"Qianji? Guru siapa dia?"
Zhang Xiao Ye menarik lengkungan senyum sebelum dia menjawab, "Tiga tahun lalu, aku meninggalkan tanah Dao Shan untuk berkelana keliling tempat. Aku berjalan hingga sampai di sekitar area kerajaan Jing Zhou dan ditangkap oleh tentara mereka karena dianggap sebagai penyusup. Dan ketika bukti mengatakan bahwa aku tidak bersalah, Raja menyuruhku untuk mengasuh anaknya yang bernama Qin Meihua selama setahun."
Xuan Cheng memotong pembicaraan untuk bertanya, "Qin Meihua? Apakah itu adalah nama asli dari Qianji?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Qin Meihua adalah nama aslinya. Sedangkan, Qianji hanyalah nama panggilannya saja. Dan, selama setahun itu, aku rasa Qin Meihua terlalu sayang padaku sehingga, dia tidak membiarkanku pergi dari istananya. Lalu, aku memutuskan untuk lari dari istana Jing Zhou dengan berpura-pura menjadi orang lain namun, sayangnya ketika aku sudah berjalan cukup jauh dan sudah memasuki daerah orang lain. Aku malah mendapati sebuah pemandangan tentang kehancuran kerajaan Ning dan berhasil membawa pergi A-Luo dan juga Xun'er dari kehancuran kerajaan Ning yang dilakukan oleh raja iblis keempat." Setelah menceritakannya, Zhang Xiao Ye malah tampak menganggap bahwa ini adalah sebuah kesialan yang luar biasa sehingga, membuatnya berkata, "Yah,... Aku pikir mungkin kau tidak senang jika mendapatkan seorang Guru yang sebenarnya adalah mantan pengasuh istana."
Xuan Cheng berpikir sebelum menjawab, "Dalam ikatan antara Guru dan muridnya, tidak ada yang bisa memisahkan mereka hanya karena masa lalunya. Jika aku tidak menyukaimu, tidak akan ada yang bisa merubahku untuk terus mencoba menghancurkanmu. Tapi, jika aku sudah menyukaimu sejak awal, tidak ada yang bisa merubah perasaanku terhadapmu meskipun sebenarnya kamu adalah Raja yang telah menghancurkanku."
'Hump' Zhang Xiao Ye tertawa kecil sebelum dia berkata, "Kamu bukanlah orang pertama yang mengatakan poin bagus."
Baru saja Zhang Xiao Ye menyelesaikan kalimatnya, sebuah teriakan seorang tentara kerajaan Jing Zhou yang telah melihat hal mengerikan, telah membuat orang-orang melirik ke arahnya.
"Yang Mulia!" Teriak Kultivator putih itu setelah dia melihat Qin Meihua yang saat ini sedang beradu pukulan dengan Luo-Luo yang marah terhadapnya. Sedangkan, Xun Yang tampak senang menikmatinya dengan hanya melihat mereka berdua sedang saling bertengkar satu sama lain.
Kultivator putih itu melepaskan Qin Meihua dari tangan kotor Luo-Luo yang membuatnya tampak semakin kacau begitu juga, dengan apa yang dilakukan oleh Zhang Xiao Ye padanya.
Zhang Xiao Ye berkata pada Luo-Luo, "A-Luo, apa yang kamu lakukan pada Nona Meihua?"
Luo-Luo menjawab dengan nada tinggi sambil menunjuk ke arah Qin Meihua, "Kenapa tidak tanyakan saja padanya?! Baru saja dia mengatakan bahwa rumah Xiao Gege sangat kumuh!"
Zhang Xiao Ye tertegun dan bertanya, "Kumuh?" Ucapnya sambil menoleh ke arah Qin Meihua yang terlihat sedang mengabaikannya.
Zhang Xiao Ye kembali memberikan senyuman lembutnya pada mereka sebelum menjawab, "Nona Meihua mungkin tidak terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Lagipula dia masih anak-anak dan kalian juga masih anak-anak. Aku tidak akan marah pada kalian berdua."
Kultivator putih yang berdiri di belakang Qin Meihua berdeham sebelum dia berkata, "Xiao Gege sayangnya terlalu baik pada anak-anak. Meskipun mereka masih tergolong dibawah umur, apakah kau tidak melihat potensi besar dari ketiganya?"
Zhang Xiao Ye berdiri setelah dia berlutut di hadapan Luo-Luo dan menjawab, "Sayangnya aku sudah mengetahuinya. Salah satu dari mereka, akan menjadi penguasa yang tidak terkalahkan."
Kultivator putih itu kembali berkata, "Bagaimana jika aku menguji salah satu poin mu ini?"
Perlukah aku memikirkannya kembali? Siapa sebenarnya Kultivator ini yang telah mencoba untuk menyerang muridku?
Zhang Xiao Ye menatap waspada ke arah Kultivator putih dengan lengkungan senyum di wajahnya sebelum akhirnya, Kultivator putih itu menganggap bahwa senyuman itu adalah tantangan untuknya dan akhirnya, menyerang ke arah Xuan Cheng menggunakan pedang spiritualnya.
Kilatan putih bercahaya itu muncul seketika di depan semua tentara Jing Zhou sebelum akhirnya, kilatan putih itu berhenti di depan Xuan Cheng dan di tebas dengan mudahnya oleh sebuah cambuk ekor kuda yang dimiliki oleh Zhang Xiao Ye.
Ketika kilatan putih itu bersinar terang melewati para tentara Jing Zhou, Zhang Xiao Ye sudah menyadari siapakah yang akan menjadi target penyerangan yang dilakukan oleh Kultivator putih. Siapa lagi jika bukan muridnya yang mulai menguasai beberapa tingkat Kultivasi? Suatu hari, cahaya putih itu pasti akan dikalahkan oleh sebuah cahaya merah yang lahir dari sebuah desa terpencil. Jika saja bukan karena Gurunya, anak ini pastinya tidak akan bisa mencapai di titik ini.
Kilatan putih spiritual itu rasanya sangat familiar dengannya. Begitu cahaya putih itu menyentuh kulitnya dan menggores daging pada tulangnya, Zhang Xiao Ye mulai mengetahui siapa Kultivator putih ini sebenarnya.
"Kultivator putih, kau pasti adalah salah satu penduduk tanah Dao Shan, Ling Pei."
Laki-laki yang telah disebutkan namanya sebagai Ling Pei ini melengkungkan senyum dingin sebelum dia berkata, "Aku senang Xiao Gege Akhirnya bisa mengenali ku dengan baik."
Zhang Xiao Ye menyandarkan kembali cambuk ekor kuda pada lipatan lengannya. Rasa khawatir begitu sangat menakuti dirinya mengingat bahwa Ling Pei bukanlah orang yang cukup baik padanya. Tapi, jika Ling Pei hanya membencinya, bukankah itu bisa berarti bahwa dia tidak bisa membenci orang lain?
Zhang Xiao Ye berkata dengan dingin, "Sejak kapan kau tinggal di istana Jing Zhou?"
Ling Pei tampak membangga-banggakan dirinya sebelum akhirnya menjawab, "Sudah cukup lama ketika kau meninggalkan Dao Shan."
Zhang Xiao Ye berkata, "Baru Tiga tahun, aku meninggalkan Dao Shan dan kenapa kau juga datang kemari?"
Ling Pei menjawab, "Aku hanya datang untuk memberi tahu pada Xiao Gege bahwa, ada seorang Tao jahat yang telah membawa kesialan untuk rakyat Dao Shan."
Sementara ini, keadaan di dalam istana Wangfu kerajaan Wei Hao. Seluruh bala tentara yang diperintahkan oleh Qing Xian Du semenjak dua hari yang lalu, sebagian telah kembali dan menceritakan tentang apa yang terjadi diluar sana termasuk keberadaan Tao jahat yang menurunkan wabah pada penduduk desa Yi San.
Salah satu tentara yang berwajah pucat dan kusam dipenuhi dengan tanah mulai berkata padanya, "Yang Mulia, kami telah memeriksa seluruh kerajaan yang ada disini termasuk seluruh desa terpencil yang ada disini. Semuanya tidak pernah melihat ada orang misterius yang datang ke tempat mereka."
Salah satunya juga kembali berkata, "Kami juga tidak mengetahuinya Yang Mulia. Kami sudah mengunjungi banyak tempat terpencil dan kuil yang ada di sana tapi, tetap tidak menemukan Tao jahat itu."
Qing Xian Du berpikir sebelum berkata, "Lalu, bagaimana dengan yang lainnya? Apakah ada beberapa yang mati karena pencarian ini?"
Salah satunya menjawab, "Tidak Yang Mulia. Tidak ada satupun dari kami yang terluka."
Qing Xian Du menarik lengkungan senyum sebelum dia berkata, "Bagus jika tidak ada yang menghilang. Sekarang, hanya tersisa satu kelompok tentara saja yang belum kembali."
Selepas dia mengeluarkan kalimatnya, derap langkah sepatu besi seorang tentara itu kembali terjadi.
Langkahnya begitu terburu-buru dan berantakan. Tidak ada yang bisa menduga bahwa tentara itu adalah salah satu dari mereka.
Luka di sekujur tubuhnya, bisa dikatakan bahwa dia telah melalui sebuah pertarungan besar dengan seseorang. Dan begitu tentara kerajaan memasuki ruangan Qing Xian Du dengan tanpa siapapun di sampingnya, dia langsung berkata padanya, "Tanah Dao Shan! Tao jahat itu sedang berada di sana!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments