*Dering alarm di ponsel Arsella setia menggema setiap tepat pukul 4.30. Dia pun bergegas bangun untuk membersihkan diri lalu lanjut menghadap yang Kuasa,memohon pertolongan,perlindungan,berkah dan rahmat baik bagi dirinya sendiri maupun untuk kedua orang tuanya. Tak tinggal ia memohon hidayah untuk sang ayah sambung agar berubah dan kembali ke jalannya. Memanjatkan puji dan syukur atas segala nikmat dan rahmat yang telah Kuasa berikan juga teralun dalam doa-doanya.
Mentari mulai merangkak naik membiaskan cahayanya ke penjuru alam,menggantikan malam kelam menjadikannya siang cerah nan hangat. Namun sayang,hati Arsella tak secerah dan sehangat hari biasanya. Ia hanya bisa bermurung ria meratapi nasib yang kadang aneh seakan sangat gemar mempermainkannya. Bila biasanya setiap pagi ia hiasi dengan penuh semangat untuk meraih mimpi melalui pendidikan,tapi kali ini tidak. Akibat ia dikeluarkan secara sepihak oleh pihak kampus tanpa menyelidiki kebenaran foto yang beredar tersebut,semangat yang biasanya menghiasi harinya seakan menguap entah kemana.
Krukkk...krukkk...
Suara perut Arsella menginterupsi lamunannya. Seolah sedang berdemo,"kamu boleh bersedih,tapi jangan lupakan kami yang perlu diisi."
Arsella pun berjalan menuju dapur,berharap ada sesuatu yang bisa ia santap atau masak untuk sarapan paginya. Namun sayang,ia tak menemukan apa-apa,selain 1 bungkus mie instan asal Korea alias samyang.
"Huh,dari pada nggak makan sama sekali,mending masak ajalah. Maafin Sella ya bang,mie nya Sella masak,soalnya udah laper banget." monolognya
"Hmmm...kayaknya enak banget nih!" mata Arsella berbinar melihat samyang super pedas yang berwarna merah cerah karena bumbu cabenya. "Semoga aja nggak sakit perut makan mie kayak gini pagi-pagi pas perut kosong." Arsella mengangkat sendok hendak menyuap ke mulutnya,tapi saat sendok baru saja sampai di depan mulutnya,suara bell berbunyi."Siapa ya pagi-pagi gini datang?" gumamnya,ia pun segera berjalan ke arah pintu lalu membukanya "Eh abang." Arsella pun menggeser tubuhnya agar sang pemilik apartemen segera masuk*.
"Kamu lagi ngapain?" tanya Arrion
"Lagi masak mie,bang. Maaf ya bamg,Sella lancang periksa dapur abang soalnya Sella sudah laper banget jadi pas Sella liat ada mie samyang,Sella masak." mendengar hal tersebut mata Arrion langsung terbelalak lebar
"Udah kamu makan mie nya?" seru Arrion dengan nada cukup tinggi membuat Arsella gugup setengah mati karena sang pemilik apartemen seperti sedikit marah ,mungkin karena ia telah dengan lancang memasuki dapur,memeriksa,dan memasak mie nya. "Be-belum sempat bang,barusan aja mau Sella makan tapi abang udah keburu datang. Maafin Sella ya bang udah lancang masuk dapur abang terus masak mie nya." ucap Arsella gugup
"Dimana sekarang mie nya?" tanya Arrion sambil berjalan menuju dapur,tanpa merespon permohonan maaf Arsella
"Di dapur, bang." dilihatnya mie yang asapnya masih mengepul karena baru dimasak,lalu segera diangkat mangkuknya dan isinya Arrion tumpahkan ke dalam tempat sampah.
Hati Arsella langsung mencelos,ia hanya bisa diam,ia sadar diri,ini salahnya karena sudah lancang masak mie pemilik apartemen itu tanpa meminta izin terlebih dahulu"Segitu nggak boleh kah dirinya memakan mie itu sampai-sampai lebih baik dibuang dari pada dimakan." batin Arsella
"Yuk,kita sarapan di luar aja! Aku juga belum sempat sarapan." ajak Arrion,Arsella sontak mengernyit bingung hingga alisnya hampir menyatu ,"Mie tadi udah kadaluarsa,karena itu abang buang. Kamu pasti mikir abang pelit banget kan ,sampai cuma mie satu bungkus aja nggak boleh dimakan." ucap Arrion seakan dapat membaca pikiran Arsella
"Iya kah, bang? Sella nggak liat-liat lagi tadi soalnya." tanya Arsella belum yakin
"Iya,mie itu udah lama banget,udah lama mau abang buang,tapi kelupaan mulu karena jarang tidur di sini. Paling cuma nyuruh orang aja minta bersihin." ujar Arrion
°°°°
Kini Arrion dan Arsella sedang sarapan di sebuah pondok lontong sayur tak jauh dari apartemennya.
"Oh ya,masalah kuliah kamu udah abang beresin jadi kamu udah bisa kuliah lagi sekarang." seru Arrion
"Hah,yang bener bang? Abang nggak bohong ,kan! Ntar Sella datang ke kampus,malah tiba-tiba diusir lagi." tanya Arsella tak yakin
"Bener,buat apa abang bohong."
"Gimana caranya bang kok bisa?"
"Nggak perlu tau,yang penting masalah kamu udah aman. Kamu tinggal datang aja ke kampus seperti biasa. Kalau kamu belum yakin,datang aja ke kampus buat buktiin." jawab Arrion dengan senyum tipis
"Duh,makasih banget ya, bang! Sella nggak tau gimana harus balas budi kebaikan abang. Udah ditumpangin tempat tinggal. Sekarang dibantu selesain masalah kampus juga. Sella udah hampir putus asa tadinya. " ucap Arsella tulus dengan mata berkaca-kaca
"Kamu bisa balasnya nanti saat abang butuh bantuan,oke?"
Tanpa keraguan,Arsella pun mengiyakan ucapan Arrion,walau ia belum tau bantuan apa yang nanti lelaki itu butuhkan dari orang seperti dirinya. Ia merasa tak yakin Arrion membutuhkan bantuan dirinya,siapalah dirinya,hanya serpihan debu yang tak berarti. Ia tak memiliki apa-apa yang bisa ditawarkan. Ia juga tak memiliki kemampuan apa-apa sehingga bantuannya kelak dibutuhkan. Justru sebaliknya,ia yang akan sering membutuhkan bantuan laki-laki itu pikir Arsella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Mariani SPd
otewe bahagia Sella
2024-12-29
0
мєσωzα
bantuan untuk menemani arrion sebagai pendamping hidup🤭
2023-04-07
0
💐Vitri🌺
bantu bikin Arrion bahagia..
2022-06-15
0