Alvin melangkahkan kakinya kedalam kamar Keke, namun wanita itu tidak ditemukan.
"Keke, dimana kau." teriak Alvin. "Kau baik baik saja kan?" teriaknya lagi.
Suara percikan air dalam kamar mandi mengejutkannya, ternyata Keke berada di kamar mandi. Alvin mengetuk pintu itu.
"Keke, kau tidak apa apa kan? Ini sudah larut, mengapa kau malah mandi." ujarnya.
"Aku sudah baik baik saja, bisakah kau biarkan aku sendiri. Aku sedang mendinginkan tubuhku." jawab Keke.
"Tapi, aku ingin tahu apa yang terjadi padamu tadi, cahaya apa yang aku lihat Keke." tanya Alvin.
"Aku tak bisa mengatakannya padamu Alvin, hanya aku pinta padamu rahasiakan kejadian ini dari siapapun. Dan jika kau menemukan aku seperti itu lagi, aku harap kau tidak memanggil siapapun termasuk dokter." teriak Keke.
Alvin menghela nafasnya. "Baiklah, aku tak akan bertanya lagi padamu, tapi jika kau membutuhkan sesuatu, kau ketuk saja kamarku." ujarnya.
Keke tak menjawab apapun, jadi Alvin meninggalkannya begitu saja dengan rasa penasaran yang masih ada dalam hatinya.
*****
Keke terus merendam tubuhnya di bak mandi untuk menghilangkan rasa panas yang ada pada tubuhnya.
Ingat Keke, kau tak boleh terlibat perasaan dengan manusia, jika kau lakukan itu maka kau tak bisa kembali lagi.
Keke mengingat ucapan raja peri padanya, setelah ia memeluk Alvin, tiba tiba kekuatannya keluar dari tubuhnya dan itu sangat sakit.
Ada apa denganku, mengapa kekuatanku sedikit sedikit menghilang. Apa aku tak bisa bersentuhan dengan manusia. Aku hanya memeluknya, aku tak memiliki perasaan apapun padanya. Paduka raja, apa kesalahanku. Aku tak bisa berkomunikasi denganmu sekarang. gumam Keke.
Keke sangat lama berendam, sampai akhirnya tubuhnya semakin dingin. Setelah ia merasa lebih baik, ia kembali masuk ke kamarnya sambil mengeringkan tubuhnya. Keke menatap wajahnya di cermin.
Aku masuk dalam tubuh boneka yang namanya sama denganku, bahkan jika aku perhatikan wajahnya memang mirip denganku. Apakah ini suatu kebetulan atau takdir. Bahkan aku tak bisa keluar lagi dari tubuh ini sejak aku memasukinya. Lalu bagaimana aku bisa menjalankan perintah raja peri untuk mencari mawar biru. gumam Keke lagi.
Keke mengganti bajunya dan kembali naik diatas ranjangnya. Debaran jantungnya sudah mulai teratur lagi. Keke merebahkan tubuhnya lalu akhirnya bisa tertidur.
*****
Keesokan paginya, Alvin terbangun dan bersiap siap untuk sarapan dan bekerja. Sebelum ia turun, ia menatap pintu kamar Keke. Wanita itu belum keluar membuatnya khawatir kembali. Tapi ia tak ingin mengganggu wanita itu lagi. Alvin menuju ruang makan, disana ada 3 pelayan termasuk bu Farah.
"Pagi tuan." sapa mereka.
"Pagi juga." jawab Alvin. "Apa Keke sama sekali belum bangun?' tanyanya.
Bu Farah menggeleng. "Non Keke sama sekali belum terlihat tuan, apa perlu aku membangunkannya?" tanyanya.
Alvin menggeleng. "Biarkan saja, jika sampai siang ia belum bangun, kirim makanan untuknya. Aku akan pulang sangat larut, karena ada yang akan aku kerjakan. Tolong jaga Keke." jawabnya.
"Baik tuan, kami akan menjaga non Keke." jawab bu Farah.
"Jangan biarkan siapapun masuk ke rumah, jika ada yang mencariku katakan saja aku sedang keluar negeri. Aku berangkat sekarang." ujar Alvin.
"Tapi tuan sarapan anda." ujar bu Farah.
Alvin menggeleng. "Aku tak memiliki selera untuk sarapan bu." jawabnya seraya meninggalkan rumahnya.
Alvin benar benar tak memiliki nafsu makan sama sekali, ia bisa mati penasaran atas apa yang terjadi semalam. Siapa Keke? Cahaya apa itu? masih jadi pertanyaan yang menggantung dalam hati dan pikirannya.
Alvin turun di depan perusahaannya, disana sudah ada Calio yang menunggunya.
"Selamat pagi pak bos, bagaimana suasana pagi ini. Mengapa wajah anda sangat murung?" tanya Calio.
"Kau diamlah Cal, aku sedang tak mood untuk bercanda." jawab Alvin.
"Ya ampun, pagi pagi sudah marah saja. Aku tak bercanda, karena aku melihat aura suram di wajahmu. Apakah terjadi sesuatu yang sangat penting di rumahmu?" tanya Calio lagi.
Alvin menggeleng. "Tidak ada, hanya saja aku sedikit ragu untuk memulai membuat manequin Keke kedua." bisiknya.
"Oh ayolah bos, kau bukan amatiran. Kau sudah sangat ahli di bidang ini." ujar Calio.
"Tapi tetap saja ini berbeda Cal. Bisakah kau gantikan aku bertemu klien hari ini. Aku takut salah bicara." pinta Alvin.
Calio mengangguk. "Kau tenang saja pak, aku akan mengatasinya pekerjaan hari ini." jawabnya.
"Terima kasih pak Calio, aku ke kantor sekarang. Jika hari ini klien tak ada yang memaksa bertemu denganku, maka aku akan langsung ke pabrik." ujar Alvin.
Calio mengangguk dan membiarkan Alvin ke kantornya.
*****
"Pagi pak Alvin." sapa Jane.
"Pagi Jane, bawa jadwalku ke dalam sekarang." perintah Alvin.
"Baik pak." jawab Jane seraya menyiapkan jadwal lalu masuk ke dalam ruangan Alvin.
"Apakah jadwalku sampai jam 1 siang ini bisa di handel pak Calio?" tanya Alvin.
Jane mengangguk. "Hanya ada 3 klien yang akan bertemu hari ini, tapi mereka tak diberitahu akan bertemu anda atau perwakilan perusahaan. Jadi tak ada yang mendesak untuk bertemu anda pak." jawabnya.
Alvin mengangguk. "Baiklah, kalau begitu serahkan pekerjaanku hari ini pada pak Calio. Aku akan melakukan pekerjaan di luar. Jika ada yang mencariku, kau sudah tahu kan apa yang harus dilakukan." ujarnya.
Jane mengangguk. "Anda akan pergi sekarang?" tanyanya.
"Ya, aku akan keluar sekarang." jawab Alvin.
"Apa anda tak ingin minum kopi dulu pak?" tanya Jane lagi.
Alvin menggeleng. "Aku akan minum kopi saat dalam perjalanan, terima kasih Jane. Kau dan pak Calio jaga perusahaan hari ini." jawabnya.
"Baik pak, anda hati hati di jalan." ujar Jane tapi ia bertanya dalam hati, kemanakah pak Alvin akan pergi. Hanya saja Jane tak berani bertanya.
Alvin meninggalkan perusahaan kembali menuju pabrik pembuatan manequin nya. Disanalah, ada ruang rahasia tempat ia bekerja untuk membuat manequin pesanan khusus dan pembuatan manequin Keke pertama kali.
Perjalanan dari perusahaan menuju pabriknya memang tak begitu jauh, hanya setengah jam saja ia sudah sampai disana. Alvin langsung masuk ke pabriknya lewat pintu dan lift rahasia. Penjagaan dan keamanannya begitu banyak.
"Aku akan memakai ruanganku selama kurang lebih satu bulan, jangan biarkan orang lain mengganggu kecuali pak Calio." perintah Alvin pada penjaga.
"Siap pak." jawab mereka.
Para penjaga tahu, jika atasan mereka akan bekerja di ruang rahasia maka ada manequin baru yang dibuatnya, tapi kali ini Alvin tak akan memberitahu siapapun tentang pembuatan Keke kedua kecuali Calio. Karena ini menyangkut Keke yang hidup walaupun ia masih belum tahu siapa Keke sebenarnya, tapi ia harus melindunginya.
Alvin mulai bekerja di ruangan itu, untunglah semalam Keke memeluknya, jadi ia sedikit tahu seperti apa bayangan tubuh Keke. Alvin menyenderkan tubuhnya terlebih dahulu di kursinya, ia memejamkan matanya sejenak lalu menghela nafasnya. Sudah saatnya pembuatan Keke kedua dimulai.
*****
1...
2...
3...
Next Part...
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
astaga.....jiwa kekepoan Alvin bergejolak 😂
2023-01-06
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
qkwkwk udah ngerasain pelukan udah ada bayangan
2021-09-23
2
𝕱𝖘Ayu Claⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈ᵇᵃˢᵉ☀️
lanjuuut...
2021-09-22
0