Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, alya ingin berpamitan untuk pulang kerumah nya.
Nina mengantarkan alya kedepan pintu rumah nya dan rendy yang sedang duduk diruang tamu sambil memainkan laptopnya melihat alya berjalan keluar pintu rumah.
Ia segera bangkit dari tempat duduk nya dan menghampiri mereka.
Rendy tau ini adalah kesempatan emas untuk mendekati alya.
"Kamu mau pulang alya? biar kakak yang antar ya!! soalnya udah sore banget nih entar takutnya kamu kemaleman dijalan lagi?" ujar rendy beralasan, padahal ia memang ingin mendekati alya.
"iya nih alya udah mau maghrib." timpal nina
"Memangnya nya kak rendy ngga repot?" tanya alya karna ia tak enak rendy menghentikan kegiatan nya tadi.
"Kak rendy itu nggak pernah repot, nyantai terus hidup nya." jawab nina.
Tangan nina menyikut perut rendy yang berdiri disebelahnya.
"Iya kok ngga repot," ujar rendy dan tersenyum memandang wajah cantik alya.
Rendy bergegas menuju mobil nya yang terparkir dihalaman depan garasinya.
Alya tak dapat menolak tawaran mereka karena memang sebenarnya alya juga senang diantar pulang oleh rendy.
Alya begitu canggung duduk berdua didalam mobil dengan seorang lelaki karena selama ini alya memang tak pernah berpacaran ataupun dekat dengan laki laki manapun sebelum nya.
Rendy fokus melihat jalan dan sesekali melirik kesamping mencuri pandang melihat wajah alya.
"Ini mau dianter kemana ya alya..kok saya nggak dikasi tau alamat nya," ujar rendy yang bingung mau berbelok ke arah mana.
"ohh iya kak aku lupa, kejalan merak ya kak..kompleks perumahan indah permai," jawab alya.
"Pacar kamu ngga marah kan kalau saya yang nganter kamu pulang?" ujar rendy berbasa basi padahal ia sengaja ingin mengintrogasi alya apakah ia sudah punya pacar atau belum sebab tidak mungkin wanita secantik alya belum memiliki kekasih.
"Alya nggak punya pacar kak," jawab alya malu.
"Serius?" tanya rendy meyakinkan jawaban alya.
Alya hanya menganggukkan kepala nya.
Rendy tersenyum mendengar jawaban alya yang memuaskan hati nya berarti ia punya kesempatan untuk mendapatkan alya karna rendy memang ingin sekali menjadikan alya yang cantik ini sebagai kekasih nya.
Rendy memang banyak disukai wanita tetapi tak satu pun yang mengena dihatinya dan rendy menganggap mereka hanyalah hiburan yang berlalu begitu saja.
Tapi bukan berarti rendy seorang playboy, hanya saja rendy merasa kesulitan untuk menghindar dan menolak ajakan mereka, walau hanya sekedar makan malam bersama karena dia memang orang yang sangat menjaga perasaan wanita.
Sesampai dirumah alya, rendy memarkirkan mobilnya ditepi halaman rumah alya yang memang tak berpagar.
Tampak rumah kecil sederhana namun memiliki seni arsitektur yang indah dan terdapat hamparan rumput hijau yang menutupi halaman rumah nya dan memiliki taman kecil yang menambah keasrian nya.
"Alya, turun ya kak!" ujar alya yang ingin membuka pintu mobil rendy.
Rendy dengan cepat menarik tangan alya yang hendak membuka pintu mobil nya hingga membuat alya terkejut.
alya membalikkan badannya dan alya menatap wajah rendy dengan tatapan heran.
"Alya,,sebenar nya aku suka sama kamu, bolehkan aku jadi pacar kamu?" Ujar rendy yang mencoba mengungkapkan perasaaan nya karna rendy telah jatuh cinta kepada alya sejak pandangan pertama nya.
Alya hanya terdiam dan masih menatap wajah tampan rendy.
Alya bingung menjawab nya karna ia tak tahu harus bilang apa.
"Aku serius alya." ucap rendy meyakinkan perasaan nya ke alya
"Iya, aku tau ini terlalu cepat tapi aku yakin dengan perasaan aku ke kamu, aku sayang kamu alya!" ujar rendy sambil memegang pipi alya.
Alya masih terdiam dan ia memejamkan matanya lembut karna alya masi tak percaya dengan ungkapan cinta rendy kepadanya. "Bagaimana mungkin rendy yang tampan dan sukses memilih aku sebagai kekasihnya sedangkan aku masih anak SMA yang masa depan nya belum jelas dan aku juga bukan dari keluarga yang terpandang seperti dirinya." ujar alya dalam hati nya.
Masih ada keraguan dihati nya, alya takut rendy hanya mempermainkan perasaan nya saja tapi di sisi lain hati nya, ia juga tak ingin menolak dan melepaskan kesempatan ini karna sebenarnya alya juga menyukai dan mengagumi rendy yang sukses diusia muda nya.
"Baiklah, kita coba!!" jawab alya singkat.
Rendy yang mendengar jawaban alya malah tertawa dan alya mengerutkan dahi nya.
"Kenapa tertawa, memang nya ada yang lucu?" tanya alya dengan wajah polos nya.
"Kamu itu memang lucu alya, kamu kira menjalin hubungan hanya untuk coba-coba? atau kamu ragu sama aku??" tanya rendy sambil mencium tangan lembut alya.
"Alya menjadi canggung dengan perlakuan rendy karna selama ini ia tak pernah disentuh pria mana pun tetapi alya berusaha bersikap biasa saja.
"Jadi sekarang kita resmi pacaran kan?" tanya rendy untuk meyakinkan jawaban alya.
Alya hanya menganggukan kepala nya mengiyakan.
Rendy mengelus rambut panjang alya.
"Kamu memang berbeda alya, kamu sangat istimewa." ujar rendy dalam hati nya.
"Alya masuk dulu ya kak?" ujar alya sambil membuka pintu mobil nya.
"Alya, panggil aja rendy." ujar rendy karna ia tak ingin lagi ada jarak di antara mereka.
"Okey." alya segera berjalan masuk kehalaman rumah nya.
Rendy segera melajukan mobil nya dan kembali pulang kerumah nya.
Alya masuk kerumah nya dengan wajah sumringah.
ibu nya yang sejak tadi memperhatikan anak nya, ada yang berbeda dengan nya.
"Kenapa kamu senyum-senyum begitu??" tanya ibu nya.
"nggak ada kok ma, alya cuma seneng aja jam segini sudah ada mama dirumah!" jawab alya berbohong.
Alya tak ingin ibu nya tau kalau alya sudah mempunyai seorang pacar karna ibu nya pasti melarang keras dan alya memutuskan untuk menyembunyikan hubungan dengan rendy.
***
Keesokan paginya, ponsel alya berdering dan membangunkan tidur nyenyak nya, ia melihat layar ponsel nya ternyata nina yang menelpon nya. ia segera menerima panggilan telpon nya
"Morning alya, hari ni kita berangkat kesekolah barengan ya!! mumpung kak rendy mau anterin kita nih." ujar nina
"Morning too nina, iya ini aku mau mandi." jawab alya yang masih memejamkan matanya.
"Kamu baru bangun? cepetan alya."
nina memutuskan sambungan telpon nya.
Alya segera membuka mata nya dan bergegas masuk kedalam kamar mandi, ia segera memakai seragam sekolah nya dan menyantap sarapan nya.
Tak selang berapa lama mobil rendy sampai didepan rumah alya dan rendy membunyikan suara klaksonnya. Alya pun keluar rumah dan berpamitan ke mama nya.
Didalam mobil.
"Alya sebentar lagi kan kita liburan semester nih,,kamu ada rencana mau liburan kemana?" tanya nina.
"Kayak nya aku gak kemana kemana nin, palingan juga dirumah, mama kan kerja". jawab alya yang memang tak pernah berpiknik untuk menghabiskan liburan sekolah nya.
"Bagaimana kalau kita liburan kepuncak bareng kak rendy. mau kan kak??" nina terlihat begitu bersemangat kalau membahas tentang liburan.
" boleh" jawab rendy singkat
Emang nya kamu nggak kerja??" tanya alya yang memberanikan diri memanggil rendy dengan kata "kamu".
"Kita bisa berangkat dihari weekend sayaaang!" ujar rendy sambil melihat wajah alya dari kaca spion depan.
"Sayaang??" nina merasa bingung dengan ucapan kakak nya yang memanggil alya dengan sebutan sayang.
Rendy tersenyum melihat adik nya.
"Alya sekarang udah jadi pacar kakak". ujar rendy sambil mengelus dagu adik nya.
"Hah??" ujar nina dengan ekspresi terkejut.
"Memang nya kapan jadian nya?" tanya nina yang masih tak percaya dengan ucapan kakak nya.
"Baru aja kemarin nina." jawab alya.
"Kalau gitu kita jadi liburan kepuncak nya ya!! sekalian merayakan hari jadian kalian." ujar nina sambil memeluk lengan rendy sebagai ucapan selamat nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nining Prihatiningsih
mencoba
2022-05-03
0