Seperti Seserahan

Reka meyelesaikan sarapannya lebih dulu dan kembali ke kamar untuk mengambil tasnya. Tiba-tiba dari belakang Dinda mengikuti Reka yang juga ikut ke kamar.

"Lu mau tidur nih beneran ? gak masuk kerja?" tanya Reka memastikan dan Dinda pun malah cengengesan.

"Gue masuk kerja aje deh. Gak enak rasanya sehari gak liat cogan cogan di pabrik Ka," sahut Dinda membuat Reka memutar malas setengah bola matanya.

"Iyaudeh buruan siap-siap, lu udah mandi emang?"

"Wes gini-gini gue udah mandi dong pan mau liat cogan Ka."

Reka hanya mencebikkan bibirnya. Ia pun menunggu Dinda bersiap-siap. 15 menit kemudian, Reka dan Dinda pun berangkat kerja. Seperti biasa mereka berjalan kaki sampai ke tempat kerja. Karena jarak dari tempat ke kos ke pabrik sangatlah dekat. Itulah yang membuat Reka maupun Dinda nyaman kos di VenyHouse.

...🍂🍂🍂🍂...

...PT. PESONA SAKTI SEJAHTERA...

"Dinda lu lesu banget sih, semangat dong," ucap Reka saat mereka sudah sampai di loker produksi.

"Gue ngantuk banget Ka, gila semaleman gue cuma tidur dua jam doang," jawab Dinda sambil menguap yang tak henti-hentinya. Keduanya pun langsung memakai pakaian dan sepatu antistatic mereka.

Bel masuk pun tiba, Dinda sudah tidak kuat menahan rasa kantuknya dan akhirnya Dinda izin ke UKS untuk beristirahat. Beruntungnya masih dalam proses training jadi Dinda diperbolehkan beristirahat.

Setengah hari Reka lewati tanpa Dinda seperti makan sayur kurang garam itulah yang di rasakan Reka. Reka pergi ke kantin sendiri dengan langkah santai, melewati lorong office dan juga ruang direktur.

Namun saat tepat di depan ruang direktur, lengan Reka ditarik kencang oleh seseorang sehingga ia hampir saja terjatuh. Pintu pun dengan cepat tertutup kembali.

"Huaaaaaa," teriak Reka terkejut sambil memejamkan kedua matanya.

Setelah dalam kondisi seimbang, perlahan Reka membuka matanya. Dengan detak jantung yang tak karuan, Reka berusaha menstabilkan deru nafasnya.

"Pak Zikri!" pekik Reka dengan suaranya yang keras dan lantang membuat Zikri memejamkan matanya karena Reka baru saja mengeluarkan suara lima oktavnya.

"Shuut! diamlah," kata Zikri sambil menaruh telunjuknya di atas bibir Reka. Dan Reka pun mengerutkan kedua alis matanya seraya kepalanya sedikit mundur kebelakang.

"Saya mau kasih kamu ini," sambung Zikri sambil memberikan sebuah amplop yang sama seperti kertas kado yang berada di kosannya. Otak Reka pun berputar mengingat kejadian semalam.

"Kertas ini, apa jangan-jangan bapak yang mengirimkan semua kado-kado itu ke kosan saya?" tanya Reka dengan nada bicara sedikit meninggi, karena akhirnya dia bisa tahu orang yang telah mengirimkan banyak kado ke tempat kosnya.

"Kalau iya emangnya kenapa? kamu suka kan?" jawab Zikri santai sembari memundurkan tubuhnya. Reka hanya menahan amarahnya dan berusaha mengontrol emosinya.

"Maaf pak, saya bener-bener gak ngerti apa jalan pikiran bapak. Jelas-jelas bapak udah punya istri kenapa ngasih saya barang-barang mewah seperti itu? apa bapak gak ngehargain perasaan istri bapak sendiri?"

"Permisi lebih baik saya mau istirahat," pamit Reka kemudian pergi dari ruangan Zikri namun di cegah oleh Zikri.

"Ini ambillah aku tunggu nanti malam," ucap Zikri dengan senyum smirk nya sembari menyerahkan amplop yang ada ditangannya.

"Maaf saya gak bisa, permisi!" kata Reka menolak ajakan Zikri karena Reka sangat kesal dengan kelakuan Zikri.

Zikri pun mencengkram erat lengan Reka, dan Reka pun berusaha melepaskannya.

"Lepasin pak! kalau bapak emang orang baik berlakulah lembut pada wanita jangan kasar kayak gini," ucap Reka masih bersikeras melepaskan cengkraman Zikri.

"Saya akan lepasin kamu, kalau kamu bersedia memenuhi undangan saya nanti malam. Kalau kamu mengingkari, kamu akan tau akibatnya," kata Zikri dengan kata-kata penuh penekanan.

Apa sih maunye ini orang udeh punya bini masih aja nyari daun muda yang masih fresh. Padahal ibarat kate ye aye pan belom siap dipetik tuh dar pohonnye. Mateng aje belom.

Reka pun berpikir keras, ingin rasanya menolak Zikri. Namun saat ada kesempatan kabur karena Zikri mulai merenggangkan cengkramannya. Reka dengan cepat langsung keluar dari ruangan Zikri.

"Sial! bisa-bisanya dia kabur! sabar Zikri sebentar lagi Reka akan segera menjadi milikku dan menjadi ibu atas putriku," kata Zikri bermonolog sembari memijat keningnya.

Beberapa jam kemudian, bel pulang pun berbunyi. Semua karyawan dan karyawati mengantri absen pulang kecuali Zikri dan Hansen yang bisa pulang dan pergi sesuka hatinya.

...🍂🍂🍂🍂...

...VENYHOUSE...

Sesampai di kosan, Dinda terlihat sangat segar karena dia tidur cukup lama di UKS.

"Din gue duluan yang mandi ya abis itu bantuin gue bukain kado-kado itu," ucap Reka lalu Dinda pun mengangguk kemudian Reka pergi ke kamar mandi.

Setelah Reka selesai mandi dan mengganti pakaiannya gantian giliran Dinda yang mandi. Reka masih menatap nanar kado-kado yang diberikan Zikri itu. Entah maksudnya apa dengan kelakuan Zikri seperti ini. Reka masih berpikir keras mencari sebuah jawaban yang tepat. Namun percuma yang memiliki jawaban itu hanyalah Zikri seorang.

Tak lama Dinda pun masuk kedalam kamar yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan. Dinda dan Reka membuka satu persatu kado tersebut. Total kado itu ada 30 kotak.

"Reka kalau dilihat-lihat ini tuh kayak seserahan tau gak sih, tuh ada seperangkat baju tidur seksi, seperangkat alat sholat, satu set perlengkapan mandi plus handuk yang gue rasa ini harganya gak murah. Lu tau gak sih ini dari siapa?" kata Dinda bertanya pada Reka yang masih terdiam melihat semua isi hadiah dari Zikri.

"Ini tuh dari pak Zikri, Din," jawab Reka lirih sementara Dinda membuka lebar mulut dan matanya karena terkejut.

"Gak salah lu Ka?" tanya Dinda dengan suara cemprengnya, dan ia pun penasaran.

"Tadi pas gue istirahat makan siang, tangan gue ditarik ke ruangannya terus dia ngasih amplop yang sama seperti semua kertas kado ini, dan dia mengakuinya sendiri, gue gak habis pikir sih apa tujuan dia ngasih ini semua ke gue. Padahal terakhir gue ketemu dia, dia tuh punya penyakit gula dan gue cuma nolongin dia aja udah abis itu dia bilang akan menetap ke Jepang gitu," jelas Reka membuat Dinda baru mengerti dan menyimpulkan tentang perubahan Reka akhir-akhir ini.

"Apa pak Zikri belum punya keluarga Ka?" tanya Dinda dengan hati-hati dan memberi tatapan menyelidik.

"Jangan ngeliatin gue kayak gitu napeh, gue juga gak tau pak Zikri entuh punya istri atau kagak. Kalo dari awal gue tau entuh PT punya dia, kagak mau gue kerja disitu. Udah terlanjur masuk ya udeh. Nyari kerjaan kan susah Din," jawab Reka dengan pasrah dengan helaan nafasnya.

"Ya sudah, semoga aja dibalik semua ini pasti lu bakal dapet jawaban yang terbaik Ka," ucap Dinda kemudian memeluk Reka dan Rekan pun membalas pelukan Dinda.

"Eh Din, gue mau telepon bunda dulu ya," Reka melepaskan pelukannya dan Dinda pun kemudian mengangguk.

Reka membuka layar ponselnya, tak lama sambungan telepon pun terhubung.

"Assalamualaikum anak gadis bunda."

"Waalaikumsalam, bunda gimana kabarnya hari ini? jualan rotinya gimana?"

"Alhamdulillah bunda baik sehat, jualan hari enih juga laris manis tanjung kimpul Ka."

"Wah syukurlah bunda."

"Eh Ka itu siapa yang dilamar? kok banyak bener itu kotak? lu lagi dimane sih?"

Reka yang tak sengaja mengarahkan vieocall ke arah Dinda yang sedang membuka kotak-kotak tersebut.

"Pak Zikri bun yang ngasih enih semua same Reka. Ah Reka gak abis pikir sama tuh orang kayaknye kebanyakan duit deh."

"Bukan kebanyakan duit tapi kayaknya elu yang gak peka. Sape tau dia demen sama elu Ka."

Dinda mengompor-ngompori bunda dengan mengangkat-ngangkat kedua jempolnya.

"Idih enggaklah bun pan kayaknye die tuh udah punye istri. Ogah ah Reka gak mau same die bun. Nanti disangkain pelakor lagi. Amit amit."

"Alah, kalo die duda gimane tuh. Lu mau nolak emang? pan lu bilang dia ganteng Ka."

"Iih bunda mah.. Yauda deh aku mau beresin ini dulu. Ape bunda mau enih barang?"

"Kaga, buat lu aje dah. Noh si Dinda kasih kali aja ketularan."

"Bundaaaa iiih."

Dinda pun menertawakan Reka begitupun dengan sang bunda. Akhirnya sambungan telepon pun terputus karena bunda akan beristirahat.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

.

.

seserahan kok kasih baju tidur seksi, kasih dolar gitu. kan lumayan buat nyawer yg ksh like n komen 😂😂😂.

lnjut bsok lg kk

2021-06-03

1

Perjuangan cinta Tuan Muda

Perjuangan cinta Tuan Muda

cie reka. Aq baru mampir nih thor.

2021-05-28

1

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

kalau gk mau sini Re kasih ke aku aja

2021-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tentang Ayah
3 Ujian diatas ujian
4 Mencoba tetap tegar
5 Memulai Dari Nol
6 Rezeki Nomplok
7 Panggilan Kerja
8 Pertemuan Kedua
9 Diterima Kerja!
10 Mencari Kos Cewek
11 Patrol Dadakan
12 Hadiah Misterius
13 Seperti Seserahan
14 Sebatang Coklat
15 Dedemit Bernyawa
16 Anak siapa ?
17 Mamah Reka?
18 Pengalaman Baru
19 Aneh Tanpa Melihatmu
20 Merasa Cemburu
21 Rayuan Maut
22 Pulang Ke Rumah
23 Tamu Tak Disangka
24 Persiapan Lamaran
25 Lamaran
26 Roman-Romannye
27 Nenamu Pagi-Pagi
28 Kembali Bekerja
29 Pada Kepo
30 Jahilnya Seorang Zikri
31 Kenapa Bisa?
32 Niat Turun Ranjang
33 Tatapan Nakal
34 Ketemu Artis
35 Polos Banget
36 Permen
37 Kena Masalah
38 Kecurigaan Zikri
39 Soal Perjodohan Bisnis
40 Kepincut Hansen
41 Pindah Posisi
42 Gaunnye Cakep Bener
43 Lukisan Lee Sol
44 Kabar Musibah
45 Aduh! Mati Deh Aye
46 Bunda Tenang Aje
47 Jangan Mau Dikurung
48 Kamu Kenal Dengan Dia?
49 Dasar Modus!
50 Polos Langitnye
51 Keributan Dipagi Hari
52 Beraksi
53 Terbongkar
54 Aku Seperti Mengenalnya
55 Ini Dunia Bisnis
56 Suara Gaduh
57 Soal Restoran Itu ?
58 Harus Mulai Terbiasa
59 Aku Gak Rela!
60 Tolong Bang!
61 Cinta Sendirian
62 Nikah! Kawin Lagi Bae!
63 Selamat Ulang Tahun!
64 Kepulangan Farhan
65 From Heart to Heart
66 Sesi Foto Prewedding
67 Epilog - The Wedding (END)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Prolog
2
Tentang Ayah
3
Ujian diatas ujian
4
Mencoba tetap tegar
5
Memulai Dari Nol
6
Rezeki Nomplok
7
Panggilan Kerja
8
Pertemuan Kedua
9
Diterima Kerja!
10
Mencari Kos Cewek
11
Patrol Dadakan
12
Hadiah Misterius
13
Seperti Seserahan
14
Sebatang Coklat
15
Dedemit Bernyawa
16
Anak siapa ?
17
Mamah Reka?
18
Pengalaman Baru
19
Aneh Tanpa Melihatmu
20
Merasa Cemburu
21
Rayuan Maut
22
Pulang Ke Rumah
23
Tamu Tak Disangka
24
Persiapan Lamaran
25
Lamaran
26
Roman-Romannye
27
Nenamu Pagi-Pagi
28
Kembali Bekerja
29
Pada Kepo
30
Jahilnya Seorang Zikri
31
Kenapa Bisa?
32
Niat Turun Ranjang
33
Tatapan Nakal
34
Ketemu Artis
35
Polos Banget
36
Permen
37
Kena Masalah
38
Kecurigaan Zikri
39
Soal Perjodohan Bisnis
40
Kepincut Hansen
41
Pindah Posisi
42
Gaunnye Cakep Bener
43
Lukisan Lee Sol
44
Kabar Musibah
45
Aduh! Mati Deh Aye
46
Bunda Tenang Aje
47
Jangan Mau Dikurung
48
Kamu Kenal Dengan Dia?
49
Dasar Modus!
50
Polos Langitnye
51
Keributan Dipagi Hari
52
Beraksi
53
Terbongkar
54
Aku Seperti Mengenalnya
55
Ini Dunia Bisnis
56
Suara Gaduh
57
Soal Restoran Itu ?
58
Harus Mulai Terbiasa
59
Aku Gak Rela!
60
Tolong Bang!
61
Cinta Sendirian
62
Nikah! Kawin Lagi Bae!
63
Selamat Ulang Tahun!
64
Kepulangan Farhan
65
From Heart to Heart
66
Sesi Foto Prewedding
67
Epilog - The Wedding (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!