Dua hari kemudian, hamparan rumput gunung Donfang puncak Shou-Ji.
Bebatuan besar yang tertanam di bawah tanah, menjadi satu-satunya tempat Zhang Xiao Ye berpijak dan melihat pemandangan di saat Xuan Cheng sedang melatih kultivasinya di atas gundukan batu yang berada di depannya lagi.
Xuan Cheng duduk bersila di atas gundukan batu sambil memejamkan matanya, secara serentak sebuah garis cahaya merah mulai mengelilinginya.
Melihat ada banyak garis-garis cahaya merah yang melayang mengelilinginya, Zhang Xiao Ye mendekat padanya dan memeriksa apakah ada yang salah ketika dia membangun titik awal kultivasinya.
Dia sepertinya cukup memeriksanya dengan sangat baik. Garis-garis merah yang melayang ini, menandakan bahwa titik Kultivasinya mulai bisa terbentuk dengan sangat baik. Seharusnya seorang Kultivator muda bisa melatih kultivasinya di usia 8 tahun tapi, karena Xuan Cheng baru melatihnya ketika dia berumur 10 tahun, Zhang Xiao Ye harus membuat alur yang berbeda disaat dia harus mengajari Xuan Cheng yang sudah sangat terlambat. Kemungkinan saja, jika seorang Kultivator melatih kultivasinya di usianya yang berumur 8 tahun dan baru mendapatkan pedangnya 5 tahun kemudian, Xuan Cheng akan mendapatkan pedangnya ketika berumur 15 tahun. Mengapa harus di usia yang sangat tua?
Zhang Xiao Ye berpikir, Jika Xuan Cheng baru mendapatkan titik awal kultivasinya di usia 10 tahun, dia juga akan mendapatkan pedangnya 5 tahun kemudian. Tapi, jika dilihat dari bentuk aliran spiritualnya. Tidak! Ini bukanlah kekuatan spiritual biasa! Dia memiliki kesempatan untuk menjadi iblis seperti ku?!
Di tengah-tengah pemikirannya yang sungguh tajam, Xuan Cheng menarik pakaian lengan panjang Zhang Xiao Ye dan berkata, "Guru! Ada apa? Apakah ada sesuatu yang Guru pikirkan?"
Zhang Xiao Ye tertegun dan berkata, "Tidak. Sebenarnya tidak terjadi apapun. Kamu memiliki kemampuan yang melebihi kebanyakan orang."
Xuan Cheng menatap penasaran dengan berkata, "Apa itu? Apakah ada sesuatu yang membuatku bisa jauh lebih hebat dari yang lain?"
Zhang Xiao Ye melipat tangannya dan berkata, "Tentu saja tidak akan aku beritahukan. Kemampuan sebenarnya dari seorang murid harus dirahasiakan oleh seorang Gurunya. Tapi, itu semua bersifat tabu. Jika aku memberitahumu tentang kemampuanmu yang sebenarnya, kamu akan mendapatkan kesialan sehingga apa yang aku katakan tentang kemampuanmu yang sebenarnya itu tidak akan terjadi."
Xuan Cheng balik bertanya, "Kesialan apa saja yang membuatku tidak bisa melakukannya?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Seperti kamu yang akan kehilangan gurumu."
Xuan Cheng berpikir sebelum berkata, "Jika, tidak bisa dijawab. Tidak masalah aku akan menunggunya saja."
Rumah bambu yang awalnya baik-baik saja karena terdapat dua orang anak kecil yang menjaganya, mendadak rusuh dan dipenuhi dengan orang-orang kerajaan. Para tentara dari kerajaan Jing Zhou yang memakai baju zirah lengkap dengan senjata mereka, mendatangi kediaman Zhang Xiao Ye menggunakan kereta kuda dan juga kuda jantan yang di tunggangi oleh mereka.
Hanya ada satu buah kereta kuda yang berhiaskan corak naga yang terbuat dari emas dan pada kayunya sudah berlapis dengan pernis yang halus. Dan ketika mereka sampai dan berhenti di halaman depan rumah tersebut, seorang gadis kecil berumur 8 tahun, dengan gaun merah muda dan juga hiasan kepala yang membuatnya tampak anggun, keluar dari dalam kereta kuda dengan didampingi seorang Kultivator putih yang selalu berdiri di sampingnya.
Tatapan gadis itu tampak jijik begitu dia melihat rumah bambu yang menjadi kediaman Zhang Xiao Ye. Dia terlihat tidak ingin menginjakkan kakinya di atas lantai yang kotor sehingga, dia menyuruh Kultivator putih itu untuk membawanya di atas pundaknya.
Luo-Luo dan juga Xun Yang yang menyaksikan hal yang lebih menjijikan dari kotoran sapi ketika mereka melihat gadis itu mengeluh dengan lantai kotor mereka, menatapnya dengan amarah yang begitu terpendam dalam pikiran mereka.
Luo-Luo berbisik pada Xun Yang, "Siapa wanita menjengkelkan ini? Memangnya dia anggap rumah ini seperti apa? Kotoran?!"
Xun Yang balas berbisik, "Biarkan saja. Nanti juga dia akan mati."
Gadis kecil yang berada di atas pundak Kultivator putih itu menatap sekeliling dengan jijik sebelum akhirnya dia berkata, "Kau sebut ini rumah? Apakah benar ini adalah rumah anak laki-laki yang menyelamatkanku kemarin?"
Kultivator putih itu hendak menjawab namun, di dahului oleh Luo-Luo yang langsung menjawab dengan jengkel, "Tidak! Hanya kami yang tinggal disini! Pergilah!"
'Hump' gadis itu seperti telah menahan nafasnya sebelum dia berkata dengan melecehkan, "Jadi, benar hanya kalian berdua yang tinggal disini. Pantas saja rumah ini terlihat kumuh dan berkuman. Tidak layak untuk ditinggali oleh laki-laki yang menyelamatkanku kemarin."
Xun Yang berbisik pada Luo-Luo, "Kapan kita akan berhenti bersabar?"
Luo-Luo menjawab, "Nanti juga mati."
Barisan para tentara kerajaan yang telah menutupi pandangan keduanya, membuat suara langkah kaki besi yang terdengar dari barisan belakang para pasukan ini.
Setelah suara langkah kaki besi itu terdengar, suara itu berganti dengan suara seorang laki-laki yang bertanya pada keduanya, "A-Luo! Mengapa ada banyak pasukan kerajaan disini?"
Suara itu membuat semua orang yang berada di sana menoleh ke arah belakang dan melihat dua orang laki-laki sedang berdiri di sana. Dan mereka berdua adalah Xuan Cheng dan juga Zhang Xiao Ye!
"Xiao Gēgē!" Sambut keduanya yang merasa senang dengan keberadaannya.
Gadis itu memberikan isyarat pada Kultivator putih yang sedang mengangkatnya untuk segera menurunkannya kembali. Gadis itu kemudian berdiri dengan kedua kakinya sendiri dan langsung menatap tajam ke arah Xuan Cheng.
Xuan Cheng sendiri yang merasa telah dimusuhi, tidak mengatakan bahwa dia telah bersalah dan gadis ini sudah memberikannya tatapan membunuh yang sangat tajam?
Xuan Cheng menatap bingung ke arah gadis itu sebelum akhirnya dia berlari menghampiri Xuan Cheng yang tidak jauh berada di hadapannya.
Gadis itu berlari menghampirinya dan dengan segenap kekuatan, dia memeluk leher Xuan Cheng dengan keras sehingga, membuatnya tampak tercekik begitu gadis ini meletakkan kedua lengannya yang melingkari lehernya.
"Eh! Ada apa ini? Kami sama sekali tidak mengenal kalian!" Ucap Zhang Xiao Ye yang mencoba melepaskan Xuan Cheng dari pelukan gadis kecil yang sudah membuatnya hampir kehabisan nafas.
Gadis itu merengek pada Zhang Xiao Ye dan berkata, "Xiao Gege! Xiao Gege! Izinkan aku bersamanya untuk sehari saja!"
Semua orang yang mendengar gadis ini memanggil Zhang Xiao Ye dengan sebutan Xiao Gege, terdiam dan terpaku pada kedua orang ini. Kenapa dia memanggilnya dengan Xiao Gege?
Zhang Xiao Ye menatap aneh ke arah gadis itu dan menarik kembali Xuan Cheng ke belakang punggungnya. Tolong jangan panggil aku dengan Gege. Aku sama sekali tidak mengenal siapa kau ini.
Gadis itu kembali merengek dan berkata dengan paksa padanya, "Xiao Gege! Ini aku! Apakah Xiao Gege tidak mengingatnya? Ini aku Qianji anak dari Kaisar Qin Fu kerajaan Jing Zhou!"
Zhang Xiao Ye tertegun dan balik bertanya, "Anak kemarin sore? Ji'er?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
lalalisa
Hai kak ceritanya menarik aku suka, udah aku like juga. Btw jangan lupa mampir yah ke karya ku, judulnya :
"pengagum kakak santri"
2021-01-11
0