Kara meremas jari-jari tangannya yang saling bertautan, menarik nafas sejenak dan menghembuskannya dengan berat.
"Bapak gak becanda?". Tanya kara.
"Saya serius kara, maukah kamu menjadi pendamping hidup saya?".
Kara menggigit bibir bawahnya, lidahnya kelu untuk hanya sekedar berucap "ya atau tidak".
Hanya anggukan di kepalanya yang menandakan dia menerima lamaran kevin. Entahlah, untuk saat ini dia hanya tak mau membuat kevin malu dengan penolakannya. Dia berfikir akan mengembalikan cincin itu setelah nanti dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Kevin tersenyum melihat anggukan kara, dia memasangkan cincin berlian itu di jari manis kara. Dia tak tahu dampak apa yang akan dia terima dari apa yang dia lakukan sekarang, yang dia tahu sekarang dia berhasil memenangkan taruhan menaklukan kara. Tepuk tangan dari pengunjung cafe menyadarkan lamunan kara. Dia melihat kearah jari manisnya yang telah tersemat cincin indah disana.
"Apa yang aku lakukan? aku sama sekali tidak memiliki perasaan pada kevin". Batinnya.
⚘⚘⚘⚘⚘
Setelah acara lamaran dadakan itu, kini kara dan kevin berada di dalam mobil untuk pulang. Tak ada yang memulai percakapan, suasana mendadak kikuk. Bahkan kevin sangat gugup saat ini.
"Kenapa gue gugup gini sih, padahal kan itu cuma bohongan". Batin kevin, kevin melirik kara yang tengah menatap keluar jendela mobil.
"Kara".
"Pak kevin".
Keduanya saling memanggil dengan berbarengan.
"Kamu dulu aja". Ucap kevin
"enggak enggak. Bapak dulu aja".
"No, ladies first".
"Eeemm pak, maaf sebelumnya, tapi saya gak bisa nerima cincin ini". Kara melepaskan cincin yang kevin sematkan di jari manisnya, tangannya terulur menyodorkan cincin itu pada kevin.
"Maksud kamu apa kara?".
"Saya, gak punya perasaan apa-apa sama bapak. Maaf". Kara menunduk takut, ia sadar akan menyinggung perasaan kevin.
Kevin menepikan mobilnya di pinggiran jalan, kara hanya menunduk tak berani menatap mata tajam kevin.
"Apa maksud kamu kara? kamu mempermainkan saya? kenapa tadi kamu terima lamaran saya kalau kamu akhirnya menolaknya?". Entah kenapa emosi kevin tersulut, hati kecilnya sadar bahwa lamaran yang dia lakukan tadi hanya sekedar pura-pura, namun entah kenapa hatinya sedikit perih ketika kara menolaknya. Dia merasa lebih tertantang untuk menaklukan kara.
"sa..saya..saya gak mau bikin malu bapak, jadi saya terima lamaran bapak".
"Oh, jadi kamu mengasihani saya? ok kara, berikan saya waktu satu bulan untuk membuat kamu jatuh cinta pada saya, jika setelah satu bulan perasaan kamu masih tak berubah, kamu boleh mengembalikan cincin itu pada saya".
"Tapi pak.."
"Kara, saya gak mau berdebat, dan kamu juga tahu saya tak bisa di tolak."
Kara tak lagi bicara, percuma saja berdebat dengan kevin yang memang tak pernah mau menerima penolakan.
"Beraninya kamu menolak saya kara. Kamu belum tahu siapa saya, lihat saja nanti apa yang akan saya lakukan". Batin kevin.
Kevin kembali menyalakan mobil kesayangannya, tanpa berdebat lagi keduanya terdiam tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Sesampainya di apartemen kara, kevin menghentikan mobilnya tepat di depan gedung yang bertingkat menjulang itu.
"Makasih pak". Kara pergi tanpa mendengar jawaban dari kevin. Perasaannya berkecamuk saat ini, dia tahu dia dalam masalah jika dia berani menilak kevin lagi, lalu bagaimana dengan perasaanya.
Sementara itu, sepeninggal kara, kevin memukul stir mobil kesayangannya, dia uring-uringan mengingat penolakan kara. Disaat semua wanita berlomba mendekati kevin dan dengan suka rela melempar tubuhnya pada kevin, namun kara justru menolaknya.
"Brengsek, dia pikir dia siapa berani nolak gue? Karenina, lo bakal takluk sama gue!!".
gaesss jan lupa jempolnya okeeehhh😘😘😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Nining Rahayu
cucian dech lho,,, PD banget semua wanita bisa kamu taklukkan,,, takabur 🤪🤪
2021-12-19
0
Nining Rahayu
kamu merasa dipermainkan?? Hallo,,, aap kbr kara yg kamu jadikan bahan taruhan?? jitak ney,, 😡😡
2021-12-19
0
Clara
aducghhh pa bos tr bucin lgi...
2021-09-26
0