Ch.10

"Permisi bang." sapa Arsella pada pria itu.

Pria itu pun mendongakkan wajahnya,sambil melempar senyum manisnya.

deg....

Arsella seketika terpaku hingga membatin " Manis dan tampan."

Mendengar ada seseorang menyapanya,yang ia tau itu siapa,pasti orang yang tengah ditunggunya,maka Arrion segera mendongakkan wajahnya ke sumber suara dengan menyunggingkan senyumnya. Ia pun segera berdiri sembari mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

"Hai,perkenalkan,aku Arrion." ucapnya

"Eh...iya bang,perkenalkan,aku Arsella." jawab Arsella sambil menyambut uluran tangan Arrion

"Silahkan duduk." ucap Arrion,Arsella pun menghempaskan bokongnya ke kursi yang terletak di hadapan Arrion

"Mau pesan apa?" tawar Arrion

"Emmm...air putih aja, bang." jawab Arsella singkat,Arrion mengernyitkan dahinya

"Hanya air putih? Tidak yang lain,makanan misalnya?" tanya Arrion

"Tidak bang,terima kasih. Air putih aja." jawab Arsella gugup sambil memilin ujung kemeja yang dikenakannya

Arrion pun memanggil waitress untuk memesan. Arrion tau,Arsella sebenarnya takut dan ragu mungkin juga canggung untuk memesan,jadi ia menambahkan sendiri menu yang akan ia makan bersama Arsella. Bagaimana mungkin ia yang mengajak bertemu di cafe mewah,tapi hanya memesankan air putih.

"Jus mangga ,machiato 1, air mineral 1,fudgy brownies 2 ,dan french fries 2." ucapnya pada waitress tersebut yang kemudian dicatat dan waitress itu pun berlalu dari hadapan Arrion

Arsella hanya mendengarkan,walau ia sedikit bingung untuk siapa pesanan itu,apakah pria yang ada di hadapannya ini juga sedang menunggu orang lain,tapi ia hanya bisa diam.

Sejenak susana hening,Arsella bingung harus memulai pembicaraan dari mana,begitu pun Arrion tampak tenang saja sambil memperhatikan ponselnya,seperti sedang berbalas pesan. Keheningan baru terinterupsi setelah waitress datang menghantarkan pesanan Arrion.

"Silahkan minum." ucap Arrion

"Hah!" Arsella mendongak belum paham

"Itu,silahkan diminum. Kue itu juga silahkan dimakan,tak perlu sungkan."

"Tapi kan saya cuma pesan air putih?" tanya Arsella,dia takut apa yang dimakannya nanti harus bayar sendiri,sedangkan keuangannya sedang menipis

"Jangan menolak rejeki! Ayo dimakan, baru kita bahas masalah mobilku." ucap Arrion sambil menyesap secangkir kopi machiato lalu menyantap makanan yang ada di hadapannya

Arsella pun terpaksa mengikuti perintah pria itu,sang pemilik mobil.

Setelah beberapa menit berlalu,Arsella pun membuka suara.

"Maaf bang atas kejadian waktu itu,Sella bener-bener gak sengaja soalnya Sella terburu-buru mau ngampus,takut keburuan dosen killer masuk." ucap Arsella terbata dengan cengiran di bibirnya untuk memecah keheningan suasana,tangannya tak henti memilin ujung kemeja sakin gugupnya

"Oke kamu terburu-buru,tapi seharusnya minimal kamu tinggalin kartu nama atau nomor ponsel,tapi kamu kabur aja,seperti gak ada niat buat tanggung jawab. Andai aku gak liat motor kamu di cafe tempo hari,mungkin sampai saat ini juga kamu gak akan mau berusaha buat tanggung jawab." ucap Arrion datar dengan kedua tangan bersedekap di dada,mengintimidasi Arsella

Arsella hanya mampu menundukkan kepalanya karena apa yang pria itu ucapkan ada benarnya.

"Maaf bang,bukan gak mau tanggung jawab. Karena emang benar-benar sedang terburu-buru,jadi lupa mau tinggalin no ponsel. Sella gak punya kartu nama,jadi gak bisa kasih." balas Arsella sambil menundukkan kepala

"Hmm...ya sudah,ini kwitansi bukti pembayaran perbaikan cat mobilku. " Arrion menyerahkan selembar kwitansi ke arah Arsella

Arsella segera meraih kwitansi itu,sontak matanya melotot melihat nominal yang tertera di kwitansi itu.

"A-apa? 5 juta? Ini gak salah, bang? Gak ketuker kan sama kwitansi pembayaran yang lain?" Arsella belum percaya dengan nominal yang tertera di kwitansi tersebut

"Biayanya emang segitu,kalau gak percaya,aku bisa bawa kamu ke bengkelnya."seru Arrion santai

"Ta-tapi bang,Sella gak punya uang sebanyak itu. Apa Sella boleh mencicilnya? Sella janji pasti akan membayarnya,tapi sekarang Sella benar-benar tak punya uang. Sella baru bisa mencicil setelah gajian nanti." tutur Sella sambil menundukkan pandangannya,gugup.

"Hmmm...apakah ucapanmu dapat ku percaya?" ucap Arrion sambil mengangkat kedua alisnya ke atas

Arsella sontak mengangkat jari kelingkingnya, ia arahkan ke Arrion."Sella janji kak,Sella akan hubungin kakak kalo saat sudah punya uangnya." dengan mata berbinar penuh semangat

Arrion tersenyum tipis,melihat semangat Arsella. Tanpa pikir panjang Arrion menyetujui permohonan Arsella. Ia yakin,Arsella gadis yang jujur dan dapat dipercaya.

"Oke,tapi kamu harus menepati janji,kalau tidak..." Arrion menggantung kata-katanya

"Kalau tidak apa bang?" tanya Arsella penasaran

"Yah,aku bisa menempuh jalur hukum." Sinis Arrion sambil mengulum senyum

Arsella sontak bergidik ngeri mendengar ucapan Arrion."Akhhh...bang,jangan nakutin donk! Sella janji pasti bayar kok,abang gak perlu khawatir. Abang kan tau tempat kerjaku,karena itu bisa nyelipin kertas tempo hari kan,jadi kalo aku gak bayar,abang bisa cari aku di cafe." ujar Arsella mencoba meyakinkan

"Ya udah,aku mau balik ke kantor lagi kalo gitu. Aku tunggu kabar darimu." Arrion hendak berdiri dari tempat duduknya

"Bang." panggil Arsella

"Hmmm..."

Arsella menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil memandangi apa saja yang sudah dimakannya tadi.

"Arrion memandangi gelagat Arsella yang baginya lucu tersebut."Kau tak usah khawatir,aku yang bayar." ucap Arrion santai lalu berlalu dari hadapan Arsella

"Makasih bang,lain kali gantian Sella yang traktir ya, bang." teriak Arsella

Arrion hanya menanggapi dengan lambaian tangan sambil berjalan menuju kasir.

"Syukurlah." ucap Arsella sambil mengusap dadanya lalu menghabiskan jus mangganya

***

Beberapa hari kemudian

"Berhenti! Serahkan semua barang berhargamu sekarang!" ucap salah seorang pria sambil menodongkan pisau ke arah Arsella yang sedang berdiri di halte sendirian.

Arsella hendak pergi bekerja,tapi karena si pinky sedang ngambek alias mogok,ia terpaksa naik bis menuju tempat kerjanya

"Maaf om,Sella gak punya barang berharga apa-apa." ucap Arsella jujur tanpa rasa takut

"Gak usah bohong,berikan tas yang kau pakai sekarang atau pisau ini akan melukai wajah cantikmu." ancam pria lainnya. Ya,Arsella kini sedang dihadang oleh 2 orang perampok

"Kalo gak om gak percaya sini,coba ambil tas saya! Tapi kalau bisa." ucap Arsella dengan nada mengejek

"Dasar gadis sialan,mau main-main rupanya." dua perampok itu tersulut emosinya lalu dengan gerakan cepat hendak menyambar tas Arsella dan melumpuhkannya,tanpa mereka ketahui ternyata Arsella jago silat. Jadi tanpa basa basi,Arsella balik melumpuhkan kedua perampok itu yang padahal badannya jauh lebih besar dan berotot dari Arsella.

Bugh...bugh...bugh...

"Aw,ampun dek,ampun,tolong lepasin tangan saya dek." pekik kedua perampok tersebut kesakitan

"Hah,cuma segini om kemampuan om! Ah,kirain mau jadi perampok karena emang hebat,taunya cemen. Body aja yang gede,beraninya ama perempuan,pake senjata juga,tapi dipelintir tangannya segini aja udah jerit-jerit." ejek Arsella

Arrion kini sedang dalam perjalanan ke suatu tempat dengan jaguar silvernya. Namun saat melintasi sebuah halte bis,ia melihat sesosok wanita yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu di hadang oleh 2 orang perampok. Ia pun segera menepikan mobilnya hendak menolong gadis itu. Namun,baru ia hendak menurunkan satu kakinya,mata Arrion terbelalak,2 perampok tersebut sudah berteriak minta ampun karena tangannya di pelintir,sedangkan tangan perampok satunya lagi diinjak sekuat tenaga oleh Arsella. Ya dia adalah Arsella. "Wow,gadis yang hebat! Menarik..." ujar Arrion sambil menyunggingkan senyum tipisnya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***