Tunjukkan wujud aslimu Li Wu Ding!
Alis pedang jenderal Wei Hao seketika mengerut begitu mendengar berita dari Zhang Xiao Ye mengenai hantu jenderal Mu Rong yang telah dihancurkan oleh majikannya sendiri.
Bukan tidak mungkin ini terjadi. Majikannya yang merupakan raja iblis ketiga, pastinya mengetahui tindakan apa yang telah dilakukan oleh pasukannya.
"Mu Rong masih menjadi salah satu tentara raja iblis ketiga. Karena itu, kalian tidak perlu heran ketika mendengar namanya ada disini." Ucap Zhang Xiao Ye pada seluruh pasukan kerajaan Wei Hao yang masih ternganga atas pertarungan yang baru saja mereka lewatkan.
Xuan Cheng menepuk-nepuk pakaiannya yang dipenuhi dengan debu sebelum akhirnya dia bertanya, "Guru! Kenapa Li Wu Ding selalu muncul di hadapanku ketika Guru tidak bersamaku?"
Zhang Xiao Ye mendengus dan menjawab, "Mungkin ini hanya kebetulan saja. Dia hanya muncul sesekali pada orang yang menjadi incarannya saja. Dan jarang sekali orang biasa sering menemuinya."
Xuan Cheng tertegun sebelum dia berkata, "Apakah Li Wu Ding sedang mengincarku saat ini?"
Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman sambil mengusap-usap kepala Xuan Cheng sebelum akhirnya dia menjawab dengan lembut, "Tidak juga. Mungkin dia merasa tidak enak karena tidak membunuhmu juga."
Jenderal Wei Hao menepuk tanah dengan kakinya yang membuat debu dan pasir berterbangan kemana-mana sebelum akhirnya, dia menemukan sebuah bukti tertulis pada sebuah dinding istana yang telah roboh.
Itu bukanlah reruntuhan tembok biasa melainkan sebuah prasasti jenderal?!
Satu hal yang langsung membuat Xuan Cheng terkejut dan langsung mendekati jenderal Wei Hao untuk melihat apa yang tertulis pada prasasti itu, membuat pertanyaan dimana-mana mengenai siapakah jenderal yang dimaksud prasasti ini?
Zhang Xiao Ye menyusul mendekati mereka dan membaca sekilas mengenai prasasti ini.
Kelima jarinya dan juga telapak tangannya, menyentuh dengan halus prasasti yang terjatuh di atas tanah berdebu. Tulisannya memang sedikit agak berbeda dengan tulisan biasanya dan beberapa huruf di dalamnya juga ada yang hilang.
Setelah dia melihatnya cukup lama, jenderal Wei Hao bertanya, "Apakah ini bahasa yang mereka gunakan? Mengapa sedikit terlihat aneh dan beberapa hurufnya juga ada yang hilang?"
'Hump' Zhang Xiao Ye sedikit tertawa sebelum dia menjawab pada jenderal Wei Hao dengan nada mencibir, "Apakah jenderal ini sama sekali tidak mengetahuinya? Sudah jelas ini adalah bahasa kuno yang digunakan dua ratus tahun lalu. Bahasa yang mereka gunakan memang terlihat mirip dengan bahasa sekarang karena itulah, beberapa orang ada yang mempelajari tentang bahasa kuno seperti ini untuk membaca sebuah prasasti Dewa. Dan untuk beberapa huruf yang hilang, aku yakin itu akibat termakan usia atau sebuah koloni serangga yang memakannya."
Jenderal Wei Hao menatap jengkel ke arah Zhang Xiao Ye namun, hal itu sama sekali tidak mendapatkan respon darinya.
Xuan Cheng menoleh ke arah mereka berdua dan kemudian bertanya pada Zhang Xiao Ye, "Jadi, Guru! Apakah yang tertulis di prasasti ini?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Pertanyaan bagus. Prasasti ini menjelaskan tentang Jenderal Mu Rong. Dua ratus tahun lalu, Mu Rong memiliki nama asli yaitu Mu Yang. Dia yatim piatu, tidak mengenal siapa orang tuanya. Mu Yang hidup sebagai gelandangan yang terbuang sampai raja mengangkatnya sebagai tentara istananya. Lalu, karena dia terlibat dalam pertarungan besar dan juga dia satu-satunya tentara yang berani bergerak di garis depan, Raja Mu Rong mempromosikannya sebagai seorang jenderal. Dia kuat dan juga tidak terkalahkan, itulah yang membuat seluruh kerajaan yang bermusuhan dengan kerajaan Mu Rong berencana untuk membunuhnya. Salah satu dari ketiga kerajaan itu adalah kerajaan Fei. Mungkin ini adalah salah satu cerita pertama mengenai jenderal Yu dari kerajaan Fei. Pernah suatu ketika, jenderal Yu menolong Mu Yang yang terjatuh dari atas air terjun. Namun, tetap saja dia tidak bisa menyelamatkannya dan akhirnya Mu Yang terjatuh. Karena hal itu, Jenderal Yu dibunuh di desa Fu ketika dia mencoba untuk melarikan diri dari kejaran tentara kerajaan Fei. Akibatnya, kedua arwah itu tidak tenang dan akhirnya sering kali mereka meminta tumbal untuk bersenang-senang."
Jenderal Wei Hao menghentikan penjelasan Zhang Xiao Ye untuk bertanya, "Kau bilang mereka tidak tenang? Lalu, apa hubungannya dengan raja iblis ketiga?"
Zhang Xiao Ye kembali, "Aku belum selesai menjelaskan. Ketika dia mengalami kematiannya dan dalam keadaan sekarat, Mu Yang bertemu dengan Li Wu Ding dan meminta agar dia bisa menghidupkannya kembali bagaimanapun caranya. Dia ingin bisa membunuh para bangsawan kerajaan yang telah membunuhnya. Dan pada akhirnya, Li Wu Ding mengangkat Mu Yang dan juga jenderal Yu sebagai tentaranya dan mereka berdua hidup kembali dalam wujud arwah penasaran. Mu Yang berhasil membunuh semua bangsawan kerajaan yang membunuhnya dan jenderal Yu juga telah membunuh seluruh isi kerajaan Fei hingga mereka mengalami krisis parah dan jatuh dalam lubang kesengsaraan. Dan sampai sekarang, mereka masih saja menginginkan jiwa manusia untuk bersenang-senang namun, sayangnya hal itu sudah disadari oleh Li Wu Ding sejak dulu dan kini, mereka berdua telah dijatuhkan ke dalam jurang abyss dan menyelesaikan masalahnya masing-masing."
Jenderal Wei Hao yang merasa sedikit curiga padanya segera kembali bertanya, "Bagaimana dengan akhir dari Mu Yang? Mengapa kau bisa menceritakan hal itu dengan sangat baik? Bukankah Mu Yang baru saja terbunuh?"
Zhang Xiao Ye sedikit tertawa ketika dia menjawab, "Karena, aku menyaksikan pertarungan mereka berdua."
Jenderal Wei Hao melirik ke arah cambuk ekor kuda yang ada di lipatan lengannya. Sedikit menatap curiga bahwa dia bukanlah orang biasa, jenderal Wei Hao kembali bertanya, "Raja Iblis ketiga memiliki banyak wajah. Dengan cambuk ekor kuda milikmu yang menjadi salah satu ciri-ciri dari Li Wu Ding, apakah kamu tidak takut kalau kau akan dicurigai?"
Zhang Xiao Ye balik bertanya, "Apakah hanya aku saja yang memiliki benda ini?" Ucapnya sambil memperlihatkan cambuknya pada jenderal Wei Hao.
Xuan Cheng langsung menjawab, "Ya." Ucapnya yang membuat semua orang terkejut dan melihat ke arahnya.
Zhang Xiao Ye langsung menoleh ke arah Xuan Cheng dan bertanya, "Apa maksudmu Xuan Cheng?"
Xuan Cheng menjawab, "Maksudku, mengapa hanya Guru yang memiliki bekas luka tusukan pisau belati yang ada di belakang punggung Guru?" Ucapnya sambil menunjuk di area sekitar lukanya.
Zhang Xiao Ye tertegun dan langsung menutupinya dengan menggunakan telapak tangannya sebelum akhirnya dia menjelaskan dengan sedikit canggung, "Aku terkena ini ketika aku mencoba untuk mengalahkan hantu yang berada disini. Memangnya apakah kamu sama sekali tidak menyadari ketika berjalan menuju kemari, kau sama sekali tidak menemukan musuh bukan?"
Jenderal Wei Hao berkata, "Bagaimana bisa mendapatkannya? Seharusnya hantu tidak tahu bagaimana cara menggunakan pedang. Dan yang sering aku lihat, tidak ada satupun dari mereka yang bertarung menggunakan pedang, mereka semua bertangan kosong!"
Xuan Cheng berpikir, sebelum aku jatuh ke dalam jurang abyss, bukankah pisau belati itu berhasil menusuk punggung Li Wu Ding ditempat yang sama seperti Guru? Mungkinkah aku sedang mencurigai sesuatu?
Zhang Xiao Ye menjawab, "Kau sama sekali tidak tahu apapun tentang reruntuhan Mu Rong. Dan sebaiknya kau diam saja!"
Jenderal Wei Hao langsung menjawab dengan penuh amarah, "Jangan membuatku berdebat denganmu lagi!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Anita Jenius
Bagus ceritanya kak..
Semangat up ya..
5 like buatmu.
2021-02-10
0