Liburan semester sekolah pun tiba.
Nina sudah tak sabar ingin berakhir pekan dipuncak karna suasana dikota begitu membuat nya sesak untuk bernapas.
Nina bergegas mengambil ponsel nya dan menghubungi alya via whatsapp.
nina: "gimana alya udah berberes belum?"
alya: "sudah nih, mama juga udah ngasi ijin"
nina: "sebentar lagi kami jalan kerumah kamu!!!
alya:"oke"
Dan nina segera menghampiri kakak nya yang sudah menunggu didepan garasi.
"berangkat!!!" ucap nina semangat.
"Kamu duduk nya dibelakang ya!! biar alya yang didepan." ujar rendy
"Iya tau pangeran, biar si tuan putri alya kan yang duduk didepan." ujar nina sambil membuka pintu samping mobil rendy.
Rendy tersenyum melihat adik nya yang begitu pengertian.
Rendy segera melajukan mobil nya menuju rumah alya untuk menjemputnya dan mereka segera berangkat kepuncak.
Setelah berkendara beberapa jam, akhir nya tiba juga mereka dipuncak dan mereka menginap di villa keluarga rendy dan nina
Kedatangan mereka akan disambut oleh bik minah dan anak nya bik minah yang bernama eko karna sebelum nya rendy sudah memberi kabar untuk menginap di villa.
Selama ini bik minah dan anak nya yang menempati dan mengurus villa keluarga rendy, tetapi ketika mereka ingin memakai villa nya bik minah pindah kepaviliun yang ada dibelakang villa.
Alya dan nina keluar dari mobil dan membentangkan kedua tangan nya dan menghirup udara segar pegunungan, sungguh menyegarkan pikiran.
Nina mengajak alya untuk segera masuk kedalam villa.
"Seneng ya nin punya villa disini jadi nggak perlu repot lagi buat nyari-nyari hotel." ucap alya sambil melangkah masuk kedalam villa.
Nina dan alya memakai kamar yang ada dilantai atas sedangkan rendy lebih memilih kamar utama yang ada lantai bawah. Biasa nya kamar ini dipakai untuk kedua orangtua rendy.
Rendy dan eko menyusul dibelakang alya dan nina sambil nembawa koper mereka.
Rendy segera masuk kedalam kamar nya sedangkan eko naik kelantai atas untuk mengantarkan koper milik nina dan alya.
Mereka ingin beristirahat sebentar karna kelelahan, perjalanan kepuncak memang sangat macet pada saat akhir pekan.
***
Alya terbangun dari tidurnya karna merasa sangat haus. ia pergi kedapur untuk mencari minuman ternyata rendy sedang duduk dimeja makan sambil menikmati secangkir kopi panas dan memainkan ponsel nya.
"Kamu sudah bangun?" sapa rendy saat melihat alya menuruni anak tangga.
Alya menghampiri rendy yang kebetulan air minum berada diatas meja disamping posisi rendy yang sedang duduk.
"Sebenar nya masih ngantuk, tapi aku terbangun karna haus." jawab alya sambil menenggak segelas air putih dan meletakkan gelas nya diatas meja.
Rendy menarik tangan alya yang sedang berdiri disamping nya hingga alya berada duduk dipangkuan rendy sekarang.
Rendy memeluk tubuh alya yang kurus ramping dan alya terkejut dengan perlakuan rendy yang terlalu berani.
Alya takut kalau sampai bik minah atau anak nya melihat kelakuan mereka. alya berusaha melepaskan tubuh nya dari pelukan rendy dan rendy semakin mempererat pelukan nya.
"Ngga usah takut alya, bik minah dan anak nya sudah pergi daritadi." ujar rendy yang masih duduk dan memeluk alya.
Alya pasrah saja dengan perlakuan rendy terhadap nya sebab semakin ia berusaha melepaskan pelukan rendy, rendy semakin memperkuat pelukan nya.
Alya menatap wajah rendy dan rendy membelai wajah alya dan mulai mendekatkan wajah nya ke wajah alya yang terlihat merona.
Rendy mencium bibir alya yang lembut dan ******* nya akan tetapi alya tidak merespon ciuman rendy karna alya memang tak pernah berciuman sebelum nya dan ini adalah ciuman pertama bagi nya.
Seketika tubuh alya mulai gemetar karna rendy mulai meraba tubuh alya tanpa melepaskan ciuman nya dan alya menghentikan gerakan tangan rendy yang mulai menyentuh dada nya.
Alya mendengar suara pintu terbuka dan dengan sigap alya langsung berdiri dari pangkuan rendy dan berpura-pura menuangkan air kedalam gelas nya.
Rendy sedikit bergeser untuk menghindar dari alya hingga posisi mereka menjadi berjarak.
"Sudah bangun nin?" tanya alya kepada nina untuk meredakan detak jantung alya yang berdebar kencang.
Nina menghampiri keberadaan alya dan rendy sambil menguap dan mengusap usap matanya.
"Aku laper!" nina merengek seperti anak kecil ke kakak nya.
"Lemak kamu masih banyak dibadan kok cepat laper sih kamu." ujar rendy sambil mengelus perut adik nya.
Alya memukul lengan rendy pelan karna alya takut nina ngambek ketika membahas soal berat bedan.
"Ya sudah kamu siap-siap biar kita makan diluar." ujar rendy sambil berdiri dari tempat duduk nya dan rendy mengusap kepala adik kesayangan nya.
"Ngga usah tuan rendy, bibik udah belanja nih buat makan malam kalian." ujar bik minah yang tiba-tiba muncul diantara mereka.
"Ya ampun bik kok repot-repot sihh." ujar alya dan segera mengambil belanjaan dari tangan bik minah.
"Ngga repot kok non, kalau dari sini mau kerestoran itu lumayan jauh nanti kalian kelaperan." ujar bik minah.
"Emang sudah kelaperan saya nya bik "jawab nina ketus.
"Biar aku bantu ya!"ujar alya sambil berjalan menuju dapur.
Alya memang tidak terlalu pintar dalam hal memasak karna memang alya selalu dimanjakan oleh ibu nya, dia nggak pernah tau pekerjaan rumah sama sekali karna semua keperluan nya sudah disiapkan oleh ibu nya.
"Memang kamu bisa masak?" tanya rendy sambil memperhatikan cara alya memasak yang terlihat kaku.
"Sebenar nya nggak bisa sih tapi ngga ada salahnya kan kalau aku belajar." jawab alya.
"Iya dong, kalau jadi istri aku harus pinter masak." ujar rendy
"Siap tuan rendy." ujar alya sambil menaikkan tangan nya memberi hormat.
Tak berapa lama beberapa menu makanan sudah tersedia di meja makan.
Alya segera memanggil nina yang duduk diruang tv sambil memeluk bantal.
Nina menghampiri alya dan kakak nya yang sudah menunggu nya dimeja makan.
Mereka segera menyantap makan malam nya karna cuaca dingin dipuncak membuat makanan nya cepat dingin.
Usai menyantap makan malam,
Rendy, alya dan nina pun bersantai dihalaman depan villa. eko membuatkan api unggun untuk mereka agar mereka tak merasakan kedinginan.
Rendy meminjam gitar milik eko yang terletak diatas meja didepan teras villa.
Rendy ingin menyanyikan sebuah untuk kekasih baru nya.
*Saat indah dalam hidupku
Saat aku bertemu denganmu
Kau anugrah yang tercipta begitu nyata
Kau tercantik dalam hidupku
Walaupun orang tak berkata begitu
ku ingin kau disampingku, selama nya
Bila engkau menerima cintaku
Aku akan setia kepadamu.
Karna dirimu yang selama ini, kucari
Bila engkau menerima cintaku
Aku akan selalu jujur untukmu
Karna dirimu yang selama ini dihati
Rendy menatap wajah alya dalam, kalimat itulah yang ingin rendy sampaikan kepada alya meski lewat lagu.
Alya hanya tersenyum mendengar nyanyian lagu rendy yang begitu menyanjung nya.
Nina yang memperhatikan kakak nya dan alya yang saling memandang menjadi risih merasa menjadi pengganggu diantara keduanya.
"Udah akh nggak seru, mending aku nonton tv aja didalam udaranya juga dingin banget," ujar nina sambil berdiri dari tempat duduk nya.
"Alya, aku masuk duluan ya!!" nina berlari kecil masuk kedalam villa.
Detak jantung alya kembali tidak normal ketika sudah duduk berdua dengan rendy.
Rendy berdiri dari tempat duduk nya dan pindah duduk kesebelah alya yang sedang bersandar ditiang teras villa.
Rendy mulai nakal, ia kembali mencium bibir alya dan meraba tubuh nya.
Sudah pastilah rendy seorang pria yang nakal karna lelaki dewasa berumur 26 tahun itu sudah seharusnya menikah tetapi rendy malah tertarik dengan anak SMA.
Rendy masih menciumi bibir alya, bahkan tangan rendy masuk kedalam sweater alya dan meraba buah dada nya. Alya segera mendorong tubuh rendy hingga posisi mereka berjarak.
"Rendy, kita sedang berada diluar dan aku tidak ingin melakukan nya lagi." ujar alya sambil berdiri dari tempat duduk nya. Rendy ikut berdiri dan menarik tangan alya masuk kedalam villa. Hasrat nya untuk menyetubuhi alya sudah tak terbendung lagi. Rendy melihat adik nya sudah tidak ada diruang tv. ia menarik tangan alya masuk kedalam kamar nya.
"Rendy kamu nggak akan melakukan nya kan?" tanya alya yang coba melepaskan tangan nya dari genggaman tangan rendy.
Rendy kembali mencium bibir alya dan membuka baju alya hingga alya sudah tak berbusana lagi.
"Rendy, pliss jangan seperti ini." ujar alya memohon agar rendy menghentikan perbuatan nya. tetapi rendy tak perduli dengan ucapan alya karna rendy sudah dikuasai nafsunya.
Alya berusaha melepaskan tubuh nya dari tubuh rendy yang sudah berada diatas nya.
Rendy terus mencumbui seluruh tubuh alya.
Alya ingin berteriak tapi tangan rendy segera menutup mulut alya dengan kuat hingga alya hampir kehabisan napas nya dan sekujur tubuhnya melemas.
Rendy berhasil merenggut kesucian alya malam ini dan ia memuaskan nafsu nya hingga rendy tertidur lemas diatas tubuh alya.
Alya menangis karna merasakan perih dan mengeluarkan cairan berwarna merah didaerah sensitif nya.
Alya tak menyangka rendy akan melakukan hal segila ini padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Andi Fitri
Alya kmu harusnya menolak sekuat apapun dia Krn lelaki yg baik menghormati wanitanya bukan malah merusaknya klw sdh sekali bakalan ada kedua dan seterusnya dan kmu yg akan rusak..Rendy kmu telah merusak masa depan anak SMA
2022-06-18
0
Rena Agustina
salah lu makanya jng pacaran begitu ncurkn
2021-12-23
0
Nurjayani Yani
aduh rendy,, bukannya ngejaga malah merusak😁😁
2021-08-15
0