Part 17

Alvin Mark menyelesaikan meetingnya dan langsung menyerahkan pekerjaannya pada Calio dan tentu saja ia mengatakannya pada Jane.

"Mulai hari ini sampai aku selesai, aku akan meninggalkan perusahaan. Jadi apapun yang ingin kau sampaikan, katakan pada pak Calio. Jika ada yang mencariku, katakan jika aku keluar negeri Jane." ujar Alvin.

"Apa aku boleh tahu kemana anda akan pergi pak?" tanya Jane.

"Aku akan membuat manequin Jane. Tapi seperti biasa, ini pesanan rahasia. Jadi jika ada pesanan baru, katakan semuanya pada pak Calio." ujar Alvin lagi.

"Baik pak." jawab Jane seraya keluar dari ruangan Alvin.

"Cal, aku mendapat kabar dari Indonesia jika ada pesanan dari Australia. Aku sudah mengatakan pada pengawas pabrik untuk menundanya. Kau hubungi pak Santoso untuk mengetahui kabar selanjutnya." perintah Alvin.

"Baik pak, serahkan semuanya padaku." jawab Calio.

"Baiklah, aku berangkat sekarang." ujar Alvin.

Calio menepuk pundak Alvin. "Semoga segera selesai Vin, aku menunggumu kembali sebagai sahabatmu." ujarnya.

Alvin hanya tersenyum seraya meninggalkan perusahaan menuju pabrik. Tapi diperjalanan ia menghubungi pelayannya.

"Bu Farah, aku tak akan kembali ke rumah sampai waktu yang tak bisa aku tentukan. Aku hanya ingin kau menjaga Keke, katakan padanya jika pekerjaanku sangat banyak. Dan aku akan menemuinya setelah semuanya selesai. Jaga Keke, jangan sampai ia keluar rumah. Beri ia makan, jangan sampai ia sakit bu." ujar Alvin.

"Apa tuan akan mempercepat membuat Keke kedua?" tanya bu Farah.

"Kau benar bu." jawab Alvin.

"Baik tuan, selamat bekerja. Aku akan menjaga non Keke di rumah." ujar bu Farah.

"Terima kasih bu Farah, aku mempercayakan semuanya padamu." ujar Alvin seraya mematikan ponselnya.

Alvin sampai di ruangan pembuatan manequin rahasianya. Ia memulai kembali membuat Keke palsu agar segera selesai.

*****

Seminggu kemudian...

Keke terus bertanya pada bu Farah karena Alvin sudah satu minggu tidak kembali. Bahkan Keke sering menangis tanpa sebab membuat seluruh pelayan kebingungan. Keke juga selalu bertanya berapa lama ia berada di dunia manusia. Hari ini Keke sering melamun bahkan ia tidak mau makan sama sekali membuat bu Farah bingung.

"Non makan, jika non sakit tuan Alvin akan marah." ujar bu Farah.

Keke menggeleng. "Aku ingin Alvin." jawabnya.

"Tuan Alvin akan kembali non, non kan tahu jika tuan sedang membuat boneka pengganti tubuh yang non tempati sekarang." jawab bu Farah.

"Tapi ini sudah sangat lama, aku ingin keluar. Aku tak ingin terus terusan terkurung disini." ujar Keke merajuk.

"Tuan Alvin pasti akan membawa non Keke keluar, tapi harus bersabar. Sekarang non makan, jika non Keke sakit nanti tidak bisa keluar dari rumah ini." rayu bu Farah.

"Aku tak mungkin sakit, jika aku sakit maka aku bisa menyembuhkan diriku sendiri." bentak Keke seraya berlari menuju kamarnya.

Bu Farah menghela nafasnya, ia bingung harus seperti apalagi. Bu Farah menghubungi Alvin Mark, walaupun ia sangat enggan mengganggu tuannya. Dan benar saja Alvin tak mengangkat ponselnya sama sekali.

"Hara, bawa makanan ke kamar non Keke." perintah bu Farah.

"Sudah dua hari ini, non Keke tak menyentuh buah ataupun sayuran yang aku bawa kesana bu." jawab Hara.

"Ya Tuhan, bagaimana aku harus mengatakannya pada tuan Alvin." ujar bu Farah. "Non Keke ternyata sangat keras kepala." sambungnya.

"Hubungi tuan agar ia kembali sebentar bu. Buat non Keke makan, baru ia bisa pergi lagi." kata Hara.

"Aku sudah berusaha menghubunginya, tapi tuan Alvin tak mengangkat ponselnya." ujar bu Farah.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Non Keke menangis lagi." ujar Hara.

Bu Farah menggeleng. "Aku sudah kehabisan akal untuk merayunya. Sudah biarkan saja dulu, tak mungkin non Keke tidak lapar kan. Makhluk apapun pasti merasakan kelaparan." katanya.

"Bu Farah benar, tapi aku takut tuan murka." ujar Hara lagi.

Bu Farah mengangkat bahunya, ia sudah bingung harus bagaimana lagi. "Sudahlah, kita lanjutkan bekerja sekarang. Walaupun non Keke tak memakannya, kau tetap ganti makanannya tiga kali sehari." perintah bu Farah.

Hara mengangguk. "Baik bu." jawab Hara.

Hara membawa keranjang buah menuju kamar Keke. Pintu kamar itu tak pernah terkunci, dan lagi lagi Keke sedang melamun di balkon menatap pemandangan kota. Hara mencoba mendekati wanita itu.

"Non, apa sangat indah pemandangannya?" tanya Hara.

Keke hanya mengangguk.

"Jika non Keke berhenti makan, maka pemandangan ini tak bisa dinikmati lagi. Bagaimana non bisa menikmatinya, jika suatu saat non sakit dan terbaring di ranjang." ujar Hara.

"Aku tak pernah sakit selama ini. Jadi jangan khawatir, aku tak akan merepotkan kalian disini." jawab Keke.

"Non Keke tahu tidak jika tuan sangat menyayangi manequinnya? Dan saat ia hidup karena non Keke ada di dalamnya, ia semakin menyayanginya. Tuan sangat mencintai non Keke. Tuan meninggalkan non Keke untuk mempercepat pembuatan manequin Keke palsu. Non ingin tahu kenapa, karena ia ingin segera memperkenalkan non ke dunia." Hara mulai menjelaskan. "Manequin Keke sangat terkenal di Paris, selama ini boneka itu yang menemani tuan Alvin. Jika sekarang non Keke diperkenalkan tanpa ada penggantinya, maka semua orang di dunia akan menganggap tuan gila. Dan non Keke akan dibawa orang orang jahat. Tuan tak ingin itu terjadi karena tuan benar benar mencintai non Keke. Tuan tak pernah membiarkan wanita manapun mendekatinya, tapi sejak non ada tuan terlihat sangat bahagia. Tuan tidak bermaksud menghalangi non Keke keluar dari rumah ini, hanya saja waktu yang belum tepat. Sampai disini non mengerti kan maksud Hara?" tanyanya.

Keke kembali mengingat tawa Alvin saat bersamanya, perhatiannya dan pelukan pria itu yang selalu menghangatkannya. Lalu ia menatap Hara dengan sedih.

"Apa aku sudah jahat pada Alvin?" tanya Keke.

Hara menggeleng. "Non Keke sangat baik, non bisa membuat tuan bahagia. Jadi teruslah sehat dengan makan yang teratur agar tuan tidak khawatir saat kembali." rayunya.

Keke mengangguk dan masuk kedalam kamarnya seraya mengambil beberapa makanan yang sudah disediakan Hara. Hara tersenyum melihatnya, akhirnya ia bisa merayu Keke. Hara berharap, Keke akan terus berada di dunia untuk menemani tuannya yang kesepian. Hara berdoa agar Keke tak bisa kembali ke dunianya dan tetap menjadi manusia seperti sekarang ini.

*****

Hara meninggalkan Keke dikamarnya dan segera melaporkannya pada bu Farah. Hara mengatakan semuanya pada bu Farah.

"Ya Tuhan, terima kasih Hara. Aku sampai tidak bisa makan karena memikirkan non Keke." ujar bu Farah.

Hara mengangguk. "Aku rasa non Keke juga menyukai tuan Alvin. Ia tak ingin membuat tuan sedih, itulah yang terbaca dari wajahnya."

"Aku juga berpikir seperti itu Hara. Mereka saling mencintai, walaupun keduanya masih belum sadar dengan perasaan mereka." kata bu Farah.

"Non Keke terlalu polos bu, ia tak paham arti perasaan itu. Tapi aku berharap tuan bisa membuatnya terus jatuh cinta, hingga membuat non Keke tak mau kembali ke dunianya." harapan Hara.

Bu Farah mengangguk. "Walaupun kita tidak tahu makhluk apa sebenarnya non Keke, tapi aku juga memiliki harapan yang sama. Aku ingin non Keke menjadi manusia dan mendampingi tuan Alvin." ujarnya.

Hara mengangguk. Hari semakin sore, keduanya melanjutkan pekerjaan mereka sampai menunggu kabar dari tuannya yang sudah satu minggu tidak kembali ke rumah.

*****

1...

2...

3...

Next Part...

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

mereka berdua saling ada rasa yang tidak biasa....tapi yang satu sudah menyadari nyaa....

2023-01-06

0

disyah

disyah

like like like

2021-09-30

1

💀☠ 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒊𝒏𝒂 🍭🌶

💀☠ 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒊𝒏𝒂 🍭🌶

up up

2021-09-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!