Alvin memberikan keranjang buah itu pada Keke. Keke langsung mengambilnya dan memakannya. Alvin terus memperhatikan wanita itu. Makan seperti manusia biasa, itulah yang ia lihat sekarang.
Siapakah sebenarnya wanita ini? pikirnya sendiri.
Sekali sekali Keke tersenyum pada Alvin, membuat Alvin semakin takut melihatnya.
Ayolah Alvin, tak ada hantu di zaman sekarang. pikirnya lagi.
"Apa kau mau?" tanya peri Keke.
Alvin menggeleng. "Kau habiskan saja, lalu keluar dari rumahku." ujarnya.
Peri Keke sangat sedih mendengar ucapan itu. Tapi ia tak mungkin memaksa manusia ini menerimanya. "Jika aku pergi, maka aku akan membawa boneka ini." jawabnya.
"Berusahalah keluar, aku tak ingin kau membawa Keke bersamamu. Ia boneka kesayanganku. Jangan coba coba mencurinya." ujar Alvin.
"Aku sudah berusaha keluar, tapi tetap tak bisa." jawab peri Keke.
Alvin Mark sangat pusing, pikirannya sangat buntu sekarang. Ia tak ingin membuat para pelayannya takut karena kehadiran Keke.
"Aku akan memberimu beberapa hari agar keluar dari tubuh Keke, setelah itu kau bisa tinggalkan rumah ini tapi dengan syarat, selama kau berada di rumahku, kau tak boleh keluar dari kamar ini. Aku tak ingin pelayanku ketakutan karena kehadiranmu." ujar Alvin.
Peri Keke mengangguk. "Tapi bisakah aku selau ikut denganmu, aku juga takut sendirian di ruangan ini." pintanya.
Tentu saja Alvin menggeleng dengan keras. "Kau tak mengerti bahasaku, aku bilang jangan keluar dari kamarku. Bagaimana kau bisa ikut denganku." jawabnya.
Peri Keke sangat sedih, ia harus mencari mawar biru segera. Jika ia terkurung di kamar ini, bagaimana ia bisa mencari mawar biru itu. Alvin memperhatikan wajah sedih Keke, ia yakin wanita itu benar benar takut sendirian. Tapi bagaimana membuatnya berada disisinya, itu akan membuat publik heboh. Manequin Keke sangat terkenal dan wajahnya tentu saja sudah diketahui dunia. Jika tiba tiba ia hidup, bagaimana ia bisa menjelaskan kepada dunia.
"Aku akan sering pulang menjengukmu, jadi kau tak perlu takut. Aku sekarang lelah, aku ingin tidur. Kau bisa tidur di tempatmu." perintah Alvin.
Ia naik ke ranjangnya, dan menarik selimutnya. Ia sudah tak ingin berpikir lagi sekarang. Besok ia harus mencari tahu lebih banyak lagi tentang wanita itu. Alvin memejamkan matanya sedangkan peri Keke hanya bisa duduk menatap pria itu. Peri Keke sama sekali tak bisa tidur di kursinya, jadi ia naik ke ranjang. Pelan pelan ia merebahkan tubuhnya disamping pria itu.
*****
Pagi sudah menjelang, Alvin merasakan kenyamanan saat memeluk Keke. Bahkan Alvin sangat senang Keke membalas pelukannya sebelum akhirnya ia tersadar atas kejadian semalam. Alvin membuka matanya lalu berteriak.
"Apa yang kau lakukan di ranjangku?" bentak Alvin.
Peri Keke mengerjapkan matanya dan menatap Alvin yang sangat marah. Suara ketukan pintu membuat Alvin membekap mulut Keke.
"Siapa?" teriak Alvin.
"Aku bu Farah tuan, ada apa anda berteriak?" tanyanya.
"Oh, tak apa apa bu. Aku hanya bermimpi tadi, sekarang aku sudah baik baik saja." jawab Alvin.
"Oh baiklah, sarapan anda sudah siap tuan. Aku juga akan mengganti baju Keke." ujar Farah lagi.
"Tidak, tidak... Mulai sekarang kau tak boleh menyentuh Keke. Biar aku saja yang melakukannya." jawab Alvin. "Aku akan segera turun untuk sarapan." sambungnya.
Farah terkejut mendengar ucapan Alvin, tapi ia tak ingin banyak tanya. "Baik tuan." jawabnya seraya meninggalkan pintu kamar Alvin.
Alvin bernafas lega, ia sadar jika masih membekap mulut Keke. Mereka sangat dekat sekarang, Alvin menatap Keke.
"Aku tak ingin kau menakuti pelayanku, jadi mulai sekarang kau bisa mengganti bajumu sendiri. Dan kau juga harus mandi, mengingat kau bukan hanya sebuah boneka. Tapi apa yang kau lakukan di ranjangku?" tanya Alvin lagi.
"Tentu saja tidur, aku hanya bisa tidur disini." jawab peri Keke.
"Apa kau tahu seberapa berbahayanya jika kau tidur bersama seorang pria?" tanya Alvin.
Peri Keke menggeleng. "Aku selalu tidur bersama keluargaku, pria maupun wanita menjadi satu. Tak berbahaya." jawabnya.
"Terserahlah, aku semakin gila jika terus bersamamu. Aku akan mandi sekarang." ujar Alvin, ia turun dari ranjangnya. Tapi peri Keke terus mengikutinya. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
"Aku hanya ingin tahu bagaimana cara manusia mandi." jawab peri Keke.
"Ya Tuhan, kau selalu saja menyebut kami manusia. Kau benar benar hidup di dunia lain." ujar Alvin.
Peri Keke mengangguk. "Aku memang hidup di duniaku, duniaku itu sangat berbeda dengan dunia manusia. Aku selalu mandi di sungai dengan cara kami." jawabnya.
Kepala Alvin kembali berdenyut, tapi ia membawa Keke ke kamar mandi. Ia mengajarkan Keke cara sikat gigi sampai mandi di bath up.
"Apa kau mengerti?" tanya Alvin.
Keke diberi sikat gigi baru lalu mulai menyikat giginya namun ia justru memakan pasta gigi itu. "Ini enak." ujarnya.
Alvin mengambil pasta gigi itu lalu menggeleng. "Ini berbahaya jika kau makan, kau perhatikan aku." perintahnya lalu mempraktekkan cara menyikat giginya.
Peri Keke mulai mengerti, saat ia ingin mandi. Ia berniat membuka bajunya, tapi Alvin menahan tangannya.
"Kau lakukan itu setelah aku keluar Keke. Kau juga tak mau melihat tubuhku, begitu juga denganku." ujar Alvin.
Peri Keke mengangguk.
"Sekarang keluarlah, aku ingin mandi terlebih dahulu. Lalu setelah selesai kau boleh mandi." perintah Alvin.
Peri Keke kembali mengangguk seraya meninggalkan kamar mandi dan menunggu pria itu keluar. Beberapa jam kemudian, Alvin keluar sudah lengkap dengan bajunya. Peri Keke terus menatap pria itu.
"Kenapa?" tanya Alvin.
"Siapa namamu?" tanya peri Keke.
"Aku Alvin Mark, panggil aku Alvin. Mandilah sekarang, aku akan membawakan makananmu setelah aku sarapan." jawab Alvin.
Peri Keke mengangguk. "Alvin, bolehkah aku ikut denganmu setelah mandi?" tanyanya.
Alvin menggeleng. "Aku akan membawamu keluar jika sudah ada waktu yang tepat Keke. Sekarang aku harus berpikir dengan jernih dan mencari cara agar kau juga bisa keluar dari tubuh Keke ku." jawabnya.
Peri Keke cemberut sambil masuk ke kamar mandi.
*****
Alvin turun menuju ruang makan, disana sudah ada 3 pelayan yang menyambutnya termasuk Farah.
"Bu Farah, mulai hari ini dan seterusnya biar aku yang mengurus Keke. Aku juga akan mengunci pintu kamar, jadi tak ada satupun yang boleh masuk ke kamarku. Tolong katakan pada yang lain." perintah Alvin.
"Baik tuan." jawab Farah.
Tapi mereka semua sangat terkejut melihat perubahan sikap Alvin Mark.
"Kalian jangan banyak berpikir, aku hanya ingin lebih memperhatikan Keke dan kamarku banyak bahan baru pembuatan Manequin, jadi aku tak ingin privasiku terganggu." sambung Alvin berbohong.
Pelayannya akhirnya mengerti apa yang diinginkan tuan mereka. Tetapi berbeda dengan Farah, ia mencurigai sesuatu. Karena selama ini Alvin selalu bekerja di ruang kerjanya bukan di kamar.
Sejak kapan tuan Alvin membawa bahan buat boneka manequin di kamarnya. pikir Farah.
Alvin terus menikmati sarapannya, lalu membawa keranjang buah ke kamarnya setelah ia selesai sarapan.
"Oh ya bu Farah, aku juga akan sering membawa keranjang buah ke kamarku. Jadi kau siapkan buah buahan segar setiap hari di meja ini. Aku akan sering memakan buah untuk kesehatanku." ujar Alvin lagi.
"Baik tuan." jawab Farah. Benar benar aneh, tuan selalu makan buah di meja makan atau di ruang santai, ia tak pernah mau mengotori kamarnya. pikir Farah lagi.
Alvin meninggalkan ruang makan menuju kamarnya lagi.
*****
1...
2...
3...
Next Part...
Jangan lupa dukung, like n komen...
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
😁😁😁😁
2023-01-05
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
nih kan Farah jadi curiga . secara Farah sesepuh pelayan di situ jadi susah katam sama kegiatan Alvin😂
2022-11-08
2
NNiu
mantap
2022-04-09
0