Ch.13

"Hai..." sapa Arrion sembari menepuk pundak Arsella yang tampak melamun

"Eh..abang. Ngapain disini, bang?" tanya Arsella

"Gak ngapa-ngapain,cuma mau mampirin kamu aja."

"Hah! Maksudnya?"

"Btw ngapain kamu di halte? Motor kamu mana?" Arrion malah bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan Arsella sebelumnya

"Oh,motor aku kemarin malam mogok pas sepulang kerja jadi masih tinggal di cafe." jawabnya jujur

"Hmmm...terus,kamu ngapain disini? Kamu gak bermaksud kabur kan dari tanggung jawab kamu?"tanya Arrion lagi sambil melirik tas besar yang ada di samping Arsella

"Nggak kemana-mana kok,bang. Ikh ,nggak lah bang. Kalo aku ada niat nggak tanggung jawab,nggak mau bayar,udah dari awal aku nggak akan hubungin abang terus nggak akan datang temuin abang pas abang ngajak ketemu." jawab Arsella bersungut-sungut

"Terus kenapa sampai bawa-bawa tas gede kayak gitu,kayak orang mau minggat aja?"

Arsella sontak gugup. Ia bingung harus menjawab apa dan bagaimana. Kalau ia jujur,apa orang itu akan percaya. Kalau bohong,itu pun tak baik. Lagi pula ia malu menceritakan masalahnya pada orang lain. Pikirannya teramat buntu saat ini.

"Hei,kok bengong?Kalau kamu butuh teman cerita,aku mau kok mendengarkan. Mungkin aja aku punya solusinya." tutur Arrion santai

"Mmm...a-ku...aku..."

"Arsel,gimana kalau kita ngobrolnya di cafe seberang aja? Mobilku juga lagi di parkir di sana jadi kita bisa sambil bercerita." tanpa menunggu jawaban dari Arsella,Arrion langsung saja meraih tas besar milik Arsella yang membuatnya mau tak mau mengikuti langkah kaki Arrion menuju sebuah cafe yang ada di seberang halte tempat mereka berbincang saat ini

Setelah tiba di cafe yang dituju,Arrion memesankan minuman dan makanan untuk menemani mereka berbincang.

"Nah,sekarang kamu dapat bercerita! Nggak usah ragu,aku pendengar yang baik kok. Ceritakan sebenarnya ada apa dan kamu mau kemana sampai membawa tas sebesar ini. Aku bisa lihat dari wajah kamu,kalo kamu lagi punya masalah yang berat."

"Mmm...jujur aku bingung bang mau mulai cerita dari mana. Aku gak ngerti apa salah aku ,kenapa semua orang kayak suka banget jahatin aku. Hiks..."tutur Arsella terisak dengan jemari meremas ujung kemeja yang dipakainya,sedangkan Arrion masih menunggu penuturan Arsella. Ia mencoba menjadi pendengar yang baik.

Arrion memang laki-laki yang baik. Ia sangat menghargai wanita seperti ia menghargai sang mama. Walau ia terkadang kesal karena sang mama selalu memaksanya mencari pendamping bahkan sampai-sampai selalu menjodoh-jodohkannya dengan anak teman-temannya,tapi Arrion tetap bersikap baik,karena ia mengerti tujuan sang mama itu baik.

"Bang,apa Arsella nggak boleh hidup bahagia?" tanya Arsella sendu sambil menatap wajah Arrion

Ntah mengapa,hati Arrion terasa pilu melihat gadis di hadapannya terisak. Beban yang dipikulnya kentara terlihat."Semua orang berhak hidup bahagia. Siapa pun itu,tak memandang dari harta,kedudukan,martabat,miskin,kaya,semua berhak hidup bahagia,termasuk kamu." ujar Arrion bijak

"Tapi mengapa banyak orang yang jahatin aku bang padahal aku selalu berusaha bersikap baik. Aku nggak pernah jahatin orang. Dan kini,hari ini puncak segala kehancuran ku. Aku difitnah. Usahaku hampir 4 tahun ini yang ingin mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,langsung hancur lebur seketika,aku di keluarkan dari kampus. Bahkan aku kini kehilangan tempat tinggal karena selama ini aku tinggal di asrama. Aku nggak tau harus kemana. Aku nggak tau harus bagaimana. huhuhu...."

"Fitnah? Siapa yang memfitnahmu? Kamu difitnah kayak gimana kok bisa sampai dikeluarkan dari kampus?" selidik Arrion,lalu Arsella pun mulai menceritakan masalahnya secara detil,mulai dari beredarnya foto-foto tak terpuji wajah seorang wanita yang menyerupai dirinya hingga beasiswanya dicabut dan di keluarkan dari kampus. Ia juga menceritakan,ia boleh kembali menyelesaikan study-nya yang tersisa beberapa bulan lagi dengan syarat membayar separuh dari total biaya kuliahnya selama ini. Ia juga menuturkan ia tak tahu siapa yang memfitnahnya dan menyebarkan foto itu. "Itu bukan aku bang,aku nggak pernah foto-foto kayak gitu. Memijakkan kaki di tempat terkutuk itu saja,Sella nggak pernah sama sekali apalagi mau foto-foto kayak gitu. Menjijikkan." tutur Arsella bergidik ngeri

Arrion cukup terkejut dengan permasalahan yang menimpa gadis yang baru dikenalnya itu. Sebagai seorang lelaki, yang memiliki seorang ibu, tentu hatinya ikut meradang mendengar penuturan Arsella. Ia tak menyangka,ada manusia yang memiliki hati iblis yang begitu tega memfitnah seorang wanita dengan begitu kejamnya.

"Kamu kuliah dimana?"

"Kampus Pelita Bangsa,bang."

Setelah mendengar nama kampus tempat Arsella berkuliah,Arrion langsung mengambil ponselnya dan menelpon seseorang ntah siapa, lalu ia segera menutup telfonnya.

"Ya udah,kamu gak usah sedih lagi. Abang akan bantu kamu menyelesaikan masalah kamu. Nanti kalau sudah ada kabar, abang bakal ngabarin kamu."

Arsella mengernyitkan dahi,bingung,bagaimana bisa hanya dengan menelfon,lelaki itu bisa menyelesaikan masalahnya. "Abang mau ngelakuin apa? Emang abang bisa bantu? Gimana caranya?"

Arrion terkekeh geli mendengar pertanyaan bertubi Arsella. "Kalo nanya itu satu-satu, jangan beruntun kayak gitu. Pokoknya yang penting kamu sabar aja,banyak berdoa, gak usah bersedih lagi, semoga masalah kamu segera selesai dan nama baik kamu segera pulih." tutur Arrion ,"Udah,nggak usah banyak fikiran. Ayo diminum minumannya, desertnya juga dimakan. "Mereka pun mulai menyantap makanan dan minuman yang telah terhidang dari tadi.

"Oh ya, katamu tadi kamu juga dikeluarin dari asrama kamu, ya? Jadi kamu mau tinggal dimana?"

Arsella kembali termenung. Ia masih belum tau harus tinggal dimana. Ingin menumpang di cafe tempatnya bekerja,nggak mungkin,ia merasa nggak enak dengan Orlando.

"Mmm...nggak tau, bang, Sella juga masih mikir." jawabnya jujur

"Jangan kelamaan mikir, ini udah menjelang malam,kamu harus cepat cari tempat untuk tinggal kamu,nggak mungkin kan kamu mau tidur di jalanan,ntar dikira gelandangan,kalo tiba-tiba ada razia satpol-pp,kan gawat." kekeh Arrion

"Ish abang, masih sempat-sempatnya ngetawain, orang lagi kesusahan juga." cebik Arsella sambil memanyunkan bibir pink meronanya ,membuat Arrion makin merasa gemas dengan gadis tersebut

"Gini aja, abang punya apartemen yang jarang abang tempatin, gimana kalau sementara kamu tinggal di apartemen abang."

"Apartemen?"

"Hmmm...ya, apartemen. Sekalian abang mau wanti-wanti, ntar kamu kabur nggk mau bayar hutang kamu." kekeh Arrion

"Idih, abang, takut bener ya Sella gak bayar hutang. Sella pasti bayar kok." jawab Arsella dengan mata melotot.

"Nggak usah melotot kayak gitu, ntar bola matanya loncat.haha..." Arrion makin menjadi mengerjai gadis yang belum lama dikenalnya itu.

"Emangnya kodok, bisa loncat." gumam Arsella kesal dengan tangan bersedekap di dada

"Jadi gimana? Mau?"

"Mau apa?"

"Tinggal sementara di apartemen abang?"

"Iya, boleh juga, makasih banget bang. Dari pada tinggal di kolong jembatan." jawab Arsella dengan wajah jutek.

"Idih, dibantuin malah jutek."

"Abang sih, ngerjain mulu."

"Arrion...." tiba-tiba terdengar suara bariton dan tegas memanggil nama Arrion tepat di dekat meja mereka sekarang berada,membuat Arrion dan Arsella yang sebelumnya tengah bergurau jadi terdiam seketika dan menoleh ke arah asal sumber suara.

"Pa---pa...." jawab Arrion

Terpopuler

Comments

Mariani SPd

Mariani SPd

aseeek.....suruh nikah om

2024-12-29

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

di suruh nikah deh🤫

2024-09-17

0

мєσωzα

мєσωzα

hayoo kegep deh 🤭

2023-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!