Sesampainya dirumah rendy.
Rendy berbaring diatas tempat tidur sambil memegang ponsel nya. ia menatap wajah alya dari kontak whatsapp nya.
Rendy menulis pesan whatsapp ke alya.
"Alya, kamu sudah tidur?"
"i love you alya". rendy memberi emoticon kiss.
Sudah beberapa menit rendy mengirim pesan nya dan ia menunggu balasan dari alya tapi jangankan dibalas, alya bahkan tak membaca pesan rendy.
Rendy menarik napas nya panjang dan menghembuskan nya kasar. ia meletakkan ponsel nya didada nya. dia mencoba untuk memejamkan matanya tapi wajah alya malah terlintas di kepalanya.
Rendy benar-benar merasakan jatuh cinta yang sebenar nya.
Rendy mengingat kembali kejadian saat dipuncak, ia merasa iba tapi disisi lain ia merasa senang telah merenggut kesucian alya karna sekarang alya telah menjadi miliknya seutuhnya.
Sementara itu, alya menatap layar ponsel nya.
Ia masih kesal dan trauma melihat rendy. dia sengaja tak ingin membalas pesan rendy.
Alya masih menangis karna mengingat apa yang telah terjadi padanya. alya merasakan ketakutan yang luar biasa. sebab, diusia nya yang masih muda, ia telah kehilangan keperawanan nya. alya memeluk lutut nya dan menangis.
***
Keesokan pagi nya,
Alya tak ingin berangkat kesekolah karna suhu badan alya kembali panas.
Alya jadi gampang sakit mungkin karna kepikiran hingga alya tak tertidur semalaman.
Ibu nya yang sedang menyiapkan sarapan didapur berteriak memanggil anak nya.
"Alyaa!! bangun nak sudah pagi nih, nanti kamu bisa telat kesekolah" ujar ibu nya.
Alya yang mendengar teriakan ibu nya malah menutup telinganya.
Melihat alya tak kunjung keluar dari kamar nya, ibu nya menyusul alya kekamar sambil mengomel pelan, "tumben nih anak males-malesan, biasanya pagi gini sudah bersiap-siap."
"Alya, kamu nggak dengar mama panggil? Dari tadi udah teriak teriak bukan nya nyahut, heran mama sama kamu." ujar ibu nya sambil menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh alya.
"Alya demam ma." ujar alya yang berbicara tanpa membuka mata dan melihat ibu nya.
ibu nya menempelkan tangan nya kekening alya.
"Ya ampun badan kamu panas banget alya, ya sudah mama telpon bos mama ya hari ini mama ga kerja". ujar ibu nya.
Alya menarik tangan mama nya,
"Nggak usah ma, alya cuma panas doang, cuma butuh istirahat saja." ujar alya.
"Kamu yakin alya?" tanya ibu nya.
Alya menganggukkan kepala nya pelan dan berusaha untuk memberikan senyuman ke ibu nya.
"Ya sudah, kalau begitu mama berangkat ya!! sarapan nya sudah mama siapkan dimeja makan." ujar ibu nya dan meninggalkan alya dikamar nya.
Dirumah rendy,
Nina berusaha menghubungi alya, karna ponsel alya tak bisa dihubungi.
"Alya kemana ya, kok susah banget dihubungi." ujar nina yang sudah berulang kali mencoba menelpon alya.
Nina keluar dari kamar nya dan masuk kedalam kamar rendy tanpa mengetuk pintu dahulu.
Rendy yang sedang memakai pakaian kantor nya terkejut melihat adik nya yang sudah berada didalam kamar nya.
"Kak rendy, tolong anterin nina kerumah alya yah, soal nya nomor ponsel nya nggak aktif." ujar nina sambil duduk ditepi ranjang kakak nya.
"Maka nya kamu cepetan siap-siap, nanti kakak bisa terlambat kekantor," ujar rendy sambil mengikat dasi nya.
Nina kembali kekamar nya dan memakai seragam sekolah nya, ia segera menuruni anak tangga dan terdengar suara mobil rendy sudah menyala. nina segera mengunci pintu rumah kakak nya dan masuk kedalam mobil.
Rendy melajukan mobil nya menuju rumah alya.
Dan setiba nya dirumah alya, nina mengetuk pintu rumah nya.
"Alyaaaaa!!! alyaaaa!!" nina berteriak memanggil teman nya.
Alya berjalan lemas membuka pintu rumah nya.
Nina dan rendy terkejut karna wajah alya terlihat sangat pucat.
Rendy memegang tangan alya yang terasa panas.
"Kamu kenapa alya? aku bawa kamu kedokter ya!!" ujar rendy yang terlihat begitu khawatir.
"Iya alya, wajah kamu pucat sekali, kita bawa periksa ya!!" ujar nina membujuk alya agar mau ikut kedokter tapi alya menolak, dia tak mau merepotkan mereka."
Rendy terus memaksa alya agar mau diperiksa kedokter.
Dan akhirnya alya pun setuju, ia segera mengganti pakaian nya dan masuk kedalam mobil rendy.
Sebelum rendy membawa alya kerumah sakit, rendy dan alya mengantar nina kesekolah terlebih dahulu.
Alya diperiksa oleh dokter keluarga rendy.
Dokter mengatakan tak ada hal yang serius dengan penyakit alya. ia hanya anemia yang disebabkan kurang tidur dan dokter menyarankan perbanyak beristirahat dan jangan banyak pikiran.
Rendy lega mendengar alya baik baik saja dan rendy segera pergi keapotek untuk menebus obatnya.
Rendy segera mengantarkan alya pulang kerumah nya agar alya segera beristirahat.
Didalam perjalanan menuju rumah alya, Rendy terus menggenggam tangan alya dan sesekali mencium punggung tangannya. Rendy begitu menyayangi alya dan alya bisa merasakan cinta rendy kepadanya.
Sesampainya dirumah alya,
Rendy segera turun dari mobil nya dan berlari membukakan pintu untuk alya.
Rendy menggendong alya seperti seorang pengantin sehingga membuat alya terkejut dengan perlakuan rendy dan ia melihat kesekeliling rumah nya sebab alya takut kalau sampai tetangga nya ada yang melihat nya.
"Kamu ngga boleh capek alya, ingat kata dokter kan?" ujar rendy sambil berjalan menggendong alya menuju pintu masuk rumah alya.
Alya tersenyum dan melingkarkan tangan nya keleher rendy.
Alya sudah mulai terbiasa dengan perlakuan-perlakuan rendy yang menunjukkan rasa kasih sayang nya kepada nya.
Rendy membuka pintu rumah alya sambil menggendong nya dan rendy masuk kekamar alya dan membaringkan alya ke atas tempat tidur nya.
Rendy menarik selimut dan menyelimuti tubuh alya.
"Jangan lupa diminum obatnya ya sayang!!! aku pergi kekantor dulu." ujar rendy dan mencium kening alya.
Alya mengangguk pelan dan rendy segera keluar dari rumah alya. ia melajukan mobil nya menuju perusahaan nya.
Setiba nya dikantor, Rendy berjalan cepat menuju pintu lift, sesampai nya dilantai atas rendy berlari kecil menuju ruang rapat sebab rendy terlambat hampir dua jam dari jadwal rapat yang sudah ditentukan.
Dan rendy rela menunda rapat nya demi kesehatan alya karna alya adalah hal yang terpenting dalam hidupnya sekarang.
Didalam ruang rapat, semua karyawan berdiri begitu melihat kehadiran rendy.
Sekretaris rendy yang bernama Andi segera memberikan laporan rancangan konstruksi bangunan yang akan mereka kerjakan.
Rendy memang masih muda tapi dia cerdas dan cekatan dalam membangun bisnis nya.
Rendy merupakan lulusan civil engineering dengan lulusan terbaik disalah satu universitas terkenal diluar negeri bahkan para pesaing nya harus berhati-hati dengan nya karna rendy sangat pintar untuk menarik perhatian para pengusaha hingga banyak tender yang ia menangkan tetapi rendy senantiasa bersikap rendah hati kepada pesaing nya.
Tapi pada rapat kali ini rendy tak bisa berkonsentrasi, hanya raga rendy saja yang berada diruangan rapat sedangkan pikiran nya terus memikirkan alya.
Entah apa yang membuat rendy begitu tergila gila dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
wily andriani
semoga cinta dan sayangmu tulus ya ren buat Alya.
2021-08-07
1
Zienna Hara
visual Rendi dong
2020-06-21
1