Reruntuhan kerajaan Mu Rong ini berada di lembah antara dua bukit kembar Shi dan Shu. Lembah yang awalnya hijau, berubah menjadi hitam dan menyeramkan. Di dalamnya juga terdapat sungai besar yang hampir kering dan hanya berisikan genangan darah para tentara kerajaan yang mati ketika melewati reruntuhan ini.
Sebelum mereka memasuki lembah tersebut, Zhang Xiao Ye menjelaskan, "Berhati-hatilah jika ingin memasukinya. Sebelumnya, telah banyak para tentara dari berbagai kerajaan yang mendadak hilang dan hanya temukan tulang belulang bekas para tentara yang tertangkap dan masih memakai pakaian kerajaan mereka. Beberapa orang menduga bahwa para tentara telah dimakan oleh hantu jenderal Mu Rong dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka dimakan oleh hewan-hewan buas yang ada disini. Tapi, diantara semua dugaan itu. Tidak ada satupun yang bisa membuktikannya. Kemungkinan, jenderal Mu Rong telah mengambil seluruh energi mereka dan menyisakan tulang belulangnya saja."
Xuan Cheng berpikir sebelum berkata, "Guru mengatakan jika, jenderal Mu Rong adalah bawahan dari Li Wu Ding. Itu berarti, apakah dia memiliki kemampuan yang sama dengannya?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Apakah aku sama sekali tidak mengatakannya? Jenderal Mu Rong memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Li Wu Ding hanya saja, dia tidak bisa memanfaatkan jiwa yang dimakan olehnya untuk memperpanjang usia."
Xuan Cheng kembali, "Lalu, bagaimana dia bisa hidup selama ratusan tahun?"
Zhang Xiao Ye menjawab, "Dua ratus tahun tidaklah lama. Bukankah jenderal Mu Rong sudah mati? Lalu, setelah kematiannya. Apa yang diinginkan olehnya selain, membunuh dan memakan jiwa manusia? Dia melakukan itu hanya untuk bersenang-senang sampai tiba waktunya ketika dia harus mendapatkan hukuman dari tuannya."
Xuan Cheng bertanya, ”Maksud Guru, sebenarnya jenderal Mu Rong tidak akan mati sebelum dia mendapatkan hukuman dari tuannya?"
Zhang Xiao Ye kembali, "Jenderal Mu Rong adalah bawahan sekaligus salah satu tentara raja iblis ketiga. Sistemnya sama seperti sebuah kerajaan. Siapapun yang berani berbuat kesalahan maka, dia akan dihukum berat." Dia berhenti sesaat dan kembali berkata, "Sekarang adalah pelajaran kedua untukmu. Masuklah ke dalam lembah ini sendirian dengan hanya berbekal satu pisau belati saja untuk membunuh hantu yang berada di dalam."
Xuan Cheng terkejut dan langsung menoleh ke arah Zhang Xiao Ye, "Apakah Guru sungguh-sungguh akan menyuruhku untuk berjalan sendirian?" Ucapnya dengan sedikit teriak.
Zhang Xiao Ye melipat tangannya dan berkata, "Lalu? Apa urusannya denganku? Kamu yang seharusnya bertanya pada dirimu sendiri, mengapa memaksaku untuk menjadi Gurumu?"
Xuan Cheng kembali mengelak, "Tapi, Guru hanya melatih indera penglihatan ku saja dan bukan cara bertarung yang aku miliki!"
Zhang Xiao Ye berkata sambil melemparkan sebuah pisau belati ke arahnya, "Masuklah."
Melihat tatapan Zhang Xiao Ye yang mulai serius terhadapnya. Xuan Cheng segera mencoba untuk memberanikan diri untuk memasuki lembah yang gelap dan seram hanya dengan berbekal satu buah pisau belati saja.
Bagaimana jika aku terbunuh di sana? Apakah Guru hanya ingin menyingkirkanku saja? Tapi, ekspresi yang dia tunjukkan tadi, tampaknya dia serius dan menginginkan untuk marah. Apakah aku telah melakukan kesalahan besar?
Langkah kecil Xuan Cheng mulai memasuki tiap-tiap gundukan batu yang menumpuk dengan mayat yang berada dibawahnya. Awalnya, Xuan Cheng mengira bahwa rakyat Mu Rong melakukan pemakaman dengan menumpukan batu di atas mayatnya. Namun, setelah dia melihatnya dengan baik. Xuan Cheng berpikir, apakah rakyat Mu Rong memakamkan mayat orang-orang dalam keadaan sama seperti saat kematiannya?
Xuan Cheng terus berjalan lebih dalam tanpa melihat ke belakang ataupun tanpa siapapun yang berada di sampingnya. Tidak lama setelah dia terus berjalan, mendadak jantungnya berdegup kencang begitu dia merasakan adanya pergerakan sebuah tangan yang langsung menahan kakinya untuk terus berjalan.
Xuan Cheng merinding ketakutan begitu dia menyadari bahwa ada seseorang yang menahan kakinya. Lalu, ketika Xuan Cheng mencoba untuk melihat dengan berhati-hati siapa yang telah menahannya, itu adalah seorang laki-laki yang sedang memakai baju zirah kerajaan Wei Hao.
"Hantu jenderal!" Teriak Xuan Cheng pada laki-laki yang masih menahan kakinya.
Dia sama sekali tidak berpikir untuk mengeluarkan pisau belatinya ketika dia merasa ketakutan sampai, laki-laki itu menunjukkan wajahnya sambil berkata, "Tenanglah nak! Aku ini seorang manusia!"
Xuan Cheng berhenti berteriak dan melihat dengan hati-hati ke arah laki-laki yang masih berbaring di bawah kakinya. Dilihat dari lambang kerajaan Wei Hao yang ada di samping lengan atasnya, "Itu,... Aku pernah melihatnya. Ah! Dia adalah salah satu jenderal Wei Hao?!"
Begitu dia menyadari bahwa laki-laki ini bukanlah hantu, Xuan Cheng segera berlutut di hadapannya dan membantunya untuk duduk kembali.
Jenderal itu dipenuhi dengan luka memar dan pakaian yang sudah dipenuhi dengan darah. Bukan hanya apa yang dia lihat dari laki-laki ini melainkan, tempat yang diduduki oleh laki-laki itu telah dipenuhi dengan pedang yang tertidur dan tidak menancap di tanah.
Xuan Cheng mengira bahwa dia telah melakukan sebuah pertarungan besar sehingga membuatnya bertanya, "Apakah Gege telah melakukan pertarungan disini?"
Setelah dia membersihkan darah yang memenuhi pakaiannya, laki-laki itu menoleh ke arahnya dan menjawab dengan sedikit kesal pada seseorang, "Bukan. Semestinya, kami seharusnya tidak berada disini. Aku dan para pasukanku yang lain, seharusnya berada di bagian Utara istana. Namun, tiba-tiba ketika kami menunggangi masing-masing kuda, cahaya hitam itu tiba-tiba muncul di hadapan kami dan membuat kami terlempar dari atas bukit Shi menuju lembah tak bertuan ini."
Xuan Cheng kembali, "Lalu, dimana semua pasukan itu?"
Laki-laki itu menatap sekeliling namun, dia sama sekali tidak menemukan seorangpun selain Xuan Cheng yang berada di depannya. Apa yang dia lihat saat ini hanyalah tumpukan mayat di bawah bebatuan besar, dan juga genangan darah yang telah membuat pakaiannya mendadak berlumuran darah.
Laki-laki itu kemudian menjawab apa adanya, "Aku akan mencarinya nanti. Lalu, bagaimana denganmu? Mengapa kau bisa ada disini dan sendirian?"
Xuan Cheng tertegun, "Guruku yang menyuruhku untuk memasuki lembah ini sendirian."
'Pufft' laki-laki itu sedikit tertawa sebelum akhirnya dia mencibir, "Konyol!" Dan "Bagaimana bisa seorang Guru membiarkan muridnya yang masih kecil berhadapan dengan maut seperti ini? Jika kau sudah tahu bahwa lembah ini mematikan, mengapa harus tetap menurutinya?"
Xuan Cheng menurunkan pandangannya sebelum akhirnya dia menjawab dengan berani, "Bukankah tugas seorang Guru adalah mengajarkan dan melindungi muridnya? Dia tidak akan membunuh muridnya karena dia tahu bahwa itu adalah hal yang sangat memalukan dan sungguh kejam. Meskipun aku juga menganggap bahwa dia telah mengirimkan diriku dalam kematian, aku tetap percaya dia akan menyelamatkan ku."
Laki-laki itu meletakkan pipinya pada telapak tangannya sebelum dia berkata, "Sungguh sifat yang terlalu lembut. Kau bahkan tidak mencurigai bahwa bisa saja Gurumu adalah orang yang telah menghancurkan mu."
Hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh laki-laki itu. Zhang Xiao Ye memang tidak selalu muncul ketika Li Wu Ding datang menghampirinya dan juga, bayangan kebenaran yang dimiliki olehnya, sangat mirip dengan sosok Li Wu Ding. Tapi, apakah aku akan berpikiran negatif tentangnya?
Hantaman suara keras, tiba-tiba berdengung di telinganya dan tampak dari kejauhan sana, jauh dari tempat mereka berdiri, sebuah cahaya merah bercampur hitam, telah menyala-nyala disana.
Selepas mereka melihat pemandangan mengerikan itu, sekelompok tentara kerajaan Wei Hao berlari di belakangnya dan memanggil laki-laki itu dengan sebutan, "Jenderal!" Sebelum salah satu dari tentara itu lanjut bicara, "Reruntuhan Mu Rong! Ada dua orang yang saling bertarung disana!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
fluffy flutty
gurunya kenapa ya??🤔
2021-03-01
0