Waktu menunjukan pukul 5 sore, waktu yang di tunggu-tunggu oleh para pejuang rupiah untuk mengistirahatkan otak dan tubuhnya dari penatnya pekerjaan yang seharian mereka geluti.
Begitupun dengan kara, dia tengah bersiap untuk pulang. Dia bingung sendiri apakah dia harus pulang terlebih dahulu atau menunggu kevin. Di tengah kebingungannya ponselnya berdering, kari lentiknya merogoh tas kecilnya, mencari benda kecil namun canggih itu, setelah mendapatkannya, dia melihat nama kontak "BIG BOSS" disana.
Kara menoleh pada penghalang kaca yang menyekat ruangannya dan ruangan kevin, disana nampak kevin yang menyimpan ponselnya ditelinga, tatapan mereka bertemu, kevin menunggu kara mengangkat sambungannya.
"Iya pak".
"Kita pulang".
Dan kevin menutup sambungannya terlebih dahulu tanpa menunggu jawaban dari kara. Kara pun berjalan menuju ruangan kevin dan menunggu sang big boss di balik pintu ruangannya.
Pintu terbuka dan nampaklah wajah tampan kevin namun tak membuat kara tertarik itu. Kevin berjalan terlebih dahulu, sementara kara berjalan mengekor di belakangnya.
Langkah kevin tiba-tiba berhenti, yang mengakibatkan kara menabrak punggung keras sang boss. Kevin berbalik dan menatap kara tanpa kata.
"Maaf pak". Ucap kara.
Kevin menghela nafas beratnya kemudian berkata "Jangan panggil saya bapak jika di luar jam kantor".
"Lalu saya harus panggil apa?"
"Terserah kamu, yang pentig enak di dengar dan tak membuat telinga saya gatal".
"Baik pak".
"Pak lagi? Kamu tuh kenapa si kara? kamu bisa tertawa lepas di hadapan aji tapi di hadapan saya kamu gak pernah kaya gitu, kamu bisa seakrab itu sama dia tapi gak bisa akrab dengan saya? kamu bisa panggil dia Mas tapi ke saya panggil bapak? Saya calon suami kamu kalau kamu lupa".
Kevin mengutuk mulutnya yang tak terkontrol berbicara pada kara, "Kenapa si gue, gue gak mungkin cemburu kan?". Batinnya
"Maaf". Hanya kata itu yang bisa kara ucapkan pada kevin yang tampak kesal.
"Sudahlah, kamu gak usah GR juga, saya hanya tak mau kamu terlalu formal jika di luar jam kantor".
Kara tak menjawab kevin, dia hanya menatap punggung kevin yang mulai menjauh.
"Ada apa dengannya". Gumam kara.
⚘⚘⚘⚘⚘
Di dalam mobil, keduanya saling terdiam. Tak ada yang memulai percakapan, dan kara merasa bosan hingga dia tertidur sepanjang perjalanan.
Setelah sampai di apartement kara, kevin memanggil kara.
"Kara, sudah sampai, apa kamu masih mau duduk di dalam mobil?". Tanya kevin yang memang tidak tahu jika kara tertidur.
"kara". Panggil kevin lagi. Kevin menolehkan kepalanya pada kara, dia baru menyadari jika kara tertidur.
"Jadi dari tadi dia tertidur". Gumam kevin, dia menatap wajah polos kara ketika tertidur, tangannya terulur menyingkap sebagian rambut panjang kara yang menutupi sebagian wajah cantiknya, memperhatikannya dari mulai alisnya yang hitam alami, bulu matanya yang lentih, hidungnya yang mancung juga bibirnya yang tipis merah alami, "Cantik". Batinnya.
Kevin mengusap bibi tipis kara dengan ibu jarinya, dia mendekatkan wajahnya, dekat dan semakin dekat hingga jarak diantara mereka terkikis, namun kara membuka matanya ketika kevin belum sempat mendaratkan bibirnya pada bibir kara. Gadis itu merasakan hangatnya hembusan nafas kevin hingga menyebabkan dia terbangun. Kevin sontak terbengong melihat mata kara yang terbuka, bukannya dia menjauhkan wajahnya namun laki-laki itu bertahan pada posisinya, kara menahan nafasnya, dia gugup bukan main berada dalam posisi sedekat itu dengan sang boss.
"ekhemmm". Kara berdehem untuk menyadarkan kevin, dan laki-laki itu sontak menjauhkan wajahnya dari kara.
"Maaf, saya cuma.."
"Tidak apa-apa pak, terima kasih sudah mengantarkan saya, saya permisi". Kara hendak membuka pintu mobil, namun tangan kevin yang memegang lengannya menghentikannya untuk membuka pintu mobil itu.
"Ada apa pak?". Tanya kara setelah dia membalikan tubuhnya menghadap ke arah sang boss.
"Kamu jangan salah faham kara, dan satu lagi, jangan memanggil saya PAK jika di luar kantor".
Kara tersenyum hambar, "Saya tidak salah faham, saya sadar diri siapa saya".
"Bukan begitu maksud saya, jangan marah".
"Saya permisi pak".
Kara membuka pintu mobil mewah kevin dan segera pergi dari sana tanpa memperdulikan kevin yang berteriak memanggil namanya.
"Kamu langit dan aku bumi, kita berbeda kevin, bagaimana aku bisa jatuh cinta padamu, bahkan kamu sendiri yang menciptakan dinding penghalangnya. Aku hanya akan memberimu kesempatan, tapi aku akan menekan hatiku agar aku tak jatuh cinta padamu. Pada waktunya nanti, aku akan mengembalikan cincin ini padamu". Batin kara. Kara berjalan lemas menuju lif yang akan membawanya. Sungguh kara tersinggung dengan ucapan kevin yang seolah memperlihatkan antara kedudukannya dan kedudukan kevin yang jauh berbeda.
Akankah cinta itu hadir, kara hanya bisa membiarkan semuanya mengalir seperti air, namun dia akan selalu sadar akan posisinya yang jauh berbeda dengan kevin.
Jempolnya gaesss..makasiiihh🙏🙏😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Ita rahmawati
untunglah kevin yg baper duluan dn kara nya masih bisa mengontrol hatinya
2024-02-17
0
Endang Purwati
syukaaaaa dgn karakter dan keteguhan hati Karenina...."aku hanya akan memberimu kesempatan, tapi aku akan menekan hatiku agar aku tak jatuh cinta padamu" ...good girl Kara....
2021-08-27
3
Ⓧⓘⓐⓞ Ⓡⓐⓝ
dasar tukang php.
2021-07-27
1