Mereka berempat fokus pada satu titik, kara.
Kara yang tak menyadari jadi pusat perhatian tetap fokus dalam tugasnya, dia hanya sesekali membenarkan letak kacamatanya yang melotot.
" vin, taruhan yu " ucap leo
" taruhan apa? Jan gila deh lo "
" Kaga, seru-seruan aja "
Kevin, denis dan aji mengalihkan pandangan mereka pada leo. Menunggu ucapan selanjutnya yang akan terlontar dari sahabat sablengnya itu, ya diantara ke dua sahabat kevin yang lain leo lah yang kadang-kadang sedikit gesrek.
" mau gak vin? Tapi kalo lo kalah gue mau mobil lo jadi milik gue, kalo lo menang lo bebas minta apa aja dari gue "
" taruhan apa si? Jan macem-macem ya!!" Aji yang sedikit alim itu tak begitu suka dengan ajakan leo yang menurutnya akan sedikit melenceng dari jalur yang lurus, aji tau gesreknya sahabatnya yang satu itu.
" ah si kevin payah, gak asik ah " leo yang sengaja memancing kevin terus berceloteh, dia tau kelemahan kevin adalah tak bisa di remehkan siapapun dan tentang apapun itu.
" ok deal, taruhan paan emang?" Kevin yang tak terima diremehkan menerima tawaran leo, tanpa tau akibatnya apa.
" bagus, taruhannya adalah " leo sejenak menjeda ucapannya, lalu kemudian berkata " lo harus bikin sekretaris culun lo itu jatuh cinta sama lo dalam waktu sebulan, dan lo harus bisa ngajak dia kawin. Gimana? Berani gak?"
Kevin terhenyak, tak menyangka sahabat yang dijuluki sableng itu memang benar sableng, tanpa tau apa isi taruhannya kevin meng iya kannya. Namun bukan kevin namanya kalo dia menyerah, gengsi yang segede gunung kevin mendorongnya untuk menyetujui ide gila sahabatnya.
" ok. Siapa takut, gampang buat gue bikin satu cewek klepek-klepek sama gue. Lo gak nyadar ngajak taruhan sama orang yang pesonanya menebar dimana-mana" kevin menepuk dadanya sombong.
" vin, lo jan gila deh, kasian anak orang lo bikin maenan, kalo dia tau bisa ambyar lo " denis yang juga kurang setuju dengan ide gila leo melontarkan pendapatnya.
" iya vin, lagian mending kalo dia yang jatuh cinta sama lo, lah kalo lo yang baper bisa kuwalat lo ". Aji menimpali
" hey orang-orang gak ada kerjaan, jan hasut si kevin ya, dia udah mau titik."
" lo tuh le yang gak ada kerjaan, cewek lo jadiin barang taruhan, belom ngerasain ajian jaran goyang lo ya "
" ishhhh jan panggil gue "le" emang gue lele, nama gue leo ya. Dan apa tadi? Jaran goyang? Tiap malem gue goyang asal lo tau ".
" sstttt udah-udah, gue setuju le, lo liat aja nanti, dia bakalan luluh sama gue dalam waktu sebulan."
Leo mengangguk sembari tersenyum puas, impiannya untuk memiliki mobil sport keluaran terbaru sudah di depan mata. Hatinya bersorak.
Setelah ke tiga sahabatnya pergi, kevin memikirkan bagaimana caranya memikat hati kara. Yang lebih susahnya lagi kara yang sedikit culun susah untuk kevin bersikap manis, begitu kira-kira pikirnya. Kevin membuka gadget canggihnya, berseluncur mencari cara-cara memikat hati seorang gadis dalam waktu singkat, dan yang kevin baca semuanya standar, mulai dari kasih coklat, bunga, atau perhiasan.
" isshhh, gak mutu nih. Gimana caranya ya, si kara datar gitu lagi orangnya ".
Beberapa jam berlalu, kara mengetuk pintu ruangan kevin hendak mengembalikan buku agenda yang tadi kevin berikan, berhubung otaknya yang cerdas di atas rata-rata maka isi buku besar itupun sudah dihafalnya.
Tok..tok..tok
" masuk "
" permisi pak, saya mau mengembalikan buku agenda bapak "
Kevin mengernyit, apa dia sudah hafal isinya? Pertanyaan itu memenuhi benaknya.
" ehemmm " kevin berdehem lalu berkata " apa kamu udah hafal semua jadwal saya " kevin bertanya dengan suara selembut mungkin, niatnya ingin membuat kara terkesan namun yang kara rasakan dan kara dengar adalah suara kevin yang menyerupai hantu yang berbisik di tengah malam.
Kara bergidik ngeri, bulu-bulu halusnya meremang, dan bukan jawaban dari pertanyaan kevin yang terlontar dari mulutnya namun pertanyaan yang lain yang ia lontarkan " apa bapak keselek sesuatu? Kenapa suara bapak mirip hantu tengah malam. Saya jadi ngeri pak. Apa saya perlu panggilkan ustad untuk mengembalikan suara bapak?" Panjang lebar kata bertanya pada kevin.
Kevin yang mendengar pertanyaan kara terbatuk karena tersedak ludahnya sendiri " sialaaaannnn ". Batinnya.
Kevin berdehem berusaha menyembunyikan rasa kesalnya. Bagaimana tidak, dia berusaha berbicara lembut pada kara namun malah disangka kerasukan hantu tengah malam.
" ehemmmm, saya baik-baik saja. Tolong sebutkan jadwal saya sebulan jedepan kalo kamu memang benar-benat hafal" ucapnya dengan suara yang sudah kembali notmal, bahkan terkesan sedikit ketus.
Kara yang merasa heran karena suara kevin kembali normal pun tak mau ambil pusing, dia menyebutkan semua jadwal kevin dengan lancar.
" besok siang bapak ada pertemuan dengan direktur pimpinan perusahaan X, lalu malamnya bapak ada jadwal makan malam dengan perusahaan Y, dan bla..bla..bla..."
Begitulah kiranya kara menerangkan jadwal yang kevin akan jalani.
Kevin terkagum melihat kecepatan kara dalam menghafal semua jadwalnya.
" Pantesan dikirim kesini, gak salah si, dia pinter banget ". Batin kevin memuji
" bagaimana pak? Apa ada yang salah?"
" tidak-tidak, kamu cepat juga dalam menghafal, jangan lupa salin semua jadwal saya, saya gak mau ada kesalahan."
"Baik pak, saya permisi"
Kevin mengangguk sebagai jawaban, misi pertama untuk membuat kara terkesan gagal total. Ambyaaaarrr
LIKE KOMENNYA JAN LUPA YUPSSS❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Herlina Lina
bakalan seru nih
2024-03-21
0
Sardes Nainggolan
kara Ada lah seketaris pintar
2024-02-08
0
Roroazzahra
next
2023-08-09
0