Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore.
Sebenarnya jadwal pulang kerja karyawan rendy seharusnya pukul lima tetapi peraturan tersebut tidak berlaku untuk alya. ia pulang satu jam lebih awal dari jadwal pulang sebenarnya sebab alya harus pergi kekampusnya dan peraturan itu rendy yang membuatnya sendiri.
"Okta, maaf ya aku tinggal duluan, soal nya aku ada kuliah sore ini dan aku juga sudah konfirmasi ke pihak HRD." ujar alya sambil berdiri dari kursi nya.
"Baiklah alya, sampai ketemu besok." okta melambaikan tangan nya.
Alya berjalan keluar ruangannya dan ia tak sengaja berpapasan dengan andi.
"Hai nona alya, mau kemana?" sapa andi
"Saya mau pergi kekampus karna ada kelas sore ini". jawab alya sambil berjalan cepat karna ia tak ingin terlambat masuk kelas nya.
"Owh begitu, baiklah hati-hati dijalan." andi memasang senyum terbaik nya dan melambaikan tangan nya.
Andi berjalan menuju keruangan rendy dan alya berjalan menuju pintu lift untuk turun kelantai bawah.
Andi mengetuk pintu ruangan kerja rendy dan masuk kedalam ruangan.
"Hey tuan muda, nona mu sudah pulang dan sebaik nya aku memberitahumu sekarang agar nanti kamu tak perlu mencarinya lagi keruangan nya seperti siang tadi." ujar andi sambil menghampiri meja kerja rendy.
"Sudah lama ia keluar ruangan nya?" tanya rendy tanpa melihat wajah andi karna ia sedang membalas email dari kolega nya.
"Barusan saja dia keluar seperti nya kira-kira dua menit yang lalu." jawab andi sambil meletakkan dokumen diatas meja rendy.
Rendy segera berdiri dari kursinya dan berlari keluar ruangan nya, "Hubungi aku kalau balasan emailnya sudah masuk." ujar rendy yang berbicara sedikit berteriak.
"Aku ingin kau menandatangani dokumen ini bodoh." ujar andi dengan wajah kesal nya sebab rendy meninggalkan pekerjaan nya begitu saja.
***
Rendy menghentikan langkah alya yang hendak menaiki sebuah taksi.
"Alya, aku akan mengantarkan kamu karna ada yang ingin aku katakan padamu." ujar rendy
"Baiklah," jawab alya dan menutup kembali pintu taksi yang sempat ia berhentikan.
"Kamu tunggu disini alya, aku akan mengambil mobilku." ujar rendy sambil berlari menuju keparkiran mobil nya.
*Didalam mobil*
"Apa yang ingin kamu katakan rendy?" tanya alya yang merasa penasaran.
Rendy menggenggam tangan kanan alya dan mengecup punggung tangan nya.
"Malam ini apakah kamu punya waktu? aku ingin mengenalkan kamu dengan papa ku." ujar rendy
"Papa? bukan nya beliau sedang berada diluar negeri?" tanya alya.
"Sudah jangan banyak nanyak, malam ini aku akan menjemput kamu jam 8 malam nanti." ujar rendy
"Rendy, aku sedang ada kuliah malam ini, bagaimana kalo besok malam?" ujar alya yang tak ingin tertinggal mata kuliah hari ini.
"Aku nggak tau kapan papa akan balik keaustralia alya, jadi aku mohon malam ini kita harus bertemu dengan papa." Rendy memasang wajah kesal nya.
"Baiklah, aku akan bolos kuliah hari ini demi kamu". jawab alya sambil mencium pipi rendy yang memasang wajah kesal nya.
Sebelum rendy membawa alya kerumahnya terlebih dulu ia mengantarkan alya kesalon karna ia ingin kekasihnya itu terlihat cantik dihadapan ayahnya. rendy juga membelikan alya gaun mini untuk menyempurnakan kecantikan nya.
***
Sesampainya dirumah rendy.
"Ayo kita masuk". rendy menggandeng tangan alya memasuki rumahnya.
Tampak ayahnya sedang duduk diruang tamu sambil memainkan sebuah laptop.
"Kamu sudah pulang?". tanya ayah nya tanpa melihat ke arah rendy.
"Pa..ini alya calon istri rendy dan kami akan segera menikah pa." ujar rendy yang masih berdiri diruang tamu.
Alya melihat wajah rendy kaget karna tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Ayah nya menghentikan pekerjaan nya dan melihat ke arah mereka berdua dengan tatapan tak sedap.
"kamu ingin menentang papa??"
alya semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi antara rendy dan ayah nya.
"Pa,,Rendy tidak akan menikahi wanita manapun selain alya. Papa tidak bisa seenaknya mengatur jodoh Rendy. Tolong ijinkan rendy memilih istri rendy sendiri tanpa ada campur tangan papa. Bukan kah selama ini rendy sudah menjalankan apa yang papa mau? Apakah itu belum cukup pa?" terdengar suara rendy sedikit bergetar menahan tangisnya.
"Rendy,,Kalau papa bilang tidak tetap tidak. Tanggal pernikahan mu sudah ditentukan, besok kamu temani Qanita dan ibunya fitting baju pengantin dan kamu jangan pernah mengacaukan segalanya." ujar ayahnya dan pergi tanpa melihat wajah mereka.
Alya meneteskan air matanya. Seperti petir yang menyambar telinga nya ketika ia mendengar tentang perjodohan rendy yang telah ditentukan. ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan rendy dan ia berlari menuju pintu keluar rumah dan menghapus air matanya yang terus mengalir di pipi nya.
Alya terus berlari menjauh dari rumah rendy. Sebab, sakit hati yang ia rasakan saat ini.
Sambil berlari terlintas didalam pikirannya, saat ia pertama kali melakukan hubungan intim dengan rendy, ia teringat akan ibunya yang kehilangan nyawa setelah melihat mereka bermesraan dikamarnya dan sekarang, dia akan kehilangan rendy yang selama ini adalah tempat sandaran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ika Purbaningsih
buat alya jd wanita kuat thor
2022-09-04
0
Merry
sedih bangat baca cerita nya..sudah kehilangan kehormatan nya.trus si Rendi di jodohkan kan lagi sama perempuan lain.. semoga indah pada waktu nya nanti.....
2021-11-13
0
Mari ani
baru nyesel kan alya
2021-09-08
0