Setelah drama nasi padang berakhir kara dan kevin kembali ke kantornya. kara disibukan dengan membereskan kontrak yang baru saja mereka menangkan, sedangkan kevin sibuk memikirkan cara bagaimana menaklukan makhluk berkacamata yang berstatus sebagai sekretarisnya dan sialnya semakin hari terlihat semakin cantik dimata kevin.
intercom di meja kara berdering, yang artinya sang bos memanggilnya. kara mengangkatnya setelah sempat melirik dengan ekor matanya pada pembatas kaca antara ruangannya dan ruangan sang bos yang tentu saja menampilkan wajah sombong sang bos.
"ada yang bisa saya bantu pak?"
"keruangan saya sekarang!!"
"baik pak". Kara bergegas pergi menuju ruangan kevin dan mengetuk pintunya.
tok..tok..tok..
"masuk".
kevin membereskan berkas yang berada di mejanya kemudian menatap ke arah kara. "kita pulang kara". ucapnya
"maaf pak?" kara bertanya karena tak mengerti dengan ucapan kevin. gadis itu membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot.
"kita pulang, saya akan antar kamu". jelas kevin
"tidak usah pak, saya naik ojol saja, gak perlu repot-repot pak". kara tersenyum kikuk, takut-takut kalau penolakannya akan memunculkan si tanduk lagi.
"kara, saya tidak mau berdebat, dan saya bukan bertanya kamu mau atau enggaknya, saya perintahkan kamu untuk pulang bersama saya. tak ada bantahan kara". ucap kevin yang melihat bibir kara hendak mengeluarkan suara yang pastinya adalah sebuah penolakan.
kara pasrah, bahkan bahunya yang tegak berdiri kini merosot membentuk lengkungan. malas rasanya jika harus berdebat lagi dan kara memilih menurut.
"gak usah loyo begitu kara, saya yakin sebenarnya kamu mau banget kan saya antar pulang?" kesombongan kevin kumat lagi.
kara mendelikan matanya pada sang bos.
kara mengekori kevin di belakangnya, tak mengeluarkan suara sedikitpun membuat kevin merasa aneh, pasalnya sekretarisnya itu tak pernah kehabisan topik walau sekedar berdebat dengannya, kevin menghentikan langkahnya mendadak dan BUGHH..Kara menabrak punggung liat kevin.
"awww". ringisnya, kara memegang keningnya yang terasa pening "kenapa bapak ngerem mendadak? sakit pak kejedot punggung bapak" omel kara, kara memanyunkan bibirnya, dan sialnya kevin malah terpesona dengan tingkah kara yang menggemaskan menurutnya. kevin berdehem untuk menghilangkan rasa grogi nya.
"ekhemmm, gak usah di manyun-manyunin tuh bibir, kamu jelek". ledek kevin.
"sakit pak". omelnya lagi
kevin menarik kara agar mendekat padanya.
"bapak mau ngapain?" kara memundurkan wajahnya kala kevin mendekat.
kevin meniup-niup kening kara yang katanya sakit, kara salah tingkah, malu bercampur deg-degan jadi satu. malu karena sudah berprasangka buruk terhadal kevin. bukan salahnya jika kara berprasangka buruk dan bersikap waspada, kara masih ingat betul kejadian tempo lalu di apartementnya, kevin hendak mencium bibir kara.
dan entah mengapa setiap mengingat kejadian itu membuat jantungnya gak karuan.
"masih sakit?" tanya kevin lembut.
kara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
mereka melanjutkan perjalanan pulangnya.
sesampainya di parkiran apartement, kara hendak keluar dari mobil setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih pada kevin, namun tangan kevin memegang lengannya dan menahannya turun, kara menoleh pada kevin yang tengah menatapnya.
"ada apa pak? apa bapak mau mampir?" tanya kara.
"ada sesuatu yang mau saya omongin sama kamu". ucap kevin, entah mengapa kevin mendadak menjadi gugup, keringat dingin membasahi pelipisnya, perutnya bergejolak seiring dengan jantungnya yang berdegup hebat.
kevin meremas tangan kara yang di genggamnya. dan itu membuat kara sedikit heran juga khawatir secara bersamaan.
"apa bapak sakit?" tanya kara.
"saya..saya..saya ingin.....DUUUTTTTTT. tanpa di duga kevin membuang gas beracunnya, wajahnya pucat pasi, malu setengah mati. malangnya nasib kevin, karena gugup yang teramat hingga memdesak gas yang tak seharusnya keluar. tangannya mengeluarkan keringat dingin, dan kara merasakan itu. kevin bungkam seribu bahasa, tak tau lagi apa yang harus di katakannya karena malu. dimana image seorang bos besar harus jatuh sejatuh jatuhnya karena kentut di depan gadis yang hendak di tembaknya.
kara menahan tawa yang hendak meledak, takut kalau-kalau kevin tersinggung.
"bapak kentut? atau bapak masuk angin ya?" tanya kara ragu.
kevin menggelengkan kepalanya, tatapannya kosong, tubuhnya lunglai seketika.
"saya mau pulang" ucap kevin dengan tatapan kosongnya.
"ah ya,,,tentu saja pak. terima kasih sekali lagi sudah mengantar saya dan untuk bonusnya juga". ucap kara.
"bonus? saya gak kasih kamu bonus". kevin menatap kara nanar.
"kentut bapak saya anggap bonus untuk saya". setelah mengucapkan itu kara keluar mobil kevin dan berlari cepat. kara yakin kevin siap menyemburkan api dari mulutnya.
sesuai dugaan kara, wajah kevin merah padam seolah asap keluar dari lubang-lubang di wajahnya. "KARAAAAA". teriak kevin.
"bahahahahaha" tawa kara membahana memekakan telinga siapa saja yang mendengarnya. Lebbayyy
Kevin mencengkram kemudi mobilnya, "kentut sialaaaaannnn". umpatnya
hay dear, jan lupa jejak jempolnya ya. komen next kalo bisa. tengkyuhhh❤❤😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sadiah Suharti
🤣🤣🤣🤣gas beracuan keluar
2024-02-28
0
Sardes Nainggolan
Kevin ga sanggup mengungkap kan isi hati ny
2024-02-08
0
Mutiah Siti Musthofa
astaga astaga astgaaaaa....ngakakaaaaa
maluuuuuuuuuuu 😭😭😭😭
2023-10-09
1