Jam menunjukan pukuk 20.15 malam, kara mengekori kevin keluar dari kantornya.
kara yang hendak berjalan untuk menyetop kendaraan umum itupun terhenti karena ucapan kevin.
"kamu mau kemana nona kara??" tanya kevin
"pulanglah pak"
"saya anterin kamu, tunggu disini."
"tapi pak, gak usah. saya gak mau ngerepotin bapak. saya naik taxi saja pa".
"saya bilang tunggu ya tunggu, kamu gak takut pulang sendirian? kamu baru disini."
kara yang memang masih terasa asing dengan suasana disana pun membenarkan ucapan kevin. dia memutuskan ikut dengan kevin.
"baiklah, saya ikut bapak"
kevin tersenyum menang. ada niat terselubung dari tawarannya mengantarkan kara, tentu saja misi ke tiganya mendekati kara. " kena kamu kambing". batinnya.
mobil kevin berhenti tepat didepan kara, saat bunyi klakson terdengar nyaring kara dengan terburu-buru naik ke dalam mobil. tak ingin kevin menunggu.
"hey kenapa kamu duduk dibelakang?" sewot kevin
"sa..saya..."
"pindah kedepan, enak aja duduk di belakang, kamu kira saya sopir??"
"maaf pak". ucap kara sembari berpindah tempat ke jok depan bersebelahan dengan kevin.
tak ada percakapan diantara mereka. kevin hanya sesekali melirik kara yang terlihat memandang ke luar jendela mobilnya.
" kamu tinggal di apartement yang perusahaan saya siapkan kan?"
"iya pak"
hanya itu percakapan mereka. sesampainya di gedung apartement yang cukup mewah itu kevin memarkirkan mobilnya.
"makasih pak, bapak mau mampir?"
"saya langsung pulang" ucapnya datar
"tapi pak, hidung bapak sedikit berdarah, apa gak sebaiknya saya obatin dulu pak?"
kevin berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk juga. kali ini harus berhasil menarik perhatian kara, begitu pikirnya.
❤❤❤❤❤
"silahkan masuk pak" ucap kara
kevin mengedarkan pandangannya pada apartement yang kara tinggali, meskipun apartement itu di sediakan oleh perusahaannya namun ini kali pertama kevin melihat langsung isi apartement itu. dan cukup nyaman menurutnya.
kevin mendudukan dirinya di sofa yang tersedia di ruang tamu yang langsung terhubung dengan ruang tv dan dapur itu.
"pak sebentar ya, saya ambil kotak obatnya dulu". ucap kara
kevin hanya mengangguk tanda setuju.
15 menit berselang kara muncul dengan kotak obat ditangannya, penampilannya kini berubah, dia menggunakan dress rumahan dengan rambut yang di ikat cepol sembarang, bahkan kacamatanya ia tanggalkan. wajahnya yang polos menambah kesan manis padanya. kevin yang melihat perubahan pada penampilan kara melongo, menatap kara tak berkedip. bahkan hanya dengan pakaian rumahan saja dia justru terlihat seksi dan cantik, begitu pikirnya.
"maaf pak saya lama". kevin tersadar dari lamunannya, ia bahkan tak tau sejak kapan kara duduk disampingnya dengan kotak obat di tangannya.
"ah ya gak pa-pa" ucap kevin gugup
"saya obatin ya pak"
kevin mengangguk menurut pada kara bak seekor kerbau yang dicocok hidungnya. perasaannya campur aduk, entah mengapa dengan hanya melihat penampilan kara yang seperti itu membuat sisi lelakinya bangkit.
"maaf". lirih kara di sela-sela jarinya yang mengompres hidung kevin.
kevin menatap kara tak terbaca, hembusan nafas kara saat berbicara semakin membuat kevin kelimpungan, menahan keinginannya sebagai seorang laki-laki.
kara yang tersadar kevin menatapnya intens menurunkan tangannya dari hidung kevin, menunduk malu meremas jari-jari tangannya, kara mengira kevin marah padanya karena lancang menyentuh bagian aset terpenting di wajah bosnya, begitu kata kevin.
"kara..."
kara tetap menunduk, tangan kevin bergerak mengangkat dagu kara agar kara menatapnya.
perlahan wajah kevin mendekat pada kara, namun saat kara sadar apa yang akan kevin lakukan dia mendorong dada kevin pelan. "maaf pak,, saya..."
kara gugup bukan main, pertanyaan-pertanyaan mulai memenuhi otaknya "apa yang dia lakukan? dasar bos gila" batinnya
kevin yang tersadar menjauhkan dirinya dari kara.
"maaf kara, saya gak bermaksud seperti itu".
kara mengangguk sebagai jawaban.
"saya permisi pulang, dan terima kasih obatnya, maksud saya, pengobatannya". ucapnya kikuk
"ah ya, hati-hati pak"
kevin mengangguk dan berlalu dari apartement kara. sepanjang jalan dia mengutuk dirinya yang tak bisa menahan diri. "bodoh, bikin malu, maen sosor aja" umpatnya pada diri sendiri.
"kalo gini caranya gue yang bakalan baper". batinnya
komen next dong shaayyyy...jangan lupa like juga🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kevin terjebak permainanny sendiri
2024-02-17
0
Sardes Nainggolan
terpana pada kecantikan kara dengan penampilan rumah an
2024-02-08
0
hope
sekarang Ng pakai spasi ya novelnya ,, lanjut langsung k bab berikutnya ,,, Ng kyk yg lama gt
2023-03-03
0