Beberapa hari kemudian, kerajaan Wei Hao mengumpulkan beberapa Kultivator terhebat untuk segera pergi menuju tanah Dao Shan dan memeriksa keberadaan Tao jahat yang telah meresahkan banyak orang.
Beberapa saksi mata telah menjelaskan bahwa Tao jahat itu adalah seorang perempuan yang telah berusia ratusan tahun. Dulunya, dia adalah seorang murid disebuah sekte ternama. Dia kuat, tidak terkalahkan dan perempuan yang pernah mengalahkan raja iblis kedua. Namun, Gurunya sama sekali tidak pernah mengakui dan puas dengan apa yang dihasilkan oleh muridnya. Sampai pada akhirnya, Tao jahat itu mempelajari ilmu iblis dan membunuh Gurunya sendiri.
Setelah dia membunuhnya, Tao jahat itu memakan tubuh gurunya sendiri untuk menjadi lebih kuat. Lalu, semakin banyak dia memakan tubuh seseorang yang kuat maka, dia juga akan tumbuh menjadi seseorang yang hebat.
"Ini bukanlah hal yang mudah di selesaikan. Bisa saja, para Kultivator yang pergi ke sana, juga akan dimakan olehnya."
Dan beberapa bulan kemudian. Para Kultivator yang dikirim oleh kerajaan Wei Hao, tidak ada satupun yang berhasil kembali. Semuanya seolah menghilang tanpa jejak. Dan tanpa memberi kabar apapun, Qing Xian Du mulai khawatir bahwa mereka semua tidak berhasil melakukannya dan terbunuh oleh orang-orang Dao Shan.
"Kirimkan pesan untuk Xiao'er. Katakan padanya bahwa tanah Dao Shan telah melakukan pergerakan dan kirimkan dokumen mengenai Tao jahat itu."
————
Sementara ini, di sebuah hamparan rumput yang besar, sebuah pohon besar telah berdiri kokoh di hadapan Xuan Cheng dengan ditonton langsung oleh Zhang Xiao Ye yang masih memperhatikannya.
Sebelumnya, Zhang Xiao Ye telah berkata padanya, "Jika kamu ingin menguasai Kultivasi tingkat awal sebelum memiliki pedang, kamu harus tahu bagaimana cara agar lawanmu tumbang dengan cepat. Cobalah lakukan itu pada pohon yang yang berdiri di depanmu itu dan robohkan pohonnya meskipun sampai ratusan kali pukulan."
Pembelajaran yang sedikit aneh dan mengada-ngada. Dia memintaku untuk merobohkan pohon besar ini meskipun sampai ratusan kali pukulan. Aku bahkan masih tidak mengetahui bagaimana cara untuk mengatur aliran spiritual dalam tubuhku.
Xuan Cheng berkata pada Zhang Xiao Ye, "Guru! Apakah ini benar-benar pembelajaran ku untuk kesekian kalinya?"
Zhang Xiao Ye menjawab sambil menikmati segelas teh yang ada di atas sebuah batu, "Kamu nikmati saja prosesnya. Jika aku sudah mengetahui kemampuanmu, aku pasti akan memberikanmu pedang yang seperti kamu inginkan."
Xuan Cheng berpikir sebelum berkata, "Guru! Sebenarnya, apa kekuatan ku yang sebenarnya? Ketika Guru mengujiku untuk pertama kalinya, mengapa setiap bayangan orang-orang mati itu, terlihat terlalu mengerikan?"
'hump' Zhang Xiao Ye mendengus dan berkata, "Jika kamu takut untuk melihat bayangan orang-orang mati, mengapa harus tetap menjadi Kultivator? Seharusnya kau mundur saja ketika kamu ketakutan melihat mereka."
Xuan Cheng merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Zhang Xiao Ye, akan membuatnya terpuruk dan memilih mundur. Namun, mengingat apa yang pernah dilakukan Li Wu Ding terhadap desanya, membuat Xuan Cheng merasa bertambah kuat dan berkata padanya, "Jika aku mundur, siapa yang akan membalaskan dendam desaku dan juga ibuku sendiri? Bagiku, keempat raja iblis haruslah segera dibunuh agar tempat ini, bisa kembali aman." Ucapnya dengan lantang dan kemudian dia mengeraskan tinjunya untuk memukul keras pohon di depannya hingga pohon tersebut tumbang menyambar dua pohon di belakangnya yang juga tumbang bersamaan.
Suara seperti hantaman pedang cahaya yang saling bertabrakan, membuat sebuah angin ribut yang telah menyayat beberapa daging di sana.
Kemampuannya, benar-benar akan melebihi dewa dan para raja iblis!
Zhang Xiao Ye berpikir, aku sama sekali tidak memberikannya benda-benda berbahaya ataupun ramuan penambah kemampuan spiritual. Mungkinkah karena cahaya merah yang biasa keluar dari dalam tubuhnya itu, memang benar-benar cahaya iblis?
Setelah dia sadar bahwa dia telah merobohkan tiga pohon besar sekaligus, Xuan Cheng langsung menatap ke arah Zhang Xiao Ye dan berkata, "Guru, aku bisa melakukannya lebih dari apa yang kamu minta. Bisakah aku mendapatkan pedang sekarang?"
'Pfftt' Zhang Xiao Ye sedikit tertawa dan berkata, "Kamu masih berumur 10 tahun. Dan baru saja sekitar 2 bulan kamu berguru padaku. Apakah kamu ingin mengakhirinya begitu cepat? Lagipula, memiliki sebuah pedang yang dipenuhi dengan arwah di dalamnya, sangatlah beresiko tinggi. Kamu masih takut untuk melihat arwah orang-orang mati, dan apakah kamu tidak akan berpikir bahwa kamu akan bertemu dengan arwah yang hidup di dalam pedangmu?"
Xuan Cheng kembali berkata, "Kalau begitu, bawa aku ke tempat dimana arwah menyeramkan itu berada. Aku akan melawan mereka semua."
Zhang Xiao Ye berpikir sebelum menjawab, "Kamu pikir di tempat semacam ini, bisa ditemukan sebuah pemakaman? Tempat berlatih mu saat ini benar-benar tidak cocok jika kamu ingin melihat arwah-arwah itu."
Xuan Cheng kembali, "Kalau begitu, Guru bisa membawaku pergi ke tempat pemakaman Yi San! Bukankah disana, Guru untuk pertama kalinya menyuruhku untuk melihat mereka?"
Zhang Xiao Ye langsung menjawab, "Apakah mungkin kamu akan berani? Jika kamu bisa merobohkan tiga pohon besar hanya dengan satu pukulan, jangan terlalu senang dulu. Hal yang kamu lakukan barusan itu, memang harus dikuasai oleh anak seusiamu."
Selepas Zhang Xiao Ye mengeluarkan kalimatnya, dari balik sebuah rerumputan semak-semak itu. Terdengar suara langkah kuda yang berjalan beramai-ramai dengan suara lonceng yang mengikat leher mereka.
Lalu, setelah kebisingan itu terdengar beberapa saat. Muncul kembali jenderal Wei Hao dengan beberapa bala tentaranya untuk mengunjungi Zhang Xiao Ye dan memberikannya tugas yang disampaikan oleh Yang Mulia Putra Mahkota.
Ketika mereka pertama kali bertatap-tatapan, jenderal Wei Hao berkata dengan sombong, "Apakah bocah itu yang telah membuat kebisingan disini dengan, merobohkan tiga pohon besar?"
Zhang Xiao Ye menarik Xuan Cheng hingga dia berada di depannya saat ini dan berkata, "Seharusnya jenderal tahu bahwa kedatangan Anda menambah kebisingan disini. Apakah sepatu kuda itu terlalu keras untuk dipasang pada seekor kuda?"
Jenderal Wei Hao langsung menjawab, "Jangan membuatku semakin marah atas apa yang kau katakan padaku saat ini."
Salah satu dari tentaranya turun dari atas kudanya dan berkata pada jenderal Wei Hao, "Jenderal! Jika Anda terus berbicara dengannya, itu akan membuang-buang waktu kita untuk terus berpatroli di sekitar istana."
Jenderal Wei Hao menjawab, "Ya." Dan kemudian mengeluarkan sebuah gulungan kertas yang berisikan mengenai Tao jahat yang belum lama ini telah menurunkan sebuah wabah di desa terpencil.
Jenderal Wei Hao membuka gulungan itu dan berkata dengan suara keras, "Yang Mulia Putra Mahkota telah memberikan perintah kepada Zhang Xiao Ye untuk segera menangkap Tao jahat yang telah menurunkan wabah di desa Yi San dan memerintahkan Zhang Xiao Ye untuk segera pergi menuju tanah Dao Shan." Ucapnya yang kemudian menutup kembali lembaran kertas tersebut dan melemparkannya ke arah Zhang Xiao Ye hingga, membuatnya bisa menangkapnya dengan sempurna.
"Eh?" Zhang Xiao Ye terkejut ketika dia mendapatkan dokumen tersebut dan bertanya, "Bisakah kau menjelaskannya kembali, 'Apa yang harus aku lakukan'?"
Setelah para tentara membalikkan arah kudanya, jenderal Wei Hao menoleh ke arah Zhang Xiao Ye dan menjawab, "Sudah jelas bukan? Yang Mulia Putra Mahkota menyuruhmu untuk segera pergi menuju Dao Shan." Ucapnya yang kemudian pergi bersama bala tentara lainnya.
Xuan Cheng mendengar semua percakapan mereka. Dia berlari menghampiri Zhang Xiao Ye dan bertanya, "Guru! Sebenarnya siapa yang telah menghancurkan Desa Yi San?"
Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman dan menjawab, "Aku akan memberitahukanmu nanti. Tapi, sebelum itu aku harus bersiap untuk pergi lagi menuju Dao Shan. Kebetulan sekali tempatnya cukup jauh dari sini." Dia berhenti sesaat dan kembali melanjutkan, "Apa kau mau ikut? Jika kamu sudah sampai di Dao Shan, kamu pasti akan melihat banyak arwah manusia yang berterbangan disana. Sangat cocok untuk pelatihan mu yang berikutnya."
Xuan Cheng mengangguk dan menjawab, "Ya. Tentu saja aku ikut."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments