Chapter. 06 - Penugasan

Belum ada satu hari pun Xuan Cheng berguru pada Zhang Xiao Ye, dan sudah muncul masalah baru lagi dengan kedatangan para pejabat kerajaan Wei Hao yang mengunjunginya. 

Di rumah bambu yang sangat sederhana, para pasukan berkuda mendatanginya dengan ekspresi pedang yang sungguh tajam. 

Ada sekitar 10 pasukan berkuda yang mendatanginya dan juga yang berada di tengah-tengah mereka adalah seorang laki-laki yang saat ini dibawa di dalam sebuah kereta kuda. 

Kereta kuda itu memiliki corak yang cukup indah, dan beberapa perhiasan emas yang melengkapinya. 

Ketika Xuan Cheng yang saat ini sedang melatih kultivasinya di belakang rumah bambu, tanpa sengaja dia mendengar suara derap beberapa langkah kaki kuda yang telah mendatanginya. Dan ketika suara langkah kuda berhenti, jenderal yang berada di barisan depan berteriak, "Keluar!" 

Xuan Cheng cukup terkejut begitu dia mendengar suara jenderal yang lebih mirip dengan suara raungan hewan buas yang hendak memakan mangsanya. Xuan Cheng berpikir bahwa Zhang Xiao Ye mungkin sedang tidak berada di rumahnya saat ini dan mungkin saja dia sedang berada di luar bersama dengan kedua anak Luo-Luo dan juga Xun Yang. 

Namun, pikirannya berubah ketika dia hendak untuk menghampiri gerombolan berkuda yang menunggu di depan rumah, Luo-Luo malah menariknya untuk bersembunyi dari orang-orang itu.

Dibalik pintu sederhana yang terbuat dari kayu halus, mereka berdua saat ini sedang bersembunyi di sana sementara, Zhang Xiao Ye yang menghadapi para pasukan tentara kerajaan Wei Hao yang telah membawa putra mahkota mereka. 

Xuan Cheng merasa bahwa hal ini sangat aneh untuknya dan dia berbisik pada Luo-Luo, "Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kalian tidak membantu Guru untuk menghadapi mereka?" 

'sstt' Luo-Luo menutup mulutnya dengan jari telunjuknya dan berbisik padanya, "Ini adalah perintah Xiao Gege. Biarkan dia saja yang menghadapi para pejabat kerajaan itu." 

Zhang Xiao Ye berdiri di hadapan para pasukan tentara Wei Hao, dengan masih mengistirahatkan cambuk ekor kuda pada lipatan lengannya. Wajahnya masih terlihat tenang meskipun para tentara kerajaan Wei Hao memiliki wajah sangar dan menyeramkan. Para tentara Wei Hao memiliki kemampuan berpedang yang cukup hebat dan telah membantu banyak kerajaan dalam merebut kembali wilayah kekuasaan mereka. 

Jenderal yang berada di barisan terdepan, turun dari atas kudanya dan menurunkan gadanya yang ditaruh di belakang punggungnya. 

Zhang Xiao Ye sempat bergumam mengenai jenderal mereka yang bisa melakukan apapun termasuk membawa gada yang cukup besar di belakang punggungnya. Pelatihan apa yang dia lakukan sehingga bisa melakukan apapun termasuk menantang seseorang yang telah hidup cukup lama darinya?

Jenderal bertubuh besar itu bernama jenderal Lin Mo. 

'Hump' Zhang Xiao Ye menarik lengkungan senyum lembut sebelum dia menyambut kedatangan mereka dengan ramah, "Jadi, atas urusan apa kalian datang kemari? Adakah yang bisa saya lakukan untuk Putra Mahkota Wei Hao?" 

Lin Mo kembali membanting gadanya dan berkata, "Hanya orang-orang terpilih yang bisa berbicara dengan Pangeran kami." 

Zhang Xiao Ye sedikit tertawa dan berkata, "Jika aku bukanlah orang terpilih, untuk apa Pangeran kalian sendiri yang mendatangiku? Jika, ini bukan kehendaknya. Seharusnya dia bisa mengutus beberapa orang untuk mendatangiku." 

Lin Mo memasang ekspresi marah dan bersiap untuk menyerangnya sebelum Pangeran mereka berkata di dalam kereta kudanya, "Berhenti Jenderal! Xiao'er benar. Aku memilihnya untuk melakukan sebuah tugas." Ucapnya yang kemudian turun dari atas kereta kudanya. 

Pangeran Wei Hao, turun dari atas kereta kudanya. Dia memiliki wajah yang cukup mempesona dan sebuah mahkota telah berada di atas kepalanya. Perhiasan emas yang begitu bersinar, tidak lain adalah telah membuatnya tampak lebih terlihat anggun dari orang kebanyakan. Bahkan, keanggunannya yang membuat semua orang merasa terpesona padanya, membuat Xuan Cheng berdecak kagum melihat sorot matanya yang seperti telah memancarkan kekuatan. 

Zhang Xiao Ye juga turut mengetahui siapa sebenarnya Pangeran Wei Hao ini. Dia adalah Qing Xian Du, anak dari seorang Kaisar yang terkenal dengan kemurahan hatinya.

Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman sebelum dia membungkuk dan berkata, "Xiao'er memberikan hormat untuk Yang Mulia." Ucapnya yang kembali berdiri setelah Qing Xian Du menyuruhnya untuk kembali berdiri. 

Zhang Xiao Ye kembali bertanya, "Adakah tugas yang telah diserahkan untukku Yang Mulia?" 

Qing Xian Du menjawab, "Ya." Dan kembali berkata, "Kamu tahu tentang sungai Mu Rong?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Ya, Yang Mulia. Xiao'er mengetahuinya." 

Qing Xian Du mulai menjelaskan, "Belum lama ini, terjadi sesuatu yang aneh di reruntuhan kerajaan Mu Rong. Beberapa tentara Wei Hao ada yang menghilang begitu mereka melintasi jalan Mu Rong dan beberapa tentara juga mengaku bahwa mereka menemukan seombak tulang belulang yang berada di kamar Kaisar Mu Rong. Kami tahu bahwa kerajaan Mu Rong lebih dulu menguasai tempat ini sebelum kerajaan Wei Hao. Dan karena hal itu, beberapa tentara kami ada yang mati secara misterius dan tidak bisa dijelaskan dengan akal, bagaimana mereka bisa mati dalam keadaan tidak wajar. Sedangkan kami yang para bangsawan kerajaan dan para pejabat kerajaan, sama sekali tidak ada yang terbunuh." 

Zhang Xiao Ye kembali bertanya, "Apakah Yang Mulia ingin aku memeriksa keanehan yang terjadi di reruntuhan kerajaan Mu Rong?" 

Qing Xian Du menjawab, "Ya. Karena itu aku meminta bantuanmu. Kamu sendiri juga mengetahui bahwa reruntuhan itu sangat berhantu. Dan mungkin karena kepercayaan itulah, beberapa tentara kami tewas satu persatu tanpa sebab." 

Zhang Xiao Ye berpikir sebelum menjawab, "Apakah Yang Mulia tidak berpikir lebih jauh lagi?" Dia kemudian melanjutkan, "Yang terbunuh hanyalah, tentara kerajaan saja dan bukan pejabat kerajaan ataupun para bangsawan. Satu hal yang telah menunjukkan bahwa pelakunya adalah seorang jenderal." 

Qing Xian Du melengkungkan senyuman pada Zhang Xiao Ye dan berkata, "Xiao'er telah melebihi kemampuan tuannya. Masih ada banyak masalah yang terjadi di istana dan aku menaruh harapan pada Xiao'er." 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Yang Mulia bisa mengandalkan Xiao'er sekarang." 

Qing Xian Du berkata, "Kalau begitu Terima kasih. Aku akan memberikan informasinya." Ucapnya yang kemudian menyerahkan selembar gulungan pada Zhang Xiao Ye. 

Tidak lama setelah pembicaraan singkat keduanya. Para pasukan tentara itu telah pergi meninggalkan rumah bambu tersebut dan memberikan ruang untuk Zhang Xiao Ye bisa bernafas.

Dia kemudian memasuki rumah bambunya dan sudah melihat ketiga anak kecil ini telah menunggunya di balik pintu dengan raut wajah yang aneh. 

Luo-Luo takut jika Zhang Xiao Ye pergi meninggalkannya, Xun Yang takut jika Zhang Xiao Ye tidak membuatkan makanan untuknya lagi dan Xuan Cheng sepertinya takut jika Zhang Xiao Ye akan pergi begitu saja tanpa memikirkan apakah dia memiliki murid yang harus diajarkan sesuatu darinya. 

Zhang Xiao Ye tertawa kecil dan berkata, "Adakah sesuatu yang ingin kalian tanyakan?" 

Luo-Luo dengan wajah marahnya bertanya, "Kemana kau akan pergi? Bagaimana dengan kami?" 

Xun Yang melanjutkan, "Ya! Apakah kau akan meninggalkan tugas sebagai Ayah kami?" 

Xuan Cheng balik berkata, "Apakah Guru juga akan meninggalkan muridnya?" 

Zhang Xiao Ye kembali tertawa kecil dan menjawab, "Apakah aku telah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan?" 

Luo-Luo menjawab, "Ya! Jika Xiao Gege pergi, siapa yang akan menjaga kami?"

Zhang Xiao Ye menjawab, "Aku mungkin akan menitipkan kalian pada Pangeran Wei Hao." 

Xun Yang balik bertanya, "Lalu, bagaimana dengan kebutuhan kami?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Kalian akan berada di istana Wei Hao sementara aku menyelesaikan tugasku."

Xuan Cheng kembali bertanya, "Bagaimana denganku?!" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Untuk Xuan'er, aku akan membawamu. Kebetulan saja, perjalanan ini bisa dilalui dengan berjalan kaki dan mungkin perjalanan itu bisa aku manfaatkan untuk mengajarimu beberapa hal." 

Xun Yang tertegun dan bertanya, "Mengapa hanya dia yang diajari untuk berkultivasi sedangkan kami tidak?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Kalian masih terlalu kecil. Apakah aku akan bisa berbuat tega pada anak sekecil kalian?" 

Xun Yang masih memelihara keluhannya, "Tapi,... Xiao Gēgē!" 

Zhang Xiao Ye berkata, "Beberapa pasukan kerajaan Wei Hao akan kemari dan menjemput kalian berdua. Bersiaplah untuk kembali hidup di dalam istana." 

Episodes
1 Chapter. 01 - Hancurnya Desa Oleh Li Wu Ding
2 Chapter. 02 - Laki-laki Misterius
3 Chapter. 03 - Legenda Keempat Raja Iblis
4 Chapter. 04 - Sungai Mu Rong
5 Chapter. 05 - Ginseng Darah
6 Chapter. 06 - Penugasan
7 Chapter. 07 - Pertarungan Singkat Desa Fu
8 Chapter. 08 - Pembelajaran Pertama
9 Chapter. 09 - Raja Iblis yang Serakah
10 Chapter. 10 - Memasuki Lembah Bukit Kembar
11 Chapter. 11 - Pertarungan bagian Utara
12 Chapter. 12 - Prasasti Mu Yang
13 Chapter. 13 - Tentara Raja Iblis
14 Chapter. 14 - Tamu Tak Terduga
15 Chapter. 15 - Qin Meihua
16 Chapter. 16 - Tanah Orang-orang Terkuat
17 Chapter. 17 - Satu Pukulan Detakan Jantung
18 Chapter. 18 - Menerkam Di Jalan Wu Jin
19 Chapter. 19 - Tingkatan Pedang Para Raja
20 Chapter. 20 - Kutukan Penduduk Desa
21 Chapter. 21 - Malam Panjang
22 Chapter. 22 - Hubungan Saudara Jauh
23 Chapter. 23 - Melintasi Desa Mati
24 Chapter. 24 - Arwah Desa Xu
25 Chapter. 25 - Kambing Hitam Bai Hua
26 Chapter. 26 - Hukuman Bagi yang Mengecewakan
27 Chapter. 27 - Qing Yu
28 Chapter. 28 - Keturunan Bangsawan Raja
29 Chapter. 29 - Berpura-pura Sebagai Anak
30 Chapter. 30 - Perjamuan Keluarga Ling
31 Chapter. 31 - Guru yang Tidak Pernah Puas
32 Chapter. 32 - Pertemuan Dengan Murid Pertama
33 Chapter. 33 - Pertarungan Dengan Bai Hua
34 Chapter. 34 - Penyerangan Di Kediaman Ling
35 Chapter. 35 - Jiwa yang Terkunci
36 Chapter. 36 - Ingatan
37 Chapter. 37 - Ingatan II
38 Chapter. 38 - Ingatan III
39 Chapter. 39 - Pembuat Masalah
40 Chapter. 40 - Tergantung Bersama Tumpukan Mayat
41 Chapter. 41 - Memulai Pertarungan Tunggal
42 Chapter. 42 - Gadis Pita Merah Muda
43 Chapter. 43 - Pertarungan Raja Iblis Ketiga
44 Chapter. 44 - Mencuci Otak Para Pasukan Ling
45 Chapter. 45 - Bangsawan Ning
46 Chapter. 46 - Xun Ning
47 Chapter. 47 - Jatuh Dari Langit
48 Chapter. 48 - Xu Wei
49 Chapter. 49 - Keluarga Bangsawan Di Bei Huang
50 Chapter. 50 - Tradisi Pernikahan Raja Iblis
51 Chapter. 51 - Serangan Pertama
52 Chapter. 52 - Chen Xiayun
53 Chapter. 53 - Perjamuan Putra Mahkota
54 Chapter. 54 - Pertemuan
55 Chapter. 55 - Pertemuan II
56 Chapter. 56 - Satu Nyawa Nona Istana Yu'an
57 Chapter. 57 - Gadis Muda Pembunuh
58 Chapter. 58 - Pertarungan Qing Yu
59 Chapter. 59 - Iblis Pengantin
60 Chapter. 60 - Pertemuan Para Bangsawan
61 Chapter. 61 - Kedua Raja Pengendali
62 Chapter. 62 - Rambut Putih
63 Chapter. 63 - Lotus Biru
64 Chapter. 64 - Guncangan Puncak Utara
65 Chapter. 65 - Guncangan Puncak Utara II
66 Chapter. 66 - Proses Penyembuhan
67 Chapter. 67 - Ranjang Malam Hari
68 Chapter. 68 - Hilangnya Raja Iblis Ketiga
69 Chapter. 69 - Pengakuan
70 Chapter. 70 - Peran Raja
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Chapter. 01 - Hancurnya Desa Oleh Li Wu Ding
2
Chapter. 02 - Laki-laki Misterius
3
Chapter. 03 - Legenda Keempat Raja Iblis
4
Chapter. 04 - Sungai Mu Rong
5
Chapter. 05 - Ginseng Darah
6
Chapter. 06 - Penugasan
7
Chapter. 07 - Pertarungan Singkat Desa Fu
8
Chapter. 08 - Pembelajaran Pertama
9
Chapter. 09 - Raja Iblis yang Serakah
10
Chapter. 10 - Memasuki Lembah Bukit Kembar
11
Chapter. 11 - Pertarungan bagian Utara
12
Chapter. 12 - Prasasti Mu Yang
13
Chapter. 13 - Tentara Raja Iblis
14
Chapter. 14 - Tamu Tak Terduga
15
Chapter. 15 - Qin Meihua
16
Chapter. 16 - Tanah Orang-orang Terkuat
17
Chapter. 17 - Satu Pukulan Detakan Jantung
18
Chapter. 18 - Menerkam Di Jalan Wu Jin
19
Chapter. 19 - Tingkatan Pedang Para Raja
20
Chapter. 20 - Kutukan Penduduk Desa
21
Chapter. 21 - Malam Panjang
22
Chapter. 22 - Hubungan Saudara Jauh
23
Chapter. 23 - Melintasi Desa Mati
24
Chapter. 24 - Arwah Desa Xu
25
Chapter. 25 - Kambing Hitam Bai Hua
26
Chapter. 26 - Hukuman Bagi yang Mengecewakan
27
Chapter. 27 - Qing Yu
28
Chapter. 28 - Keturunan Bangsawan Raja
29
Chapter. 29 - Berpura-pura Sebagai Anak
30
Chapter. 30 - Perjamuan Keluarga Ling
31
Chapter. 31 - Guru yang Tidak Pernah Puas
32
Chapter. 32 - Pertemuan Dengan Murid Pertama
33
Chapter. 33 - Pertarungan Dengan Bai Hua
34
Chapter. 34 - Penyerangan Di Kediaman Ling
35
Chapter. 35 - Jiwa yang Terkunci
36
Chapter. 36 - Ingatan
37
Chapter. 37 - Ingatan II
38
Chapter. 38 - Ingatan III
39
Chapter. 39 - Pembuat Masalah
40
Chapter. 40 - Tergantung Bersama Tumpukan Mayat
41
Chapter. 41 - Memulai Pertarungan Tunggal
42
Chapter. 42 - Gadis Pita Merah Muda
43
Chapter. 43 - Pertarungan Raja Iblis Ketiga
44
Chapter. 44 - Mencuci Otak Para Pasukan Ling
45
Chapter. 45 - Bangsawan Ning
46
Chapter. 46 - Xun Ning
47
Chapter. 47 - Jatuh Dari Langit
48
Chapter. 48 - Xu Wei
49
Chapter. 49 - Keluarga Bangsawan Di Bei Huang
50
Chapter. 50 - Tradisi Pernikahan Raja Iblis
51
Chapter. 51 - Serangan Pertama
52
Chapter. 52 - Chen Xiayun
53
Chapter. 53 - Perjamuan Putra Mahkota
54
Chapter. 54 - Pertemuan
55
Chapter. 55 - Pertemuan II
56
Chapter. 56 - Satu Nyawa Nona Istana Yu'an
57
Chapter. 57 - Gadis Muda Pembunuh
58
Chapter. 58 - Pertarungan Qing Yu
59
Chapter. 59 - Iblis Pengantin
60
Chapter. 60 - Pertemuan Para Bangsawan
61
Chapter. 61 - Kedua Raja Pengendali
62
Chapter. 62 - Rambut Putih
63
Chapter. 63 - Lotus Biru
64
Chapter. 64 - Guncangan Puncak Utara
65
Chapter. 65 - Guncangan Puncak Utara II
66
Chapter. 66 - Proses Penyembuhan
67
Chapter. 67 - Ranjang Malam Hari
68
Chapter. 68 - Hilangnya Raja Iblis Ketiga
69
Chapter. 69 - Pengakuan
70
Chapter. 70 - Peran Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!