Jam makan siang dikantor telah tiba, okta mengajak alya untuk makan siang disebuah restoran yang dekat dengan perusahaan mereka dan alya pun setuju. mereka berjalan kaki menuju restoran tersebut.
Rendy keluar dari ruang kerja nya dan melihat keruangan dimana tempat alya bekerja tapi ia tak menemukan alya disana. andi yang berjalan dibelakang rendy pun menepuk bahu rendy dari arah belakang nya sehingga rendy terkejut dengan ulah nya.
"Nona muda itu sudah pergi keluar." ujar andi sambil tersenyum melihat wajah rendy yang menatap andi kesal.
Rendy mengeluarkan ponsel nya dari saku jas nya dan menghubungi kekasih nya, "Kamu lagi dimana alya?" tanya rendy
"Aku lagi makan siang nih direstoran yang ada didekat kantor". jawab alya.
"Baiklah aku akan menyusul kamu kesana." balas rendy.
"tapi aku lagi bersama..." belum lagi alya menyelesaikan pembicaraan nya sambungan telpon alya terputus. Alya mencoba menghubungi rendy kembali tetapi rendy tak menerima panggilan telpon alya.
Okta menatap wajah alya curiga.
"Siapa yang barusan nelpon kamu alya??" tanya okta.
"Hhhemm,," alya bingung mau menjawab apa.
Sebenarnya dia tak ingin karyawan kantor yang lain mengetahui hubungan nya dengan rendy karna alya tak ingin mereka berpikiran kalau alya bisa bekerja diperusahaan rendy karna memanfaatkan hubungan nya dengan rendy.
"Haduhh,,bagaimana ini kalau rendy sampai menghampiri ku." ujar alya dalam hatinya.
"Hey,,,aku bertanya padamu, kok kamu malah bengong sih??" okta melambaikan tangannya kearah wajah alya.
Tak berapa lama rendy dan andi masuk kedalam restoran dimana alya dan okta sedang menyantap makan siang mereka.
Alya tampak kebingungan dan wajahnya tertunduk setelah melihat rendy dan andi menghampiri mereka.
"Ohh ternyata pak rendy yang menelpon alya tadi." batin okta sambil melirik alya.
"Apa kami boleh bergabung dengan kalian?" tanya rendy yang tak tahu sebelum nya kalau alya ternyata sedang bersama okta.
"Oh nggak masalah kok pak." jawab okta santai.
"Bagaimana nona alya, apa kamu keberatan?" timpal andi karna alya tampak resah.
"Iya, nggak masalah pak." jawab alya sambil melirik kearah rendy.
"Kenapa kamu memanggil saya bapak, panggil saja saya andi." ujar andi dan andi tersenyum melihat alya yang terlihat sangat cantik dengan kemeja merah muda dan jas wanita yang iya kenakan.
"Sayang sekali rendy lebih dulu mengenal dan mendapatkan alya." batin andi.
"Baiklah andi." ujar alya sambil membalas senyuman andi.
Rendy menatap wajah andi dengan tatapan kesal, "sepertinya andi sudah mulai berani menggoda alya didepan ku." ujar rendy dalam hati nya.
Rendy mengambil posisi duduk disamping alya dan berhadapan dengan andi dan okta.
Tak berapa lama pramusaji memberikan buku menu dan menanyakan pesanan mereka.
Rendy merangkul bahu alya karna rendy ingin andi tahu kalau diri nya sedang memiliki hubungan dengan alya tetapi alya merasa sangat risih karna alya takut kalau okta menjadi salah pengertian.
"Bagaimana hari pertama kamu kerja?" tanya rendy kepada alya
"Sangat baik pak." jawab alya singkat dan memasang senyum tipis melihat rendy.
Rendy memandang wajah alya bingung, sekarang kan tidak sedang berada dikantor kenapa dia memanggilku dengan sebutan bapak.
"Hey, aku ini kekasihmu," batin rendy yang memberontak karna tak terima diri nya dipanggil bapak oleh alya.
"Apa alya malu memiliki hubungan denganku?" timpal rendy dalam hatinya.
Pesanan mereka pun tiba dan tak perlu menunggu waktu lama mereka menghabiskan makan siang mereka karna jam makan siang diperusahaan rendy memang sangat singkat.
Setelah mereka selesai makan siang rendy meminta alya dan okta untuk segera kembali kekantor.
"Kita naik mobil bareng aja balik kekantornya." ajak rendy kepada alya dan okta
"Nggak usah pak, jalan 10 menit juga sudah sampai." jawab alya yang menolak ajakan rendy dan tersenyum tipis memandang wajah rendy.
Okta melihat ke arah alya karna cara berbicara dan pandangan alya kepada rendy terlihat kaku seperti tampak tak biasa berbicara formal, walaupun alya berusaha menutupi nya tetapi okta tetap curiga melihat tatapan mata alya.
"Saya tidak mau karyawan saya ada yang tidak disiplin. Lima menit lagi kalian harus sudah tiba dikantor." jawab rendy kesal karna alya bersikap dingin kepadanya.
"Baiklah kalau begitu pak, kami ikut saja dengan bapak." alya membuka pintu mobil rendy karna ia tak ingin rendy memarahi nya karna telat masuk kekantor.
Okta menyusul alya masuk kedalam mobil rendy dan rendy pun tersenyum menang.
"Hanya dengan sedikit gertakan alya langsung mengikuti keinginanku." batin nya.
Sesampainya dikantor mereka masuk kedalam ruangan mereka masing-masing.
"Alya, sekarang kamu jujur deh, sebenarnya kamu ada hubungan spesial kan dengan pak rendy karna setau saya pak rendy itu tak pernah mau akrab dengan karyawan nya. Apalagi kamu masih baru saja bekerja disini." tanya okta yang penasaran dengan alya yang terlihat begitu dekat dengan bos mereka.
"Sebelum nya kami pernah berteman okta." jawab alya yang berusaha menutupi status hubungan nya dengan rendy.
"Kamu jangan bohong deh, tatapan mata pak rendy ketika melihat kamu tuh nggak kayak biasa nya alya, beda banget tau. Sorot matanya ketika melihat mu seakan penuh cinta." ujar okta sambil senyum-senyum menggoda alya.
"Biar aku tebak, kalian pasti sedang pacaran kan? benar kan kalau kalian ternyata sepasang kekasih." tebak okta sambil mengedip-edipkan mata nya karna ia merasa tebakan nya tak salah lagi.
"Nggak okta, kamu salah." jawab alya dan ia tersenyum lebar sambil memukul lengan okta pelan.
"Tuh kan bener, kamu salah tingkah." okta menggoda alya.
"Seharus nya kamu bangga alya bisa mendapatkan pak rendy sebab dewi keberuntungan sedang berpihak kepada mu. sebenarnya banyak wanita yang berusaha untuk mendapatkan hatinya pak rendy tapi ia tak pernah memberi kesempatan kepada mereka untuk mendekati nya." ujar okta sambil memandang wajah alya dengan rasa kagum sebab alya berhasil meluluhkan hati bos mereka yang selalu bersikap dingin.
"Aku juga nggak tau okta kenapa rendy bisa mencintaiku padahal tak ada yang bisa ia banggakan dariku." jawab alya.
"Ikh kok kamu ngomong gitu sih, kamu itu cantik alya dan badan kamu juga bagus bak model profesional. jadi ya wajar saja kalau pak rendy itu jatuh cinta sama kamu." ujar okta sambil memperagakan gaya berjalan seorang model dan alya pun tertawa lepas melihat okta yang bertingkah lucu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
wily andriani
bukan teman, bukan pacar tapi teman tidur gitu Al.
biar malu selain, wajah cantik nan polos tapi udah sering ena-ena, gitu gak mau di ajak nikah kan bloon namanya
2021-08-07
0
Risma Dewi Lestari
bukan salah Si rendy klw suatu saat dia pergi,itu salah Si alya sendiri jadi perempuan ko bego bin tolol,laki nya mau tanggung jawab nikahin dia malah ditolak,hadeuuuuuh ada ya yg kaya gitu🤦🤦🤦sorry ya author ku sayang,klw gw ngomong nya kasar,abis nya gw kesel banget dah sama perempuan kaya Si alya yg merusak diri sendiri......
2021-03-24
4
Cheerieza
Hmmm.. kalo ini sich Alya-nya yang merusak diri sendiri. coz Rendy udah mau tanggung jawab & mau nikah. Tapi malah dia yang ga mau.
Ceritanya bagus, thor. Tetap semangat berkarya. Jangan lupa mampir ke novelku yaaa..
2020-12-27
0