Belum ada satu hari pun Xuan Cheng berguru pada Zhang Xiao Ye, dan sudah muncul masalah baru lagi dengan kedatangan para pejabat kerajaan Wei Hao yang mengunjunginya.
Di rumah bambu yang sangat sederhana, para pasukan berkuda mendatanginya dengan ekspresi pedang yang sungguh tajam.
Ada sekitar 10 pasukan berkuda yang mendatanginya dan juga yang berada di tengah-tengah mereka adalah seorang laki-laki yang saat ini dibawa di dalam sebuah kereta kuda.
Kereta kuda itu memiliki corak yang cukup indah, dan beberapa perhiasan emas yang melengkapinya.
Ketika Xuan Cheng yang saat ini sedang melatih kultivasinya di belakang rumah bambu, tanpa sengaja dia mendengar suara derap beberapa langkah kaki kuda yang telah mendatanginya. Dan ketika suara langkah kuda berhenti, jenderal yang berada di barisan depan berteriak, "Keluar!"
Xuan Cheng cukup terkejut begitu dia mendengar suara jenderal yang lebih mirip dengan suara raungan hewan buas yang hendak memakan mangsanya. Xuan Cheng berpikir bahwa Zhang Xiao Ye mungkin sedang tidak berada di rumahnya saat ini dan mungkin saja dia sedang berada di luar bersama dengan kedua anak Luo-Luo dan juga Xun Yang.
Namun, pikirannya berubah ketika dia hendak untuk menghampiri gerombolan berkuda yang menunggu di depan rumah, Luo-Luo malah menariknya untuk bersembunyi dari orang-orang itu.
Dibalik pintu sederhana yang terbuat dari kayu halus, mereka berdua saat ini sedang bersembunyi di sana sementara, Zhang Xiao Ye yang menghadapi para pasukan tentara kerajaan Wei Hao yang telah membawa putra mahkota mereka.
Xuan Cheng merasa bahwa hal ini sangat aneh untuknya dan dia berbisik pada Luo-Luo, "Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kalian tidak membantu Guru untuk menghadapi mereka?"
'sstt' Luo-Luo menutup mulutnya dengan jari telunjuknya dan berbisik padanya, "Ini adalah perintah Xiao Gege. Biarkan dia saja yang menghadapi para pejabat kerajaan itu."
Zhang Xiao Ye berdiri di hadapan para pasukan tentara Wei Hao, dengan masih mengistirahatkan cambuk ekor kuda pada lipatan lengannya. Wajahnya masih terlihat tenang meskipun para tentara kerajaan Wei Hao memiliki wajah sangar dan menyeramkan. Para tentara Wei Hao memiliki kemampuan berpedang yang cukup hebat dan telah membantu banyak kerajaan dalam merebut kembali wilayah kekuasaan mereka.
Jenderal yang berada di barisan terdepan, turun dari atas kudanya dan menurunkan gadanya yang ditaruh di belakang punggungnya.
Zhang Xiao Ye sempat bergumam mengenai jenderal mereka yang bisa melakukan apapun termasuk membawa gada yang cukup besar di belakang punggungnya. Pelatihan apa yang dia lakukan sehingga bisa melakukan apapun termasuk menantang seseorang yang telah hidup cukup lama darinya?
Jenderal bertubuh besar itu bernama jenderal Lin Mo.
'Hump' Zhang Xiao Ye menarik lengkungan senyum lembut sebelum dia menyambut kedatangan mereka dengan ramah, "Jadi, atas urusan apa kalian datang kemari? Adakah yang bisa saya lakukan untuk Putra Mahkota Wei Hao?"
Lin Mo kembali membanting gadanya dan berkata, "Hanya orang-orang terpilih yang bisa berbicara dengan Pangeran kami."
Zhang Xiao Ye sedikit tertawa dan berkata, "Jika aku bukanlah orang terpilih, untuk apa Pangeran kalian sendiri yang mendatangiku? Jika, ini bukan kehendaknya. Seharusnya dia bisa mengutus beberapa orang untuk mendatangiku."
Lin Mo memasang ekspresi marah dan bersiap untuk menyerangnya sebelum Pangeran mereka berkata di dalam kereta kudanya, "Berhenti Jenderal! Xiao'er benar. Aku memilihnya untuk melakukan sebuah tugas." Ucapnya yang kemudian turun dari atas kereta kudanya.
Pangeran Wei Hao, turun dari atas kereta kudanya. Dia memiliki wajah yang cukup mempesona dan sebuah mahkota telah berada di atas kepalanya. Perhiasan emas yang begitu bersinar, tidak lain adalah telah membuatnya tampak lebih terlihat anggun dari orang kebanyakan. Bahkan, keanggunannya yang membuat semua orang merasa terpesona padanya, membuat Xuan Cheng berdecak kagum melihat sorot matanya yang seperti telah memancarkan kekuatan.
Zhang Xiao Ye juga turut mengetahui siapa sebenarnya Pangeran Wei Hao ini. Dia adalah Qing Xian Du, anak dari seorang Kaisar yang terkenal dengan kemurahan hatinya.
Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman sebelum dia membungkuk dan berkata, "Xiao'er memberikan hormat untuk Yang Mulia." Ucapnya yang kembali berdiri setelah Qing Xian Du menyuruhnya untuk kembali berdiri.
Zhang Xiao Ye kembali bertanya, "Adakah tugas yang telah diserahkan untukku Yang Mulia?"
Qing Xian Du menjawab, "Ya." Dan kembali berkata, "Kamu tahu tentang sungai Mu Rong?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Ya, Yang Mulia. Xiao'er mengetahuinya."
Qing Xian Du mulai menjelaskan, "Belum lama ini, terjadi sesuatu yang aneh di reruntuhan kerajaan Mu Rong. Beberapa tentara Wei Hao ada yang menghilang begitu mereka melintasi jalan Mu Rong dan beberapa tentara juga mengaku bahwa mereka menemukan seombak tulang belulang yang berada di kamar Kaisar Mu Rong. Kami tahu bahwa kerajaan Mu Rong lebih dulu menguasai tempat ini sebelum kerajaan Wei Hao. Dan karena hal itu, beberapa tentara kami ada yang mati secara misterius dan tidak bisa dijelaskan dengan akal, bagaimana mereka bisa mati dalam keadaan tidak wajar. Sedangkan kami yang para bangsawan kerajaan dan para pejabat kerajaan, sama sekali tidak ada yang terbunuh."
Zhang Xiao Ye kembali bertanya, "Apakah Yang Mulia ingin aku memeriksa keanehan yang terjadi di reruntuhan kerajaan Mu Rong?"
Qing Xian Du menjawab, "Ya. Karena itu aku meminta bantuanmu. Kamu sendiri juga mengetahui bahwa reruntuhan itu sangat berhantu. Dan mungkin karena kepercayaan itulah, beberapa tentara kami tewas satu persatu tanpa sebab."
Zhang Xiao Ye berpikir sebelum menjawab, "Apakah Yang Mulia tidak berpikir lebih jauh lagi?" Dia kemudian melanjutkan, "Yang terbunuh hanyalah, tentara kerajaan saja dan bukan pejabat kerajaan ataupun para bangsawan. Satu hal yang telah menunjukkan bahwa pelakunya adalah seorang jenderal."
Qing Xian Du melengkungkan senyuman pada Zhang Xiao Ye dan berkata, "Xiao'er telah melebihi kemampuan tuannya. Masih ada banyak masalah yang terjadi di istana dan aku menaruh harapan pada Xiao'er."
Zhang Xiao Ye menjawab, "Yang Mulia bisa mengandalkan Xiao'er sekarang."
Qing Xian Du berkata, "Kalau begitu Terima kasih. Aku akan memberikan informasinya." Ucapnya yang kemudian menyerahkan selembar gulungan pada Zhang Xiao Ye.
Tidak lama setelah pembicaraan singkat keduanya. Para pasukan tentara itu telah pergi meninggalkan rumah bambu tersebut dan memberikan ruang untuk Zhang Xiao Ye bisa bernafas.
Dia kemudian memasuki rumah bambunya dan sudah melihat ketiga anak kecil ini telah menunggunya di balik pintu dengan raut wajah yang aneh.
Luo-Luo takut jika Zhang Xiao Ye pergi meninggalkannya, Xun Yang takut jika Zhang Xiao Ye tidak membuatkan makanan untuknya lagi dan Xuan Cheng sepertinya takut jika Zhang Xiao Ye akan pergi begitu saja tanpa memikirkan apakah dia memiliki murid yang harus diajarkan sesuatu darinya.
Zhang Xiao Ye tertawa kecil dan berkata, "Adakah sesuatu yang ingin kalian tanyakan?"
Luo-Luo dengan wajah marahnya bertanya, "Kemana kau akan pergi? Bagaimana dengan kami?"
Xun Yang melanjutkan, "Ya! Apakah kau akan meninggalkan tugas sebagai Ayah kami?"
Xuan Cheng balik berkata, "Apakah Guru juga akan meninggalkan muridnya?"
Zhang Xiao Ye kembali tertawa kecil dan menjawab, "Apakah aku telah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan?"
Luo-Luo menjawab, "Ya! Jika Xiao Gege pergi, siapa yang akan menjaga kami?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Aku mungkin akan menitipkan kalian pada Pangeran Wei Hao."
Xun Yang balik bertanya, "Lalu, bagaimana dengan kebutuhan kami?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Kalian akan berada di istana Wei Hao sementara aku menyelesaikan tugasku."
Xuan Cheng kembali bertanya, "Bagaimana denganku?!"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Untuk Xuan'er, aku akan membawamu. Kebetulan saja, perjalanan ini bisa dilalui dengan berjalan kaki dan mungkin perjalanan itu bisa aku manfaatkan untuk mengajarimu beberapa hal."
Xun Yang tertegun dan bertanya, "Mengapa hanya dia yang diajari untuk berkultivasi sedangkan kami tidak?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Kalian masih terlalu kecil. Apakah aku akan bisa berbuat tega pada anak sekecil kalian?"
Xun Yang masih memelihara keluhannya, "Tapi,... Xiao Gēgē!"
Zhang Xiao Ye berkata, "Beberapa pasukan kerajaan Wei Hao akan kemari dan menjemput kalian berdua. Bersiaplah untuk kembali hidup di dalam istana."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments