"Keberadaan Li Wu Ding kembali diketahui? Kenapa pada saat itu dia menjerumuskan hantu jenderal Mu Rong ke dalam jurang abyss?" Ucap Qing Xian Du yang duduk di atas sebuah singgasana bersinar di istana Wangfu yang menjadi tempat tinggal para bangsawan kerajaan Wei Hao.
Zhang Xiao Ye memberi salam padanya sebelum dia menjelaskan, "Benar Yang Mulia. Ketika mereka berdua sedang dalam pertarungan sengit, saya berada di sana untuk mengawasi. Li Wu Ding yang telah menyelesaikan tugas ini dengan mudah. Aku rasa, Li Wu Ding sengaja melakukan itu karena jenderal Mu Yang tidak menjalankan tugasnya dengan benar."
Qing Xian Du menatap bingung ke arah Zhang Xiao Ye dan bertanya kembali, "Mu Yang? Siapa laki-laki itu?"
Jenderal Wei Hao menjawab, "Itu adalah nama asli dari jenderal Mu Rong, Yang Mulia."
Qing Xian Du berpikir sebelum dia bertanya kembali, "Lalu, adakah yang lain?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Ada Yang Mulia. Desa Fu juga telah menjadi arena pertarungan antara Li Wu Ding dengan jenderal Yu dari kerajaan Fei. Seperti namanya, jenderal Yu adalah jenderal dari kerajaan kuno sama seperti kerajaan Mu Rong. Mu Yang dan juga jenderal Yu adalah dua tentara Li Wu Ding yang telah dibunuh oleh majikannya sendiri di tempat yang berbeda."
Qing Xian Du berkata, "Desa Fu yang berdekatan dengan desa Yi San. Ya, aku tahu itu. Apakah ada yang terluka atas pertarungan mereka berdua?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Tidak Yang Mulia."
Jenderal Wei Hao angkat bicara, "Yang Mulia! Mengenai Desa Yi San, ada yang ingin saya bicarakan dengan Anda dan juga orang ini." Ucapnya yang merujuk pada Zhang Xiao Ye.
”Kenapa aku harus terlibat?!” batin Zhang Xiao Ye
Qing Xian Du lanjut bicara, "Katakan jenderal. Apa yang ingin Anda bicarakan."
Jenderal Wei Hao menjelaskan, "Tao jahat yang telah menurunkan wabah di desa Yi San. Anda sama sekali belum menyelesaikannya secara tuntas."
Qing Xian Du menjawab, "Ya, aku tahu. Sepertinya Li Wu Ding telah menjadi tokoh utama dalam pembicaraan ini."
Jenderal Wei Hao melanjutkan, "Beberapa dari tentara kami mengatakan bahwa Tao jahat itu, sebelumnya telah bertarung habis-habisan dengan Li Wu Ding setelah dia menurunkan wabah penyakit di desa Yi San. Beberapa saksi juga mengatakan bahwa Li Wu Ding 'lah yang membunuh seluruh orang-orang di desa Yi San tapi, ini dia lakukan untuk menyelamatkan orang banyak dari wabah yang mungkin sangat menular. Dia membakar seluruh rumah dan membunuh orang-orang di desa terkecuali, ada satu anak yang dibiarkan hidup olehnya."
Qing Xian Du berkata, "Bagaimana dengan tentara lainnya? Bukankah kalian aku kirimkan untuk membantu mereka? Lalu, dimana anak yang selamat itu?"
Jenderal Wei Hao menjawab, "Pada saat itu, kebanyakan dari tentara kami tewas karena terkena wabah dan dibunuh juga oleh Li Wu Ding. Lalu, sebagian lagi pingsan karena menghirup asap yang sangat tebal. Dan keberadaan anak itu, kami sudah mengetahuinya Yang Mulia. Saat ini dia sedang bersama dengan laki-laki yang berada di depan Anda."
Qing Xian Du menatap ke arah Zhang Xiao Ye dan bertanya, "Sebelumnya aku tidak tahu kalau Xiao'er telah menyimpan anak orang."
Zhang Xiao Ye menghela nafasnya sebelum akhirnya dia menjelaskan pada Qing Xian Du, "Yang Mulia. Anak itu bernama Xuan Cheng. Aku menyelamatkannya ketika aku mengunjungi desa Yi San pagi-pagi sekali dan sudah melihat setumpuk mayat yang telah terbakar. Di saat aku menguburkan mayat mayat itu satu persatu, aku menemukan Xuan Cheng yang terluka parah dan masih bernafas ketika aku mengira bahwa dia sudah mati. Yah, kira-kira hanya itu saja yang bisa aku jelaskan. Sisanya aku hanya melihat jenderal Wei Hao sedang tidur pulas di atas tumpukan arang." Ucapnya sambil melihat rendah ke arah jenderal Wei Hao.
Jenderal Wei Hao menatap jengkel ke arahnya sebelum akhirnya dia kembali menjawab, "Yang Mulia! Kami juga telah berusaha untuk membunuh Li Wu Ding dan Tao jahat itu. Tapi, Tao jahat itu melarikan diri dan hanya tersisa Li Wu Ding yang telah membakar dan membunuh penduduk disana.*
Qing Xian Du mengusap wajahnya dan berkata, "Baiklah. Baiklah. Aku mengerti. Tolong jangan memperbesar masalah. Aku akan mengirimkan beberapa pasukan lagi untuk menemukan jejak Tao jahat itu. Dan kalian berdua, beristirahatlah sejenak."
Jenderal Wei Hao lanjut bicara, "Yang Mulia! Lalu bagaimana dengan anak dari Yi San itu? Apakah Anda tidak akan mengambilnya dari orang ini?"
Qing Xian Du menjawab, "Aku bukanlah tempat penitipan anak. Jika, itu benar terjadi, mungkin aku akan menitipkan pada jenderal saja."
'pufft' Zhang Xiao Ye sedikit tertawa begitu dia melihat jenderal Wei Hao yang tidak bisa bicara lagi terhadapnya.
Qing Xian Du menatap ke arah Zhang Xiao Ye dan berkata, "Xiao'er! Tolong jaga anak itu dengan baik."
Zhang Xiao Ye membungkuk sebelum akhirnya dia menjawab, "Baik, Yang Mulia."
Setelah dia melakukannya dengan baik termasuk menyembunyikan beberapa hal yang tidak boleh diketahui oleh siapapun. Zhang Xiao Ye kembali berjalan keluar istana dan sudah disambut dengan hangat oleh pelukan hangat Luo-Luo yang sangat menyiksanya.
Dengan cepat Luo-Luo berteriak padanya, "Xiao Gege! Kami sangat tidak senang tinggal di istana aneh ini!"
Xun Yang lanjut bicara, "Ya, Xiao Gege! Ajak kami juga untuk menyelesaikan tugasmu!"
Zhang Xiao Ye tersenyum lembut pada keduanya dan menjawab, "Tidak bisa. Kalian berdua masih terlalu kecil. Dan juga, dimana Xuan Cheng saat ini?"
Xun Yang menjawab, "Dia pergi untuk mengejar seorang wanita!"
"Wanita? Bukankah dia masih terlalu kecil?"
Sementara ini, gerombolan pemuda yang seolah-olah tidak mengetahui apa yang menjadi lawannya saat ini. Xuan Cheng berdiri di antara gerombolan pemuda dan di belakangnya saat ini, terlihat seorang gadis berumur 8 tahun dengan pakaian merah muda. Dilihat dari pakaiannya dan juga riasan yang ada di rambutnya, gadis ini bukanlah gadis biasa melainkan dia berasal dari kerajaan Jing Zhou.
Dalam lima tahun sekali, kerajaan Jing Zhou memang selalu berkunjung kemari untuk membicarakan kerja sama antara kerajaan mereka dengan kerajaan Wei Hao. Namun, Kaisar mereka sangatlah tidak mempedulikan sekelilingnya dan hanya mementingkan bisnis kerajaannya. Bahkan, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa anaknya saat ini sedang tidak berada di sampingnya sampai sekelompok pemuda mengepungnya.
Beruntung saja Xuan Cheng datang tepat waktu sehingga tidak membuatnya dalam bahaya.
Salah satu pemuda itu meludah dan berkata pada Xuan Cheng dengan sangat melecehkan, "Apa yang dilakukan bocah Desa disini? Sangat berbahaya jika kamu berada disini."
Xuan Cheng menjawab dengan berani, "Bocah Desa? Lalu, apa yang kalian lakukan disini? Apakah hanya untuk mengejar wanita? Laki-laki rendahan yang tidak mengetahui tentang kesopanan?"
Pemuda itu melengkungkan senyuman sebelum berkata, "Ingin aku memberikan hadiah untukmu?"
Xuan Cheng langsung menjawab, "Dengan senang hati aku akan melawanmu." Ucapnya yang langsung menendang kaki pemuda yang saat ini mengajaknya bicara, dan langsung menarik pergi gadis yang ada di belakangnya setelah hal itu membuat kesempatan bagi mereka berdua.
Langkahnya kemudian kembali terhenti ketika sampai di sebuah jalanan kecil dan sepi karena sebuah tendangan besar melayang di belakang punggung Xuan Cheng yang membuatnya langsung terbanting berkali-kali.
Gadis kecil yang melihatnya terlempar berkali-kali mulai merinding ketakutan disaat Xuan Cheng menunjukkan wajahnya yang telah berlumuran darah karena, bergesekan dengan tanah yang kotor.
Salah satu pemuda itu kembali menghampirinya dan langsung menarik rambut depannya dengan kasar.
Wajah pemuda itu terlihat sangat pahit dan menjijikan membuat semua orang yang melihatnya pasti tidak akan memiliki nafsu makan yang baik.
Pemuda itu berkata, "Mau kabur kemana lagi?"
Xuan Cheng melengkungkan senyuman dan berkata, "Kemana ya?" Ucapnya yang kemudian meludah ke wajah pemuda tadi.
Pemuda itu memasang wajah jengkelnya dan kemudian secara beramai-ramai, mereka memukuli Xuan Cheng hingga Zhang Xiao Ye datang menghampirinya dan membuat segerombolan pemuda itu melarikan diri.
Zhang Xiao Ye melihat gerombolan pemuda itu melarikan diri dan menoleh ke arah Xuan Cheng yang sepertinya sangat nyaman dengan tanah yang menjadi tempat tidurnya saat ini.
Zhang Xiao Ye berkata pada Xuan Cheng yang masih membenamkan wajahnya di atas tanah dengan nada merendah, "Xuan Cheng? Apakah kamu akan tidur disana?"
Xuan Cheng menjawab, "Sebaiknya jangan lihat."
Tidak lama setelah kedatangan Zhang Xiao Ye, muncul kembali seorang Kultivator muda yang menghampiri gadis kecil yang diselamatkan oleh Xuan Cheng dan dia memanggil gadis itu dengan sebutan, "Nona Muda!"
Kultivator putih itu terlihat sudah berumur 15 tahun dan juga termasuk keturunan bangsawan sama seperti gadis ini. Kultivator itu bertanya pada gadis kecil, "Nona Muda, Anda baik-baik saja?"
Anak itu menjawab, "Aku baik-baik saja. Dia yang menyelamatkan ku." Ucapnya sambil menunjuk ke arah Xuan Cheng.
Kultivator itu kemudian menoleh ke arah mereka berdua. Dia memberi salam padanya sebelum berkata, "Atas nama kerajaan Jing Zhou, saya berterima kasih karena telah menyelamatkan Nona Muda."
Zhang Xiao Ye menjawab, "Atas nama Xuan Cheng, Terima kasih telah merepotkan kami." Ucapnya yang langsung membuat Xuan Cheng sangat terkejut dan berbisik padanya, "Apa yang Guru katakan?!"
Kultivator itu menggandeng tangan Nona Muda dan berkata pada mereka berdua, "Kalau begitu, kami akan pergi." Ucapnya yang kemudian pergi dari tempat tersebut.
Xuan Cheng yang melihat kedua orang itu pergi meninggalkannya, segera berdiri menghadap Zhang Xiao Ye dan langsung berkata, "Guru! Kenapa Guru berkata kasar padanya dan mengatasnamakan diriku?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Lupakan saja. Keselamatanmu 'lah yang harus dipertanggung jawabkan olehku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nur Tini
Lanjutkan saja thor
2023-06-05
0
Oon san ci pa
Cerita na terlalu berbelit" thor.
2021-03-10
0