Prajurit yang masih berseragam lengkap dengan pedangnya hanya saja, dia begitu dipenuhi dengan darah yang mengotori pakaiannya. Wajahnya terlihat pucat dan dipenuhi dengan ketakutan ketika dia mengatakan bahwa ada dua orang yang telah melakukan pertarungan di bagian Utara reruntuhan istana Mu Rong.
Prajurit itu juga mengatakan beberapa ciri-ciri dari kedua orang itu. Satu orang memakai pakaian hitam dan dipenuhi dengan kabut hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan satu lagi adalah laki-laki berpakaian putih dengan cambuk ekor kuda dan juga topeng wajah bulan sabit yang dipakai olehnya.
"Tidak salah lagi! Mungkinkah dia adalah Li Wu Ding?"
Sekali lagi, pupil mata Xuan Cheng mendadak mengecil begitu dia kembali mendengar nama itu sekali lagi. Jenderal Wei Hao yang terus melihatnya, merasa aneh dengan ekspresi yang terlihat marah ketika mendengarnya nama Li Wu Ding.
Jenderal Wei Hao bertanya, "Ada apa?"
Xuan Cheng tertegun dan menjawab, "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin membunuh salah satu orang yang kalian sebut saja."
Salah satu prajurit bertanya, "Apakah itu Li Wu Ding? Bukankah dia memang pantas untuk mati setelah, dia banyak menghancurkan desa-desa kecil disini termasuk desa Yi San yang baru-baru ini?"
Jenderal Wei Hao berkata, "Meskipun dia memang pantas mati tapi, tidak mudah untuk membunuhnya. Dia adalah raja iblis ketiga yang tidak pernah mati."
Xuan Cheng menjawab dengan berani, "Akulah yang akan membunuhnya. Dia yang sudah menghancurkan ku maka, akulah yang akan membunuhnya." Ucapnya sambil mengeluarkan pisau belati dari balik pakaiannya dan berjalan menuju bagian Utara istana Mu Rong.
Jenderal Wei Hao berbisik pada beberapa pasukannya, "Apa yang terjadi pada desa Yi San sebelum mereka hancur?"
Salah satu prajurit menjawab, "Mereka sebenarnya tidak dihancurkan oleh Li Wu Ding namun, mereka dihancurkan oleh seorang Tao jahat. Tao jahat itu menurunkan sebuah wabah penyakit di desa Yi San dan mendapatkan perlawanan dari seorang laki-laki yang merubah wujudnya menjadi Li Wu Ding."
Jenderal Wei Hao berpikir sebelum berkata, "Memangnya ada seorang Tao yang bisa menurunkan wabah? Lalu, apakah laki-laki itu benar-benar merubah wujudnya menjadi Li Wu Ding?"
Prajurit itu kembali berkata, "Benar jenderal. Tao jahat itu yang telah menurunkan wabah penyakit dan kemungkinan, Li Wu Ding saat ini sedang menyamar menjadi manusia biasa!"
Begitu dia mendengar suara ledakan besar yang terjadi di tempat yang sama, jenderal Wei Hao segera berkata dengan terburu-buru, "Aku akan meminta penjelasan tentang ini. Dan sekarang, sebaiknya kita urus lebih dulu hantu jenderal Mu Rong yang mulai marah."
"Dimana anak tadi? Apakah dia sudah pergi ke sana?"
Jenderal Wei Hao kembali menatap ke arah ledakan merah tersebut dan segera berlari bersama gerombolan pasukannya menuju arena pertarungan kedua orang tadi.
Berbeda dengan apa yang terjadi pada Xuan Cheng. Sebuah gundukan batu raksasa telah berdiri di hadapannya. Gundukan itu dipenuhi dengan mayat-mayat manusia yang bergelimpangan dan beberapa telah menjadi tulang belulangnya saja. Tidak ada jalan lain untuk menuju arena pertarungan jenderal Mu Rong dengan orang putih tadi selain, melewati gundukan batu yang tingginya hampir mencapai tinggi sebuah gerbang istana.
Xuan Cheng menyelipkan kembali pisau belatinya di balik pakaiannya ,dan memanjat gundukan batu itu hanya dengan tangan kosong yang mulai menggores sebuah luka akibat terlalu memaksakan diri.
Sampai di puncak gundukan batu, pemandangan sebuah kehancuran dan bara api yang menyala dimana-mana seperti, telah terjadi sebuah peperangan yang sangat besar.
Dan tidak jauh dari tempatnya berada, ketika Xuan Cheng terduduk di pinggir gundukan batu, seorang laki-laki telah berdiri dengan cambuk ekor kuda yang berada dilekukan tangannya. Dan yang saat ini berada di depan laki-laki putih itu, terdapat sebuah jurang abyss yang setiap sisi lingkarannya dipenuhi dengan bara api yang menyala.
Laki-laki putih itu, Li Wu Ding yang telah melakukan pertarungan singkat dengan hantu jenderal Mu Rong dan telah menjatuhkannya ke dalam jurang abyss yang kembali dibuka olehnya dan merupakan salah satu kemampuan istimewa miliknya.
Pemandangan hitam itu sama sekali tidak membuat Xuan Cheng berubah pikiran untuk segera membunuh Li Wu Ding yang saat ini telah berdiri di hadapannya. Bahkan sampai dia harus jatuh ke dalam jurang abyss, dendamnya tidak akan berhenti untuk membunuhnya dan akan terus bereinkarnasi sampai dendamnya melunak dengan perlahan.
Xuan Cheng berlari ke arahnya dan kembali mengeluarkan pisau belati, dan tanpa diketahui oleh Li Wu Ding, pisau belati itu menancap dibelakang punggungnya.
"Beraninya kau muncul kembali di hadapanku!"
Semburan darah itu membuat sebagian dari pakaian Li Wu Ding mendadak merah. Karena perasaan dingin yang tiba-tiba terjadi padanya, membuat Li Wu Ding menoleh ke arahnya dengan langsung memegang tangannya dan melempar Xuan Cheng ke dalam jurang abyss.
Xuan Cheng sangat terkejut dengan apa yang dipikirkan olehnya, benar-benar terjadi dengan cepat. Dia tidak akan percaya bahwa, dia akan berakhir di jurang abyss bersama dengan iblis lainnya yang berada di dalam.
Lalu, ketika dia sampai di tengah-tengah bagian dalam jurang abyss, sebuah cahaya putih melintas dengan cepat di depan matanya. Cahaya putih itu berwujud seorang laki-laki yang langsung menghentikan kejatuhannya di jurang abyss.
Laki-laki putih ini, menahan tubuh Xuan Cheng dan sebuah tali biru menyala yang telah mengikat benda keras di atas jurang, muncul dari balik tangan laki-laki yang saat ini sedang menahannya.
Xuan Cheng benar-benar tidak menduga bahwa laki-laki ini adalah Zhang Xiao Ye yang telah menyelamatkannya!
Jurang abyss begitu panas dan sangat sulit untuk menggunakan kekuatan spiritual agar bisa segera menyelamatkan diri sehingga, hal itu membuat Zhang Xiao Ye berusaha keras untuk segera kembali ke atas dengan selamat tanpa terluka sedikitpun.
Dan atas hasil yang telah diperjuangkannya saat ini, tali pengikat itu berhasil menarik mereka kembali ke atas dalam keadaan selamat meskipun, ada beberapa luka bakar akibat semburan api yang terkadang menghampiri mereka ketika sedang berusaha keluar dari sana.
Begitu keduanya berhasil keluar dari dalam jurang abyss. Jurang itu kembali menutup dengan sendirinya dan tidak meninggalkan bekas apapun setelah jurang itu menghilang dari hadapan mereka.
Zhang Xiao Ye masih melihat Xuan Cheng yang terus memeluknya sejak mereka berada di dalam jurang abyss. Dengan perlahan, Zhang Xiao Ye melepas kedua tangan Xuan Cheng yang memeluknya sebelum dia bertanya, "Kenapa kamu bisa berada disana?"
Xuan Cheng mengusap-usap kedua matanya yang terasa perih sebelum akhirnya dia menjawab, "Guru! Li Wu Ding! Dia selalu muncul ketika Guru tidak ada!"
Zhang Xiao Ye tertegun sebelum akhirnya dia melengkungkan senyuman kembali, "Jika yang dia inginkan hanya yang terkuat, aku yakin kamu akan bisa membunuhnya."
Langkah kaki para prajurit itu kembali terdengar ketika mereka sedang menaiki sebuah gundukan batu besar yang terpasang di belakang keduanya.
Sebuah tangan muncul dari balik batu besar tersebut dan langsung memunculkan kepala jenderal Wei Hao yang saat ini, telah berusaha untuk memanjat gundukan batu yang hampir setinggi sebuah gerbang istana.
Jenderal Wei Hao mengatur nafasnya sebentar sebelum dia bertanya pada Xuan Cheng, "Anak muda! Kau baik-baik saja? Siapa Kultivator yang berada bersamamu?"
Xuan Cheng menjawab, "Dia adalah Guruku."
Setelah beberapa prajuritnya berkumpul di belakangnya, jenderal Wei Hao melipat tangannya dan mencibir pada Zhang Xiao Ye, "Hump! Apakah dia yang telah mengirimkan anak kecil untuk menemui ajalnya?"
Zhang Xiao Ye balas mencibir, "Xuan Cheng! Apakah dia adalah jenderal yang meminta bantuan padamu?"
Jenderal Wei Hao kembali, "Bagaimana denganmu? Apakah kau hanya datang ketika dia memerlukanmu saja?"
Zhang Xiao Ye kembali membalas, "Seharusnya jenderal datang lebih dulu dibandingkan dengan anak kecil ini, bukan?"
Jenderal Wei Hao mengancam, "Cari mati?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Akulah satu-satunya yang diharapkan oleh Pangeran kalian."
Salah satu dari prajurit Wei Hao berkata, "Jenderal! Sampai kapan Anda akan berdebat dengannya?"
Jenderal Wei Hao menjawab, "Aku mengerti. Kita akan kembali setelah masalah reruntuhan Mu Rong selesai."
'Hump' Zhang Xiao Ye tersenyum raja sebelum dia berkata pada pasukan Wei Hao, "Jenderal yang kalian sebut telah mati di tangan majikannya sendiri."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments