Ch.19

"Ar,pagi-pagi udah ngelamun. Ntar kesambet loe baru tau rasa. Ada masalah loe?" tanya Daniel sahabat sekaligus sahabat Arrion

Arrion mendesah kasar memikirkan ucapan mama dan papanya semalam yang kini menjadi buah pikirannya. Bingung,satu kata yang ada di benaknya saat ini.

"Bokap nyokap gue salah paham sama cewek yang gue tolong. Alhasil,gue ditodong buat cepet nikahin tu cewek,takut jadi fitnah kata mereka." tutur Arrion

"Hah,maksud loe cewek yang loe tolong itu cewek mana? Tolong apa? Loe nggak pernah cerita apa-apa ke gue. Terus kenapa sampai bisa bokap nyokap loe tau sama dia terus nodong loe nikahin dia?" seru Daniel penasaran tingkat dewa

Arrion melempar sebuah bolpoin yang mengenai tepat kepala Daniel ,kesal mendengar rentetan pertanyaan yang terlontar dari mulut Daniel.

"Awww...sakit dodol,orang nanya malah dilempar bolpoin." cebik Daniel

"Abisnya loe,nanya nggak kira-kira,udah kayak rel kereta api."

"Abisnya loe nggak pernah cerita sih! Sahabat apaan itu." jawab Daniel kesal

Arrion menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. Kemudian, ia pun mulai menceritakan awal mulai ia mengenal seorang gadis yang kini dikira orang tuanya adalah kekasihnya tersebut."Gue juga belum lama kok kenalnya. Dia yang buat mobil gue lecet tempo hari. Jadi gue ketemuan minta dia tanggung jawab. Seminggu yang lalu gue liat dia ngelamun di halte,jadi gue hampiri ternyata dia baru di DO dari kampus sama dikeluarin dari asramanya. Ada yang fitnah dia dengan nyebarin foto dia sedang di club malam dengan para pria hidung belang hasil editan. Jadi gue minta Jojo cek keaslian foto tersebut. Karena terbukti editan jadi gue minta tolong rektor kampusnya batalin DO tu cewek. Untungnya rektornya itu teman papa,Om Anwar jadi cuma dalam sehari ,masalah selesai." cerita Arrion

"Terus gimana sampai bokap nyokap loe tau sama dia? "

"Pas ketemu di halte ,gue ajak dia ngobrol di cafe,eh taunya ada papa sama bokap loe disana. Jadi mereka mampirin deh. Kalo nyokap,baru tau kemarin pas ke apartemen."

"Hah,apartemen? Loe umpetin dia di apartemen loe,gitu?"

"Gue nggak umpetin dodol,dia kan dikeluarin dari asrama. Mana tega gue liat cewek luntang lantung di jalanan jadi dia gue suruh tinggal sementara di apartemen gue. Emang dia dah bisa ngampus lagi,tapi asramanya udah ditempatin orang lain. Jadi dia gue suruh stay dulu,sampai dia dah dapat kostan. Besok juga paling dah pindah kalo dia dah dapat kostan. Soalnya kemarin dia dah coba cari-cari,cuma gue nggak tau udah dapet apa belum."

"Cantik nggak ceweknya?" selidik Daniel

"Kenapa?"

"Yah,klo aja bisa gue jadiin gebetan." ujar Daniel sambil mengerdipkan mata membuat Arrion jengah

"Emang loe udah bisa move on? Nggak mau nungguin tuh siapa,cewek cinta pertama loe pas zaman SMA itu?" sergah Arrion

"Belum bisa sih,tapi kan usaha dulu bro,siapa tau cocok. Kenalin keq!" bujuk Daniel

"Ogah..."

"Ckk...gitu amat jadi sahabat. Apa jangan-jangan loe udah move on dari Liza trus falling in love ke dia ?" selidik Daniel

Namun,bukan jawaban yang diterima Daniel. Arrion kembali melempar bolpoin yang tadi sudah diletakkan Daniel ke mejanya ke arah kepala Daniel lagi." Ckk...dikit-dikit lempar,kalo sampai jidad mulus gue lecet ,gue tuntut loe ke meja hijau." Daniel berdecak kesal karena hobi Arrion yang melemparinya dengan apa saja yang ada di dekatnya

"Silahkan,emang gue takut." cibir Arrion

Flashback on

Arrion baru saja pulang kerja lembur. Ia tiba di rumah pukul 9 malam. Saat ia hendak naik tangga menuju kamarnya,tiba-tiba suara sang ayah menginterupsi,membuatnya menghentikan langkah kakinya lalu duduk di sofa,sesuai perintah ayahnya.

"Kapan kamu mau menghalalkannya?"

"Hah? Menghalalkan apa,pa? Ar, makan yang halal terus,mana pernah makan yang haram." jawab Arrion asal

"Bukan makanan Ar,tapi gadis itu." sela sang mama

"Arsella maksud mama dan papa?"

"Iya." jawab mama dan papa Arrion kompak

"Kami cuma teman kok,ma,pa. Kenalan doank,nggak ada hubungan special antara kami." jawab Arrion jujur

"Kalau cuma teman,kenapa sampai dia tidur di apartemen kamu? Nggak usah ngeles deh kamu. Sebelum timbul fitnah,buruan kamu halalin,mama papa setuju kok. Dia kelihatan gadis baik-baik dan mama papa suka." ujar sang mama

"Iya,jangan tunda-tunda lagi." sahut sang papa

"Tapi ma,pa..." belum sempat Arrion menjelaskan lebih lanjut

"Kalau kamu kekeuh nggak mau nikahin dia,Om Steven mau lamar dia buat Daniel. Trus mama mau lanjutin cari jodoh buat kamu. Minggu nanti,mama akan ketemuan sama tante Nita. Dia pingin banget kamu jadi mantunya. Kamu inget kan Tata,anak tante Nita. Ternyata Tata sudah sejak lama suka sama kamu. Mama sih nggak masalah,dia cantik dan baik." tutur mama Arrion

Arrion hanya terdiam,ntah harus merespon apa dan bagaimana. Dengan langkah gontai,ia tinggalkan kedua orang tuanya yang masih terduduk di ruang keluarga menunggu respon darinya.

di kamar

Arrion masih shock mendengar penuturan sang mama. Om Steven berniat melamar Arsella untuk Daniel. Seperti gayung bersambut,Daniel pun berharap ia berjodoh dengan Arsella walau ia belum pernah bertemu dengan gadis itu. Ntah mengapa,hati kecilnya seakan tak rela bila Arsella jatuh ke tangan orang lain,biar pun itu sahabatnya sendiri ,Daniel.

Soal Tata,ia sudah sejak lama tau kalau gadis itu ada hati dengannya. Tapi ia tak pernah merespon sedikitpun. Sebab ia tak memiliki rasa apa-apa pada gadis itu selain hanya menganggapnya teman biasa. Mereka pun berteman karena dia adalah anak dari teman sang mama. Tak ada alasan lain. Apalagi saat itu, satu-satunya gadis yang bertahta di hatinya hanya Aliza, tiada yang lain. Bahkan hingga hari ini,hanya nama Aliza yang jelas terukir di hatinya meski ia telah meninggalkannya selama 2 tahun guna mengejar karirnya sebagai designer di luar negeri.

Flashback off

Happy reading😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***