada saat proses pemindahan jiwa.

"Wahai tuanku, apakah perlu kita tunda dulu? Karena pada umumnya pemindahan jiwa tidak akan menimbulkan rasa sakit," tanya Harold.

"Apa kau bodoh, Harold? Cepat lanjutkan. Aku akan tahan rasa sakit ini," ujar Lucifer sambil mengetahui bahwa rasa sakit pemindahan jiwa disebabkan oleh luka hati dan batin yang begitu dalam pada pemilik jiwa lama.

"Hahaha ... menarik sekali. Sudah berapa lama ya aku tak merasakan kesakitan, dan siapa orang ini?" di tengah proses pemindahan jiwa, Lucifer tertawa keras.

Mendengar itu, Harold hanya diam dan melanjutkan proses pemindahan jiwanya.

"Wahai tuanku Lucifer, proses pemindahan jiwa akan segera selesai."

"Akhirnya, hahaha! Setelah sekian lama, akhirnya ... Wahai jiwa yang begitu kesakitan, akan aku pastikan menggunakan jiwaku sebaik mungkin. Dan akan aku pastikan jiwamu tenang di sini selamanya."

Cring ... sebuah tombak cahaya melesat dengan cepat sehingga memutuskan rantai jiwa dan mengakhiri proses pemindahan jiwa.

...***...

"Arkh, sialan! Harold, apa yang terjadi? Bukan kah sudah aku bilang hanya ada kita berdua di sini?"

Harold terpental karena tombak cahaya itu, dia menahan rasa sakit karena terkena sambaran tak langsung dari tombak itu.

"Maafkan aku, tuanku. Seharusnya tak ada orang lain selain kita di sini, selain gadis biasa di sana."

Sebuah cahaya bersinar di ruangan itu, yang tak lain adalah tempat di kurungnya Reka.

Satu, dua, tiga, empat sayap seperti sayap merpati mengibas indah di belakangnya. Sebuah lingkaran cahaya muncul di atas kepalanya.

"Oi, oi! Apa yang membuat malaikat agung turun kesini?" Lucifer tertawa kecil dan tak bisa menggerakkan tubuhnya karena terkena efek paralyze akibat pemindahan jiwa yang tak sempurna.

Harold hanya bisa terdiam, bertekuk lutut, mengagumi keindahan sosok yang muncul di hadapannya.

"Anda telah melangkah terlalu jauh, Luciel, bukan Lucifer."

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah menghidupkan orang itu? Apa kamu tahu, meskipun kamu menghidupkannya lagi, dia akan menjadi manusia biasa? Tidak mungkin akan lebih menyedihkan, hahaha." Lucifer tertawa sekeras-kerasnya.

Crak ... sebuah tombak cahaya menusuk dada Lucifer.

"Tuan Lucifer," teriak Harold.

"Hahaha ... lihat Harold! bahkan sebuah tombak suci Malaikat Agung tak bisa membunuhku sekarang."

"Ho, kenapa Anda berpikir begitu? Bagaimana jika aku menggunakan ini?"

Sebuah tombak yang begitu besar dan lebih terang dari tombak yang dia gunakan sebelumnya.

"Apa kau tak malu menggunakan tombak penghakiman kepada seseorang dengan keadaan seperti ini? Sialan kau, sialan kau, Rafael ..." teriak Lucifer.

"Apa itu kata terakhir yang akan Anda ucapkan, wahai Lucifer -King of Lust-?"

Crack ... sebuah tombak cahaya menusuk dan membelah tubuh Lucifer menjadi dua.

"Tidak ... Tuan Lucifer," teriak Harold.

"Dan ini hadiah untukmu, Devan." Cahaya kecil masuk ke dalam tubuh Devan yang membuatnya setengah siuman.

"Reka ... apa itu kau?" Devan mengulurkan tangannya menyentuh pipi.

"Hangat, kenapa kau terasa begitu hangat, Reka?"

Dengan tubuh yang tak berdaya, Devan hanya bisa menggerakkan tangannya sambil meraba pipinya.

"Tenang, aku akan melindungi mu, Reka. Tunggu saja, sebentar lagi aku akan pulih."

"Aku akan terus menjaga dan melindungi mu, jadi tolong jangan tinggalkan aku lagi."

Mendengar perkataan Devan yang begitu tulus, dia menangis dengan keadaan sedang menidurkan Devan di pangkuannya.

"Ah, Tuan Lucifer, Anda bangkit lagi," teriak Harold.

"Tentu saja, hahaha ... tak ada yang bisa membunuhku sekarang, bahkan Malaikat. Dan terima kasih, Rafael, karenamu, sekarang aku sudah bisa bergerak lagi."

"Tunggu sebentar, Devan, aku akan menghentikan Lucifer." Dia meletakkan Devan yang saat itu sedang terbaring di pangkuannya.

"Reka ... tidak, kumohon, jangan tinggalkan aku lagi, kumohon ... aku memohon kepadamu, tolong jangan pergi lagi ..." Dengan sekuat tenaga, Devan memanggilnya dan mencoba merangkak mendekatinya.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan, wahai Malaikat Agung Rafael?" ucap Lucifer dengan nada merendahkan dan sedikit menahan tawa.

"Selamat tinggal, Devan," ucapnya sambil mengabaikan Lucifer yang saat itu berdiri tak jauh darinya.

"Wahai Tuhan, dengarkan doaku. Semua dimulai dari kehampaan dan berakhir dengan kehampaan. Bahkan kejayaan pun akan lenyap. Kekuasaan akan binasa di dunia yang busuk ini, dan itu semua karena kehendak-Mu. Tunjukkan kepada dunia bahwa Engkau mampu membuat waktu berhenti. Wahai Takdir, dengarkan seruanku. Berilah dunia ini kekosongan seindah kematian yang abadi. Semua akan kembali kepada-Mu. Reset the world Doomsday."

"Kau pikir apa yang sedang kau ucapkan, dasar malaikat gila? Harold, bantu aku menghentikannya sekarang juga. Cepat, bodoh!" ucap Lucifer.

"Hentikan malaikat gila itu! Cepat! Hentikan!" teriak Lucifer.

Lucifer yang tadinya tenang, kini menjadi sangat gelisah. Tembakan senapan dari Harold dan berbagai serangan dari Lucifer tidak bisa memberikan dampak berarti.

Terpopuler

Comments

OROCHI CHRIS

OROCHI CHRIS

lanjut

2021-09-06

3

OROCHI CHRIS

OROCHI CHRIS

lanjutkan dan terus kan sampay tamat kawan

2021-09-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!